Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eva Gustina

Nim : 3022019066

Mk : Manajemen BK

PROGRAM BK DI SMP DAN IMPLIKASI PENGEMBANGANNYA

KONSEP PROGRAM BK

Bimbingan konseling bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggungjawab yang cukup besar
dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional (UU No 20 tahun 2003), yaitu:

1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berakhlak mulia

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan

4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani

5. Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri

6. Memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Program bimbingan dan konseling dibuat berdasarkan need assessment dari para siswanya, sehingga
masing-masing jenjang pendidikan akan memiliki program pelayanan bimbingan dan konseling yang
berbeda-beda. Hal ini selain dikarenakan kebutuhan siswa pada masing-masing jenjang pendidikan
berbeda-beda dan juga tahap perkembangan setiap individu berbeda dan tujuan institusional pada
lembaga sekolah di berbagai jenjang pendidikan berbeda pula. Tujuan pendidikan SMP adalah
menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan sekolah yang lebih tinggi atau
bekerja atau menjadi anggota masyarakat.

KETENTUAN PROGRAM BK

1. Didalam kurikulum 1975 buku IIIC untuk SD, SMP dan SMA telah dibakukan secara operasional
pelasanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah demikian pula dalamkurikulum Pendidikan Menengah
Kejuruan 1976 Buku III D. Di dalam kurikulum tersebut dalam bab pendahuluan (1.4) berbunyi:
Pelaksanaan pendidikan di SD/SMP/SMA bertujuan mengembangkan siswa secara optimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu melibatkan 3 komponen pokok yaitu:
a. Program kurikulum yang baik.

b. Administrasi pendidikan yang lancar

c. Pelayanan bimbingan yang terarah; disertai dengan sarana dan prasarana yang

mamadai.

2. SK Mendikbud No 0370/0/1978, untuk SMP, tanggal 22 Desember 1978, dan SKMendikbud No.
0371/01978, untuk SMA, tanggal 22 Desember 1978, menyatakan bahwa fungsi SMP / SMA adalah :

a. Melaksankan pendidikan sesuai dengan kurikulum.

b. Melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan bagi siswa.

c. Melakasanakan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah.

d. Membinan kerjasama dengan orang tua siswa dan masayarakat.

3. Kurikulum SMP dan SMA tahun 1984 tentang pelaksanaan bimbingan karir yang terdiri dari 5 paket,
paket I pemhaman diri, paket II nilai-nilai, paket III pemahaman lingkungan, paket IV hambatan dan cara
mengatasi hambatan, paket merencanakan masa depan.

4. Peraturan pemerintah No 29 tahun 1990 bab X pasal 27 tentang sekolah menengah: pasal 27 ayat 1
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Ayat 2 bimbingan diberikan oleh guru
pembimbing.

5. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 38 Tahun 1992 tanggal 17 Juli 1992 tenaga
kependidikan. Pada bab I pasal 1 Ayat 2 berbunyi: Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang
bertugas membimbing, mengajar atau melatih peserta didik.bAyat 3 berbunyi: tenaga kependidikan
terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.

6. Pada Bab XI pasal 38 samapai dengan pasal 47 menyatakan bahwa pembimbing adalah tenaga
kependidikan pada TK, SD, SMP, SMU, SMK, Sekolah Menengah Keagaamaan, Sekolah Menengah
Kedinasan, dan Sekolah Menengah Umum Luar Biasa.

7. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

8. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan,

9. Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum,
telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah.
10. Pelaksana pelayanan BK pada SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dannSMK/MAK

a. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK diangkat sejumlah guru BK atau konselor


dengan rasio 1:150 (satu guru BK atau konselor melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran

b. Jika diperlukan guru BK atau konselor yang bertugas di SMP/MTs dan / atau SMA/MA/SMK tersebut
dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan pesrta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih
tangan kasus

JENIS-JENIS PROGRAM BK

a. Program tahunan

b. Program semesteran

c. Program bulanan

d. Program mingguan

e. Program harian.

SYARAT-SYARAT PROGRAM BK

1. Berdasarkan kebutuhan

2. Lengkap dan menyeluruh

3. Sistematik

4. Terbuka dan luwes

5. Memungkinkan kerjasama

6. Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut

MATERI PROGRAM BK

Program bimbingan dan konseling untuk setiap periode berisikan materi yang merupakan sinkronisasi
dari unsur-unsur :

1) Tugas perkembangan siswa yangmendapatkan layanan


2) Bidang-bidang bimbingan

3) Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

Adapun tugas perkembangan siswa SMP adalah:

1) Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya
sebagai pria dan wanita.

3) Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.


4) Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan
persiapan parir atau melanjutkan Pendidikan Tinggi.

5) Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

6) Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emocional, social,
intelectual dan ekonomi.

7) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara.

8) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi social dan intelectual serta apresiasi seni.

9) Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai

PENYUSUNAN PROGRAM BK

Dalam peyusunan program ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

1) Susun program yang relevan dengan kebutuhan di sekolah.

2) Mempertimbangkan sifat-sifat luas sekolah, yaitu: jenis sekolah, ukuran sekolah, sifat atau tujuan
sekolah, guru-guru (perhatian, kesibukan dan kemampuan), murid- murid dengan bernagai persoalan.

3) Adakan inventarisasi berbagai macam fasilitas yang ada, termasuk petugas BK yang telah ada sebagai
pelaksana program BK, ruangan yang telah tersedia dan kemungkinan untuk bisa dikembangkan, data
yang tersedia dengan berbagai peralatan yang akan dipergunakan untuk memperlancar jalanya BK.

4) Tentukan program kerja yang terperinci dan sistematis berdasarkan masalah yang secara mendesak
harus ditangani. Program harus memberi jawab atas permasalahan atau berbagai kebuthan yang ada.

5) Tentukan personalia, pembagian tugas dan tanggung jawab dengan mempertimbangkan :


kemampuan, minat, kesempatan dan bakat yang dimilki oleh staf yang ada.
6) Menetukan organisasi termasuk didalamnya: cara kerja dan kerja sama dalam mewujudkan program.

7) Adakan evaluasi program: gunanya untuk mengecek seberapa jauh rencana dan pengaturan kerja
telah dilaksanakan, dan seberapa jauh program kerja telah dapat direalisir.

TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PROGRAM BK

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Departeman Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tahap-tahap yang perlu di tempuh
dalam pelaksanaan program adalah:

1. Tahap perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis
dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian

2. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksanakan sesuai
dengan perencanaannya.

3. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan nilai.

4. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat
perhatian lebih lanjut.

5. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasilanalisis yang dilakukan
sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.

PENGAWASAN PELAKSANAAN PROGRAM BK

Hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengawasan pelaksanaan program, yakni:

1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi dan dibina melalui kegiatan
pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara :Intern, oleh kepala


sekolah/madrasah. Ekstern, oleh pengawas sekolah/madrasah di bidang konseling.

3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor/guru pembimbing dan implementasi


kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor di sekolah/madrasah.

4. Pengawasan kegiatan elayanan konseling dilakukan secara berkala danberkelanjutan.

5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu


perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling disekolah/madrasah.

Anda mungkin juga menyukai