Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN DI SMK NU TASIKMALAYA

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM INU TASIKMALAYA


Dosen Pengampu Dr Amir Mudzakkir

Afifah Siti Zulfah1, Lalan Nurseha2, M Ridwan Fauzi3, Nova Mahmudah4, Risma Muplihah5,
Susan Nurhasanah Almasturoh6
1
afifahzulfah06@gmail.com 2lalannurseha6@gmail.com 3ridwanfauzi130899@gmail.com,
4
novamahmudah7@gmail.com, 5muflihahrisma4@gmail.com,6susanalmasturoh@gmail.com

Abstrak
Manajemen lembaga merupakan aspek yang sangat penting bagi terselenggaranya lembaga yang
baik, sehingga manajemen lembaga harus sangat diperhatikan demi peningkatan kualitas. Kepala
sekolah dala, Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai manajer yang mengatur dan mengelola
system yang ada di satuan Pendidikan. Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena
itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional
sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang
profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun
salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan kinerja ini membutuhkan
dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana
kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Objek penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti adalah sebuah sekola yang Bernama SMKS NU Tasikmalaya yang
berada di jl Algasari no 31 kecamatan Cihideng Kota Tasikmalaya Jawa Barat.

Kata Kunci : Manajemen, Kepala sekolah, Kurikulum


PENDAHULUAN

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang berada pada tingkat menengah
yang mempunyai tujuan yaitu penguat dalam mengembangakan keterampilan yang dimiliki oleh
siswa. Pada dasarnya keterampilan yang didapat adalah hasil dari proses pembelajaran yang
dilangsungkan di sekolah ataupun terjun langsung pada industri. Dunia industri memiliki peranan
yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di Sekolah menengah kejuruan
(SMK), dengan adanya kerjasama pelaksanaan praktik industri. Bagi siswa SMK praktik industri
adalah tempat untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dari pembelajaran di sekolah. Dengan
adanyanya praktik industry, siswa juga akan memperolah ilmu baru dengan terjun langsung
kondisi yang riil dengan berhadapan langsung dengan suasana kerja.

Pada dasarnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) lebih banyak berorientasi pada praktek
karena SMK dituntut untuk siap bekerja setelah lulus dari Lembaga. Setiap jurusan yang ada di
SMK harus mempunyai tempat praktikumnya sendiri sehingga memudahkan para siswa dalam
mengaplikasikan materi yang telah diterimanya di kelas. Fasilitas yang harus dimiliki oleh SMK
diantaranya adalah Lab computer, lab laboratorium dan ruanga bengkel, semuanya harus
dilengkapi dengan fasilitas yang sangat baik dan layak.

Upaya dalam meningkatkan mutu serta kualitas dari pendidikan, peningkatan serta
pembaharuan komponen –komponen pendidikan secara berkala terus dilaksanakan. Tidak
terkecuali dengan untuk memenuhi saranan dan prasarana pendukung pembelajaran. Dalam
pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran diikuti dengan pengelolaan yang sesuai
dengan standar nasional serta landasan pembelajaran (K13) yang berlaku, untuk saat ini, agar
maksimal dalam mensuport kegiatan pembelajaran.

SMK NU Tasikmalaya yang bediri tahun 2008 mempunyai fasilitas yang lengkap bagi
setiap jurusan yang diadakannya sehingga penulis merasa penasaran terhadap manajerial Lembaga
Pendidikan tersebut yang sangat cepat sehingga menarik peserta didik yang banyak.

METODE

Dalam karya ilmiah pasti menggunakan metode tertentu. Menurut wiranto metode adalah
jalan mencapai tujuan.1 Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharpkan dapat
menganalisis suatu permasalahan yang berkaitan dengan penulisan jurnal ini. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu penelitian yang mempelajari kehidupan
sosial masyarakat secara langsung. Sedangkan dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif.

Tempat penelitian ini dilakukan di SMKS NU Tasikmlaya yang berlokasikan di Jl Algasari


no 31 Tasikmalaya Jawa Barat. Objek penelitian ini adalah para informasi yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang sejarah dan manajemen SMKS NU Tasikmalaya. Karena informan dalam
penelitian ini sangat luas, maka peneliti perlu menetapkan informan, yaitu: Drs. Aceng Mubarok,
M.Pd selaku kepala sekola SMKS NU Tasikmalaya priode sekarang.

