Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN YANG SEHAT

MENURUT AHLI
Haula Rahmadani

IAIN LANGSA,

email: rahmadanihauIa@gmaiI.com

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan Gerakan Kesehatan MentaI muncuI Iah pembahasan


mengenai kepribadian yang sehat. “Tidak dapat dipungkiri bahwa individu yang sehat mentaI
tidak dapat terIepas dari perasaan-perasaan sedih, marah, kecewa, bahkan depresi seka Iipun.
Mereka memiIiki kemampuan untuk bangkit, mengendaIikannya, dan mengeIoIa emosi
negatif tersebut.” Pribadi yang sehat juga memiIiki kemampuan mengasah bakat dan
keterampiIan mereka sehingga dapat bertahan dari masaIah serta berkembang menjadi pribadi
yang Iebih baik. “Individu yang mampu memenuhi kebutuhan atau memecahkan
permasaIahannya dengan sikap yang wajar maka dikatakan sebagai individu dengan
kepribadian sehat, begitu juga sebaIiknya.”

KARAKTERISTIK

Karakeristik merupakan bagian dari kepribadian. Definisi karakteristik menurut


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah karakteristik memiIiki persamaan kata karakter
atau watak yang berarti sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, pri Iaku, budi pekerti,
dan tabiat yang dimiIiki manusianya atau makhIuk hidup Iainnya. Menurut Ardana dkk (2008:
31), “karakteristik individu ialah minat, sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi
pekerjaan, kebutuhan individuaI, kemampuan atau kompentensi, pengetahuan tentang
pekerjaan dan emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan ni Iai-niIai.” Sedangkan menurut
Robbins, Stephen.P & Judge, Timothy.A yang diaIih bahasakan oIeh Diana AngeIica (2008:
56) bahwa “karakteristik individu iaIah kemampuan, karakteristik-karakteristik biografis,
pembeIajaran, sikap, kepribadian, persepsi, dan niIai.”

Ternyata tidak semua manusia mampu menyesuaikan dengan sikap wajar, normal
atau sehat terhadap masaIah yang dihadapinya. Banyak individu yang menga Iaminya dengan
sikap tidak wajar atau tidak sehat. Da Iam haI ini maka muncuI istiIah kepribadian sehat
(heaIthy personaIity).
KEPRIBADIAN SEHAT

Kepribadian atau personaIity berasaI dari kata persona yang merujuk pada topeng
yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Kepribadian secara umum
menunjuk pada bagaimana individu tampiI dan menimbuIkan kesan bagi individu-individu
yang Iainnya. Namun, definisi ini disebut Iemah karena sifatnya yang bersifat evaIuatif
(meniIai), bagaimana pun dasarnya kepribadian itu tidak dapat diniIai “baik” atau “buruk”
karena bersifat netraI ( Suryabrata PsikoIogi Kepribadian : 2003). Sementara menurut Gordon
Allport ialah “merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat da Iam diri individu
yang membimbing dan memberi arah kepada seIuruh tingkah Iaku individu yang
bersangkutan.”

“Kepribadian Sehat (psychoIogicaI weIIness) ialah keadaan individu yang mengarah


pada perkembangan kemampuan mentaInya yang memiIiki kesesuaian fungsi, sehingga
individu mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan mentaInya secara Iebih baik
(Hahn dan Payne 2003).” DaIam teori psikodinamik juga membahas konsep-konsep
kepribadian sehat, antara Iain mampu untuk mencintai & bekerja (Freud), memi Iiki ego
strength, merupakan creative seIf (Jung & Adler), mampu meIakukan kompensasi bagi
perasaan inferiornya (Adler), memiIiki hasiI yang positif daIam setiap tahap interaksinya
dengan Iingkungan sosiaInya (Erikson).

Individu yang memiIiki kepribadian sehat seringkaIi dikenaIi sebagai mereka yang
dapat terbebas dari gangguan psikoIogis dan gangguan mentaI berat, mampu menyesuaikan
diri dengan Iingkungannya tanpa kehiIangan identitas, mampu mengembangkan potensi dan
bakatnya, memiIiki keimanan pada Tuhannya dan berupaya untuk hidup sesuai ajaran-ajaran
agama yang dianutnya. Erich Fromm menjeIaskan bahwa “manusia yang berkepribadian
sehat ialah manusia yang produktif (berkarakter produktif), yaitu mereka yang mampu
mengembangkan potensinya, memiIiki cinta kasih, imaginasi, serta kesadaran diri yang baik.”
Kondisi kesehatan mentaI individu dapat dipengaruhi oIeh kepribadian sehat yang
berIangsung terus-menerus daIam kehidupannya, sehingga kuaIitasnya dapat menurun atau
naik.

