Anda di halaman 1dari 12

66 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No.

7 Tahun 2016

PENGELOLAAN SARANA PRAKTIK PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA


DI SMK KABUPATEN SLEMAN (STUDI KASUS DI SMK MA'ARIF 2 SLEMAN
DAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN)
THE MANAGEMENT OF PRACTICAL FACILITIES ON CULINARY PROGRAM IN SMK
(VOCATIONAL HIGH SCHOOL) IN THE REGENCY OF SLEMAN
(CASE STUDY IN SMK MA'ARIF 2 SLEMAN AND SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN)

Oleh: Fauzia Fahmi, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Fauziafahmi04@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana praktik Program Keahlian Tata
Boga di dua SMK Kabupaten Sleman, yaitu SMK MS dan SMK MM. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semiterstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Program Keahlian Tata Boga SMK MS tidak menggunakan
proposal pada saat pengajuan usulan pengadaan, dan pada Program Keahlian Tata Boga SMK MM telah
menggunakan proposal pada saat pengajuan usulan pengadaan (2) Program Keahlian Tata Boga SMK MS
dan MM tidak memberi kode pada barang inventaris, (3) Kedua Program Keahlian menyimpan sebagian
besar sarana praktik di almari yang diletakkan disetiap ruamg praktik, (4) Kedua Program Keahlian dalam
penggunaan sarana praktik disesuaikan dengan jadwal pelajaran, (5) kedua Program Keahlian melakukan
pemeliharaan rutin dan berkala, (6) Pada Program Keahlian SMK MS sarana yang dihapuskan tidak
dimusnahkan atau dilelang, melainkan hanya disimpan di gudang, dan di SMK MM sarana praktik
dihapuskan dengan cara dibuang dan dijual.

Kata kunci: Sarana praktik, tata boga

Abstract
This research is done to describe the management of practical facilities on the Culinary Programs in two
vocational schools of Sleman regency, they are; SMK MS and SMK MM in Sleman. This research is a descriptive
research. The data were collected through semi-structured interviews, observation and documentation.The result
shows that: (1) The result show that the culinary program in SMK MS did not write a proposal when applying for
equipment procurement and for the culinary program in SMK MM, a proposal was written in applying for
equipment procurement. (2) The culinary program of both schools did not give coded for the inventories. (3) The
culinary program of both schools kept most of the practical facilities in a cupboard places in the practice room.
(4) The culinary program of both schools use the practical facilities according to the schedules. (5) The culinary
program of both schools have a periodic and routine maintenance. (6) The culinary program of SMK MS, the
facilities which are demolished were not destroyed or discarded, they were kept in a warehouse and in SMK MM,
such facilities were discarded or resold.

