Anda di halaman 1dari 5

1.

Provinsi Jawa Barat


a) Budaya
Keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat sangat beragam. Pengaruh kebudayaan
terhadap masyarakat Jawa Barat berasal dari empat sumber utama, yakni agama
Hindu/Budha, Islam, dan budaya Barat. Hal ini terlihat dari pelaksanaan upacara
yang melibatkan pembakaran kemenyan (pengaruh Hindu), doa-doa sesuai
dengan ajaran agama Islam, adat istiadat pernikahan yang tidak melibatkan baju
serta memakai kostum wayang orang (pengaruh Jawa Tengah), dan juga
pemberian hadiah serta penyajian hidangan model Belanda. Banyaknya pengaruh
kebudayaan telah memberikan dampak pada hidangan di Jawa Barat. Salah satu
hidangan khas yang terkenal di sana adalah bubur suro. Bubur suro merupakan
makanan yang dihidangkan pada upacara selamatan, terutama saat pergantian
tahun Islam di Cirebon. Bubur suro terbuat dari beras, santan kelapa, dan
berbagai lauk. Filosofi di balik pembuatan bubur suro ini adalah untuk
mengajarkan rasa syukur dan kebiasaan bersedekah. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bubur ini diberikan secara
sukarela oleh masyarakat dan diolah di Bangsal Paseban Keraton Kanoman
Cirebon. Bubur suro disajikan dalam takir, yaitu wadah yang terbuat dari daun
klutuk yang dibentuk seperti perahu, sebagai pengingat kisah bahtera Nabi Nuh
AS. Sebelum disajikan, beberapa upacara adat juga dilakukan di lingkungan
Keraton Kanoman Cirebon. Makanan ini disajikan untuk abdi dalam keraton serta
masyarakat pada umumnya.
b) Topografi dan Kondisi Geografis
Wilayah provinsi Jawa Barat terletak di antara 5°50' - 7°50' Lintang Selatan dan
104°48' - 108°29' Bujur Timur, terletak di Pulau Jawa dan mempunyai luas wilayah
sekitar 37.087,92 km2. Provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa, Samudera
Hindia, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Tengah. Terdiri
dari 18 kabupaten dan 9 kota, secara administratif. Topografi Jawa Barat sangat
beragam, terdiri dari wilayah selatan yang bergunung curam (9,5%), wilayah
tengah dengan lereng bukit yang landai (36,48%), dan wilayah utara yang datar
luas (54,02%). Wilayah aliran sungai dan pantai selatan juga terdiri dari
pegunungan dan perbukitan yang terjal, dengan arus laut yang kuat.
c) Hasil Alam Provinsi Jawa Barat
1. Perkebunan
Wilayah Jawa Barat memiliki beberapa hasil perkebunan yang memberikan
kontribusi signifikan bagi sektor pertanian dan ekonomi provinsi. Berikut
adalah beberapa hasil perkebunan utama di wilayah tersebut:
1. Daerah-daerah seperti Puncak, Ciwidey, dan Pangalengan merupakan sentra
produksi teh di wilayah ini. Teh dari Jawa Barat memiliki kualitas yang bagus
dan dikenal baik di dalam maupun luar negeri.
2. Perkebunan karet juga memiliki peran penting di Jawa Barat. Daerah Garut
dan Sumedang terkenal dengan produksi karetnya. Karet Jawa Barat
digunakan dalam industri karet, seperti pembuatan ban.
3. Kopi juga menjadi hasil perkebunan penting di wilayah ini. Daerah-daerah
seperti Pangalengan, Bandung, dan Sukabumi memiliki perkebunan kopi
yang menghasilkan kopi berkualitas baik.
4. Perkebunan kelapa sawit tersebar di beberapa wilayah Jawa Barat, seperti
Subang, Karawang, dan Bekasi. Kelapa sawit adalah sumber utama minyak
kelapa sawit yang digunakan dalam industri makanan dan biodiesel.
5. Wilayah Jawa Barat memiliki beberapa perkebunan cokelat yang
menghasilkan biji kakao berkualitas. Daerah Pangalengan dan daerah
Puncak dikenal dengan produksi biji kakao yang digunakan untuk
pembuatan cokelat.
2. Peternakan
Di Provinsi Jawa Barat, sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang
berkembang dengan pesat dan memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap perekonomian provinsi. Berikut adalah beberapa hasil peternakan
utama yang ada di Provinsi Jawa Barat:
1. Sapi: Peternakan sapi merupakan sektor peternakan terbesar di Provinsi
Jawa Barat. Populasi sapi yang signifikan dapat ditemukan di daerah-daerah
seperti Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur, dan sekitarnya. Peternakan sapi
memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan daging sapi, susu, dan
