Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Landasan
D. Sistematika Penulisan

BAB II PROFIL DAN VISI

A. Sejarah singkat SMAN 13 Bekasi


B. Visi dan Misi SMAN 13 Bekasi
C. Target SMAN 13 Bekasi
D. Visi dan Misi Waka Bidang Kesiswaan
E. Tujuan waka Bidang Kesiswaan
F. Target Waka Bidang Kesiswaan

BAB III PROGRAM KERJA WAKA BIDANG KESISWAAN

A. Program Kerja Bidang Kesiswaan


B. Lampiran Program Kerja Kesiswaan

BAB IV PENUTUP

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya,
kami dapat menyusun program kerja wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Kegiatan tidak akan tercapai dengan baik bila tidak didukung dengan program yang sesuai dan
sistematis. Pembuatan program ini selain berdasarkan atas dasar wawasan wiyata mandala juga
mengacu kepada petunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, juga mengacu pada Visi dan
Misi SMAN 13 Bekasi. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala SMAN 13 Bekasi yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan
program kerja ini.
2. Rekan-rekan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, hubungan masyarakat dan sarana
prasarana.
3. Rekan-rekan guru, tata usaha dan seluruh karyawan SMAN 13 Bekasi yang telah
memberikan sumbang sarannya sehingga penyusunan program kerja ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari mungkin masih terdapat kekurangan dalam penyusunan program kerja ini, oleh
karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan masukan dari rekan-rekan demi
penyempurnaan program kerja ini untuk masa yang akan datang sehingga dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dalam melaksanakan tugas dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan.

Bekasi, Juli 2021

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan.
Berbagai inovasi program kerja juga telah dilaksanakan antara lain
penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku, pengadaan sarana prasarana, juga
banyaknya kegiatan siswa baik bidang akademik maupun non akademik dan lain-
lain.

Peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui pelatihan,


peningkatan manajemen pendidikan dan pengadaan sarana prasarana serta
fasilitas lainnya. Peningkatan mutu pendidik merupakan salah satu penjabaran
dari tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia sangat
penting maknanya bagi pembangunan nasional. Pendidikan merupakan wahana
sekaligus sarana untuk membangun manusia baik sebagai insan sumber daya
maupun anggota masyarakat dalam kerangka pembagunan nasional. Oleh karena
itu dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada sekolah yang bermutu.
Mutu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai nilai yang diterima oleh
konsumen dari sebuah produk maupun jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan.

Demikian pula dalam pendidikan, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan


yang mampu menghasilkan produk atau lulusan yang memiliki daya saing, baik
daya saing untuk memasuki perguruan tinggi negeri maupun daya saing untuk
memasuki dunia kerja. Tetapi kenyataannya bahwa pendidikan di Indonesia
selama ini dianggap kurang berhasil karena belum dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki kesiapan dan kemampuan, baik itu untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi maupun ke dunia kerja yang berkualitas tinggi. Salah
satu penyebabnya adalah sistem pendidikan di sekolah dengan model
pembelajaran yang terlalu teoritik dan tidak berhubungan dengan lingkungannya
sehingga peserta didik tidak dapat mengaplikasikannya dengan masalah
kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka mewujudkan sekolah bermutu, maka SMAN 13 Bekasi perlu


melengkapi sarana dan prasarana sebagai alat pendukung dalam proses belajar
mengajar karena berhasil tidaknya suatu pendidikan bergantung pada proses
belajar mengajar. Untuk menjadi sekolah yang bermutu SMAN 13 memiliki
beragam kondisi dan permasalahan terutama pada bidang sarana dan prasarana.

3
Dengan demikian maka diperlukan penanganan yang baik dan terencana dengan
cara menyusun dan mengaplikasikan program kerja.