Keywords: practical facilities, culinary program

PENDAHULUAN menjadi manusia yang beriman dan bertakwa


kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
Undang-Undang nomor 20 tahun
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjadi warga negara yang demokratis serta
menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional
bertanggung jawab. Demi mewujudkan tujuan
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
tersebut, di Indonesia terdapat tiga jalur
dan membentuk watak serta peradaban bangsa
pendidikan yaitu; pendidikan formal, pendidikan
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
non formal dan pendidikan informal. Sekolah-
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
sekolah yang ada di Indonesia termasuk dijalur
berkembangnya potensi peserta didik agar
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi) 67
pendidikan formal. pendidikan formal terdiri dari Sarana dan prasarana yang memadai saja
pendidikan umum, pendidikan keagamaan, dan tidak cukup, sarana dan prasarana yanga ada
pendidikan kejuruan. Berdasarkan jenis tersebut perlu dikelola dengan baik agar sarana dan
salah satu yang dapat mewujudkan tujuan prasarana tersebut dapat digunakan secara
tersebut adalah pendidikan kejuruan. Pendidikan optimal, bisa memiliki umur yang panjang, dan
kejuruan yang ada di Indonesia biasa disebut ketersediaannya sesuai dengan yang dibutuhkan,
dengan Sekolah Menengah Kejuruan atau dan masih banyak alasan yang lainnya.
disingkat dengan SMK. Berdasarkan observasi pada bulan Maret
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2015 di program keahlian tata boga SMK Ma'arif
menurut Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2 Sleman (untuk selanjutnya disingkat SMK MS),
1990 tentang pendidikan menengah adalah program keahlian tata boga SMK MS ini
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah memiliki masalah dalam beberapa kegiatan
yang mengutamakan pengembangan kemampuan pengelolaan sarana praktik, diantaranya kegiatan
siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan inventarisasi di Program Keahlian Tata Boga
tertentu. Itu artinya SMK merupakan sekolah SMK MS dapat dikatakan belum baik, seperti
yang mempersiapkan peserta didiknya untuk siap peralatan praktik yang tidak diberi kode dan
masuk ke dunia kerja setelah lulus nanti. pencatatan inventarisasi sarana terkesan masih
seadanya. Selain itu dalam kegiatan penghapusan,
SMK memiliki berbagai macam program
Program Keahlian Tata Boga SMK MS juga
keahlian salah satu diantaranya yaitu Program
memiliki masalah, dimana sarana praktik yang
Keahlian Tata Boga. Program Keahlian Tata
seharusnya sudah dimusnahkan akan tetapi sarana
Boga yang diketahui oleh masyarakat secara
tersebut masih diletakkan di sekolah sehingga
umum adalah segala sesuatu yang berhubungan
sarana praktik tersebut menjadi sampah bagi
dengan makanan dan minuman, hal ini sesuai
sekolah. Sekolah Selanjutnya yaitu Program
yang dijelaskan pada kamus bahasa Indonesia
Keahlian Tata Boga SMK Muhammadiyah1
bahwa tata boga adalah teknik mengolah dan
Moyudan (untuk selanjutnya disingkat SMK
menyediakan serta menghidangkan makanan. Itu
MM), berdasarkan observasi pada bulan Maret
artinya, tata boga bertujuan untuk menjadikan
2015, Program Keahlian tata boga SMK MM
setiap peserta didiknya mampu mengolah,
juga memiliki masalah dalam pengelolaan sarana
menyediakan dan menghidangkan makanan.
praktik, berdasarkan wawancara dengan ketua
Selain itu, tata boga sangat erat kaitannya Program Keahlian Tata boga, ketua Program
dengan dunia kuliner. Dunia kuliner pada saat ini Keahlian Tata Boga mengatakan bahwa
berkembang sangat pesat, hal itu terlihat dari inventarisasi masih dilakukan langsung oleh
banyaknya pertumbuhan hotel-hotel, maupun ketua Program Keahlian, sehingga hal tersebut
usaha jasa boga seperti: restoran, cafe, kedai membuat inventarisasi barang menjadi keteteran
makan, catering, outlet-outlet bakery dan pastry dan sarana praktik tidak diberi kode. Dari
bahkan angkringan yang didalamnya sangat erat berbagai permasalahan yang terjadi disetiap
hubungannya dengan makanan. Karena itulah sekolah tersebut, maka peneliti tertarik untuk
kesuksesan usaha dibidang jasa boga sangat mengkaji dan meneliti lebih lanjut bagaimana
terbuka luas dan kesempatan itu dapat didukung pengelolaan sarana praktik di kedua sekolah
dengan adanya program keahlian Tata Boga yang tersebut. Peneliti hanya meneliti lebih lanjut
ada di SMK. Dimana melalui pendidikan Tata terkait dengan pengelolaan sarana praktik karena
Boga, SMK mampu menghasilkan output yang pengelolaan prasarana praktik sudah ditangani
memiliki keterampilan di dalam bidang tata boga. langsung oleh bagian sarana dan prasarana
Namun, hal ini tidak bisa terwujud jika tidak sekolah, sehingga Program Keahlian tidak
didukung dengan sarana dan prasarana praktik mengetahui banyak terkait pengelolaan prasarana
yang memadai. praktik.
68 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016
Identifikasi Masalah 3. Bagaimana penyimpanan sarana praktik di
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan
maka permasalahan-permasalahan yang dapat SMK MM?
diidentifikasi antara lain sebagai berikut: 4. Bagaimana penggunaan sarana praktik di
1. Kegiatan Inventarisasi di Program Keahlian Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan
Tata Boga SMK MS belum baik, terlihat dari SMK MM?
peralatan-peralatan yang tidak diberi kode dan 5. Bagaimana pemeliharaan sarana praktik di
catatan inventarisasi masih seadanya. Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan
2. Pada Program Keahlian Tata Boga SMK MS SMK MM?
sarana praktik yang sudah dihapuskan tidak 6. Bagaimana penghapusan sarana praktik di
langsung dimusnahkan, akan tetapi sarana Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan
tersebut hanya ditumpuk dalam kardus-kardus SMK MM?
dan disimpan di dalam gudang, sehingga
menjadikan sampah bagi sekolah. Tujuan Penelitian
3. Inventaris alat langsung ditangani oleh ketua Penelitian ini bertujuan untuk
Program Keahlian tata boga SMK MM, mendeskripsikan beberapa hal diantaranya adalah
sehingga hal itu menyebabkan inventarisasi sebagai berikut:
barang menjadi tidak teratur dan sarana 1. Perencanaan dan pengadaan sarana praktik di
praktik tidak diberi kode. Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan
4. Pengelolaan sarana praktik pada program SMK MM.
keahlian tata boga SMK MS dan SMK MM 2. Inventarisasi sarana praktik di Program
belum dilaksanakan dengan baik. Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
3. Penyimpanan sarana praktik di Program
Batasan Masalah Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
Batasan masalah yang diambil peneliti 4. Penggunaan sarana praktik di Program
adalah mengenai pengelolaan sarana praktik Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
Program Keahlian Tata Boga di SMK MS dan 5. Pemeliharaan sarana praktik di Program
SMK MM, mulai dari perencanaan dan Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, 6. Penghapusan sarana praktik di Program
penggunaan, pemeliharaan dan pengahapusan. Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
Peneliti tidak meneliti prasarana praktik, karena
prasarana praktik telah dikelola langsung oleh Manfaat Penelitian
sekolah, sehingga program keahlian tidak 1. Secara Teoritis
mengetahui terlalu banyak terkait prasarana Penelitian ini diharapkan dapat
praktik. memberikan sumbangan pengetahuan dan
pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan
Rumusan Masalah ilmu pengetahuan dan pendidikan terutama bagi
Dari batasan masalah yang diambil maka ilmu administrasi pendidikan, khususnya
dalam penelitian ini mempunyai rumusan mengenai pengelolaan sarana praktik pada SMK
masalah sebagai berikut: swasta program keahlian tata boga.
1. Bagaimana perencanaan dan pengadaan 1. Secara Praktis
sarana praktik di Program Keahlian Tata a. Bagi Kepala Sekolah
Boga SMK MS dan SMK MM? Hasil penelitian sebagai refrensi bagi
2. Bagaimana inventarisasi sarana praktik di kepala sekolah dalam mengambil kebijakan yang
Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan berkaitan dengan pengelolaan sarana praktik pada
SMK MM? program keahlian tata boga.
b. Bagi Pengelola Sarana Sekolah
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi) 69
Sebagai evaluasi dan monitoring dalam laboratorium, guru dan siswa Program Keahlian
melakukan pengelolaan yang berkaitan dengan Tata Boga SMK MS. Pada SMK MM peneliti
pengelolaan sarana praktik, khususnya sarana akan melakukan wawancara kepada wakil kepala
praktik Program Keahlian Tata Boga. sekolah bidang sarana dan prasaran SMK MM,
c. Bagi Guru ketua kompetensi keahlian, guru, dan siswa
Hasil dari penelitian ini untuk menambah Program Keahlian Tata Boga SMK MM.
pengetahuan dalam penggunaan dan
2. Observasi
pemeliharaan sarana praktik, sehingga
Observasi yang digunakan pada penelitian
penggunaan sarana praktik dapat digunakan
ini yaitu observasi partisipatif pasif. Pada
secara maksimal.
penelitian ini yang diamati adalah pengelolaan
sarana praktik Program Keahlian Tata Boga,
METODE PENELITIAN khususnya pada kondisi sarana praktik, tempat
Jenis Penelitian penyimpanan, pengaturan pada penyimpanan
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. sarana praktik serta kegiatan praktik saat KBM.

