Anda di halaman 1dari 7

ALOR

Alor merupakan salah satu dari 15 Kabupaten / Kota se Nusa Tenggara Timur, letaknya bagian utara dan ujung timur NTT. Luas wilayah daratan 2.864,64 Km dan luas perairan 10.973,62 Km, merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 15 pulau. 9 pulau yang telah dihuni penduduk, yakni : Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Ternate, Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura.

6 Pulau lainnya tidak berpenghuni, masing-masing, Pulau Sika, Pulau Kapas, Pulau Batang, Pulau Lapang, Pulau Rusa Dan Pulau Kambing. Letaknya terbujur dari timur ke barat dan pada posisi 123,48 1258 BT dan 86 -836 LS, beriklim semiarid (kering) dengan temperatur berkisar antara 22,2C 32,1C. Jenis tanah di Kabupaten Alor temasuk Vulkanik muda sehingga kaya unsur hara, struktur tanah gembur dan subur. Solum tanah sedang sampai dalam, sehingga tanah lebih stabil, dengan kemampuan menahan air tinggi dan dapat diusahakan berbagai jenis tanaman.

OBJEK WISATA Taman Laut diantara Pulau Alor dan Pantar. Mudah dijangkau dengan transportasi darat maupun transportasi laut dari kota Kalabahi. Jarak dari darat 1419 km sedangkan jarak dari laut 15 menit Memiliki 18 titik selam yang disebut Barunas Dive Sites at Alor :

Barunas Point Never Never wall Cave Point Barrel Sponge Wall Mola mola Point

Moving Pictures Eagle Ray Point Rahim Point Tuna Channel Anemome Country

Night Snacks Alor Expree / Alor Dreaming

Sharks Reeway Octopus Garden Captains Choice The Refrigator

Rocky Point Three Coconut

1. Memiliki Air laut yang bersih 2. Biota laut yang beraneka ragam 3. Terdapat titik selam yang dapat dinikmati pada malam hari 4. Taman laut kelas dunia menurut Karl Muller dalam Bukunya East of Bali Dari aspek budaya Kabupaten Alor sudah dikenal wisatawan mancanegara maupun domestik, meliputi : 1. Perkampungan tradisional Takpala, Kecamatan Alor Tengah Utara, dengan perumahan adat, upacara pernikahan adat, belanja moko, lego-lego, cakalele, dll. Jarak dari ibu kota Kabupaten Alor + 13 km yang ditempuh dalam waktu 20 menit. Dari perkampungan tersebut dapat menikmati keindahan Teluk Benlelang dan lingkungan sekitarnya. 2. Perkampungan tradional Monbang. Desa Kopidil Kecamatan Alor Barat Laut. Jarak dari Kalabahi sekitar 7 km atai dengan kendaraan roda 4 dalam waktu 45 menit. Potensi yang dapat dinikmati:

a. Perkampungan asli suku Kabola : Masyarakat, rumah adat, lagu, tarian khas suku Kabola Busana spesifik dari kulit kayu Dalam perjalanan dapat menikmati keindahan Teluk Mutiara

b. Perkampungan tradisional Bampalola, di Kecamatan Alor Barat Laut, jarak dari

Kalabahi kira-kira 15 km sebelah Barat. Potensi yang dinikmati : Rumah adat Fet Lakatuil Upacara Makan Baru, penentuan waktu tanam, panen, lego-lego, dll.

c. Desa Alor Kecil dan Alor Besar, jarak 14 dan 17 km dari kalabahi potensi yang dinikmati : Upacara sunatan adat Acara Nikah adat Tari-tarian lego-lego jubah dodo Kitab Suci Al Quran tua dari kulit kayu Musik tradisional Arus air laut dingin sehingga rakyat panen ikan Home stay di Pulau Kepa Taman laut dan panorama alam bawah laut yang indah.

Untuk mendukung potensi pariwisata di Kabupaten Alor, kalangan swasta lokal telah membangun sarana perhotelan, antaral lain : Hotel Pelangi Indah dan Restaurant Hotel Adi Dharma Hotel Melati Hotel Kenari Indah Hotel Marlina

Juga tersedia pelayanan jasa Bank : Bank BRI Bank BNI 46 Bank NTT Mengacu pada rencana induk Pembangunan Pariwisata Daerah dimana Kalabahi ditetapkan sebgaai satu pusat pengembangan pariwisata, maka telah dikembangkan kawasan/ objek

wisata yang memiliki potensi dan daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, meliputi :

a. Pantai Mali Letaknya disebelah timur kota Kalabahi kira-kira 15 km dibagian selatan Bandar udara Mali. Memiliki Pasir Putih dan Air Laut yang bersih dan karang-karang laut yang indah.

b. Pantai Deere Letaknya dibagian utara Bandara Mali, bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4. Berpotensi besar karena pasir putih dan air laut yang bersih dan lingkungan yang mendukung. Tetapi belum dikelola secara baik dan profesional.

