PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa
bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan
kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia
berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-
Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan
nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya
adalah produk makanan khas daerah. Makanan khas merupakan identitas
suatu daerah yang dapat membedakan keberadaan dengan daerah lain.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa
dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah
makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan
makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring
dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas
daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya didaerah asalnya saja.
Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita
bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan
di mancanegara.
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di
suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan
karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari
sayur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya
masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan.
Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah
lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut
memperkaya produk makanan khas daerah.
Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas
berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk
makanan yang beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri
khas dan karakter tertentu. Oleh karena itu kita akan membahas salah satu
provinsi di Indonesia yaitu Jawa Barat
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana letak geografis Jawa Barat ?
2. Bagaimana keadaan penduduk Jawa Barat ?
3. Apakah makanan pokok Jawa Barat ?
4. Apakah contoh hidangan Jawa Barat ?
1
5. Apa ciri khas masakan dan teknik pengolahan masakan Jawa Barat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui letak geografis Jawa Barat
2. Untuk mengetahui keadaan penduduk Jawa Barat
3. Untuk mengetahui makanan pokok Jawa Barat
4. Untuk mengetahui contoh hidangan Jawa Barat
5. Untuk mengetahui ciri khas masakan dan teknik pengolahan Jawa Barat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Provinsi Jawa Barat dengan luas 35.377,76 Km2 menurut Data SIAK
Provinsi Jawa Barat didiami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa. Penduduk
ini tersebar di 26 Kabupaten/Kota, 625 Kecamatan dan 5.899 Desa/Kelurahan.
Penduduknya sendiri dibagi menjadi beberapa suku yang tersebar di seluruh Jawa
Barat yaitu suku: Sunda, Jawa, dan Cirebon. Suku Cirebon merupakan suku
pencampura suku Jawa dan suku Sunda. Mayoritas dari masyarakat Jawa Barat
merupakan suku Sunda atau orang Priangan. Jumlah masyarakat suku Sunda yang
mendiami Jawa Barat paling banyak terdapat pada kota-kota besar seperti:
Bandung, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, hingga desa-desa.
Dengan letak geologi provinsi Jawa Barat seperti yang dipaparkan diatas,
maka diperkirakan penduduk tersebut hidup dari hasil pertanian, perkebunan,
maupun perternakan. Hasil dari bercocok tanam maupun berladang ini berupa
beras, kentang manis, wortel, jagung, buah-buahan, dan sayuran. Selain hasil tadi,
terdapat pula komoditi seperti: teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat
3
dam kopi. Selain bercocok tanam terdapat pula perternakan yang menghasilkan
120.000 ekor sapi ternak, dimana jumlah ini 34% dari total nasional.
4
wortel, dan jagung juga diimpor masuk ke Indonesia sehingga menciptakan
berbagai masakan yang baru. Salah satu peninggala dari penjajah adalah teh. Pada
tahun 1686, Andreas Cleyer membawa teh dalam bentuk tanaman hias. Lalu 42
tahun kemudian pada tahun1728, Belanda mulai tertarik terhadap teh dan mulai
mendatangkan benih dari China untuk dibudidayakan di pulau Jawa. Tahun 1824,
Van Siebold melanjutkan upaya pengembangan teh yang benihnya berasal dari
Jepang. Usaha perkebunan teh pertama di Indonesia dipelopori oleh Jacobson
pada 1828. Teh mulai berkembang dan memberikan keuntungan bagi Belanda.
Gubernur Van Den Bosch menjadikan teh sebagai salah satu komoditas Sistem
Tanam Paksa (Cultuurstelsel). Jawa Baratlah yang menjadi pusat teh di Indonesia.
Konsep orang Sunda ini sama dengan kebanyakan konsep yang dipakai
daerah lainnya, yaitu memiliki pola makan untuk memakan beras sebagai
makanan pokok. Dengan beras yang dipandang sebagai makanan pokok, beras
dinilai memiliki nilai yang cukup tinggi bagi warga Sunda. Sebab, makanan
pokok ini memiliki nilai religious. Hal ini tampak pada sebagian besar orang
Sunda yang masih mempertahankan kebiasaan nenek moyang mereka untuk
menghormati padi atau beras sebab dianggap sebagai penjelmaan Nyi Pohaci
Sanghyang Sri (dewi padi), sebagai lambang kesuburan.
5
pelengkap makan nasi. Lauk pauk yang dikenal masyarakat Sunda yang pertama
adalah makanan dari hewan. Sumber bahan makanan dari hewan ini antara lain
adalah daging, ikan, dan telur. Ditinjau dari segi kesehatan daging merupakan
sumber protein yang sangat baik dan bergizi, terlebih lagi mudah untuk dicerna.