3. Dokumentasi
Waktu dan Tempat Penelitian
Teknik dokumentasi digunakan sebagai
Penelitian ini dilakukan di SMK MS dan
pelengkap dari teknik wawancara dan obervasi.
SMK MM. Penelitian dimulai pada tanggal 28
Tujuan dari teknik dokumentasi agar data yang
Agustus 2015 sampai dengan 3 Mei 2016.
terkumpul lebih kredibel/dapat dipercaya.
Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini
Target/Subjek Penelitian
diantaranya buku inventarisasi, jadwal
Subjek yang diambil pada penelitian ini
pemeliharaan sarana praktik, jadwal penggunaan,
adalah Program Keahlian Tata Boga di SMK
dan proposal pengadaan.
Ma’arif 2 Sleman dan SMK Muhammadiyah 1
Moyudan. Adapun informan pada penelitian ini di Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
SMK MS adalah ketua jurusan sebagai key Data
informan, kemudian kepala sekolah, kepala Table. 1 Rambu-rambu instrument
laboratorium, guru dan siswa sebagai informan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Praktik
pendukung. Informan di SMK MM adalah ketua Program Keahlian Tata Boga pada SMK MS dan
kompetensi keahlian sebagai key informan, SMK MM di Kabupaten Sleman
kemudian wakil kepala sekolah bidang sarana
prasaran, guru, dan siswa sebagai informan No Aspek Sub Aspek Sumber data Metode

pendukung. Alasan dijadikan informan karena 1 Perencanaan Prosedur Wakasek Wawan

para informan tersebut mengetahui banyak dan atau Sarpras, cara

informasi tentang pengelolaan sarana praktik, Pengadaan langkah- Kaprodi, Ka

selain itu informan tersebut sebagai pelaksana langkah lab, Guru

dalam pengelolaan sarana praktik. perencanaan Proposal atau Studi


daftar dokum
Prosedur kebutuhan entasi
Metode pengumpulan data yang Cara Wakasek Wawan
digunakan dalam penelitian ini guna memperoleh Pengadaan Sarpras, cara
data sebagai berikut: Kaprodi, Ka
1. Interview (wawancara) lab, guru
Pada penelitian ini wawancara yang 2 Inventarisasi Pelaksanaan Wakasek Wawan
digunakan adalah wawancara semiterstruktur, Inventarisasi Sarpras, cara
dimana peneliti melakukan wawancara kepada Kaprodi, Ka
kepala sekolah SMK MS, ketua jurusan, kepala Lab, Guru
70 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016
Buku Studi analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
Inventarisasi dokum dan berlangsung secara terus menerus sampai
en tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Menurut
3 Penyimpana Pendistribusi Kaprodi, Ka Wawan Sugiyono (2012:91) aktivitas dalam analisis data
n an Lab, Guru cara ini yaitu:
Pengaturan Kaprodi, Ka Wawan 1. Pengumpulan Data
tempat Lab, guru cara Pengumpulan data dilakukan dengan
penyimpana Tempat Observ wawancara, observasi dan studi dokumen.
n penyimpanan asi Setelah data terkumpul disajikan dalam bentuk
Keamanan Kaprodi, Ka Wawan transkip wawancara, deskripsi pengamatan yang
tempat Lab, guru cara berupa catatan lapangan.
penyimpana Tempat Observ 2. Data Reduction (Reduksi Data)
n penyimpanan asi Reduksi data berarti merangkum, memilih
Sarana Kaprodi, Ka Wawan hal-hal yang pokok, memfokuskan, dan
pendukung Lab cara membuang data-data yang tidak sesuai dengan
tempat Tempat Observ tema. Data yang diperoleh dari wawancara
penyimpana Penyimpanan asi dikelompokkan berdasarkan pertanyaan yang
n sama, lalu disimpulkan secara garis besar dan
4 Penggunaan Jadwal Kaprodi, Ka Wawan dikelompokkan dengan hasil observasi dan hasil
penggunaan Lab, guru cara studi dokumen. Dalam mereduksi data, peneliti
Jadwal Studi membuang percakapan yang tidak terkait dengan
penggunaan dokum tema penelitian, selain itu peneliti juga
en membetulkan kata-kata yang tidak baku dari
Pengawas Kaprodi, Ka Wawan setiap informan.
penggunaan Lab, guru, cara 3. Data Display (Penyajian Data)
siswa Apabila data telah direduksi maka data
KBM Observ penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi
(praktik) asi sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian
Tingkat Kaprodi, Ka Wawan ini, yaitu perencanaan dan pengadaan,
prioritas Lab cara inventarisasi, penyimpanan, penggunaan,
penggunaan pemeliharaan dan penghapusan sarana praktik.
5 Pemeliharaa Pelaksanaan Kaprodi , Ka Wawan Data disajikan sesuai dengan hasil wawancara
n pemeliharaa Lab, siswa, cara dengan setiap informan, observasi dan studi
n guru dokumentasi, sajian data peneliti uraian pada bab
Jadwal Studi 4. Conclusion Drawing/Verification.
pemeliharaan dokum Hasil dari paparan data yang didukung
en dengan bukti wawancara, observasi, dan studi
6 Penghapusan Prosedur Wakasek Wawan dokumentasi, kemudian dibahas berdasarkan data
penghapusan Sarpras, cara yang ada dan diperkuat dengan teori-teori,
Kaprodi, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang
Kalab kredibel tentang Pengelolaan Sarana Praktik
Cara Kaprodi, ka Wawan Program Keahlian Tata Boga pada SMK MS dan
penghapusan Lab, Guru cara SMK MM di Kabupaten Sleman.

