Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tugas Geografi

PERKEMBANGAN KOTA GORONTALO

Oleh
APRILIA ANGELIA WELANG
Nomor absen : 4

XII IPA 6
SMAN 1 GORONTALO
KATA PENGANTAR
“Puji syukur Alhamdulillah atas segala karunia yang diberikan Allah
SWT kepada Saya sehingga karya tulis ini yang berjudul
“PERKEMBANGAN KOTA GORONTALO dapat terselesaikan dengan
baik.”
Tujuan penulisan karya tulis ini untuk memenuhi tugas Ma'am
Miniarty Hunowu yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan
tambahan bagi pembaca maupun bagi Saya sebagai Penulis.
Saya sangat berterima kasih kepada Ma'am Miniarty Hunowu pada
Mata Pelajaran Geografi, yang telah mempercayai tugas ini kepada
Saya, sehingga dapat membantu Saya untuk menguasai
pengetahuan pada mata pelajaran Geografi yang ditekuni.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu pun dengan karya
tulis ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Saya
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan dari karya tulis
ini.

Gorontalo, Oktober 2022

APRILIA ANGELIA WELANG (sebagai Penulis)


ISI
1.1. Sejarah
Menurut catatan hikayat sejarah para tetua adat, wilayah Gorontalo
dulunya merupakan sebuah pulau kecil dengan dikelilingi oleh lautan. Lama-
kelamaan, air laut di sekitar pulau itu pun surut dan kemudian diikuti dengan
munculnya tiga buah gunung ke permukaan.
Kata Gorontalo berasal dari kata "Hulontalo" atau "Holontalo" Kata
Gorontalo ditengarai merupakan adaptasi dari nama Kerajaan Hulontalo di
masa lampau. Nama Gorontalo sendiri diberikan oleh para penjelajah seperti
Portugis maupun Belanda yang pernah datang ke Gorontalo. Kata Gorontalo
sendiri diserap dari kata Holontalo atau Hulontalo.
Morfologi kota Gorontalo pada masa kota tradisional dan awal kerajaan
Islam masih sangat sederhana. Komponen tata ruang kota meliputi
permukiman, jaringan jalan, dan rumah ibadah. Masyarakat tinggal dalam
permukiman sederhana, dengan rumah panggung terbuat dari kayu, bambu,
dan atap daun alang-alang.
Permukiman kota tradisional Gorontalo masih sangat sederhana dan
tinggal mengelompok. Faktor yang melatarbelakangi pola permukiman
mengelompok masyarakat tradisional Gorontalo yaitu: pertahanan
menghadapi ancaman serangan musuh dari luar (bajak laut Mangindano, dan
kerajaan-kerajaan lain di sekitar Gorontalo). Adanya ikatan keluarga atau
keturunan, dan kegiatan ekonomi yang berbasis pertanian.
Berikut ini beberapa Dokumentasi kota Gorontalo saat dulu :
PERKEMBANGAN KOTA GORONTALO
Kota Gorontalo ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Gorontalo, sekaligus
menjadi pusat pemerintahan, pusat ekonomi dan perdagangan terbesar di
Kawasan Teluk Tomini. Wilayah kota Gorontalo berbatasan dengan
Kabupaten Bone Bolango di sebelah utara dan timur, Teluk Tomini di selatan,
dan Kabupaten Gorontalo di sebelah barat Setelah kemerdekaan wilayah
Gorontalo menjadi wilayah Provinsi Sulawesi Utara sampai tahun 2000.
Perkembangan kota Gorontalo pada saat ini menunjukkan kemajuan yang
pesat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk serta semakin
besarnya volume kegiatan pembangunan pada berbagai sektor. Hal ini
menyebabkan semakin bertambah dan berkembangnya sarana dan
prasarana pendukung yang selalu menuntut adanya perubahan-perubahan
yang mengarah pada kualitas dan kuantitasnya.
Perkembangan Kota Gorontalo juga dipengaruhi oleh beberapa Faktor
diantara-Nya adalah sebagai berikut ;
➢ Faktor Pariwisata
1. TAMENDAO BEACH (berada di Leato) Wisata Pantai ini Selalu ramai
saat hari Libur ataupun hari Biasa karena selain untuk menikmati
tenggelamnya matahari tapi bisa menjadi tempat tongkrongan anak
remaja karena memiliki tempat duduk yang bagus dan bisa menikmati
berbagai makanan yang enak dengan harga yang terjangkau.