B. Tujuan
Program Kerja Bidang Kesiswaan ini disusun disesuaikan dengan situasi dan
kondisi SMAN 13, adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan potensi seluruh peserta didik secara maksimal baik potensi
akademik maupun non akademik.
2. Menyiapkan warga negara menuju masyarakat belajar yang cerdas dan
memahami nilai–nilai masyarakat yang beradab.
3. Menemukan dan memunculkan potensi–potensi yang ada pada diri peserta
didk sehingga timbul kecakapan hidup (life skill) yang bermanfaat bagi dirinya
dan masyarakat.
4. Memberikan kemampuan minimal untuk melanjutkan sekolah yang lebih
tinggi dan hidup bermasyarakat
5. Menumbuhkan daya tangkal pada diri peserta didik terhadap pengaruh
negative yang datang dari luar maupun dari dalam sekolah.
6. Meningkatkan kemampuan peserta didik sbagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan
alam sekitar.
7. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni.
8. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan
Pancasila.
9. Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi peserta didik untuk
menetapkan keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.

C. Landasan Hukum
Landasan hukum SMAN 13 Bekasi adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan. Dan pada ayat 2 menyatakan bahwa
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan undang - undang.
2. TAP MPR RI No.11/ MPR / 1993 tentang Garis Besar Haluan Negara.
3. Undang-undang RI No. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan untuk satuan pendidikan menengah.
5. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan (K 13).
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi (K13).

4
D. Ruang Lingkup Pembinaan Kesiswaan
1. Program Pembinaan Kesiswaan (OSIS)
2. Progam Pembinaan Kedisiplinan
3. Program Pembinaan Prestasi
4. Program Pembinaan Ekstrakurikuler

E. Dasar Pembinaan
Sasaran pembinaan adalah (a) upaya penyelamatan dan (b) pemberdayaan
potensi diri peserta didik kelas X, XI, dan XII Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan
jumlah sebanyak 444 peserta didik.

F. Hasil yang Diharapkan


1. Mampu melahirkan Sumber Daya Manusia yang memiliki keimanan,
ketaqwaan, berkualitas, kompetitif, berdedikasi, mandiri dan profesional.
2. Mampu meningkatkan prestasi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta
didik.
3. Mampu meningkatkan pelayanan pendidikan kepada peserta didik melalui
jalur pembinaan penyelamatan pserta didik dari bahaya perilaku menyimpang
di kalangan peserta didik dan jalur pemberdayaan potensi diri.

G. Strategi Pembinaan
1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui
Kantor Cabang Dinas
2. Difasilitasi dan dibimbing oleh :
a. Guru Mata Pelajaran
b. Buru Bimbingan Karir (BK)
c. Pembina OSIS
d. Wali kelas
e. Pembina Ekstrakurikuler

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan program kerja bidang kesiswaan tahun pelajaran
2021/2022:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mejelaskan latar belakang penyusunan program kerja dan landaasan
hukum penyusunan program kerja

BAB II : PROFIL DAN VISI MISI

5
Bab ini mendeskripsikan profil SMAN 13, visi dan misi, tujuan serta target dari
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Bab ini juga mengurai analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta
berbagai masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kemudian diakhiri dengan
faktor kunci keberhasilan.

BAB III PROGRAM KERJA BIDANG KESISWAAN


Bab ini menjelaskan bagian–bagian yang menjadi tanggung jawab bidang
kesiswaan

BAB IV : PENUTUP
Bagian ini mengakhiri tulisan yang menguraikan tentang kesimpulan

6
BAB II
PROFIL DAN VISI MISI

A. SEJARAH BERDIRINYA SMAN 13 BEKASI


Beranjak dari kebijakan pemerintah Bekasi di bidang pendidikan yang didasari
oleh semangat Undang-Undang No.22 tahun 1999 dan Undang-Undang No.25
tahun 1999 yang diberlakukan sejak Januari tahun 2000, pemerintah Kota Bekasi
melalui Dinas Pendidikan untuk melakukan perencanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi pendidikan.

Perkembangan penduduk dan partisipasi pendidikan selalu meningkat tiap


tahunnya maka dipandang perlu untuk mengembangkan pembangunan sistem
pendidikan melalui perluasan sarana dan pra sarana dengan membangun unit
sekolah baru (USB) di lingkungan wilayah atau kecamatan yang belum memiliki
unit Sekolah Menengah Atas (SMA).