Teknik Analisis Data


Miles and Huberman (Sugiyono,
2012:91), “mengemukakan bahwa aktivitas dalam
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi)71
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pembuatan proposal, pengajuan proposal kepada
pihak sarana dan prasarana, dan verifikasi dari
Perencanaan dan Pengadaan Sarana Praktik
bagian sarana dan prasarana sekolah.
1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS a. pengecekan sarana praktik dan rapat
Program Keahlian Tata Boga membuat jurusan
perencanaan pengadaan dengan melaksanakan Pengecekan dilakukan untuk menentukan
beberapa kegiatan, yaitu rapat jurusan untuk peralatan dan bahan apa yang akan diadakan. Hal
menganalisis kebutuhan, pada rapat ini program ini berkaitan dengan anilisis kebutuhan dan
keahlian mendapat usulan dari siswa untuk identifikasi sarana-sarana yang ada. Kegiatan
dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat pengecekan akan menghasilkan daftar sarana apa
daftar kebutuhan sarana, kegiatan selanjutnya yang masih bisa digunakan dan yang sudah rusak.
mengajukan daftar usulan kepada pihak sekolah Perencanaan pengadaan sarana praktik di
untuk ditela'ah dan ditindak lanjuti. Saat program keahlian tata boga melibatkan siswa
pengajuan usulan pengadaan sarana praktik, dalam menentukan sarana apa yang akan
program keahlian tidak menggunakan proposal. dibutuhkan.
Sebaiknya program keahlian tetap membuat Program keahlian melakukan pengecekan
proposal agar rencana pengadaan lebih terperinci. sarana praktik dan melakukan rapat sebelum
Adapun menurut menurut Permendiknas Nomor kegiatan pengadaan merupakan langkah yang
24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan tepat sehingga pelaksanaan pengecekan dan rapat
Prasarana (Barnawi dan M. Arifin, 2012:63), ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan
salah satu prosedur pengadaan yaitu "menyusun pada saat kegiatan pengadaan seperti salah dalam
proposal pengadaan sarana dan prasarana. membeli sarana praktik.
Proposal dari sekolah negeri ditujukan kepada b. pembuatan proposal dan pengajuan
pemerintah melalui dinas terkait dan proposal proposal kepada bagian sarana dan
dari sekolah swasta ditujukan kepada yayasan". prasarana
Hasil dari rapat jurusan dalam kegiatan
Dari proses perencanaan yang telah
perencanaan ini adalah sebuah proposal
dilakukan oleh program keahlian, maka akan
pengadaan sarana praktik yang dilengkapi dengan
menghasilkan nama, jumlah, spesifikasi, dan
daftar kebutuhan sarana, berdasarkan skala
kisarana harga sarana praktik yang akan
prioritas serta besarnya harga satuan dari masing-
diadakan. Hal ini akan menjadi pedoman dalam
masing sarana. Proposal pengadaan sarana
kegiatan pengadaan. Adapun cara pengadaan di
tersebut diajukan ke bagian sarana prasarana
Program Keahlian Tata Boga SMK MS hanya
sekolah bersamaan dengan proposal pengadaan
melakukan pengadaan dengan cara membeli
sarana dari unit kerja yang lain untuk
langsung di toko yang menjual peralatan boga.
mendapatkan tindak lanjut.
Pengadaan dengan cara membeli memang paling
Penyusunan proposal pengadaan sarana
banyak dilakukan oleh setiap unit di sekolah
praktik akan mempermudah bagian sarana dan
manapun termasuk di Program Keahlian Tata
prasarana sekolah dalam menela'ah dan
Boga SMK MS. Selain dengan cara membeli di
mengambil keputusan terkait pengadaan sarana
toko, program keahlian dapat mengadakan sarana
praktik program keahlian tata boga. Oleh karena
praktik dengan cara membeli di pengrajin,
itu penyusunan proposal hendaknya dilakukan
melakukan sewa menyewa, dan mendapat hibah
dengan teliti serta memperhatikan skala prioritas.
dari siswa atau dari guru.
c. verifikasi dari bagian sarana dan
prasarana sekolah
2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM
Proposal pengadaan sarana praktik yang
Perencanaan pengadaan sarana praktik di
telah diajukan kepada bagian sarana dan
SMK MM terdiri dari beberapa tahap kegiatan,
prasarana sekolah tidak cukup hanya diamati dan
yaitu pengecekan sarana dan rapat jurusan,
72 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016
dibahas oleh bagian sarana prasarana, tetapi juga memudahkan pengelola untuk menemukan sarana
dilakukan verifikasi, apakah usulan memang praktik. Terkait pemberian kode ini, Barnawi dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil M. Arifin (2012:68) menyatakan, pemberian kode
verifikasi proposal yang telah disepakati bersama digunakan untuk melambangkan nama atau
akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pengadaan. uraian kelompok/jenis barang yang berbentuk
Bagian sarana dan prasarana sekolah sudah tepat angka bilangan atau numerik yang tersusun
dalam melakukan verifikasi sebelum dengan pola tertentu, agar mudah diingat dan
dilakukannya pengadaan, sehingga sarana praktik dikenali.
yang akan diadakan benar-benar sarana yang
dibutuhkan. 2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM
Apabila proses perencanaan telah Kegiatan inventarisasi sarana praktik di
dilaksanakan, maka selanjutnya akan dilakukan Program Keahlian Tata Boga SMK MM