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data perimer dan
sumber data skunder. Data primer adalah data yang pokok yang berkaitan dan diperoleh secara
langsung dari obyek penelitian. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang
memberikan data penelitian secara langsung. Sedangkan data sekunder adalah jenis data yang
dapat dijadikan sebagai pendukung data pokok, atau dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang
mampu atau dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok.

Dikarenakan penelitian ini menggunakan penelitian lapangan maka tehnik yang


digunakana adalah sebagai berikut :

a. Interview atau wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data yang dilakukan
melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan tidak
terstruktur.
b. Observasi atau pengamatan. Cara ini dilakukan untuk melihat objek kegiatan ulama secara
langsung dengan menggunakan indera penglihatan, tanpa mengajukan pertanyaan.
c. Studi Pustaka. Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari
berbagai literatur sebagai pelengkap dan memperjelas data.

PEMBAHASAN

A. Pengertian SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Siswa dapat
melanjutkan pendidikan SMK setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah
Menengah Pertama atau sederajat.

Masa studi siswa jenjang SMK dilaksanakan selama tiga sampai empat tahun. SMK
yang menerapkan masa studi pembelajaran selama empat tahun, yang terbagi menjadi tiga
tahun masa studi di sekolah dan satu tahun di industri jurusan terkait. Penyelenggara
pendidikan terbagi menjadi dua yaitu negeri dan swasta. Ada beberapa jurusan yang biasanya
diminati oleh calon siswa SMK, di antaranya adalah Jurusan Multimedia, Animasi,
Administrasi, Akuntansi, Farmasi, Pariwisata, Pelayaran, Teknik Mesin, Tata Boga, Elektro
dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang
pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).

Lembaga Pendidikan SMK mempunyai program keahlian yang disesuaikan dengan


kebutuhan dunia kerja dan permintaan masyarakat. SMK merupakan Lembaga yang
mempersiapakan peserta didik mempunyai keahlian bukan hanya secara materi tapi
prakteknya sehingga peserta didik bisa langsung bekerja di industry yang sesuai dengan
keahlian jurusannya.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan
menengah kejuruan adalah : (a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab; (c) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan
(d) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

B. Profil dan Sejarah SMKS NU Tasikmalaya

SMKS NU Kota Tasikmalaya didirikan pada 28 Juli Tahun 2008, sebagai salah satu
cita – cita para Ulama NU Kota Tasikmalaya yang menginginkan adanya Lembaga
Pendidikan Kejuruan yang dapat dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah pada saat itu
dan program tersebut sejalan dengan program yang digalakkan oleh Pemerintah yaitu Wajar
12 Tahun. SMKS NU Kota Tasikmalaya, berdiri megah di lokasi yang sangat strategis, di
pusat kota , yaitu hanya berjarak 1 Km Dari Jantung Kota Tasikmalaya (Masjid Agung) Kota
Tasikmalaya. Sehingga dengan sangat mudah diakses oleh setiap siswa, maupun seluruh
pemangku kepentingan.

1. Visi dan Misi SMKS NU Tasikmalaya

SMKS NU Tasikmalaya mempunyai visi dan misi yang berapiliasi kepada


Nadhlatul Ulama (NU) karen SMK ini berada di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif
Nadhlatul Ulama Tasikmalaya (LP MA’ARIF NU) sehingga dalam penyusunan visi dan
misi dilakukan dengan pengurus LP Ma’arif NU.

Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan cita-cita suatu perusahaan,
instansi, pribadi atau organisasi di masa depan. Adapun visi SMKS NU Tasikmalaya
yaitu ““Menjadi Pusat Pendidikan yang menghasilkan lulusan BAIK dan menjadi solusi
Bidang Teknologi untuk masyarakat di Kota Tasikmalaya Pada Tahun 2028”. BAIK di
sini merup[paka singkatan dari Berkarakter Ahli Sunah Waljamaah, Ahlak yang mulia,
Intergritas, Kompeten.