Daging juga merupakan salah satu makanan favorit orang Sunda. Bahkan,
kesukaan orang Sunda ini harus ada pada saat acara-acara penting, seperti
selamatan pernikahan, khitanan atau syukuran lainnya. Namun, kesukaan orang
Sunda dalam mengkonsumsi daging yang untuk beberpa jenis saja misalkan
daging sapi, ayam, bebek, angsa, merpati, serta beberapa jenis burung pemakan
padi, itik, dan kambing. Sedangkan untuk daging kuda, marmot maupun kelinci
tidak popular untuk dimakan. Khusus untuk daging babi, masyarakat Jawa Barat
hanya memelihara saja sebab mayoritas keyakinan di Jawa Barat adalah Islam.
Selain daging, terdapat pula ikan sebagai lauk pauknya. Ikan yang biasa
dimakan terdiri dua jenis, yaitu ikan darat dan ikan laut. Ikan darat ialah ikan yang
dipelihara di kolam, sawah, maupun danau. Bahkan sekarang, orang Jawa Barat
memelihara ikan dengan menggunakan karamba maupun tambak dengan
menggunakan aliran sungai deras. Pada kolam tersebut dapat dipelihara berbagai
jenis ikan, seperti; ikan mas, ikan mujair, ikan gurame, tawes, dan sebagainya.
Sedangkan, pada masyarakat Sunda yang tinggal di daerah pedesaan lebih banyak
mengenal jenis ikan darat seperti: ikan lele, tambakang, nilem, deleg, beunteur,
dan lain sebagainya. Sedangkan, jenis ikan laut yang jarang ditemukan di desa
sekitar pegunungan berbentuk ikan asin. Sebaliknya di desa sekitar pesisir, ikan
laut segar dapat dengan mudah diperoleh. Begitu juga di kota-kota besar yang
dikenal ialah bandeng, tongkol, kembung, kakap, cumi-cumi, dan lain sebagainya.
6
kesemek; opak dari Limbangan; borondong dari Ciparay Malajalaya; dan lain
sebagainnya. Berikut merupakan makanan khas Jawa Barat.
7
aneka ikan goreng disajikan dengan cocolan sambal dan kecap. Ikan mas, gurami,
ikan nila, dan lele lazim disajikan. Gurame Kipas merupakan salah satu ikan
goreng yang terkenal. Keempat, ikan asin seperti peda, jambal, pari, ikan asin bulu
ayam, teri, ikan gabus, dan cumi asin. Kelima, Bakakak Hayam merupakan ayam
panggang ala Sunda. Keenam, Empal Gebuk merupakan daging sapi goreng
bercita rasa manis. Ketujuh, Sate Maranggi merupakan sate kambing atau domba
khas Sunda dengan bumbu kecombrang. Kedelapan, Gulai Kambing merupakan
gulai dari daging kambing. Dan kesembilan, Empal Gentong merupakan daging
dan jeroan kambing dari Cirebon.
Pertama, Putri Noong memiliki arti putri yang mengintip. Kue ini terbuat
dari bahan yang sederhana yaitu, singkong dan pisang. Singkong diparut, lalu
adonannya diberi pewarna dan dibentuk bulat. Kemudian, bagian tengahnya diberi
potongan buah pisang. Adonan singkong dan pisang tersebut lalu dikukus. Setelah
itu disajikan dengan kelapa parut. Kedua, Combro dan Misro merupakan makanan
khas Jawa Barat yang terbuat dari parutan singkong. Combro dan Misro itu
berbeda. Kedua makanan ini dibedakan oleh isinya, yaitu isi Combro merupakan
sambal oncom dan isi Misro merupakan gula merah. Kedua makanan ini sangat
nikmat saat disantap dalam keadaan hangat. Ketiga, Kue Bandros merupakan
jajanan khas Bandung yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan parutan
kelapa dan santan. Supaya aromanya wangi, maka ditambahkan juga sedikit daun
pandan di dalam adonannya. Kemudian di panggang sekitar 5 menit. Setelah
matang, kue ditaburi dengan gula pasir. Kue ini nikmat disantap dengan ditemani
the manis atau kopi.
8
D. Upacara Daur Hidup
Upacara daur hidup manusia di Jawa Barat terdiri dari: upacara adat masa
kehamilan, upacara kelahiran atau masa bayi, upacara masa kanak-kanak, upacara
adat perkawinan, dan upacara adat kematian. Upacara adat masa kehamilan dibagi
menjadi beberapa. Pertama, upacara mengandung empat bulan merupakan
upacara adat masyarakat Jawa Barat saat mengetahui seorang perempuan
mengandung dan diberitahukan kepada tetangga dan kerabat. Biasanya upacara ini
mengundang pengajian untuk membacakan doa selamat, nurbuat, dan doa lainnya
agar bayinya mulus, sempurna dan sehat selamat. Kedua, upacara mengandung
tujuh bulan atau tingkenan merupakan upacara yang diselenggarakan pada saat
seorang calon ibu mengandung 7 bulan. Kata tingkeban sendiri artinya tutup,
maksudnya si calon ibu yang sedang hamil tidak boleh bercampur dengan
suaminya. Upacara tingkeban ini memiliki makanan yang wajib ada, yaitu rujak
kanistren. Rujak ini terdiri dari 7 macam buah-buahan. Rujak ini nantinya akan
dijual si calon ibu. Ketiga, upacara mengandung Sembilan bulan dilaksanakan
setelah usia kandungan masuk Sembilan bulan. Dalam upacara ini dibuat bubur
polos yang artinya bisa mendapat kemudahan waktu melahirkan. Bubur polos ini
biasanya dibagikan beserta nasi tumpeng atau makanan lainnya. Keempat, upacara
reuneuh mundingeun merupakan upacara yang dilakukan bila si calon ibu
mengandung lebih dari 9 bulan. Upacara ini diadakan agar perempuan yang hamil
tua tersebut segera melahirkan.