kegiatan pengadaan. Pengadaan sarana praktik dilakukan oleh kepala laboratorium dibantu oleh
pada program keahlian dilakukan dengan cara ketua kompetensi keahlian. Kegiatan inventarisais
membeli dan mendapat hibah dari orang tua terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, pencatatan,
siswa. Selain dengan membeli dan mendapat pengkodean, reinventarisasi dan pelaporan.
hibah program keahlian bisa juga melakukan Program keahlian pada kegiatan pengkodean
pengadaan dengan cara meminjam. tidak memberi kode pada seluruh peralatan yang
telah diinventaris. Pengkodean hanya diberikan
Inventarisasi Sarana Praktik pada peralatan yang besar-besar dan yang bersifat
1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS umum seperti kursi dan almari. Program Keahlian
Kegiatan inventarisasi sarana praktik Tata Boga seharusnya memberi kode pada setiap
Program Keahlian Tata Boga di SMK MS peralatan praktik yang diinventariskan. Hal ini
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan yaitu (1) dimaksudkan agar memperjelas identitas dari
Pencatatan inventarisasi dilakukan oleh kepala sarana praktik tersebut, sehingga dapat
laboratorium secara langsung ketika sarana mempermudah kerja pengelola sarana praktik dan
praktik datang dengan meminta bantuan kepada sarana praktik mudah untuk ditemukan kembali
siswa. Pencatatan dilakukan secara terpisah apabila dibutuhkan. Terkait dengan pengkodean
antara peralatan dan bahan yang habis pakai, (2) seperti yang diungkapkan oleh Barnawi dan M.
reinventarisasi dilakukan setiap semester, (3) Arifin (2012: 68-69) salah satu kegiatan
rekap inventarisasi dilaksanakan setiap tahun, inventaris yang harus dilakukan adalah
karena dalam 1 tahun tersebut ada sarana yang pengkodean. Kode yang digunakan untuk
rusak atau sarana yang bertambah, (4) hasil rekap melambangkan nama atau uraian kelompok/jenis
akan dilaporkan kepada bidang sarana dan barang adalah berbentuk angka bilangan atau
prasarana sekolah sebagai arsip sekolah. numerik yang tersusun dengan pola tertentu, agar
Dari kegiatan inventarisasi yang telah mudah diingat dan dikenali.
disebutkan diatas, program keahlian tata boga
SMK ma'arif tidak memberi kode pada setiap Penyimpanan Sarana Praktik
peralatan yang diinventariskan, hal ini disebabkan 1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS
karena pengelola belum mampu memberikan Sarana praktik pada program keahlian tata
kode pada setiap peralatan yang sangat beragam. boga dapat langsung didistrubusikan dan digunakan.
Program Keahlian sebaiknya tetap memberikan Penyimpanan dilaksanakan setelah sarana praktik
kode pada seluruh peralatan praktik yang didistrubisikan. Penyimpanan sarana praktik pada
diinventariskan agar sarana praktik tersebut Program Keahlian Tata Boga SMK MS
memiliki status yang jelas. Pemberian kode memperhatikan beberapa hal yaitu, sarana
tersebut dimaksudkan untuk dapat mengetahui pendukung penyimpanan, pengaturan tempat
jenis barang, jumlah dan lainnya, sehingga penyimpanan, dan keamanan tempat
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi) 73
penyimpanan. Sarana pendukung untuk menyimpan digunakan hendaknya ditempatkan dekat dengan
berupa keranjang-keranjang dan almari, keranjang tempat kerja.
digunakan untuk menyimpan sarana praktik
pengolahan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk Penggunaan Sarana Praktik
mempermudah siswa pada saat mengambil sarana 1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS
praktik. Sarana yang jarang digunakan akan Penggunaan sarana praktik harus
disimpan dialmari yang ada di ruang praktik memperhatikan unsur efektivitas dan efisiensi.
tersebut. Penyimpanan sarana praktik yang ada Program keahlian tata boga SMK MS dalam
pada program keahlian tata boga SMK MS sudah penggunaan sarana praktik juga memperhatikan
dilakukan sebagaimana mestinya dimana prinsip efektivitas dan efisiensi. Beberapa faktor
penyimpanan diatur sedemikian rupa agar yang dilakukan program keahlian untuk mencapai
mempermudah siswa saat akan menggunakan penggunaan yang efektif dan efisien, sebagai
sarana praktik dan juga akan mempermudah berikut (1) jadwal penggunaan sarana dan
pengelola untuk mengecek setiap peralatan yang prasarana praktik sudah diatur sedemikian rupa
ada, sehingga apabila ada peralatan yang hilang oleh bagian kurikulum yang berkoordinasi
akan lebih mudah untuk diketahui. Keamanan langsung dengan ketua jurusan dan kepala
penyimpanan, program keahlian masih sulit untuk laboratorium, (2) kegiatan pembelajaran praktik
menangani serangan tikus yang dapat merusak sarana merupakan prioritas utama dalam kegiatan
praktik. Program keahlian tata boga dalam hal ini penggunaan, karena di Program Keahlian Tata
sebaiknya memasang jaring tikus dan Boga tidak ada kegiatan lain selain kegiatan
memperhatikan kebersihan tempat penyimpanan. belajar mengajar, (3) penggunaan sarana praktik
diawasi oleh guru praktik. Pada saat praktik tidak
2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM menutup kemungkinan bahwa guru meminta para
