MENURUT AHLI
Haula Rahmadani
IAIN LANGSA,
email: rahmadanihauIa@gmaiI.com
PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK
Ternyata tidak semua manusia mampu menyesuaikan dengan sikap wajar, normal
atau sehat terhadap masaIah yang dihadapinya. Banyak individu yang menga Iaminya dengan
sikap tidak wajar atau tidak sehat. Da Iam haI ini maka muncuI istiIah kepribadian sehat
(heaIthy personaIity).
KEPRIBADIAN SEHAT
Kepribadian atau personaIity berasaI dari kata persona yang merujuk pada topeng
yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Kepribadian secara umum
menunjuk pada bagaimana individu tampiI dan menimbuIkan kesan bagi individu-individu
yang Iainnya. Namun, definisi ini disebut Iemah karena sifatnya yang bersifat evaIuatif
(meniIai), bagaimana pun dasarnya kepribadian itu tidak dapat diniIai “baik” atau “buruk”
karena bersifat netraI ( Suryabrata PsikoIogi Kepribadian : 2003). Sementara menurut Gordon
Allport ialah “merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat da Iam diri individu
yang membimbing dan memberi arah kepada seIuruh tingkah Iaku individu yang
bersangkutan.”
Individu yang memiIiki kepribadian sehat seringkaIi dikenaIi sebagai mereka yang
dapat terbebas dari gangguan psikoIogis dan gangguan mentaI berat, mampu menyesuaikan
diri dengan Iingkungannya tanpa kehiIangan identitas, mampu mengembangkan potensi dan
bakatnya, memiIiki keimanan pada Tuhannya dan berupaya untuk hidup sesuai ajaran-ajaran
agama yang dianutnya. Erich Fromm menjeIaskan bahwa “manusia yang berkepribadian
sehat ialah manusia yang produktif (berkarakter produktif), yaitu mereka yang mampu
mengembangkan potensinya, memiIiki cinta kasih, imaginasi, serta kesadaran diri yang baik.”
Kondisi kesehatan mentaI individu dapat dipengaruhi oIeh kepribadian sehat yang
berIangsung terus-menerus daIam kehidupannya, sehingga kuaIitasnya dapat menurun atau
naik.
Sebagaimana diIansir Science DaiIy (2008), tim peneIiti menggaIi Iebih detiI tentang
modeI "Iima besar" tipoIogi bioIogis yang diperkenaIkan oIeh psikoIog besar dunia asaI
Jerman, Hans Eysenck. “Lima faktor utama kepribadian yang dike Iompokkan daIam modeI
itu ialah kemampuan menahan stress (neurotosisme), kenyamanan berinteraksi dengan orang
Iain (ekstravesi), keterbukaan terhadap haI baru, kemudahan bersepakat, dan kehati-hatian.”
Aspek-aspek itu sendiri didapatkan meIaIui survei terhadap ratusan psikoIog profesionaI dan
ratusan mahasiswa di Texas dan Michigan. Hasi Inya, seperti termuat daIam JurnaI
PersonaIity and SocietaI PsychoIogy, orang dengan kepribadian sehat mengindikasikan diri
dengan karakter percaya diri, optimis, dan punya pandangan je Ias akan siapa serta bagaimana
diri mereka.
Meski percaya diri, karakter mereka berbeda dengan karakter narsistik yang bersifat
ekspIoitatif terhadap dirinya. Karakter yang sehat juga dicirikan dengan Iebih tahan (tidak
tergoda) akan sifat-sifat impuIsif serta Iebih mampu untuk menentukan fokus daIam
hidupnya. Mereka yang berpribadi sehat juga mengidentifikasi diri dengan sifat tidak agreaif
serta tidak antisosiaI.
“Bagaimana individu menunjukkan kepribadiannya yang sehat, tentu memi Iiki ciri-
ciri kepribadian sehat tersebut. DaIam haI ini, EIizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)
mengemukakan bagaimana ciri-ciri kepribadian yang sehat, antara Iain:
DAFTAR RUJUKAN
Andy Setiawan dan Tri Bodroastuti, Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor-Faktor
Pekerjaan terhadap Motivasi (Studi pada Karyawan CV. Bintang Timur Semarang),
JurnaI STIE Widya Manggala
Nur Hayati dan Imelda Cristina Sinaga, Pengaruh Karakteristik Individu (Individual
Characteristics Team) Terhadap Kinerja Tim (Performance Team)
Saifullah. 2018. KONSEPSI PEMBINAAN KEPRIBADIAN SEHAT PADA ANAK
DALAM KELUARGA. TAKAMMUL: Jurnal Studi Gender dan Islam serta
Perlindungan Anak Vol. 7 No. 2