Sedangkan Misi adalah penjabaran atau langkah-langkah yang akan dilakukan


untuk mencapai / mewujudkan visi tersebut. Visi berupa cita-cita jangka panjang dan
berorientasi masa depan. Adapun misi SMKS NU Tasikmalaya adalah Untuk mewujudkan
visi yang sudah dirancang maka disusunlah beberapa misi yang pencapaiannya peserta
didik, IDUKA, dan kualitas lulusan. Misi SMKS NU Tasikmalaya dijabarkan sebagai
berikut.
1. Menguatkan literasi dan kompetensi IT pada guru dan siswa, sesuai tuntutan revolusi
industri 4.0
2. Mengembangkan dan memperkuat sinergi yang bersifat link and match dengan mitra
industri
3. Mengembangkan dan menguatkan hubungan kemitraan dengan lembaga pendidikan
tinggi vokasi
4. Mengembangkan kurikulum internasional, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
wajib dalam pembelajaran produktif.
5. Menguatkan fungsi LSP sebagai lembaga yang berwenang untuk melaksanakan
assessment berbasis industri.
6. Mengembangkan PBM melalui Hybrid Model Learning System
7. Menanamkan nilai-nilai religius, integritas, kerja keras, pantang menyerah, profesional
dan entrepreneurship
8. Menguatkan pembinaan karakter & moral pancasila kepada guru, mengembangkan
nilai keteladanan bagi siswanya
9. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa melalui penguatan pembelajaran
STEAM (science, technology, engineering, art, mathemathics)
10. Mengembangkan Sekolah Pencetak Wirausaha melalui penguatan program Teaching
Factory.
2. Priodesasi Kepemimpinan dan Struktur SMKS NU Tasikmalaya :

SMKS NU Tasikmalaya telah tiga kali melakukan pergantian kepemimpinan yaitu

a. Drs. H. Irsadul Ubad Periode Menjabat mulai Tahun 2008 s.d 2011 (Alm)

b. Asep Susanto, S.Ag., M.Si Menjabat mulai Tahun 2011 s.d 2020

c. Drs. Aceng Mubarok, M.Pd Menjabat Mulai Tahun 2020 s.d Sekarang

Adapaun struktur organisasi SMKS NU Tasikmalaya adalah sebagai berikut :


SMKS NU Tasikmalaya sampai sekarang baru mempunyai 2 kompetensi keahlian
yaitu :
a. Rekayasa Perangkat Lunak (Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim)
Pada tahun 2020 SMKS NU Tasikmalaya mendapatkan kepercayaan menjadi
Center Of Exellence yang merupakan salah satu program bantuan yang diperuntukkan
kepada jurusan/program studi untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tujuan penting dari program Center Of Exellence (COE) adalah membantu dan
memberikan pelayanan secara maksimal dalam proses pelaksanaan kebijakan Kampus
Merdeka, membantu meningkatkan wawasan keilmuan tentang pendidikan yang akan
diselenggarakan oleh masing-masing program studi di dalam satu perguruan tinggi,
membantu perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kompetisi
mahasiswa, dan membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar
program studi sebagai dukungan terhadap program Merdeka Belajar.

Rekayasa Perangkat Lunak atau Pengembangan Perangkat Lunak dan


Gim merupakan sebuah program keahlian, dimana kompetensinya fokus pada pembuatan
suatu aplikasi perangkat lunak / software (Menggunakan software berbasis Desktop) Juga
mempelajari tentang bahasa pemrograman. SMKS NU Tasikmalaya melihat kebutuhan
dunia kerja yang sangat tinggi akan keahlian jurusan ini.

Pada tahun 2021 SMKS NU Tasikmalaya mendapatkan kepercayaan menjadi SMK


Pusat Keunggulan di Kota Tasikmalaya khususnya, di Jawa Barat dan Nasional pada
umumnya.
Gambar 1

Obsevasi ke ruangan lab. komputer


Gambar 2

Salah satu ruangan lab computer


b. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (Teknik Otomotif)

Kompetensi ini sudah bekerja sama dengan Honda, salah satu main dealer terbesar

di Indonesia. Mulai dari kurikulum, pakaian praktik, serta Ruang praktik, dan alat praktik

pun diharuskan memenuhi standarisasi dari Honda.