Penyimpanan berkaitan dengan distribusi siswa untuk melakukan kegiatan praktik secara
barang, akan tetapi di program keahlian tata boga mandiri, dikarenakan guru tersebut memiliki
sarana praktik yang telah diadakan dapat tugas lain, sehingga kegiatan praktik tidak ada
langsung digunakan, itu artinya distribusi disini yang mengawasi.
merupakan distribusi langsung. Hal ini seperti Selain memperhatikan hal-hal di atas
yang diungkapkan oleh Ibrahim Bafadal alangkah baiknya pengelola dan guru juga
(2004:39) "ada dua sistem pendistribusian yang memperhatikan cara penggunaan dari peralatan
dapat ditempuh oleh pengelola sarana sekolah, itu sendiri, terutama pada peralatan elektronik
yaitu sistem langsung dan sistem tidak langsung". seperti mikser dan oven listrik, dengan cara
Penyimpanan yang dilakukan pada program mempelajari isi dari petunjuk teknis penggunaan
keahlian tata boga merupakan penyimpanan peralatan, menyampaikan isi dari petunjuk teknik
setelah sarana praktik didistribusikan dan kepada seluruh pihak terutama siswa yang akan
digunakan. Sarana praktik pada program keahlian menggunakan peralatan praktik, melatih seluruh
tata boga, tidak disimpan di gudang khusus. Akan siswa dalam menggunakan dan merawat
tetapi sarana praktik disimpan disetiap ruang berdasarkan petunjuk teknis yang telah ada.
praktik yang ada. Misalnya, sarana praktik untuk Apabila pengelola dan guru telah memperhatikan
tata hidang akan disimpan di ruang tata hidang, petunjuk teknik penggunaan dari peralatan
hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa elektronik yang ada, maka pengelola dan guru
dalam mengambil sarana pada saat kegiatan dapat meminimalisir kerusakan dari peralatan
praktik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Ibrahim
Suharsimi Arikunto (1990: 282) bahwa dalam Bafadal (2004:43) bahwa upaya pengelola
menyimpan alat-alat praktik salah satu yang harus sekolah dalam penggunaan peralatan yang
diperhatikan adalah alat dan perkakas yang sering bersifat teknologi yaitu, tidak lupa meminta
petunjuk teknis pada saat membeli, mempelajari
74 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016
semua isi dari petunjuk teknis yang ada, petunjuk teknis tersebut, melatih seluruh personel
menyampaikan kepada seluruh pihak isi dari dalam mengoperasikan dan merawat.
petunjuk teknis tersebut, melatih seluruh personel
dalam mengoperasikan dan merawat. Pemeliharaan Sarana Praktik
1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS
2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM Pemeliharaan sarana praktik yang
Penggunaan sarana praktik harus dilakukan di Program Keahlian Tata Boga SMK
memperhatikan unsur efektivitas dan efisiensi. MS apabila dilihat dari waktu pemeliharaannya
Program Keahlian Tata Boga SMK MM yaitu secara rutin dan berkala. Sementara dilihat
memperhatikan prinsip efektif dan efisien dengan dari sifatnya maka pemeliharaan dilakukan lebih
melakukan beberapa faktor sebagai berikut: (1) kepada pencegahan dan perbaikan ringan atau
jadwal penggunaan sarana praktik disesuaikan berat. Kegiatan pemeliharaan rutin dilakukan
dengan jadwal mata pelajaran. Ketua kompetensi terhadap sarana praktik yang digunakan sehari-
keahlian dalam membuat jadwal penggunaan hari, yaitu siswa setelah praktik diminta untuk
berkoordinasi dengan guru-guru tata boga. Ketua membersihkan kembali semua peralatan praktik,
kompetensi keahlian mengajukan susunan jadwal dan mengembalikan peralatan praktik pada
pelajaran kepada bagian kurikulum dan bagian tempatnya. Adapun peralatan praktik yang
kesiswaan, (2) Program Keahlian Tata Boga lebih dipelihara secara berkala yaitu kompor, kompor
memprioritaskan kegiatan belajar mengajar dalam diservice setiap 2 kali dalam 1 tahun.
penggunaan sarana praktik. Hal ini terlihat dari Pemeliharaan ini juga bersifat pencegahan dan
kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan atau perbaikan ringan, contohnya kompor
setelah jam sekolah berakhir, yaitu mulai dari jam diservice ketika kompor sudah tidak berfungsi
ke 9, (3) penggunaan sarana praktik diawasi oleh lagi. Program keahlian tidak memiliki jadwal
guru praktik yang merupakan guru produktif tata pemeliharaan sarana praktik secara tertulis dalam
boga, (4) Jadwal penggunaan intrakurikuler dan kegiatan pemeliharaan ini, sehingga sarana tidak
ekstrakurikuler sudah diatur dengan baik. terpelihara secara baik. Pemeliharaan yang teratur
Selain memperhatikan unsur efektivitas dan tertib akan membuat peralatan menjadi
dan efisiensi diatas Alangkah baiknya pengelola terawat dan siap digunakan setiap saat. Oleh
dan guru juga memperhatikan cara penggunaan karena itu program keahlian sebaiknya membuat
dari peralatan itu sendiri, terutama pada peralatan dan menempel jadwal pemeliharaan disetiap
elektronik seperti mikser dan oven listrik, dengan ruang praktik, sehingga pemeliharaan akan lebih
cara mempelajari isi dari petunjuk teknis tertib dan peralatan praktik akan terjaga dengan
penggunaan, menyampaikan isi dari petunjuk baik. Selain itu diharapkan tidak ada lagi sarana