Melalui Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Nomor: 421/1-DIT2


tanggal 5 Juni 2005 menetapkan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 13 Kota Bekasi
berada di Kecamatan Rawalumbu.

Pengelolaan SMAN 13 Kota Bekasi dirujuk dan dibina SMAN 9 Kota Bekasi dengan
kepala sekolah Drs. Rochmat, M.M. Pengelola sekolah ini ditunjuk berdasarkan
surat tugas dari Dinas Kota Bekasi nomor 421/1207-Disdik tanggal 21 November
2005 dan selanjutnya atas rekomendasi Kabid Dikmen nomor 421/2060-Dik.2
tanggal 16 November 2005 ditunjuklah Lukman Hakim, S.Pd, M.M.

Tahun Pelajaran 2005-2006 USB SMAN 13 Bekasi membuka pendaftaran baru


sebanyak tiga kelas dengan jumlah siswa 117 siswa. Awalnya USB SMAN 13 Bekasi
menempati tempat belajar di SMPN 16 Bekasi, kemudian pada tahun berikutnya,
2006-2007 pindah dengan menempati SDN Bojong Rawalumbu V di lingkungan
Asrama 202 Tajimalela, Rawalumbu, Kota Bekasi. Bersamaan dengan proses
belajar menumpang di SMPN 16 dan SDN Bojong Rawalumbu V, SMAN 13 Bekasi
mendirikan gedung baru di Jl. Pariwisata Raya Perum Bumi Bekasi Baru Utara
Rawalumbu, Kota Bekasi.
7
Gedung ini mulai ditempati pada bulan Februari 2007.
Pada tahun pelajaran 2007-2008, SMAN 13 Bekasi memiliki tiga angkatan terdiri
dari : kelas X (3 kelas, 1 kelas IPA dan 2 kelas IPS), Kelas XI (4 kelas ; 2 kelas IPA
dan 2 kelas IPS) dan kelas XII (3 kelas; 1 kelas IPA dan 2 kelas IPS). Berdasarkan
keputusan walikota Bekasi nomor: 421/Kep.286-X/2007 tanggal 8 October 2007,
USB SMAN 13 berubah menjadi SMAN 13 yang definitif dan mandiri.
Dengan keluarnya Surat Keputusan tersebut, pengelolaan SMAN 13 Bekasi tidak
lagi bergantung pada kebijakan SMAN 9 Kota Bekasi. Hal ini berdasarkan pada
keputusan Walikota Bekasi nomor : 821J/Kep.97-BKD/XII/2007 tentang
Penunjukan Pengangkatan dan Alih Tugas Guru yang diberi tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Kepala Sekolah
Menengah Atas Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kota bekasi, maka
ditunjuklah Bapak Lukman hakim, S.Pd, M.M terhitung mulai tanggal 11
Desember 2007 menjadi Kepala SMAN 13 Kota Bekasi.Setelah SMAN 13 Kota
Bekasi ada di bawah kepemimpinan Bapak Lukman Hakim, S.Pd, M.M selama tiga
tahun lamanya, kini SMAN 13 Kota Bekasi berkembang pesat dan sekaligus
menjadi sekolah yang termasuk dalam titik pantau piala ADIPURA.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bekasi No : 820.2/Kep.19 – BKD /IV/2010,
terhitung mulai tanggal 29 April 2010, Bapak Sofian, S.Pd. ditunjuk sebagai kepala
SMAN 13 Kota Bekasi. Semasa kepemimpinan beliau, SMAN 13 Kota Bekasi
semakin maju dan berkembang pesat diantaranya pembangunan gerbang dan
pagar depan sekolah, pembangunan dua ruang kelas baru bantuan ruang belajar
IT dan banyak lagi kemajuan dan jasa beliau selama kurang lebih dua tahun.
Berdasarkan SK Plt. Walikota Bekasi Nomor 820/K6P.94-BKD/XILC2011, tentang
Pengangkatan / Pemberhentian dan Alih Tugas Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam
jabatan fungsional guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah
Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, maka SMAN 13 Kota Bekasi
dipimpin oleh Ibu Dra. Hj. Henny Widhaningsih, M.Si. hingga April 2016.

Selanjutnya, mulai bulan Mei 2016, SMAN 13 Kota Bekasi ada dalam
kepemimpinan Ibu Dra. Hj. Nunung Nurhasanah, M.M.Pd. Dalam kepemimpinan
beliau pun, SMAN 13 Kota Bekasi bertambah pesat dalam perkembangannya.
Namun kepemimpinan beliau hanya selama dua tahun karena beliau pensiun
pada bulan Juni 2018.
Pada masa itu pula, pendidikan menengah atas tidak lagi dalam naungan Dinas
Pendidikan Kota Bekasi melainkah alih kelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat. Sehingga nama SMAN 13 Kota Bekasi berubah menjadi SMAN 13 Bekasi.

Setelah selesainya kepemimpinan Ibu Nunung Nurhasanah, SMAN 13 belum


mendapatkan kepemimpinan kepala sekolah yang definitif. SMAN 13 Bekasi
mengalami empat kali pergantian Plt. Yang pertama adalah Bapak Drs. Mawar,
8
M.Pd. Plt kedua adalah Bapak Drs. Taryono, M.Pd. Plt ketiga adalah Bapak Drs.
Sunaryo, M.Pd dan Plt keempat adalah Bapak Riagung Prastyo, S.Si, M.Pd. Selama
dua tahun lebih SMAN 13 tidak memiliki kepala sekolah definitif.

Pada bulan Juli 2020 ada rotasi kepala sekolah, dan SMAN 13 Bekasi
mendapatkan kepala sekolah definitif yaitu Ibu Dra. Eha Julaeha, M.Pd. sampai
dengan saat ini.

B. VISI DAN MISI SMAN 13 Bekasi

VISI SMAN 13 Bekasi adalah “Terwujudnya Peserta Didik Yang Berprestasi,


Berlandaskan Iman dan Taqwa, serta Kreatif Dan Inovatif”.

MISI SMAN 13 Bekasi

1. Meningkatkan prestasi belajar.


2. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menjuarai Kompetisi Sains Nasional
(KSN) sampai ke tingkat nasional.
4. Menjuarai FLO2SN beserta ekstrakurikuler.
5. Menumbuhkan budaya literasi dan kemampuan numerasi peserta didik.
6. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis.
7. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
8. Menumbuhkan jiwa enterpreneur.
9. Mewujudkan peserta didik yang memiliki keterampilan vokasional.
10. Menumbuhkan jiwa religius.
11. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
12. Meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan.
13. Menumbuhkan kerukunan dan toleransi.

C. TARGET SMAN 13 BEKASI

Standar Kompetensi Siswa


Setiap siswa tamatan SMA diharapkan :
1. Memiliki keimanan, ketaqwaan, berakhlak dan budi pekerti luhur.
2. Menguasai materi pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam susunan
program kemajuan SMA.
3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat
yang heterogen
4. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas diri menuju jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

9
TUJUAN
1. Perolehan nilai rata-rata peserta didik minimal 84, predikat B.
2. Capaian peserta didik yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebesar
80%.
3. Menjuarai Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat Kota (50%), Provinsi (30%),
dan Nasional (20%).
4. Menjuarai perlombaan FLO2SN dan ekstrakurikuler sebesar 75%.
5. Mengoptimaslisasikan perpustakaan dan pojok baca.
6. Peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis.
7. Meningkatkan kompetensi global peserta didik.
8. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menerapkan kewirausahaan dalam kurikulum.
10. Menerapkan divesifikasi kurikulum.
11. Meningkatkan pembiasaan berperilaku sesuai dengan agama.
12. Mewujudkan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan serta
menumbuhkan karakter positif.
13. Meningkatkan empati terhadap sesama.
14. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

STRATEGI

1. Meningkatkan mutu layanan proses pembelajaran.


2. Meningkatkan fasilitas pendukung pembelajaran.
3. Meningkatkan kemampuan pengolahan nilai guru.
4. Mengadakan pendalaman materi oleh guru mata pelajaran.
5. Menjalin komunikasi dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
6. Membentuk tim pembimbing Kompetisi Sains Nasional (KSN) dari guru
7. Mengadakan pembinaan dan pelatihan FLO2SN dan ekstrakurikuler secara
intensif.
8. Menyelenggarakan lomba porseni antar kelas.
9. Membuat laporan literasi per minggu
10. Menerapkan pembelajaran dan penilaian yang berbasis HOTS
11. Menerapkan international connecting classroom
12. Melakukan aktivitas pembelajaran Project Base Learning dan Problem Based
Learning
13. Mengadakan kerjasama dengan stake holder
14. Mengimplementasikan double track kurikulum sampai peserta didik
mendapatkan sertifikat.
15. Menyediakan alokasi waktu untuk kegiatan tadarus dan doa pagi.
16. Melaksanakan sholat berjamaah.
17. Mengenakan pakaian muslim khusus yang beragama Islam
10
18. Mengadakan perayaan hari besar keagamaan
19. Melaksanakan beragam kegiatan keagamaan
20. Aktulisasi kepramukaan dalam pembelajaran
21. Mengadakan kegiatan bakti sosial
22. Mengadakan perayaan hari besar nasional
23. Menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) di sekolah
24. Menciptakan suasana kebersamaan

11
BAB III
PROGRAM KERJA WAKASEK BIDANG KESISWAAN
SMAN 13 BEKASI

A. Dasar
1. Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Undang-Undang RI nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
4. Peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan
5. Permendiknas No.39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Kalender pendidikan SMAN 13 Bekasi Tahun Pelajaran 2021 / 2022
Seperti dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa upaya pembinaan kesiswaan
terbagi menjadi 4 lingkup pembinaan, yaitu:
1. Program Pembinaan OSIS
2. Program Pembinaan Ektrakurikuler
3. Pembinaan Kedisiplinan
4. Pembinaan Prestasi

B. Program Pembinaan OSIS


1. Pengertian
Satu–satunya wadah organisasi peserta didik di sekolah untuk mencapai tujuan
pembinaan dan pengembangan kesiswaan adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS). OSIS bersifat intra sekolah artinya tidak ada hubungan dengan
organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi
lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS merupakan wadah organisasi siswa di
sekolah. Oleh karena itu setiap peserta didik secara otomatis menjadi anggota
OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya peserta didik
dari sekolah yang bersangkutan.
2. Tujuan
Organisasi ini bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai kader penerus
cita–cita perjuangan bangsa dan sumber insani pembangunan nasional, untuk :
1. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat dan kreatifitas.
2. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan
pengaruh negative yang bertentangan dengan tujuan pendidikan
3. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan
sesuai bakat dan minat.
12
4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak
mulia, demokratis, menghormati hak–hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani (civil society) (Permendikbud No.39 Tahun
2008, Bab I pasal 1).

3. Materi Pembinaan
Materi pembinaan kesiswaan (OSIS) mencakup :
1. Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pembinaan Budi Luhur atau Akhlak Mulia
3. Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
4. Pembinaan Prestasi Akademik seni dan / atau olahraga sesuai bakat dan minat
5. Pembinaan Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural
6. Pembinaan Kreatifitas ketrampilan dan kewirausahaan
7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiverifikasi
8. Pembinaan Sastra dan Budaya
9. Pembinaan Teknologi Komunikasi dan Informasi
10. Pembinaan komunikasi dalam Bahasa Inggris

4. Perangkat OSIS
1. Pembina OSIS
2. Perwakilan Kelas
3. Pengurus OSIS
4. Anggota OSIS

5. Rincian dan Tugas Perangkat OSIS


a. Pembina OSIS
Pembina OSIS bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolah. Rincian tugas pembina OSIS adalah:
1. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS di
sekolah
2. Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus
3. Mengesahkan keanggotaan peerwakilan kelas dengan surat keputusan Kepala
Sekolah
4. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan surat keputusan Kepala
Sekolah
5. Mengarahkan penyususnan anggaran rumah tangga dan progam kerja OSIS
6. Menghadiri rapat rapat OSIS
7. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS

b. Perwakilan Kelas

13
a. Pewakilan kelas terdiri atas wakil-wakil kelas. Setiap kelas setidaknya
diwakili oleh 2 orang peserta didik.
b. Perwakilan kelas bertugas memilih pengurus OSIS, mengajukan usul-usul
untuk dijadikan program kerja OSIS dan menilai laporan pertanggung-
jawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatannya.
c. Perwakilan kelas bertanggung jawab langsung kepada Pembina OSIS.
d. Masa jabatan perwakilan kelas selama satu tahun.
c. Pengurus OSIS
Pengurus OSIS terdiri atas :
a. Seorang ketua dan dua orang wakil ketua
b. Seorang sekretaris dan dua orang wakil sekretaris
c. Seorang bendahara dan seorang wakil bendahara
d. Sepuluh orang ketua seksi, yaitu:
1. Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pembinaan Budi Luhur atau Akhlak Mulia
3. Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
4. Pembinaan Prestasi Akademik seni dan/atau olahraga sesuai bakat dan
minat
5. Pembinaan Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks
masyarakat plural
6. Pembinaan Kreatifitas ketrampilan dan kewirausahaan
7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi
yang terdiverifikasi
8. Pembinaan Sastra dan Budaya
9. Pembinaan Teknologi Komunikasi dan Informasi
10. Pembinaan komunikasi dalam Bahasa Inggris
d. Pembinaan Seksi :
Seksi I :
Pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :
1. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan
3. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama
4. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama
5. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan
6. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah

Seksi II :
Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mullia, antara lain :

14
1. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah
2. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial)
3. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tata krama pergaulan
4. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama
5. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah
6. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertuban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kedamaian, dan Kerindangan)
Seksi III :
1. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsan dan bela negara
2. Melaksanakan upacara bendera pada Hari Senin serta hari-hari besar nasional
3. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne)
4. Melaksanakan kegiatan kepramukaan
5. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah
6. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan dan semangat
perjuangan para pahlawan
7. Melaksanakan kegiatan bela negara
8. Menjaga dan menghormati symol-symbol dan lambang-lambang negara
9. Melakukan pertukaran peserta didik antar daerah dan antar negara
Seksi IV :
Pembinaan prestasi akademik, seni , olah raga, sesuai dengan bakat dan minat
1. Mengadakan lomba mata pelajaran /program keahlian
2. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah
3. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bermuatan IPTEK
4. Mengadakan study banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat
sumber belajar
5. Mendisain dan memproduksi media pembelajaran
6. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian
7. Membentuk klub seni dan olah raga
8. Menyelenggarakan festival dan lomba seni
9. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olah raga
Seksi V :
Pembinaan demokrasi , hak asasi manusia ,pendidikan politik, lingkungan hidup,
kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain :
1. Memantapkan dan mengembangkan peran peserta didik di dalam OSIS sesuai
dengan tugasnya masing-masing
2. Melaksanakan kepemimpinan peserta didik
3. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan dan profesional

15
4. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat
5. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato
6. Melaksanakan kegiatan orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik
dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan
7. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah

Seksi VI:
Pembinaan kreatifitas, ketrampilan dan kewirausahaan, antara lain :
1. Meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan dalam menciptakan suatu barang
menjadi lebih berguna
2. Meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan di bidang barang dan jasa
3. Meningkatkan usaha koperasi peserta didik dan unit produksi
4. Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN), pengalaman kerja lapangan (PKL)/
praktek kerja industri (Prakerin)
5. Meningkatkan ketrampilan peserta didik melalui sertifikasi kompetensi
peserta didik berkebutuhan khusus
Seksi VII :
Pembinaan kuallitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiferifikasi , antara lain :
1. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS)
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat
adiktif (narkoba), minuman keras, merokok dan HIV/AIDS.
4. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja
5. Melaksanakan hidup aktif
6. Melaksanakan diverifikasi pangan
7. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah
Seksi VIII :
Pembinaan Sastra dan Budaya, antara lain :
1. Mengembangkan wawasan dan ketrampilan peserta didik di bidang sastra
2. Menyelenggarakan festival atau lomba satra/budaya
3. Meningkatkan daya cipta sastra
4. Meningkatkan apresiasi budaya
e. Syarat Pengurus OSIS
1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

16
2. Memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap orang tua , guru dan
teman
3. Memiliki bakat pemimpin peserta didik
4. Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai
5. Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga pelajarannya tidak
terganggu karena menjadi pengurus OSIS
6. Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas
7. Khusus untuk ketua OSIS ditambahkan dengan suatu persyaratan ujian nasional
8. Mempunyai kemampuan berfikir jernih
9. Memiliki wawasan mengenaikondisi yabg sedang dihadapi bangsanya
10. Tidak duduk di kelas tingkat terakhir ( kelas XII ) karena akan menghadapi ujian
Nasional

f. Rincian Tugas Pengurus OSIS.


1. Bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja OSIS sesuai dengan AD
ART.
2. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat perwakilan kelas
pad akhir masa jabatannya.
3. Bertanggung jawab langsung kepada perwakilan kelas dan pembina OSIS
4. Mempunyai masa kerja selama satu tahun masa pelajaran.

g. Sasaran / Target Pembinaan


1. Meningkatkan peran serta pesert didik dalam membin sekolah sebagai
wawasan wiyata mandala sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang
bertentangan kebudayaan nasional.
2. Menumbuhkan daya tangkal pada peserta didik terhadap pengaruh negative
yang datang dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.

B. PROGRAM PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER


1. Pengertian Ekstrakurikuler
Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran
biasa yang dilakukan di sekolah atau luar sekolah untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan berkemampuan dan berkewenangan di sekolah
secra berkala dan terprogram.
2. Tujuan Umum
Menunjang pencapaian tujuan institusional dalam upaya pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila, yaitu:
1. Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur.
2. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan.
3. Sehat jasmani dan rohani
17
4. Kepribadian yang mantap dan mandiri
5. Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
3. Tujuan Khusus
1. Memberikan pengayaan kepada peserta didik yang menyangkut aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk menjadi manusia seutuhnya.
2. Menambah pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik untuk
memanfatkan potensi lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan
budaya
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memanfaatkan kegiatan
industri dan dunia usaha (kewiraswastaan).
4. Mengembangkan ketrampilan dan nilai-nilai kemanusiaan, ketekunan, kerja
keras dan displin melalui kegiatan ekstrakurikuler.
5. Menanamkan kemampuan meneliti dan mengembangkan daya cipta untuk
menemukan hal baru
6. Menanamkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, tanggungjawab dan
disiplin melalui kegiatan koperasi sekolah.
7. Memberikan bekal kemampuan berorganisasi melalui kegiatan di sekolah
dan di luar sekolah
8. Memberikan bekal ketrampilan praktus yang diperlukan pserta didik untuk
hidup di masyarakat, mencukupi kebutuhannya sendiri maupun membantu
kebutuhan orang tuanya.
9. Menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam upaya melestraikan
lingkungan alam dan budaya.
10. Menanamkan budaya kerja dan etos kerja yang diperlukan untuk
pembangunan berkelanjutan.
11. Menanamkan dan menambah wawasan kerohanian, mental dan agama
untuk hidup dalam masyarakat, bangsa dan negara.
12.Memberikan bekal kemampuan berbakti dan berpartisipasi dalam
pembangunan daerah.

4. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler


a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekskul untuk mengembangkan
kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan
minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan asa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekskul untuk mengembangkan suasana rileks,
menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang
proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir pserta didik.

