Anda di halaman 1dari 3

1.

Latar Belakang
Setiap bangsa mempunyai cita-cita tujuan nasionalnya. Cita-cita bangsa
Indonesia tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu membentuk
suatu Pemerintahan yang: “melindungi segenap Bangsa Indonesia dan tumpah darah
Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut Melaksanakan ketertiban dunia yang Berlandaskan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial (Sunaryo T, 2019).
Dalam usaha mewujudkan cita-cita itu Bangsa dan negara Indonesia secara
nasional Mempunyai cara pandang yang menyeluruh Untuk menyelenggarakan dan
menjamin Kepentingan nasional yang disebut dengan Wawasan Nusantara. Mengenai
definisi Wawasan Nusantara, berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998
Tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia Mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta Kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
berbangsa, dan bernegara untuk Mencapai tujuan nasional. Aspek yang terdapat pada
wawasan nusantara yaitu fisik atau wilayah. Fisik atau wilayah Indonesia terdiri dari
sejumlah pulau sehingga sering disebut wilayah kepulauan dan berdampak pada
perilaku seseorang dengan kata lain Indonesia merupakan negara yang terdiri atas
berbagai suku dan bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang yang
salah satunya adalah keanekaragaman pada makanan khas daerahnya (Ilyasa, A.
2021).
Sangat banyak makanan khas dari daerah-daerah yang ada di Indonesia yang
wajib di coba oleh para pengunjung dan wisatawan. Bahkan kuliner Indonesia sudah
sampai terkenal ke seluruh dunia. Hal ini juga tidak terlepas dari bumbu rempah-
rempah yang digunakan dalam berbagai makanan tersebut. Makanan khas Indonesia
juga tentunya telah menjadi salah satu wisata yang sangat menarik dan unik. Bagi
pengunjung atau wisatawan yang hanya jalan-jalan di berbagai daerah yang ada di
Indonesia mereka juga bisa langsung mencoba atau mencicipi makanan khas daerah
di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan lagi karena wilayah Indonesia dikaruniai
tanah yang subur dan dikenal sebagai penghasil rempah-rempah di dunia. Sehingga
Indonesia mempunyai makanan ciri khas dari tiap daerah. Makanan khas
daerah/tradisional di Indonesia sangat terkenal dengan cita rasa yang lezat dan
menggugah selera bagi siapa saja. Karena di Indonesia terdapat 34 provinsi maka
setiap daerah itu memiliki makanan khas masing-masing dengan cita rasa yang
berbeda dan unik (Abdi, H. 2021).
Gorontalo merupakan salah satu provinsi dari 34 provinsi yang berada di
Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Desember 2000. Provinsi Gorontalo merupakan
salah satu daerah di Indonesia yang memiliki warisan budaya dan seni tradisi lokal.
Ciri yang paling Khas dari budaya yang masih terjaga hingga saat ini adalah falsafah
masyarakat Gorontalo yaitu; “Bumi Serambi Madinah” yang berarti kota yang
menjunjung tinggi agama Islam, yang juga menjadi kota yang menjunjung tinggi
kebudayaan di daerahnya (Priyambodo, T, K. 2019).
Bukti dari warisan budaya tersebut masih dapat kita jumpai pada salah satu
budaya yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat yaitu warisan makanan
tradisional yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Warisan makanan tradisional
merupakan bagian dari siklus tradisi dalam budaya masyarakat, yang pada dasarnya
merupakan bentuk penghayatan yang bersifat transkosmik terhadap keyakinan adanya
kekuatan yang Maha Dahsyat untuk mengubah kehidupan mereka (Rahman, 2012).
Namun membahas tentang budaya atau kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat
daerah Gorontalo saat ini tentu telah banyak mengalami perubahan dan pergeseran
mengikuti perkembangan jaman, dibandingkan pada jaman dahulu di mana masing-
masing individu masih mempertahankan nilai-nilai leluhur yang berlaku di dalam
masyarakat. Sampai dengan saat ini sebagian masyarakat Gorontalo Masih
mempertahankan nilai-nilai leluhur yang terus dipelihara dan masih berlaku dalam
kehidupan, termasuk tentang makanan khas daerah Gorontalo yang disajikan pada
waktu-waktu tertentu misalnya Bilinthi dan Aliyadala.
Bilinthi, yaitu nasi yang bercita rasa khas rempah-rempah pilihan yang
merupakan hasil karya masyarakat Gorontalo sehingga menghasilkan aroma yang
pastinya membuat kita tergiur ingin mencicipi makanan tersebut. Untuk bahan
tambahan yang di gunakan oleh masyarakat Gorontalo saat pembuatan Bilinthi yaitu
campuran hati ayam ataupun daging ayam serta bawang goreng. Makanan khas
daerah Gorontalo ini masih di kategorikan sangat langkah karena makanan ini hanya
bisa kita temui pada prosesi adat Molondhalo (acara 7 bulanan), dan peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada acara Molondhalo, Bilinthi dimakan dengan
cara saling menyuapi antara suami dan istri, yang melambangkan kasih sayang serta
mengingatkan hak dan kewajiban keduanya dalam rumah tangga. Sedangkan pada
acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Bilinthi diletakan di dalam tolangga (usungan)
yang nantinya akan di bagikan ke masyarakat di sekitar masjid tersebut. Sedangkan
Aliyadala merupakan Kue Tradisional Gorontalo yang Berbahan dasar parutan
singkong dan kelapa yang di campuri dengan rempah-rempah sehingga menambah
rasa dari kue tersebut. Aliyadala ini juga merupakan makanan yang sangat langkah,
artinya aliyadala hanya ada pada waktu-waktu tertentu, biasanya di sajikan pada saat
ada acara doa arwah, perkawinan, dan bisa di jumpai pada saat bulan suci Ramadhan
yang bisa di jadikan sebagai makanan untuk berbuka puasa (Haris, infopublik. Id. 2018).

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, H. 2021. 40 Makanan Khas Daerah Di Indonesia Beserta Asalnya, Wajib Dicicipi.
https://hot.liputan6.com/read/4464901/40-makanan-khas-daerah-di-Indonesia-beserta-asalnya-wajib-
dicicipi. Diakses Rabu 30 Maret 2022.
Haris, infopublik. Id. 2018. Makanan Bilindi. https://infopublik.id/galeri/foto/detail/65194. Diakses
Rabu 30 Maret 2022.
Ilyasa, A. 2021. Wawasan Nusantara. In UNUSIA CONFERENCE. 1(1), 227-238.
Priyambodo, T, K. 2019. Nilai Historis Pada Makanan Tradisional Tiliaya Dalam Konteks
Kebudayaan Gorontalo. Journal.umgo.ac.id. 2(1), 29-42.
Rahman, M. Gazali, 2012. Tradisi Molothalo di Gorontalo. Jurnal Al-Ulum, 12(2), 437-456.
Sunaryo, T. 2019. Indonesia sebagai negara kepulauan. Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional.
2(2), 97-105.

Anda mungkin juga menyukai