teknik kepada seluruh pihak terutama kepada praktik yang diperbaiki ketika tidak berfungsi
siswa yang akan menggunakan peralatan praktik, lagi.
melatih seluruh siswa dalam menggunakan dan
merawat berdasarkan petunjuk teknis yang telah 2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM
ada. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir pemeliharaan yang dilaksanakan di
kerusakan pada peralatan yang bersifat Program Keahlian Tata Boga SMK MM yaitu
elektronik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh dilihat dari sifat dan waktu pemeliharaan. Apabila
Ibrahim Bafadal (2004:43) bahwa upaya dilihat dari waktunya maka dilakukan
pengelola sekolah dalam penggunaan peralatan pemeliharaan rutin dan berkala. Pemeliharaan
yang bersifat teknologi yaitu, tidak lupa meminta rutin lebih kepada merawat sarana praktik setelah
petunjuk teknis pada saat membeli, mempelajari digunakan seperti mencuci peralatan praktik.
semua isi dari petunjuk teknis yang ada, Pemeliharaan berkala dilakukan kepada kompor.
menyampaikan kepada seluruh pihak isi dari Kompor dan peralatan lainnya apabila terjadi
kerusakan sebelum jadwal yang sudah ditentukan,
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi)75
maka kompor tetap akan langsung diservice tanpa keindahan sekolah. Oleh karena itu sebaiknya
menunggu waktu yang sudah ditentukan. Hal ini sarana praktik yang akan dihapuskan
seperti yang diungkapkan oleh Ibrahin Bafadal diinventarisasi terlebih dahulu dan
(2004: 49) bahwa pemeliharaan ditinjau dari dikelompokkan berdasarkan jenisnya, setelah itu
waktu perbaikannya ada dua macam, yaitu penghapusan sarana praktik bisa dilakukan
pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan dengan cara bekerja sama dengan tukang rosok
berkala. Jenis pemeliharaan apabila dilihat dari atau pabrik daur ulang untuk datang ke sekolah
sifatnya maka ada pemeliharaan yang bersifat secara berkala untuk mengambil sarana praktik
pengecekan dan perbaikan. Sementara untuk yang akan dihapuskan, mengingat sarana praktik
masalah pengecekan maka pada saat praktik akan banyak yang terbuat dari plastik dan besi,
selalu dicek peralatan-peralatannya terutama sehingga sarana yang rusak dan tidak terpakai
kompor. Proses setelah pengecekan ada juga lagi tidak hanya menumpuk di gudang atau
pencegahan. Pemeliharaan untuk pencegahan ini lorong sekolah.Adapun cara penghapusan ini
dilakukan oleh guru dengan memberi instruksi seperti yang diungkapkan oleh Ary H Gunawan
terlebih dahulu sebelum praktik dilaksanakan. (1996: 151), bahwa cara penghapusan terdiri dari
Tindakan guru dalam pemeliharaan seperti lelang dan pemusnahan, adapun cara pemusnahan
memberitahu bahwa teflon tidak boleh dicuci seperti dibakar, dikubur, dan sebagainya.
menggunakan drenjeng. Selanjutnya perbaikan
dilakukan apabila kompor dan peralatan lainnya 2. Program Keahlian Tata Boga SMK MM
rusak maka akan langsung diperbaiki. Sarana praktik dapat dihapuskan
disebabkan oleh dua faktor yaitu peralatan hilang
Penghapusan Sarana Praktik karena dicuri dan peralatan yang masa usia
1. Program Keahlian Tata Boga SMK MS ekonomisnya sudah habis, seperti kulkas yang
Penghapusan pada Program Keahlian Tata sudah rusak berat sehingga tidak dapat digunakan
Boga SMK MS disebabkan karena sarana praktik lagi. Pada program keahlian tata boga SMK MM,
memang dalam keadaan rusak berat dan apabila peralatan praktik yang sudah memenuhi syarat
digunakan akan membahayakan, seperti adanya dan sudah mendapat persetujuan untuk
peralatan yang berkararat. Sarana praktik yang dihapuskan maka peralatan praktik akan
bentuknya kecil dan harganya murah seperti dilakukan dihapuskan dengan dua cara yaitu,
saringan, loyang dan spatula dapat langsung peralatan praktik dijual apabila peralatan tersebut
dihapuskan, akan tetapi Program keahlian masih dapat dijual, adapun barang yang pernah
membuat laporan kepada kepala sekolah untuk dijual adalah kulkas. Selain menjual, peralatan
menghapuskan peralatan elektronik seperti yang kecil-kecil sesperti panci, baskom, spatula,
kompor, oven, mikser. Pelaporan sarana praktik piring pecah akan langsung dibuang. Cara
dilakukan agar sekolah mengetahui keberadaan penghapusan selain dengan membuang, bisa
sarana praktik yang dimiliki oleh program dilakukan dengan cara mengumpulkan terlebih
keahlian. Oleh karena itu, sebaiknya program dahulu sarana yang akan dihapuskan, kemudian
keahlian membuat semua laporan penghapusan apabila sudah banyak maka sarana praktik
baik untuk peralatan yang digunakan sehari-hari tersebut dapat dijual kepada tukang rongsok,
ataupun elektronik. sehingga sarana tersebut tetap akan bernilai dan
Penghapusan yang dilakukan oleh program tidak terbuang begitu saja.
keahlian dengan cara mengumpulkan dan
memasukkan sarana praktik dalam kardus, SIMPULAN DAN SARAN
kemudian hanya diletakkan di gudang atau
Simpulan
lorong-lorong di sekitar ruang praktik. Hal ini 1. Kedua Program Keahlian Tata Boga di SMK
tentu saja akan sangat mempengaruhi MS dan SMK MM melakukan perencanaan
kenyamanan warga sekolah serta mengganggu sebelum melakukan pengadaan. Proses