2. PANTAI KAISOMARU (berada di Leato Selatan atau lebih tepatnya


bersebelahan dengan LANAL GORONTALO) Wisata Pantai Baru ini Bisa
menjadi tempat Camping semalaman dengan Keluarga atau Teman
karena pantai ini memiliki salah satu fasilitas yaitu beberapa Tenda
untuk Camping. Wisata ini bisa juga menikmati Indahnya
tenggelamnya matahari sambil duduk atau Selfi. Di tempat ini juga
menjual berbagai makanan Enak dan harga terjangkau, juga memiliki
tempat ganti pakaian dan WC.
3. RM. LATANSA (berada Di Jalan Rajawadi Palapa, Perempatan Bak
Potanga, Kota Barat) Wisata ini selain untuk Tempat makan, tetapi bisa
juga untuk Acara Ulang Tahun, Keluarga ataupun Reunian.

4. BLUE MERLIN (berada di Kampung baru, Leato, Kota Gorontalo) Pantai


Blue Merlin adalah pantai warga Gorontalo yang selalu ramai saat
akhir pekan tiba. Ombak yang kecil dan pemandangan indah membuat
pantai ini selalu jadi lokasi hiburan favorit. Di dalamnya Menyediakan
KOLAM RENANG, Tempat Acara Pertemuan Kantor, Tempat
Beristirahat Sambil Bercerita Dengan Teman-teman, Dan Tempat
Piknik Yang menyediakan Berbagai Macam Menu.
5. MONUMEN NANI WARTABONE (berada di Lapangan Taruna Remaja)

6. BENTENG OTANAHA (berada di Dembe I, Kota Barat, sekitar 8 km dari pusat


kota Gorontalo.)

7. JEJAK KAKI LAHILOTE (berada di Pantai Indah Pohe, Kota Selatan)

➢ Faktor Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo pada tahun 2002 mencapai
6,59%, sementara PDRB harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30
juta rupiah dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,-
Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak bergerak di bidang jasa
sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar untuk
pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.
Kawasan laut di Pesisir pantai Kota Gorontalo, terutama di bagian ujung
kota atau Leato menyimpan banyak potensi alam. Perikanan dan kelautan
merupakan sektor unggulan bagi wilayah leato. Potensi kelautan lainnya
yang menjadi unggulan, yaitu budi daya rumput laut yang didukung program
Gerakan Menanam Rumput Laut (Gemar Laut).