18
5. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan menggembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kgiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil
f. Kemanfaatan Sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
untuk kepentingan masyarakat

6. Bidang dan Jenis Kegiatan Pembinaan


a. Bidang Olah Raga
1. Sepak Bola
2. Volley Ball
3. Futsal
4. Bulu Tangkis
5. Renang
6. Olah raga prestasi lainnya

b. Bidang Seni
1. Paduan suara
2. Traditinal Dance
3. Band

c. Bidang Wawasan Kebangsaaan


1. Pasukan Pengibar Bendera ( Paskibra )
2.Palang Merah Remaja ( PMR )
3. Pramuka

d. Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa


1. Rohis

e. Pembinaan Ketrampilan dan Kewirausahaan


1. Jurnalistik / Mading

6. Peran dan Tugas Guru/Kepala Sekolah


Dalam kegitan ekstrakurikuler tugas guru antara lain memberi motivasi serta
arahan pembinaan. Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung peranan guru/
kepala sekolah adalah sebagai berikut :
19
1. Sebagai Motivator
Memberikan rangsangan dan dorongan bagi peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan ekskul.
2. Sebagai Dinamisator
Mendorong aktifitas peserta didik agar dapat melaksanakan kegiatan lebih
banyak dan lebih bervriasi dari segi kualitas dan kreatifitas pesera didik.
3. Sebagai Konselor
Memberikan bimbingan dan menjadi narasumber, tempat berkonsultasi
untuk kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian, tindak lanjut dan
pengembangannya.

C. PROGRAM UNGGULAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK


1. Pengertian
Program unggulan adalah program kegiatan kesiswaan yang merupakan
program prioritas sekolah dengan fokus :
a. Tercapainya sumbe daya manusia yang kreatif, inovatif, dengan
ketangguhan intelektual dan kekuatan moral
b. Adanya perubahan dari peserta didik pasif menjadi peserta didik aktif
c. Memiliki keunggulan prestasi akademik dan atau non akademik untuk
bidang tertentu sebagai bukti pertanggungjawaban keberhasilan
pendidikan kepada masyarakat
d. Mampu berprestasi dalam kegiatan Olimpiade OSN/PORSENI/
PERTUKARAN PELAJAR di tingkat Kota, Provinsi dan Tingkat Nasional
2. Sasaran Pembinaan
Sasaran pembinaan adalah seluruh peserta didik kela X, XI, XII yang memiliki
potensi dan prestasi yang dapat dikembangkan.

Berikut adalah Lampiran Program Unggulan SMAN 13 Bekasi Tahun 2021/2022

BAB IV
PENUTUP
20
Atas Rahmat Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan program kerja
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 13 Bekasi tahun pelajaran
2021/2022. Mudah-mudahan program kerja ini dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai. Dengan
demikian pelayanan sekolah terhadap siswa akan lebih optimal dan pada akhirnya
akan menghasilkan lulusan (output dan outcome) yang semakin berkualitas sesuai
dengan rencana dan tujuan SMAN 13 Bekasi pada saat ini dan yang akan datang.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang merupakan sebuah sistem. Hasil kerja
sebuah sistem akan sangat bergantung kepada kerjasama unsur-unsur yang
terlibat di dalamnya. Kepala Sekolah bersama dengan para wakil kepala sekolah
dan koordinator yang ada di sekolah harus bekerja sama secara kompak dan
terkoordinasi. Untuk membentuk kerjasama yang baik maka perlu
mengkondisikan situasi yang kondusif sehingga akan tercipta saling pengertian.
Untuk menciptakan saling pengertian maka perlu hubungan komunikasi yang baik
antar warga SMAN 13 Bekasi. Apabila kultur di sekolah telah terbentuk, Insya
Allah kegiatan di sekolah akan mudah diarahkan ke tujuan yang ingin dicapai.

Demikianlah program kerja Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ini dibuat
agar dapat menjadi pedoman dalam kegiatan di SMAN 13 Bekasi tahun pelajaran
2021/ 2022. Penulis menyadari mungkin dalam penulisan program kerja ini masih
terdapat kekurangan, penulis mengharapkan saran dan masukan dari rekan -
rekan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Mengetahui, Bekasi, Juli 2021


Kepala SMAN 13 Bekasi Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan

Dra. Eha Julaeha , M.Pd. Swetika Setyaningsih, S.Pd.


NIP. 19650504 199203 2 004 NIP. 19700707 200701 2 012

21

Anda mungkin juga menyukai