76 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016
perencanaan yang dilakukan pada prinsipnya Program Keahlian Tata Boga SMK MS tidak
sama, yaitu berawal dari rapat yang memiliki jadwal pemeliharaan sarana praktik.
dilaksanakan oleh program keahlian 6. Pada Program Keahlian Tata Boga di SMK
kemudian hasil rapat akan diajukan kepada MS dan SMK MM, sarana praktik akan
pihak sekolah untuk mendapat tindak lanjut. dihapuskan apabila sarana benar-benar rusak.
Pada SMK MS hasil rapat berupa daftar Pada Program Keahlian Tata Boga SMK MS
kebutuhan yang akan diajukan kepada kepala sebelum dihapuskan, sarana yang besar dan
sekolah, kemudian kepala sekolah bersama mahal akan dilaporkan kepada kepala
tim akan menela'ah daftar kebutuhan tersebut. sekolah. Cara penghapusan yaitu dengan
2. Inventarisasi pada Program Keahlian Tata mengumpulkan sarana praktik menjadi satu,
Boga di SMK MS dan SMK MM dilakukan kemudian dimasukkan ke dalam kardus dan
oleh kepala laboratorium, kedua program disimpan di gudang atau lorong-lorong sekitar
keahlian tidak memberi kode pada sarana ruang praktik. Pada SMK MM Sarana praktik
praktik. dihapuskan dengan dua cara, yaitu langsung
3. Penyimpanan saran praktik pada Program dibuang dan dijual.
Keahlian Tata Boga di SMK MS dan SMK
MM dilakukan setelah sarana praktik Saran
didistribusikan dan digunakan. Tempat Program Keahlian Tata Boga SMK MS
penyimpanan sarana praktik sebagian besar 1. Pada proses perencanaan pengadaan
berupa almari yang diletakkan disetiap ruang sebaiknya Program Keahlian Tata Boga tetap
praktik. Pada Program Keahlian Tata Boga membuat proposal, agar pengajuan usulan
SMK MS, penyimpanan peralatan pengolahan sarana praktik yang akan diadakan lebih
disimpan di dalam keranjang-keranjan. terperinci dan memberikan kemudahan
Keamanan penyimpanan program keahlian kepada pihak sekolah dalam mengambil
berupaya untuk selalu mengunci ruang keputusan.
praktik. Akan tetapi program keahlian sulit 2. Kegiatan inventarisasi, akan lebih baik
menjaga keamanan dari serangan binatang, seperti apabila pengelola sarana praktik memberi
tikus. Pada Program Keahlian Tata Boga SMK kode pada seluruh sarana praktik dan
MM, penyimpanan peralatan pengolahan menetapkan aturan serta standar baku untuk
disimpan dibawah meja kerja siswa, serta untuk masalah pengkodean.
keamanan penyimpanan program keahlian 3. Pada kegiatan penyimpanan sarana praktik,
berupaya untuk selalu mengunci almari. sebaiknya Program Keahlian Tata Boga
4. Penggunaan sarana praktik pada Program membuat perangkap tikus serta lebih menjaga
Keahlian Tata Boga SMK MS dan MM telah kebersihan tempat praktik. Selain itu Program
disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang keahlian bisa menyimpan sarana praktik yang
dibuat oleh bidang kurikulum. Penggunaan ada di dalam keranjang kedalam almari full
sarana praktik diawasi oleh guru praktik. kaca atau lemari besi, sehingga tikus tidak
5. Pemeliharaan sarana praktik pada Program mudah menggerogoti dan sarana praktik bisa
Keahlian Tata Boga di SMK MS dan SMK terjaga dengan lebih baik.
MM dilakukan secara rutin dan berkala. 4. Pada kegiatan pemeliharaan, sebaiknya
Contoh dari pemeliharaan rutin yaitu siswa Program Keahlian membuat dan menempel
langsung membersihkan peralatan praktik, jadwal pemeliharaan pada setiap ruang
setelah peralatan digunakan. Pemeliharaan praktik, sehingga pemeliharaan terhadap
berkala dilakukan bagi sarana tertentu, seperti sarana praktik akan lebih tertib dan
kompor yang diservice setiap 2 kali dalam 1 terorganisir.
tahun. Dalam kegiatan pemeliharaan, 5. Pada proses penghapusan apabila ingin
melakukan penghapusan, sebaiknya program
Pengelolaan Sarana Praktik .... (Fauzia Fahmi)77
keahlian tetap melaporkan seluruh sarana DAFTAR PUSTAKA
yang akan dihapuskan tanpa melihat nilai
harga dari sarana tersebut, sehingga dengan Ary H. Gunawan. (1996). Administrasi Sekolah.
memberikan laporan akan lebih mudah dalam Jakarta: Rineka Cipta.
mempertanggung jawabkan keberadaan Barnawi dan M. Arifin. (2012). Manajemen
sarana tersebut. Selain itu sarana yang telah Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta:
dihapuskan sebaiknya langsung dimusnahkan Ar-ruzz Media
atau dilelang, sehingga tidak menjadi sampah Ibrahim Bafadal. (2004). Manajemen
bagi sekolah. Perlengkapan Sekolah Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Program Keahlian Tata Boga SMK MM Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Pada kegiatan inventarisasi, sebaiknya 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan
pengelola sarana praktik Program Keahlian juga Menegah
membuat kode dengan menetapkan aturan serta Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian
standar baku yang telah disepakati bersama Kualitatif. Bandung: Alfabeta
bagian sarana dan prasarana sekolah. Dengan Suharsimi arikunto. (1990). Pendidikan
begitu sarana praktik yang ada memiliki idenditas Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali
yang jelas dan lebih mudah untuk ditemukan. Pers
UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai