Anda di halaman 1dari 5

Etnogastronomi Melayu Riau

Disusun Oleh :

Pendahuluan

Makan dan minum adalah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Baik manusia, hewan ataupun tumbuhan semuanya membutuhkan
makan dan minum. Itu merupakan kebutuhan primer semua makhluk hidup. Terutama
manusia yang menjadi puncak rantai makanan di bumi.

Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia biasanya diolah terlebih
dahulu. Namun ada beberapa kasus di mana ada makanan yang bisa dikonsumsi
sebelum diolah terlebih dahulu. Itu merupakan hasil kebudayaan tersendiri yang belum
tentu ada di semua tempat.

Mengolah makanan sendiri tidak bisa kita anggap enteng. Banyak proses yang
harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Selain itu kualitas bahan baku
juga mempengaruhi hasil akhirnya. Setelah selesai memasak bukan berarti pekerjaan
telah selesai, masih ada yang namanya penataan piring atau istilahnya plating. Oleh
karena itu profesi sebagai seorang juru masak memiliki gaji yang besar melihat betapa
banyaknya proses yang dilalui.

Selain itu perkembangan dunia kuliner kini telah sangat pesat. Banyak inovasi-
inovasi baru yang melahirkan jenis makanan dan minuman yang belum ada sebelumnya.
Di era globalisasi ini pengaruh makanan baik itu makanan barat(kontinental) ataupun
makanan timur (oriental) telah saling mempengaruhi dan masuk ke wilayah lainnya.
Contohnya pizza, burger, dan lasagna yang merupakaj makanan dari wilayah barat yang
masuk ke wilayah timur seperti Indonesia. Namun makanan timur juga mendunia
contohnya pangsit, ramen , dan rendang.

Namun, banyak dari generasi muda Indonesia yang lebih mengenal dan
menyukai makanan luar dari pada olahan makanan asli dari Indonesia itu sendiri.
Kenyataannya banyak makanan tradisional dari suku—suku di Indonesia yang memiliki
cita rasa yang tak kalah dengan makanan luar. Galeri kuliner Indonesia sangat lengkap
mulai dari makanan pembuka, hidangan utama, sampai hidangan penutup. Dari suku-
suku besar yang ada di Indonesia, suku Melayu menyumbang banyak jenis makanan. Di
sini akan dikerucutkan lagi menjadi suku Melayu yang mendiami wilayah Riau.

Pokok Masalah

 Apa itu Etnogastronomi Melayu Riau


 Hubungan keadaan Bentang Alam Dengan Variasi Hasil Gastronomi
 Perlukah Etnogastronomi Lokal Dilestarikan
1. Pengertian Etnogastronomi Melayu Riau

Kata etnogastronomi berasal dari 2 kata yaitu etno dan gastronomi. Etno adalah
suku atau etnis kebudayaan. Pengertian gastronomi sendiri ada dalam buku Dasar –
Dasar Gizi Kuliner yaitu sebagai berikut : gastronomi tidak lepas dari kata kuliner, yaitu
seni mengolah bahan makanan yang dimulai dari memilih bahan makanan dan
mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak, termasuk mengupas, m mencuci,
memotong-motong, memberi bentuk dan memberi bumbu, yang semuanya dilakukan
dengan benar dan tepat. Kemudian diteruskan dengan memasak bahan makanan yang
telah dipersiapkan, dengan berbagai macam teknik memasak, serta bagaimana cara
menyajikan makanan atau hidangan yang menarik, yang dapat menggugah selera
makan, dan lezat rasanya.

Selain itu di dalam Kamus Le Petit Larousse gastronomi memiliki pengertian


sebagai pengetahuan tentang semua yang berhubungan dengan dapur, resep makanan,
seni mencicipi dan menilai hidangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa gastronomi adalah
seni dalam mengolah makanan sampai ke penyajian yang mengutamakan nilai rasa serta
keindahan.

Etnogastronomi adalah seni memasak yang dimiliki dan dikuasai suatu suku.
Sementara etnogastronomi Melayu Riau berarti seni dalam memasak dan mengolah
makanan yang dikuasai oleh suku Melayu Riau yang diteruskan secara turun temurun
dari generasi ke generasi.

2. Hubungan Keadaan Bentang Alam dengan Variasi Hasil


Gastronomi

Keadaan bentang alam juga mempengaruhi hasil dari kebudayaan suatu suku. Di
bidang gastronomi sendiri pengaruhnya dapat dilihat dengan mudah melalui bahan baku
yang digunakan. Contoh wilayah pesisir maka dapat dipastikan jenis bahan baku yang
digunakan adalah ikan ataupun kerang-kerangan, wilayah dataran tinggi identik dengan
makanan hangat berkuah. Hal ini disebabkan oleh sumber bahan baku dan keadaan yang
mendukung. Sementara untuk wilayah dataran rendah jenis kulinernya cenderung dingin
kering.

Wilayah Riau sendiri memiliki beberapa jenis bentang alam. Riau memiliki
beberapa sungai besar sehingga tak heran jika Riau memiliki kuliner olahan ikan yang
banyak. Salah satunya adalah goreng belado ikan salai selais yang merupakan salah satu
menu andalan di rumah makan di Riau.

3. Pentingnya Menjaga Etnogastronomi Lokal

Saat ini makanan cepat saji tengah digemari oleh para generasi muda. Mereka
mulai melupakan tentang makanan tradisional. Makanan tradisional ini merupakan salah
satu identitas dari suku atau etnik yang membuatnya sehingga memiliki nilai yang
penting dan layak untuk dipertahankan serta dilestarikan.

Setiap hasil budaya yang ada di Indonesia merupakan salah satu harta kekayaan
nasional yang pantas untuk di jaga dan dilestarikan. Selain menjaga kita juga
berkewajiban untuk mengenalkannya ke khalayak dunia agar kebudayaan asli ini
dikenal dunia. Selain itu penting juga untuk membuat sebuah inovasi baru yang bisa
diterapkan ke kuliner lokal agar bisa terjaga dan tetap bisa dinikmati semua kalangan.

Kesimpulan

Etnogastronomi Melayu Riau merupakan salah satu harta berharga bangsa


Indonesia. Mulai dari cita rasa, bahan-bahan yang di gunakan, semuanya mencerminkan
keindahan dan kekayaan alam negeri ini. Sebagai generasi muda sudah seharusnya
mengenali kebudayaannya serta menjaga keaslian dari identitas budaya dari sukunya.
Segalanya berharga di negeri ini, setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing
yang membuat negeri ini pantas di sebut negeri impian.
Daftar Pustaka

 Adnan, Fatmawati.2017. Menjelajah Kuliner Tradisional Riau. Jakarta :


Kememtrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
 Tarwotjo, C.Soejoeti.2020. Dasar – Dasar Gizi Kuliner. Jakarta :
Grasindo.
 kamus Le Petit Larousse

Anda mungkin juga menyukai