produk olahan lainnya.
2. Ayam: Peternakan ayam broiler (ayam potong) dan peternakan ayam
petelur juga berkembang di Provinsi Jawa Barat. Daerah seperti Bandung,
Cianjur, dan Bogor memiliki kehadiran peternakan ayam yang signifikan.
3. Kambing: Peternakan kambing juga cukup populer di Provinsi Jawa Barat,
terutama di daerah Garut dan sekitarnya. Kambing dipelihara untuk daging,
susu, dan sebagai hewan ternak.
4. Itik: Peternakan itik, baik untuk daging maupun telur, juga cukup umum di
Provinsi Jawa Barat. Beberapa daerah di provinsi ini memiliki peternakan itik
yang signifikan, seperti Subang dan Cirebon.
5. Lele: Budidaya lele (ikan lele) juga cukup berkembang di Provinsi Jawa Barat.
Lele dipelihara dalam kolam dan memberikan kontribusi yang besar dalam
penyediaan ikan konsumsi.
3. Pertanian
Provinsi Jawa Barat memiliki keanekaragaman hasil pertanian dan tanaman
rempah yang melimpah. Berikut adalah beberapa hasil pertanian dan tanaman
rempah yang dihasilkan di Provinsi Jawa Barat:
1. Padi: Jawa Barat merupakan salah satu produsen padi terbesar di Indonesia.
Berbagai daerah di Jawa Barat seperti Garut, Sumedang, Cianjur, dan
sekitarnya memiliki ladang padi yang luas. Padi merupakan bahan makanan
pokok bagi penduduk Jawa Barat dan juga menjadi sumber penghasilan utama
bagi petani.
2. Sayuran: Provinsi Jawa Barat juga menghasilkan berbagai jenis sayuran.
Beberapa sayuran yang dihasilkan meliputi kubis, wortel, kentang, tomat,
bawang merah, bawang putih, daun bawang, bayam, kangkung, dan lain-lain.
Daerah Lembang, Ciwidey, dan sekitarnya terkenal dengan produksi sayuran
yang berkualitas.
3. Buah-buahan: Jawa Barat juga dikenal dengan produksi buah-buahan yang
melimpah. Beberapa buah-buahan yang dihasilkan meliputi jeruk, apel, pisang,
pepaya, mangga, rambutan, salak, durian, dan lain-lain. Daerah Lembang,
Cianjur, dan daerah pegunungan lainnya terkenal dengan kebun buah-
buahannya.
6. Rempah-rempah: Provinsi Jawa Barat juga menghasilkan berbagai jenis
rempah-rempah. Beberapa rempah-rempah yang dihasilkan meliputi jahe,
kunyit, lada, kayu manis, kapulaga, adas, jintan, dan lain-lain. Rempah-rempah
ini digunakan dalam industri makanan, minuman, dan obat-obatan.
4. Peraian
Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa sumber daya air yang mendukung
sektor perikanan dan kelautan. Meskipun Jawa Barat tidak berbatasan
langsung dengan laut, namun terdapat beberapa sungai, danau, dan waduk
yang menyediakan hasil perairan. Berikut adalah beberapa produk air di
provinsi Jawa Barat:
1. Perikanan Air Tawar:
Di Provinsi Jawa Barat terdapat beberapa danau dan waduk yang digunakan
untuk penangkapan ikan air tawar. Beberapa danau terpenting di Jawa Barat
adalah Danau Situ Bagendit, Danau Patenggang dan Danau Maninjau. Produk
perikanan air tawar meliputi mis. nila, lele, mujair, gurame dan ikan air tawar
lainnya.
2. Sungai Citarum:
Sungai Citarum merupakan sungai terbesar di Jawa Barat dan berperan penting
dalam mendukung pertanian, perikanan, dan sumber daya air. Sungai Citarum
menghasilkan berbagai jenis ikan air tawar seperti mujair, mujair, dan lele.
3. Udang:
Tambak udang yang ada di beberapa daerah pesisir di Jawa Barat menjadi
sumber pendapatan masyarakat. Tambak udang banyak ditemukan di dalam
dan sekitar daerah pesisir seperti Indramayu dan Subang. Tambak udang
menghasilkan udang yang dapat digunakan untuk konsumsi atau dijual di
pasar.
4. Perikanan di pantai:
Meskipun Provinsi Jawa Barat tidak memiliki garis pantai yang panjang, namun
terdapat beberapa daerah pesisir yang menghasilkan ikan dan hasil laut.
Daerah seperti Cimaja, Pelabuhan Ratu dan Pangandaran terkenal dengan hasil
perikanan pesisirnya, yang meliputi ikan, lobster, kerang dan hasil laut lainnya.
Meskipun Provinsi Jawa Barat tidak memiliki hasil perairan sebanyak wilayah
pesisir panjang, namun sumber daya perairan yang ada masih memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap perikanan, memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat dan mendukung perekonomian wilayah tersebut.

Nama Gambar Deskripsi Karakteristik Pengelompokan


Makanan Hidangan Jenis

5. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)


a) Budaya
NTT atau singkatan dari Nusa Tenggara Timur terletak di bagian tenggara
Indonesia dan beribu kota di Kupang pada masa penjajahan yang termasuk dalam
Provinsi Sunda Kecil. Terdiri dari beberapa kepulauan, NTT memiliki tiga pulau
utama yakni Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Timor Barat. Sejak zaman
penjajahan dulu, NTT selalu menjadi sasaran negara-negara lain karena kekayaan
alamnya yang melimpah, sehingga kuliner khas NTT kaya akan rempah. Salah satu
hidangan khas Provinsi NTT adalah tapa kolo. Tapa kolo secara keseluruhan
berarti nasi bambu yang dipanggang. Makanan tradisional tapa kolo biasanya
disajikan pada upacara sakral seperti ritual penti (syukuran atas panen) dan
pembukaan kebun baru serta tahun baru. Tapa kolo untuk upacara penti langsung
dipanggang di kebun dan menggunakan beras hasil panen. Sedangkan pada tahun
baru, tapa kolo dipanggang di rumah adat setelah didoakan oleh para tetua adat.
Pada saat upacara adat, di antara nasi bambu yang dipanggang terdapat "kolo
wada kudut helang ata pa'ang be le" yang berarti nasi bambu yang
dipersembahkan kepada nenek moyang. Kolo wada merupakan pusat dari seluruh
proses acara adat syukuran orang Manggarai.
b) Topografi dan Kondisi Geografis
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur ialah sebuah daerah yang berada di bagian
Timur Indonesia. Berdasarkan lokasinya, Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak di
antara 80 – 120 Lintang Selatan dan 1180 – 1250 Bujur Timur. Daerah ini terdiri
dari beberapa pulau, dengan Flores menjadi pulau terbesar di wilayah ini. Selain
itu, ada beberapa pulau lain seperti Timor, Sumba, Alor, Rote, dan pulau-pulau
kecil seperti Komodo dan Flores Kecil. Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki
kondisi geografis yang berbukit-bukit hingga bergunung-gunung. Di pulau Flores,
terdapat rangkaian pegunungan yang disebut Pegunungan Flores. Gunung
tertinggi di daerah ini yaitu Gunung Mutis dengan ketinggian sekitar 2.427 meter
di Pulau Timor. Wilayah Nusa Tenggara Timur juga memiliki garis pantai yang
panjang dan mempesona, terutama di pulau-pulau utamanya. Pantai-pantai di
wilayah ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dengan pasir putih, air
laut yang jernih, dan terumbu karang yang indah. Contoh beberapa pantai
populer di Nusa Tenggara Timur ialah Pantai Labuan Bajo, Waikelo, dan Pantai
Pink di Pulau Komodo. Di wilayah ini, terdapat beberapa daerah yang subur dan
cocok untuk pertanian. Tanah pertanian biasanya terdapat di dataran rendah dan
tinggi yang lebih luas. Tanaman yang sering ditanam meliputi padi, jagung, ubi
jalar, kopi, coklat, dan kelapa.
6. Provinsi Aceh
a) Sosio Budaya
Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung
barat Pulau Sumatra. Provinsi ini memiliki beragam sosio budaya yang unik dan
khas. Sebagian besar sosio budaya yang berada di Provinsi Aceh dipengaruhi oleh
agama islam dan tradisi-tradisi lokal. Dalam upacara adat di Aceh, terdapat
berbagai makanan yang digunakan sebagai bagian dari perayaan dan ritual. Salah
satu hidangan yang digunakan dalam upacara adat aceh yaitu kue dodol aceh. Kue
dodol aceh merupakan kue tradisional aceh yang memiliki tekstur kenyal, lengket
dan manis. Kue dodol aceh biasanya disajikan dalam berbagai upacara adat atau
perayaan, seperti kelahiran, pertunangan, pernikahan, atau pemindahan rumah.
b) Topografi dan letak geografis
c) Hasil Alam
7. Provinsi
8. Provinsi

Anda mungkin juga menyukai