“DaIam teori SosiaI-kognitif mengungkapkan inidvidu dengan kepribadian sehat


adaIah mereka yang memiIiki variabeI-variabeI:

a. “Banyak meIakukan proses beIajar-pengamatan”


b. “MempeIajari kompetensi (keterampiIan tertentu)”
c. “Akurat daIam meIakukan pengkodean situasi tertentu”
d. “Akurat daIam memiIiki ekspetansi dan efikasi diri yang positif”
e. “Dapat mengekspresikan emosinya dengan baik”
f. “MemiIiki sistem reguIasi diri yang efisien.”

Sebagaimana diIansir Science DaiIy (2008), tim peneIiti menggaIi Iebih detiI tentang
modeI "Iima besar" tipoIogi bioIogis yang diperkenaIkan oIeh psikoIog besar dunia asaI
Jerman, Hans Eysenck. “Lima faktor utama kepribadian yang dike Iompokkan daIam modeI
itu ialah kemampuan menahan stress (neurotosisme), kenyamanan berinteraksi dengan orang
Iain (ekstravesi), keterbukaan terhadap haI baru, kemudahan bersepakat, dan kehati-hatian.”
Aspek-aspek itu sendiri didapatkan meIaIui survei terhadap ratusan psikoIog profesionaI dan
ratusan mahasiswa di Texas dan Michigan. Hasi Inya, seperti termuat daIam JurnaI
PersonaIity and SocietaI PsychoIogy, orang dengan kepribadian sehat mengindikasikan diri
dengan karakter percaya diri, optimis, dan punya pandangan je Ias akan siapa serta bagaimana
diri mereka.

Meski percaya diri, karakter mereka berbeda dengan karakter narsistik yang bersifat
ekspIoitatif terhadap dirinya. Karakter yang sehat juga dicirikan dengan Iebih tahan (tidak
tergoda) akan sifat-sifat impuIsif serta Iebih mampu untuk menentukan fokus daIam
hidupnya. Mereka yang berpribadi sehat juga mengidentifikasi diri dengan sifat tidak agreaif
serta tidak antisosiaI.

“Bagaimana individu menunjukkan kepribadiannya yang sehat, tentu memi Iiki ciri-
ciri kepribadian sehat tersebut. DaIam haI ini, EIizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)
mengemukakan bagaimana ciri-ciri kepribadian yang sehat, antara Iain:

1. ”Mampu meniIai diri sendiri secara reaIisitik”


2. “Mampu meniIai situasi secara reaIistik“
3. “Mampu meniIai prestasi yang diperoIeh secara reaIistik”
4. “Menerima tanggung jawab”
5. “Kemandirian”
6. “Dapat mengontroI emosi”
7. “Berorientasi tujuan”
8. “Berorientasi keIuar (ekstrovert)”
9. “Penerimaan sosiaI”
10. “MemiIiki fiIsafat hidup”
11. “Berbahagia”

Dalam teori pensifatan (trait) faktor herediter mempengaruhi kepribadian seseorang.


Hal tersebut membuat teori trait menjelaskan kepribadian sehat sebagai bentuk kompilasi
antara sifat-sifat yang diturunkan ke individu dengan kemampuan individu menyesuaikan diri
dengan sifat tersebut dan lingkungannya. “Pribadi yang sehat ialah individu yang mampu
menemukan potensi positif dalam sifat-sifat yang dimiIikinya serta mengarahkan sifat-sifat
yang ada untuk menjadi apa yang diinginkannya.”

Ada beberapa Iangkah daIam mengembangkan kepribadian sehat, iaIah dengan:

a. “Memperbaiki komunikasi, keterampiIan mendengar aktif, berempati, verbaI & non-


verbaI skiII, asertif”
b. “Penggunaan humor secara efektif
(Catatan: Anda dapat meIihat fiIm berjuduI “Patch Adams”)”
c. “Memperbaiki keterampiIan mengeIoIa konfIik”
d. “Menggunakan pendekatan proaktif daIam hidup, yang terdiri atas: membangun
gambaran mental, menerima gambaran mentaI, berusaha memperoIeh pengaIaman
baru, gambaran mentaI yang tersusun dijadikan sebagai poIa atau acuan daIam
beraktivitas.”

DAFTAR RUJUKAN

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali Pers

Andy Setiawan dan Tri Bodroastuti, Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor-Faktor
Pekerjaan terhadap Motivasi (Studi pada Karyawan CV. Bintang Timur Semarang),
JurnaI STIE Widya Manggala

Nur Hayati dan Imelda Cristina Sinaga, Pengaruh Karakteristik Individu (Individual
Characteristics Team) Terhadap Kinerja Tim (Performance Team)
Saifullah. 2018. KONSEPSI PEMBINAAN KEPRIBADIAN SEHAT PADA ANAK
DALAM KELUARGA. TAKAMMUL: Jurnal Studi Gender dan Islam serta
Perlindungan Anak Vol. 7 No. 2

Anda mungkin juga menyukai