c. Pantai Maimol Kurang lebih 8 km dari kota Kalabahi. Maimol sebagai kampung nelayan tradisional, memiliki potensi cukup baik, namun belum dikelola secara profesional. POTENSI DAERAH 1. Perikanan Potensi Sektor Perikanan tahun 2006 di Kabupaten Alor mengalami peningkatan jumlah produksi jika dibandingkan dengan tahun 2005. Perikanan Laut mengalami peningkatan dari 18.089,70 ton menjadi 19.366,60 dan perikanan darat 8.000 ekor pada tahun 2006. Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Laut Kabupaten Alor menurut Kategori Usaha tahun 2006 : Tanpa Perahu Perahu Tanpa Motor (jukung) Perahu papan) Tanpa Motor (perahu : 469 :2.106 : 874

Perahu Motor Tempel Kapal Motor

: 110 : 141

Jenis Alat Penangkap Ikan, usaha perikanan menurut jenis alat di Kabupaten Alor tahun 2006 : Payang / Lempara Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring Insang Bagan Perahu / Rakit Pancing Tonda Pancing Lainnya Lainnya 2. Peternakan Populasi ternak besar yang terbanyak di Kabupaten Alor untuk tahun 2006 adalah peternakan sapi dan disusul oleh peternakan kuda dan peternakan kerbau. Populasi terbesar untuk ternak kecil berturut-turut adalah babi, kambing, rusa, dan domba. 3. Pertanian Sebagian besar penduduk Kabupaten Alor tinggal di daerah pedesaan dan bekerja pada sektor pertanian, karena itu sektor pertanian merupakan sektor yang cukup mempunyai peran penting dalam struktur perekonomian di Kabupaten ALor. Hal ini ditunjukkan pada distribusi presentasi PDRB Alor tahun 2006 sebesar 35,02 %. : 38 :3 :: 1.148 : 36 : 210 : 2.478 : 2.551

TANAMAN PANGAN Produksi tanaman pangan di Kabupaten Alor pada tahun 2006 antara lain, padi sebanyak 8.682,100 ton, jagung sebanyak 14.480,000 ton, ubi kayu 21.317,200 ton, ubi jalar 1.228,200 ton, kacang tanah 65,100 ton, kacang hijau 150,500 ton, dan kacang kedelai sebanyak 3,500

ton.

PERKEBUNAN produksi perkebunan untuk Kabupaten Alor berturut-turut adalah kelapa sebanyak 919,05 ton, kopi sebanyak 14,179 ton, kapuk 256,67 ton, jambu mente 1.053,15 ton, cengkeh 32,215 ton, kemiri 2.249,22 ton, pinang 88,35 ton, vanili sebanyak43,25 ton, kakao 0,60 ton, pala sebanyak 0,24 ton dan lada 0,075 ton.

4. Industri Kerajinan Masyarakat Kabuparen Alor yang heterogen memiliki kemampuan usaha sesuai dengan tradisi yang dimilikinya sejak nenk moyang, seperti menenun (Tenun ikat muapun songket) antara satu kampung dengna kampung lain selalu beda motif. Bentuk kerjainan anyanman : Bambu, Kayu, Gerabah, Daun Pandan, Tempat sisir, merupakan usaha yang telah ditekuni sejak nenk moyang.

Kegiatan menenun di Kabupaten Alor dikerjakan baik perorangan maupun kelompok, dibawah asuhan Deperindag, PKK, BKKBN, dll. Tenun ikat sebanyak 14 kelompok Tenun songket 9 kelompok tersebar diseluruh kecamatan Industri kerajinan Mebel, ukiran kayu, ikan kering, gerabah, kue tradisional, batu bata, cendera mata, 11 kelompok Industri anyaman, bambu, cendera mata, daun lontar, tempat sisir pinang sebanyak 6 kelompok Industri minyak kelapa 5 kelompok, rotan 1 kelompok, mebel kayu 2 kelompok.

Untuk lebih memotivasi dan menggalakkan usaha industri dan kerajinan di Kabupaten Alor, pihak Dinas Perindag, berkerja sama dengan Dinas Pariwisata, Dekranasda dan seluruh unsur terkait menyelenggarakan Expo Kerajinan Tenun Ikat dan Kerajinan lainnya di Kalabahi yang dihadiri Pihak Investor Jepang. Disamping itu pihak Dekranasda Kabupaten Alor yang dipimpin

Ny. Dina Takalapeta Meller, Sth bersama pihak terkait selalu melakukan pertemuan sebagai cara untuk berkomunikasi, dalam memperbaiki mutu dan jumlah hasil industri kerajinan. Kegiatan lain untuk memotivasi pengrajin adalah : Studi banding keluar daerah bagi pengrajin Mengikuti berbagai pameran dalam daerah maupun luar daerah Memberikan dana usaha kepada pengrajin

Anda mungkin juga menyukai