Afifah Siti Zulfah1, Lalan Nurseha2, M Ridwan Fauzi3, Nova Mahmudah4, Risma Muplihah5,
Susan Nurhasanah Almasturoh6
1
afifahzulfah06@gmail.com 2lalannurseha6@gmail.com 3ridwanfauzi130899@gmail.com,
4
novamahmudah7@gmail.com, 5muflihahrisma4@gmail.com,6susanalmasturoh@gmail.com
Abstrak
Manajemen lembaga merupakan aspek yang sangat penting bagi terselenggaranya lembaga yang
baik, sehingga manajemen lembaga harus sangat diperhatikan demi peningkatan kualitas. Kepala
sekolah dala, Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai manajer yang mengatur dan mengelola
system yang ada di satuan Pendidikan. Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena
itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional
sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang
profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun
salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan kinerja ini membutuhkan
dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana
kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Objek penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti adalah sebuah sekola yang Bernama SMKS NU Tasikmalaya yang
berada di jl Algasari no 31 kecamatan Cihideng Kota Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang berada pada tingkat menengah
yang mempunyai tujuan yaitu penguat dalam mengembangakan keterampilan yang dimiliki oleh
siswa. Pada dasarnya keterampilan yang didapat adalah hasil dari proses pembelajaran yang
dilangsungkan di sekolah ataupun terjun langsung pada industri. Dunia industri memiliki peranan
yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di Sekolah menengah kejuruan
(SMK), dengan adanya kerjasama pelaksanaan praktik industri. Bagi siswa SMK praktik industri
adalah tempat untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dari pembelajaran di sekolah. Dengan
adanyanya praktik industry, siswa juga akan memperolah ilmu baru dengan terjun langsung
kondisi yang riil dengan berhadapan langsung dengan suasana kerja.
Pada dasarnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) lebih banyak berorientasi pada praktek
karena SMK dituntut untuk siap bekerja setelah lulus dari Lembaga. Setiap jurusan yang ada di
SMK harus mempunyai tempat praktikumnya sendiri sehingga memudahkan para siswa dalam
mengaplikasikan materi yang telah diterimanya di kelas. Fasilitas yang harus dimiliki oleh SMK
diantaranya adalah Lab computer, lab laboratorium dan ruanga bengkel, semuanya harus
dilengkapi dengan fasilitas yang sangat baik dan layak.
Upaya dalam meningkatkan mutu serta kualitas dari pendidikan, peningkatan serta
pembaharuan komponen –komponen pendidikan secara berkala terus dilaksanakan. Tidak
terkecuali dengan untuk memenuhi saranan dan prasarana pendukung pembelajaran. Dalam
pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran diikuti dengan pengelolaan yang sesuai
dengan standar nasional serta landasan pembelajaran (K13) yang berlaku, untuk saat ini, agar
maksimal dalam mensuport kegiatan pembelajaran.
SMK NU Tasikmalaya yang bediri tahun 2008 mempunyai fasilitas yang lengkap bagi
setiap jurusan yang diadakannya sehingga penulis merasa penasaran terhadap manajerial Lembaga
Pendidikan tersebut yang sangat cepat sehingga menarik peserta didik yang banyak.
METODE
Dalam karya ilmiah pasti menggunakan metode tertentu. Menurut wiranto metode adalah
jalan mencapai tujuan.1 Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharpkan dapat
menganalisis suatu permasalahan yang berkaitan dengan penulisan jurnal ini. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu penelitian yang mempelajari kehidupan
sosial masyarakat secara langsung. Sedangkan dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data perimer dan
sumber data skunder. Data primer adalah data yang pokok yang berkaitan dan diperoleh secara
langsung dari obyek penelitian. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang
memberikan data penelitian secara langsung. Sedangkan data sekunder adalah jenis data yang
dapat dijadikan sebagai pendukung data pokok, atau dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang
mampu atau dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok.
a. Interview atau wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data yang dilakukan
melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan tidak
terstruktur.
b. Observasi atau pengamatan. Cara ini dilakukan untuk melihat objek kegiatan ulama secara
langsung dengan menggunakan indera penglihatan, tanpa mengajukan pertanyaan.
c. Studi Pustaka. Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari
berbagai literatur sebagai pelengkap dan memperjelas data.
PEMBAHASAN
A. Pengertian SMK
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Siswa dapat
melanjutkan pendidikan SMK setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah
Menengah Pertama atau sederajat.
Masa studi siswa jenjang SMK dilaksanakan selama tiga sampai empat tahun. SMK
yang menerapkan masa studi pembelajaran selama empat tahun, yang terbagi menjadi tiga
tahun masa studi di sekolah dan satu tahun di industri jurusan terkait. Penyelenggara
pendidikan terbagi menjadi dua yaitu negeri dan swasta. Ada beberapa jurusan yang biasanya
diminati oleh calon siswa SMK, di antaranya adalah Jurusan Multimedia, Animasi,
Administrasi, Akuntansi, Farmasi, Pariwisata, Pelayaran, Teknik Mesin, Tata Boga, Elektro
dan sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang
pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
SMKS NU Kota Tasikmalaya didirikan pada 28 Juli Tahun 2008, sebagai salah satu
cita – cita para Ulama NU Kota Tasikmalaya yang menginginkan adanya Lembaga
Pendidikan Kejuruan yang dapat dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah pada saat itu
dan program tersebut sejalan dengan program yang digalakkan oleh Pemerintah yaitu Wajar
12 Tahun. SMKS NU Kota Tasikmalaya, berdiri megah di lokasi yang sangat strategis, di
pusat kota , yaitu hanya berjarak 1 Km Dari Jantung Kota Tasikmalaya (Masjid Agung) Kota
Tasikmalaya. Sehingga dengan sangat mudah diakses oleh setiap siswa, maupun seluruh
pemangku kepentingan.
Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan cita-cita suatu perusahaan,
instansi, pribadi atau organisasi di masa depan. Adapun visi SMKS NU Tasikmalaya
yaitu ““Menjadi Pusat Pendidikan yang menghasilkan lulusan BAIK dan menjadi solusi
Bidang Teknologi untuk masyarakat di Kota Tasikmalaya Pada Tahun 2028”. BAIK di
sini merup[paka singkatan dari Berkarakter Ahli Sunah Waljamaah, Ahlak yang mulia,
Intergritas, Kompeten.
a. Drs. H. Irsadul Ubad Periode Menjabat mulai Tahun 2008 s.d 2011 (Alm)
b. Asep Susanto, S.Ag., M.Si Menjabat mulai Tahun 2011 s.d 2020
c. Drs. Aceng Mubarok, M.Pd Menjabat Mulai Tahun 2020 s.d Sekarang
Tujuan penting dari program Center Of Exellence (COE) adalah membantu dan
memberikan pelayanan secara maksimal dalam proses pelaksanaan kebijakan Kampus
Merdeka, membantu meningkatkan wawasan keilmuan tentang pendidikan yang akan
diselenggarakan oleh masing-masing program studi di dalam satu perguruan tinggi,
membantu perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kompetisi
mahasiswa, dan membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar
program studi sebagai dukungan terhadap program Merdeka Belajar.
Kompetensi ini sudah bekerja sama dengan Honda, salah satu main dealer terbesar
di Indonesia. Mulai dari kurikulum, pakaian praktik, serta Ruang praktik, dan alat praktik
masyarakat sekitar, untuk mendapatkan hak pendidikannya. Dengan biaya yang dapat
dijangkau tapi dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, tidak kalah dengan lulusan
lainnya. Jadi SMKS NU Kota Tasikmalaya adalah sekolah yang murah tapi tidak murahan,
terbukti siswa kami pun memiliki prestasi di tingkat Kota Tasikmalaya, yaitu menjadi Juara
1 LKS kategori Web Technologi, sehingga menjadi Wakil dari Kota Tasikmalaya untuk
LKS tingkat Provinsi. Serta banyak Alumni-alumni kami yang telah mendapatkan
Gambar 3
SMK NU Tasikmalaya telah menerapkan manajerial yang sangat baik mulai dari
manajemen kurikulum sampai manajemen sarana prasarana. Upaya ini dilakukan untuk
mencapai tujuan Pendidikan dengan memperhitungkan sumber daya manusia, situasi dan
kondisi sehingga tujuan Pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien.
1. Manajemen Kurikulum SMKS NU Tasikmalaya
Kelompok umum sebesar 30% yang disebut dengan adaktif yang membahas
pelajaran umum seperti bahasa Indonesia, matematika yang selaras dengan materi jurusan
dan normative yang membahas tentang materi pembelajaran keagamaan yang lebih
menjurus pada akhlak. Kelompok umum ini meliputi mata pelajaran yang berfungsi
membentuk murid menjadi pribadi yang utuh, sesuai fase perkembangannya. Murid
diharapkan memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial, sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia.
Setelah sarana dan prasarana yang diperlukan telah dimiliki oleh madrasah dan
diserahkan kepada bagian sarana dan prasarana maka langkah selanjutnya adalah
melakukan inventarisasi. Proses inventarisasi sarana dan prasarana ini umumnya
dilaksanakan dengan cara melakukan pencatatan ke dalam buku inventaris dan
menuliskan kode atau nomor tertentu pada fisik barang. Kegiatan inventarisasi ini sangat
penting dilakukan karena untuk mengetahui sarana dan prasarana yang belum dimiliki
oleh lembaga sehingga harus dilakukan pengadaan selanjutnya dengan cepat dan
maksimal. Inventarisasi sarana dan prasarana yang baik dan teratur akan berimbas pada
kateraturan pemakaian dan pemanfaatan sarana prasarana oleh semua warga sekolah. Hal
ini sejalan dengan pandangan yang disampaikan oleh Ruhiat yang menyampaikan bahwa
semua sarana dan prasarana sekolah, seperti perabot, peralatan kantor dan sarana belajar
harus selalu dalam keadaan siap pakai sehingga setiap saat diperlukan, selalu tertata, enak
dipandang dan tidak cepat rusak.
3. Kerjasama DU DAN DI
1. Besama-sama Kurikulum
2. Keersama untuk pelaksanaan Praktik Kerja Industri sebagai junior web
programming dan IT SUPPORT
3. Melaksanakan Guru Magang di industry sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya
4. Melaksanakan Program Guru Tamu
5. Melaksanakan Program Guru untuk mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi
Industri
6. Mempersiapkan Guru untuk menjadi Asesor Uji Kompetensi Bersertifikat
7. Bersama-sama membantu menjadi penyalur tenaga kerja yang kompeten untuk di
jadikan nominasi karyawan pada perusahaan.
Bukan hanya Kerjasama DU dan DI tapi juga SMKS NU Tasikmalaya melakukan
Kerjasama di bidang pengembangan kurikulum yaotu dengan PT. ASTRA HONDA
MOTOR, PT. DAYA ADICIPTA MOTORA dan PT. SATU VISI INDOCREATIVE.
Kerjasama SMK dan dunia industri memberikan manfaat besar bagi siswa dalam
mempersiapkan karir mereka. Melalui kerjasama ini, siswa dapat memperoleh
keterampilan dan pengalaman praktis yang relevan dengan karir yang ingin mereka tekuni.
KESIMPULAN
Gambar 5