SMK NU Kota Tasikmalaya yang sejak awal bertujuan untuk membantu

masyarakat sekitar, untuk mendapatkan hak pendidikannya. Dengan biaya yang dapat

dijangkau tapi dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, tidak kalah dengan lulusan

lainnya. Jadi SMKS NU Kota Tasikmalaya adalah sekolah yang murah tapi tidak murahan,

terbukti siswa kami pun memiliki prestasi di tingkat Kota Tasikmalaya, yaitu menjadi Juara

1 LKS kategori Web Technologi, sehingga menjadi Wakil dari Kota Tasikmalaya untuk

LKS tingkat Provinsi. Serta banyak Alumni-alumni kami yang telah mendapatkan

pekerjaan yang cukup baik di sesuai dengan bidang keahliannya.

Gambar 3

Obsevasi ke ruangan praktek otomotif


Gambar 4

Ruangan otomotif dan motor inventaris otomoti

C. Manajerial Lembaga Pendidikan SMK NU Tasikmalaya

Manajemen merupakan proses pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi


Perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan. Sesuai pendapat George R
Terry dalam sutopo yang menyatakan bahwa fungsi manajemen mencakup kegiatan-
kegiatan :

a. Perencanaan (planning): Budgetting, programming,Decision Making, Forecasting;


b. Pengorganisasian (organizing): structuring, Assembling Resources, Staffing
c. Penggerakan (directing): coordinating, directing, commanding, motivating, leading,
motivating
d. Pengawasan (controlling): monitoring, evaluating, reporting yang dilakukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfatan sumber daya manusia dan
sumberdaya lainnya

SMK NU Tasikmalaya telah menerapkan manajerial yang sangat baik mulai dari
manajemen kurikulum sampai manajemen sarana prasarana. Upaya ini dilakukan untuk
mencapai tujuan Pendidikan dengan memperhitungkan sumber daya manusia, situasi dan
kondisi sehingga tujuan Pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien.
1. Manajemen Kurikulum SMKS NU Tasikmalaya

Kurikulum merupakan bagian yang terpenting dalam Lembaga Pendidikan


sedangkan manajemen kurikulum merupakan bentuk pengelolaan untuk menata dan
merapihkan penerapak kurikulum di Lembaga. Manajemen kurikulum ini sangat penting
dalam Pendidikan karena pencapaian tujuan Pendidikan yang dicita-citakan bisa tercapai
dengan efektif dan efisien.

Pembuatan kurikulum di SMKS NU Tasikmalaya menggunakan kurikulum yang


dibuat khusus untuk lembaga sendiri dengan mengadakan rapat guru-guru dan ahli dari
industri sehingga materi yang disampaikan itu lebih sesui dengan kebutuhan di dunia
kerja. Kurikulum merupakan alat pendidikan untuk menghasilkan siswa yang berintegrasi.
Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga
siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya. Dengan
kurikulum yang keluar dari kurikulum pemerintah SMKS NU Tasikmalaya mendapatkan
PK (Pusat Keunggulan) di Kota Tasikmalaya khususnya, di Jawa Barat dan Nasional pada
umumnya

SMKS NU Tasikmalaya mempunyai filosofi Pendidikan yaitu small, smart dan


beautiful yang artinya walau mempunyai ruangan yang kecil tapi siswa harus cerdas dan
mempunyai lingkungan yang indah. Dengan manajemen yang baik dan rapih maka
ruangan yang kecil akan bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga jumlah rombel yang
banyak bisa masuk di ruangan yang kecil dengan penataan yang baik.

Dalam penataan kelas SMKS NU Tasikmalaya menggunakan metode moving


class. Moving class merupakan kelas bergerak yang sesuai dengan mata pelajarannya.
Konsep pembelajaran moving class pada prinsispnya memudahkan siswa dalam
pemelajaran karena ruangan tersebut telah didesain seuai dengan alat dan media yang
dibutuhkan dalam pembelajaran sehingga guru tidak kesulitan dalam menjelaskan materi
kepada siswanya. Penerapan metode moving class di SMKS NU Tasikmalaya menjadi
keunggulan tersendiri karena bisa memahami dengan cepat pembelajaran yang
disampaikan baik secara teori ataupun praktek.
Jumlah pengajar di SMKS NU Tasikmalaya berjumlah 30 orang dengan latar
belakang sesuai dengan legalitas akademiknya masing-masing, Ada lulusan otomotif,
lulusan informatika, lulusan tehnik mesin dan lulusan Pendidikan mesin kontruksi.
Sedangkan jumlah tenaga kependidikan yang ada di SMKS NU Tasikmalaya berjumlah 6
orang.