➢ Faktor Transportasi
Seiring dengan berjalannya waktu, Transportasi Masyarakat kota Gorontalo
makin berkembang apalagi dengan terciptanya Bentor yaitu transportasi
khas Gorontalo. Makin berkembangnya produksi Bentor di Gorontalo, maka
Makin banyak masyarakat kota Gorontalo yang memiliki mata pencaharian
lewat transportasi Bentor.
➢ Faktor Demografi
Dengan Jumlah penduduk Kota Gorontalo setiap tahun mengalami
perubahan, dari tahun 2004 sejumlah 148.080 jiwa dengan luas wilayah
sebesar 64.79 Km2 sehingga kepadatan penduduk menjadi 2.286
jiwa/Km2.Pada tahun 2005 berjumlah 156.39 jiwa dengan kepadatan
penduduk sebesar 2.414 jiwa/Km2. Pada tahun 2006 jumlah penduduk
berjumlah 158.36 dengan kepadatan penduduk sebesar 2.444 jiwa/Km2.
Pada tahun 2007 jumlah penduduk di Kota Gorontalo sebesar 162.325
jiwa dengan kepadatan penduduk 2.505 jiwa/Km2. Sedangkan pada
tahun 2008 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar 165.175 jiwa
dengan kepadatan penduduk mencapai 2.549 jiwa/Km2.
Untuk tahun 2009 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar
181.102 Jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.759
jiwa/Km2, tahun 2010 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar
184.185 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.842 jiwa/Km2.
dan untuk tahun 2011 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar
194.153 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.996 jiwa/Km2.
➢ Faktor Geografis
Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari Provinsi Gorontalo
dengan luas wilayah 64,79 Km2 atau sekitar 0,53% dari luas Provinsi
Gorontalo. Curah hujan di wilayah ini tercatat sekitar 11 mm sampai 266
mm per tahun. Secara umum, suhu udara di Gorontalo rata-rata pada
siang hari 32 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari 23 derajat
Celcius. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata 79,9%. Secara
geografis wilayah Kota Gorontalo terletak antara 000 28' 17" - 000 35'
56" Lintang Utara (LU) dan 1220 59' 44" - 1230 05' 59" Bujur Timur (BT)
dengan batas-batas sebagai berikut :
Kota Gorontalo terdiri dari 9 Kecamatan dengan 50 Kelurahan, yaitu ;
1. Kec. Kota Barat - 7 Kelurahan
2. Kec. Kota Selatan - 5 Kelurahan
3. Kec. Hulonthalangi - 5 Kelurahan
4. Kec. Dungingi - 5 Kelurahan
5. Kec. Kota Timur - 6 Kelurahan
6. Kec. Dumbo Raya - 5 Kelurahan
7. Kec. Kota Utara - 6 Kelurahan
8. Kec. Sipatana - 5 Kelurahan
9. Kec. Kota Tengah - 6 Kelurahan

➢ Faktor Makanan
Banyak Makanan Khas Gorontalo yang mulai berkembang seiring dengan
berjalannya kehidupan. Banyak masyarakat yang berprofesi pedagang mulai
menjual makBerkembangnya dengan Menjual Kue tradisional, memodifikasi
makanan dan makin banyak masyarakat kota yang bisa membuat makanan
tradisional ini , seperti
• Binthe Biluhuta
• Ayam Yloni
• Milu Tongkol dan Gogu
• Nike / Perkedel
• Tili'aya
• Yilabulo
• Yilepa'o
• Dan berbagai macam Kue khas Gorontalo
KESIMPULAN
Dengan adanya dan Perkembangan Kota Gorontalo ternyata memberikan
manfaat langsung bagi masyarakat yang berada disekitar tersebut seperti
pada Faktor Pariwisata yang mendapat keuntungan sebagau pedagang,
penyedia wahana, tenaga kerja dan sebagainya sehingga bisa meningkatkan
Kondisi ekonomi masyarakat yang terlibat langsung. Selain itu dengan
adanya Fsktor Pariwisata ternyata mampu mendorong perkembangan sektor
kepariwisataan dan Pengembangan yang ada di Kota Gorontalo.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gorontalo
http://suka-sukaadres.blogspot.com/2016/04/blog-post.html?m=1
https://images.app.goo.gl/haATi5Nacud6AxYy8
https://www.facebook.com/tyoidrak
https://www.facebook.com/100085778971040/posts/pfbid0vrytncazPtya5V
ZSCwWnmhW5ZQBrnyGmaMQJ33HXtdT1jUaGrL7wj9HPPdM64b5yl/?app=fbl
https://www.facebook.com/groups/516437821842361/permalink/21196297
34856487/?app=fbl
https://dprd.gorontalokota.go.id/page/tentang-kota-gorontalo

BIODATA PENULIS
Nama lengkap saya Aprilia Angelia Welang atau yang dikenal dengan Angel.
Saya lahir di Palu pada tanggal 16 April 2005. Saya sekolah di SMAN1
Gorontalo dan sekarang ini saya duduk dibangku kelas 12. Saya tinggal
dijalan Sultan Botutihe

Anda mungkin juga menyukai