9
dilaksankan pada saat bayi berumur 40 hari. Upacara turun taneuh merupakan
upacara pertama kali bayi menjejakkan kakinya ke tanah. Upacara ini juga
terdapat selamatan dan doa.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jawa Barat merupakan salah satu bagian dari Pulau Jawa yang terletak
disebelah barat sendiri. Bagian Jawa yang paling barat ini berbatasan dengan:
Laut Jawa dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada sebelah utara; Provinsi
Jawa Tengah pada sebelah timur; Samudera Hindia di sebelah selatan; dan
Provinsi Banten di sebelah barat. Daerah Jawa Barat juga merupakan daerah yang
memiliki curah hujan tinggi berkisar 2000-4000 mm/th. Banyaknya curah hujan
mengakibatkan daerah Jawa Barat tidak sedikit yang memiliki nama berawalan
“Ci” yang artinya bahwa daerah itu memiliki air yang melimpah. Dan dengan
banyaknya jumlah air di Jawa Barat maka terdapat pula DAS, sungai, danau.
Banyaknya jumlah air ini juga dimanfaatkan oleh orang untuk membuat usaha
membudidayakan ikan di tambak. Terlebih, orang Jawa Barat lebih menyukai
mengkonsumsi daging. Daging yang dikonsumsi juga tidak semua misalnya
daging yang dikonsumsi adalah daging kambing, sapi, ayam, burung dara, itik,
serta burung pemakan tanaman, dan lain sebagainya. Sedangkan, daging yang
jarang dikonsumsi adalah kuda, marmot, dan kelinci. Khusus untuk daging babi,
masyarakat Jawa Barat hanya mengkonsumsinya dan hanya memeliharanya saja.
Makanan yang dikonsumsi oleh orang Jawa Barat ini memilki rasa yang
berbeda dengan daerah yang ada di Jawa, yaitu sedikit pedas dan masam. Rasa ini
juga dipengaruhi oleh keadaan alam Jawa Barat, bangsa yang berkunjung, hingga
krisis moneter pada tahun 1997 membuat banyak perubahan. Misalnya, setelah
krisis moneter tahun 1997 membuat masyarakat menghemat dengan cara
membuat usaha tempat makan yang murah. Selain, krisis moneter makanan di
Jawa Barat juga dipengaruhi oleh bangsa lain misalnya Arab, China, Eropa, dan
lain sebagainya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://suku-dunia.blogspot.co.id/2015/06/suku-suku-di-jawa-barat.html
http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1361
https://books.google.co.id/books?
id=bDPYw9HjtzgC&pg=PA71&lpg=PA71&dq=pengaruh+belanda+dalam+masakan+jawa+
barat&source=bl&ots=zIb8vDk9bA&sig=S2qcnrYUlKyszwZH-
n085c5eGFI&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengaruh%20belanda%20dalam
%20masakan%20jawa%20barat&f=false
http://anjjabar.go.id/makanan-khas
https://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Sunda
http://gastroina.blogspot.co.id/2014/07/identitas-gastronomi-indonesia_31.html
https://id.wikipedia.org/wiki/India-Indonesia
http://mastugino.blogspot.co.id/2015/02/makanan-khas-daerah.html#
https://books.google.co.id/books?
id=hi4yCwAAQBAJ&pg=PA10&dq=makanan+jawa+barat&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjw
u4XvvtPKAhVCG44KHa-xDMAQ6AEINTAD#v=onepage&q=makanan%20jawa
%20barat&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=Zxow5ng9r5QC&dq=asal+usul+makanan+jawa+barat&source=gbs_navlinks_s
https://books.google.co.id/books?
id=SWsLhfXvcgoC&pg=PA159&lpg=PA159&dq=TEH+JAWA+BARAT+BERASAL+DARI&sour
ce=bl&ots=Ip36ADxAMh&sig=isKPWJQWhqiexD0Lyd9GSHDlFyU&hl=en&sa=X&redir_esc
=y#v=onepage&q=TEH%20JAWA%20BARAT%20BERASAL%20DARI&f=false
12