Pembagian kurikulum di SMKS NU Tasikmalaya ke dalama 2 bagian yaitu bagian


yaitu kelompok kejuruan sebesar 70% yang disebut dengan produktif, produktif
membahas tentang materi dan praktek sesuai dengan jurusannya masing-masing.
Kelompok kejuruan ini memuat mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid agar
memiliki kompetensi sesuai perkembangan dunia kerja, serta ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya.

Kelompok umum sebesar 30% yang disebut dengan adaktif yang membahas
pelajaran umum seperti bahasa Indonesia, matematika yang selaras dengan materi jurusan
dan normative yang membahas tentang materi pembelajaran keagamaan yang lebih
menjurus pada akhlak. Kelompok umum ini meliputi mata pelajaran yang berfungsi
membentuk murid menjadi pribadi yang utuh, sesuai fase perkembangannya. Murid
diharapkan memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial, sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia.

SMKS NU Tasikmalaya mengadakan guru tamu khusus dari industri yang


berkaitan dengan memakai seragam industri dengan tujuan agar siswa mempunyai
pashionnya sendiri dengan cara mengenali dirinya sendiri lewat guru tamu. Hal ini
dilakukan khusus untuk siswa baru yang telah mendaftar di SMKS NU Tasikmalaya agar
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswa akan lebih
cepat memahami pembelajaran. Program Guru Tamu merupakan program tahunan
Kompetensi Keahlian Multimedia yang diselenggrakan dengan bekerjasama dengan
Bidang Humas dan Bidang Kurikulum untuk menghadirkan narasumber dari luar sekolah
misalnya dari Dunia Usaha/Dunia Industri/praktisi/profesional/komunitas dengan
kompetensi yang terkait dengan Kompetensi Keahlian Multimedia untuk berbagi ilmu
pengetahuan serta pengalamannya di Dunia Usaha/Dunia Industri agar dapat memperkaya
pengetahuan, memotivasi dan menginspirasi agar peserta didik dapat menyiapkan diri
sebelum memasuki Dunia Usaha/Dunia Industri.

2. Manajemen Sarana Prasarana SMKS NU Tasikmalaya

Pada dasarnya sarana prasarna di SMK merupakan proses pengdayagunaan sara


dan prasarana oleh siswa. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan
seluruh rangkaian proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan,
agar senantiasa selalu dalam keadaan siap pakai (ready to use) untuk proses pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien bagi peningkatan mutu
pembelajaran dan tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Pola pengembangan manajemen sarana dan prasarana di SMKS NU Tasikmalaya


meliputi perencanaa, pengadaan, penyimpanan, inventaris dan pemeliharaan yang
dipegang secara khusus oleh Bapak Nizar suryadi, ST selaku wakil kepala sekolah bidang
sarana dan prasarana (Wakasek bid. Sarpras) . Perencanaan sarana dan prasarana
merupakan pengadaan sesuatu yang dibutuhkan secara berkelanjutan untuk priode tertentu
dan dipadukan dengan rencana serta dana yang dimiliki oleh SMKS NU Tasikmalaya.
Kegiatan perencanaan yang dilakukan di SMKS NU Tasikmalaya dilakukan dengan
kehati-hatian karena menyangkut tentang pengeluaran dana dan dilakukan dengan
keterbukaan karena menampung gagasan dari para guru, masyarakat dan pengurus.
Bentuk kehati-hatian ini ditunjukan dengan melibatkan banyak pihak tatkala perencanaan
seperti kepala sekolah, guru-guru, perwakilan dari LP Ma’arif NU. Sejalan dengan itu,
Rohiat menjelaskan bahwa perencanaan dan pengadaan sarana prasarana lembaga harus
direncanakan dengan hati-hati sehingga semua pengadaannya sesuai dengan kebutuhan
dan tetap memerhatikan usulan dari semua komponen sekolah serta disesuaikan dengan
keuangan madrasah/sekolah.

Pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMKS NU Tasikmalaya


dilakukan dengan cukup baik karena dibentuk panitia yang dihasilkan dari hasil mufakat,
kemudian panitia tersebut bertugas mengadakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh lembaga. Hal yang penting dalam pengadaan sarana dan prasarana yaitu adanya
penyesuain dengan dana yang dimilki oleh lembaga. Jika sarana dan prasarana dalam
pengadaannya membutuhkan dana yang tidak begitu besar dan dana madrasah masih bisa
mencukupinya maka akan segera direalisasikan. Tetapi jika sarana dan prasarana
membutuhkan dana yang besar maka pengadaan tersebut ditunda dahulu sampai dana
yang dibutuhkan sudah dimiliki madrasah.

Setelah sarana dan prasarana yang diperlukan telah dimiliki oleh madrasah dan
diserahkan kepada bagian sarana dan prasarana maka langkah selanjutnya adalah
melakukan inventarisasi. Proses inventarisasi sarana dan prasarana ini umumnya
dilaksanakan dengan cara melakukan pencatatan ke dalam buku inventaris dan
menuliskan kode atau nomor tertentu pada fisik barang. Kegiatan inventarisasi ini sangat
penting dilakukan karena untuk mengetahui sarana dan prasarana yang belum dimiliki
oleh lembaga sehingga harus dilakukan pengadaan selanjutnya dengan cepat dan
maksimal. Inventarisasi sarana dan prasarana yang baik dan teratur akan berimbas pada
kateraturan pemakaian dan pemanfaatan sarana prasarana oleh semua warga sekolah. Hal
ini sejalan dengan pandangan yang disampaikan oleh Ruhiat yang menyampaikan bahwa
semua sarana dan prasarana sekolah, seperti perabot, peralatan kantor dan sarana belajar
harus selalu dalam keadaan siap pakai sehingga setiap saat diperlukan, selalu tertata, enak
dipandang dan tidak cepat rusak.

Fungsi manajemen selanjutnya setelah inventarisasi sarana prasarana adalah fungsi


pemakaian dan pemeliharaan. Dalam hal penggunaan atau pemanfaatan sarana prasarana
di SMKS NU Tasikmalaya disesuaikan dengan kebutuhan akan barang tersebut dan sesuai
dengan fungsinya, agar dapat diperoleh manfaat dari penggunaan barang tersebut.
Peminjaman barang harus sesuai dengan aturan yaitu dicatatkan dalam buku pemakaian
barang inventaris yang merupakan tanggung jawab bagian sarana dan prasarana. Jadi
dalam penggunaan sarana dan prasarana harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencegah pemakaian barang yang berlebihan,
penggunaan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tertib administrasi sehingga
sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
seluruh warga madrasah.

Sedangkan di SMKS NU Tasikmalaya dilakukan pemeliharaan setahu sekalai yang


meliputi perbaikan dan pengadaan jika sarana dan perasarana sudah tidak layak pakai dan
tidak bisa diperbaiki. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohiat yang menjelaskan bahwa
semua jenis sarana dan prasarana yang tergolong sudah rusak berat, tidak dapat dipakai
lagi atau bahkan tergolong barang kuno maka barang-barang tersebut perlu adanya
penghapusan karena apabila barang tersebut tetap disimpan maka antara biaya
pemeliharaannya dengan pemanfaatannya secara teknis dan ekonomis tidak seimbang dan
seandainya kalau diperbaiki biayanya akan lebih besar sehingga lebih baik membeli yang
baru.

Jenis Ruangan Jumlah


No.
Ruang Kelas Teori 5
1
Ruang Praktik Siswa RPL 4
2
Ruang Praktik Siswa TBSM 3
3
Ruang Kepala Sekolah 1
4
Ruang Guru 1
5
Ruang Administrasi 1
6
Tempat Ibadah 1
7
Ruang Bimbingan Konseling 1
8
Ruang Kesiswaan 1
9
Lapangan Bermain 1
10
Tempat Parkir 1
11
Ruang Pertemuan 1
12
Ruang Perpustakaan 1
13
Ruang UKS 1
14
Ruang OSIS 1
15
Jamban Siswa Putra 1
16
Jamban Siswa Putri 1
17
Jamban Umum 1
18
Jamban Guru dan Staff 1
19
Jamban Kepala Sekolah 1
20
Ruang Pertemuan (aula) 1
21
Ruang Rapat 1
22
Ruang Tamu 1
23

3. Kerjasama DU DAN DI

SMKS NU Tasikmalaya telah melakukan Kerjasama dengan dunia usaha dan


industri untuk meningkatkan kualitas dan SDM tenaga pendidika dan kependidikan.
Pada Tahun 2020-2021 Kompetensi Rekayasa Perangkat Lunak SMK Nahdlatul
Ulama mulai membuka diri dan memulai untuk lebih mempererat kerja sama dengan
PT. SATU VISI INDOCREATIVE (B-ONE Corporation), sebenarnya di tahun-tahun
sebelumnya sudah mulai bekerja sama dengan mereka, tapi hanya sebatas kerja sama
di UKK dan Prakerin. Pada Tahun ini akan lebih di optimalkan kerja sama kami pada
sector yang lebih jauh lagi, bentuk kerja sama dengan PT. SATU VISI
INDOCREATIVE (B-ONE Corporation).

Adapun Kerjasamanya meliputi :

1. Besama-sama Kurikulum
2. Keersama untuk pelaksanaan Praktik Kerja Industri sebagai junior web
programming dan IT SUPPORT
3. Melaksanakan Guru Magang di industry sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya
4. Melaksanakan Program Guru Tamu
5. Melaksanakan Program Guru untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi
Industri
6. Mempersiapkan Guru untuk menjadi Asesor Uji Kompetensi Bersertifikat
7. Bersama-sama membantu menjadi penyalur tenaga kerja yang kompeten untuk di
jadikan nominasi karyawan pada perusahaan.
Bukan hanya Kerjasama DU dan DI tapi juga SMKS NU Tasikmalaya melakukan
Kerjasama di bidang pengembangan kurikulum yaotu dengan PT. ASTRA HONDA
MOTOR, PT. DAYA ADICIPTA MOTORA dan PT. SATU VISI INDOCREATIVE.
Kerjasama SMK dan dunia industri memberikan manfaat besar bagi siswa dalam
mempersiapkan karir mereka. Melalui kerjasama ini, siswa dapat memperoleh
keterampilan dan pengalaman praktis yang relevan dengan karir yang ingin mereka tekuni.

KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan manajemen Lembaga, strategi yang diterapkan tentu tercapainya


peningkatan mutu pendidikan, yang meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT, pemecahan
masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah. Evaluasi
merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program yang
telah dilaksanakan.Suatu lembaga akan berkualitas tinggi jika penerapan manajemennya sangat
baik. SMKS NU Tasikmalaya telah menerapkan manajemen yang baik sejak tahun 2008 yaitu
pada saat pendirian Lembaga. SMKS NU Tasikmalaya memiliki dua jurusan kompetensi yaitu
ekayasa Perangkat Lunak (Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim) dan Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor (Teknik Otomotif). Walaupun baru mempunyai dua jurusan kompetensi tapi
lembaga ini lebih menekankana pada kualitas jurusan dari pada menambahkan jurusan kompetensi
yang lain.
DOKUMENTASI

Gambar 5

Proses wawancara dengan kepala sekolah di ruangana kepala sekolah


Gambar 6

Foto Bersama dengan kepala sekolah SMKS NU Tasikmalaya di halaman


Gambar 7

Bangunan SMKS NU Tasikmalaya


REFERENSI

Hermawansyah, H. (2021). Manajemen Lembaga Pendidikan Sekolah Berbasis


Digitalisasi Di Era Covid-19. Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan, 12(1), 27-46.
Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. A. (2013). Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1
Kasihan Bantul. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1(1), 98-108.
Mahayani, B. J., Wilian, S., & Muntari, M. (2020). Strategi Manajerial Kepala SMK Negeri
1 Praya Untuk Meningkatkan Mutu Lulusan. JPAP (Jurnal Praktisi Administrasi
Pendidikan), 4(1).
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2).
Supriyanto, D. (2014). Meningkatkan Proses Pembelajaran melalui Moving
Class. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 1(1), 1-14.
Sinta, I. M. (2019). Manajemen Sarana dan Prasarana. Jurnal Isema: Islamic Educational
Management, 4(1), 77-92.
Triwiyanto, T. (2022). Manajemen kurikulum dan pembelajaran. Bumi Aksara.
https://campus.quipper.com/kampuspedia/sekolah-menengah-kejuruan-smk.
Dikutip pada hari Sabtu, 20 Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai