Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.

Rasional
Surabaya sebagai kota industri dan niaga terus berkembang. Perkembangan itu
mempengaruhi perubahan struktur bidang ekonomi dan tenaga kerja, percepatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan jenis keterampilan
kerja yang diperlukan.. Perubahan penting itu berdampak pada beberapa tuntuan,
diantaranya (1) makin pentingnya orientasi nilai tambah, (2) perubahan dalam
struktur sosial sebagai proses perubahan bentuk masyarakat agraris ke masyarakat
industri dan informasi, dan (3) dampak dari globalisasi.
Tantangan pertama adalah makin pentingnya orientasi nilai tambah yang terjadi
akibat makin mendesaknya kebutuhan nilai tambah produktifitas individu. Hal ini
berdampak bahwa para lulusan MI. Miftahul Ulum 01 harus mempunyai nilai tambah
yang tinggi. Pikiran atau otak boleh setara atau dengan anak jerman, namun hati dan
ahlaq mereka tidak boleh keluar dari bingkai keislaman. Perilaku keseharian mereka
harus didasari oleh nilai-nilai keislaman. Disamping itu, tubuh mereka bugar, atletis.
Pendek kata otak jerman, hati seperti yang dimiliki para wali dan Nabi sedangkan
fisik mereka harus bugar bagai olahragawan/wati.
Tantangan kedua adalah perubahan dalam struktur sosial sebagai proses
perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri dan informasi. Adanya
transformasi perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri dan informasi
berdampak pada perubahan nilai-nilai dalam masyarakat yang seirama dengan
masyarakat industri dan informasi. Nilai-nilai tradisonal pada budaya agraris akan
semakin terpinggirkan. Perbedaan ini harus disikapi dengan arif oleh MI. Miftahul
Ulum 01 sehingga bisa mengeliminir kemungkinan-kemungkinan terjadinya konflik.
Tantangan ketiga adalah proses terjadinya globalisasi. Proses ini pasti terjadi
dan tidak bisa dihindari, bahkan akan semakin meluas serta mempengaruhi semua
aspek kehidupan. Tentu, hal ini akan berpengaruh pada dunia pendidikan. Pada
akhirnya MI. Miftahul Ulum 01 dituntut untuk selalu melakukan transformasi dan
inovasi-inovasi agar mampu menjadi pemain dalam perubahan-perubahan di era
globalisasi.

Memperhatikan ketiga tantangan di atas para siswa MI. Miftahul Ulum 01 perlu
mengembangkan pemahaman akan dunia mereka dengan menguji apa yang mereka
ketahui dalam berbagai konteks yang baru. Siswa harus bisa memanfaatkan berbagai
peluang untuk mengaplikasikan pengetahuan serta mengkaji hasil-hasilnya, dan
mengembangkan pemahaman yang berdaya tahan dan mampu mengkomunikasikan
pengalaman mereka kepada orang lain. Para siswa MI. Miftahul Ulum 01 sebaiknya
terinspirasi

oleh

proses

pembelajaran

ini,

sehingga

secara

alami

akan

mengembangkan keterampilan dalam bereksperimen dan berkomunikasi, sambil


belajar menghargai dan menerima sudut pandang yang berbeda.
Para pendidik seyogyanya

mempunyai keahlian dalam pengajaran kelas

maupun dalam subyek-subyek khusus, konseling, dan layanan pendukung. Pendidik


perlu memvariasi pengajaran agar dapat memenuhi kebutuhan masing-masing anak
didik dalam pola pengertian kelas yang lebih luas. Harus disadari bahwa apapun
kurikulumnya, pembelajaran di kelas tetap menjadi ujung tombak bagi keberhasilan
pendidikan anak. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM) menjadi syarat mutlak agar siswa bisa berkembang sesuai potensi yang
dimiliki.
Adanya Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan yang ditindak lanjuti berbagai peraturan menteri pendidikan nasional
tentang berbagai standar nasional merupakan peluang yang perlu dicermati MI.
Miftahul

Ulum

01,

sehingga

menjadi

acuan

utama

dalam

pengelolaan

sarana/prasarana, manajemen, penilaian dan proses MI. Miftahul Ulum 01 utamanya


dalam menuju sekolah berstandar nasional (SSN) dan bahkan lebih dari itu.
Fokus akademik ditekankan pada baca, tulis dan hitung, dilengkapi dengan
program-program yang seimbang dalam ilmu agama, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan, ilmu sosial, seni, pengembangan fisik serta pengenalan pada bahasa dan
budaya Indonesia. Para siswa mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang
dapat dibawa serta ke tingkatan pendidikan selanjutnya.
Para siswa MI. Miftahul Ulum 01 perlu diperkenalkan dengan berbagai peluang
Ekstra kurikuler, seperti kegiatan luar sekolah, kelompok olah raga , dan klub sosial,
agar dapat meningkatkan minat serta mengembangkan bakat yang dapat mereka
nikmati sepanjang hayat.

Selain diperkenalkan berbagai peluang dalam ekstra

kurikuler, penanaman keislaman ahlussunnah wal jamaah yang merupakan ciri khas
2

dan nilai tambah MI. Miftahul Ulum 01 harus selalu diperkuat dan ditingkatkan,
sehingga siswa lulusan MI. Miftahul Ulum 01 mempunyai kemampuan keagamaan
yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari Sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek
pendidikan, termasuk kurikulum. Pada paradigma sentralisasi pembaruan kurikulum
ditentukan sepenuhnya oleh pusat, sedangkan daerah atau sekolah menerima dan
melaksanakan sepenuhnya kurikulum dari pusat.

Pada paradigma desentralisasi,

daerah dan sekolah mempunyai kewenangan untuk membuat kurikulum (dalam hal
ini silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran), sedangkan pusat memberikan
beberapa acuan dan ketentuan yang sifatnya esensial. Ini dimaksudkan agar semua
daerah dalam wilayah NKRI dalam menyusun kurikulum tidak keluar atau
menyimpang dari system pendidikan nasional.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, dalam hal ini adalah tujuan
pendidikan di MI. Miftahul Ulum 01. Berdasar Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum
pada semua jenjang jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar ini
dikembangkan kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 Surabaya, tahun pelajaran
2015/2016.
Kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 merupakan kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di MI. Miftahul Ulum 01. Hal ini sesuai amanat
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu kepada standar
isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Sekolah Dasar Khadijah dikembangkan sebagai perwujudan dari
kurikulum pendidikan dasar yang dikembangkan oleh tim yang terdiri atas semua
unsur sekolah dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Kantor Kemenag
Kabupaten Pasuruan.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebagai sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran dilaksanakan di kelas atau di luar kelas dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam strategi pembelajaran
ini diharapkan siswa akan mengikuti proses pembelajaran dengan senanghati,
menumbuh kembangkan daya kreatifitas mereka sekali gus harus efektif dalam
menuju ketercapaian tujuan pembelajaran atau tercapainya kompetensi peserta ddidik
sesuai jenjang kelasnya.

2. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 Tentang
Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007 Tentang Standar
Proses
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 63 tahun 2009, tentang
System Penjaminan Mutu Pendidikan
11. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.


12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 54

tahun 2013, tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan


Menengah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65

tahun 2013, tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.


14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 66

tahun 2013, tentang Standar Penilaian Pendidikan.


15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 67

tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
3. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Berdasar analisis lingkungan, kebutuhan peserta didik dan standar nasional,
pengembangan kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 menggunakan 7 prinsip, yaitu :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter
bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2) Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
5

dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Dalam pelaksanaan operasionalnya kurikulum di MI. Miftahul Ulum 01


menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlaq mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin
6

semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia.

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh.


2) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia


secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik


lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5) Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat


berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala

dan

berkesinambungan

sejalan

dengan

perkembangan

Ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.


7) Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8) Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas
sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
9) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah
harus dilakukan secara proporsional.
10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya.

Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu


ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11) Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
mendukung upaya kesetaraan jender.
12) Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.
13) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Pendidikan merupapan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif dan
psikomotorik) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum MI.
Miftahul

Ulum

01

disusun

dengan

memperhatikan

potensi,

tingkat

perkembangan, minat, kecerdasan intlektual, emosional, social dan karakteristik


peserta didik.
14) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
15) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.

16) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan
prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di
belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
17) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
18) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
19) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan
5. Pengertian Istilah
1) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
3) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

10

4) Kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 adalah kurikulum operasional yang disusun


dan dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Khadijah Surabaya pada tahun pelajaran
2013/2014
5) Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6) Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
7) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
8) Ulangan harian adalah kegiatan y ang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
9) Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendid ik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
10) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
11) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
12) Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari
suatu satuan pendidikan
13) Ujian Sekolah adalah kegiatan ujian yang dilakukan oleh MI. Miftahul Ulum 01
untuk mengukur ketercapaian kompetensi lulusan semua mata pelajaran

11

14) Ujian nasional adalah kegiatan ujian yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengukur tingkat ketercapaian kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa
indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH


1.

Tujuan
Pendidikan
Dasar
dan
Standar
Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar
Tujuan Pendidikan Dasar, sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Republik Indonesia Nomor 23, tahun 2006, adalah:
Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Mengacu kepada tujuan pendidikan dasar di atas, disusun standar kompetensi
sebagai berikut:
a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
di lingkungan sekitarnya
e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan
kreatif
f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif
g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensi dirinya
h. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
i. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
j. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan

12

k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air
Indonesia.
l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang
n. Berkomunikasi secara jelas dan santun
o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya
p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

q. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan


berhitung
2.

Visi
Pendidikan Islam yang Membentuk SDM unggul dan kompetitif

Indikator Visi
Kalimat Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai :
a. Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dengan nuansa Islami.
b. Lembaga yang mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islam yang
menjadi rujukan lembaga pendidikan lain.
c. Lembaga yang menyelenggarakan proses pendidikan (pembiasaan nilai-nilai
Islam, PBM, penelitian dan pengembangan) yang inovatif.
Kalimat SDM Unggul diartikan Potensi pada seseorang yang bisa dikembangkan
melalui proses pelatihan. Adapun indikator unggul adalah:
a. Mampu mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
b. Memiliki kemandirian dengan jati diri yang berahlakul karimah
c. Memiliki kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan.
d. Memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang efektif.
e. Mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari

13

f. Memiliki pencapaian nilai akademis yang tinggi.


g. Mampu menghasilkan karya yang memiliki nilai tambah
h. Mampu menguasai dan menerapkan pengetahuannya pada berbagai aspek
kehidupan.
i. Memiliki kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi (tawakal).
j. Mampu melakukan komunikasi dan kerjasama
k. Memiliki kepekaan terhadap perubahan zaman dan memanfaatkannya sebagai
peluang
l. Memiliki pandangan yang jauh kedepan (visionaris)
m. Memiliki kemampuan di dalam kesetaraan global
Kalimat

SDM

Kompetitif

diartikan

sebagai

Potensi

yang

dapat

dikembangkan/diterapkan untuk mampu bersaing, dengan indikator-indikator sebagai


berikut:
a. Mampu menguasai dan menerapkan pengetahuannya pada berbagai aspek
kehidupan.
b. Memiliki kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi (tawakal).
c. Mampu melakukan komunikasi dan kerjasama
d. Memiliki kepekaan terhadap perubahan zaman dan memanfaatkannya sebagai
peluang
e. Memiliki pandangan yang jauh kedepan (visionaris)
f. Memiliki kemampuan di dalam kesetaraan global

3.

Misi
Misi merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai visi.
Misi yang dikembangkan adalah Melaksanakan Pembelajaran yang efesien dan
efektif bernuansa Islami
Misi yang diemban dapat diuraikan dalam beberapa komponen berikut
a. Menyelenggarakan pendidikan dengan nuansa Islami
b. Mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islam yang menjadi rujukan
lembaga pendidikan lain,

14

c. Menyelenggarakan proses pendidikan (pembiasaan nilai-nilai Islam, PBM,


penelitian dan pengembangan) yang inovatif.
d. Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Meningkatkan kemandirian dengan jati diri yang berahlakul karimah
f. Meningkatkan kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan
g. Meningkatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang efektif
h. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan peluang peserta didik untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
i. Meningkatkan, mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang
inovatif bernuansa islami untuk menciptakan akuntabilitas sekolah.
j. Meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen yang akuntabel dan
mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan pendidikan di Khadijah
k. Meningkatkan SDM agar memenuhi kualitas sebagai pendidik professional
l. Melaksanakan

penilaian

pendidikan

secara

konsisten,

akuntabel

dan

berkesinambungan
m. Meningkatkan penggalian sumber dana melaui funding, orang tua, masyarakat
dan pemerintah.
n. Membangun lingkungan belajar yang ramah anak dengan mendorong
perkembangan intelektual, sosial, emosional, fisik

serta lingkungan ramah

siswa secara maksimal.


o. Membangun

kerjasama

dengan

masyarakat

dan

dunia

usaha

untuk

meningkatkan peran serta dlm pembelajaran dan sumber daya


p. Meningkatkan profesionalisme kepala sekolah, guru dan staf
q. Membangun menejemen sekolah efektif
r. Memberikan peluang kepada peserta didik agar kepekaan terhadap perubahan
zaman dan memanfaatkannya sebagai peluang
4. Tujuan Sekolah 4 tahun kedepan
1)

Diperolehnya rata-rata nilai ujian nasional untuk 3 mata pelajaran yang diujikan sebagai
berikut.
Bahasa Indonesia

: 9,00

Matematika

: 8,00

IPA

: 8,25

15

2)

Diluluskannya 50% siswa yang memiliki kemampuan menulis karya ilmiah


remaja sederhana

3)

Diluluskannya 25% siswa yang mampu menjadi pembicara efektif

4)

Diluluskannya siswa yang mampu mengoperasikan program microsoftoffice


(word, exel, power point)

5)

Diperolehnya berbagai nominasi kejuaraan dalam bidang olah raga di tingkat kota

6)

Diluluskannya 50% siswa yang hafal juz amma

7)

Diluluskannya semua siswa yang hafal asmaul husna

8)

Diluluskannya 25% siswa yang hafal surat yasin

9)

Diluluskannya seluruh siswa yang fasih dan tartil membaca Alqur'an

10)

Diluluskannya siswa yang mempunyai kemampuan dalam berbahasa Inggris &


B.Arab

11)

Diluluskannya seluruh siswa yang mempunyai kepedulian Sosial

12)

Diperolehnya juara kompetesi Nasional dalam bidang akademik (matematika)

13)

Diperlolehnya berbagai lomba pentas seni di tingkat kota

14)

Diterapkannya pendekatan PAIKEM untuk semua mata pelajaran di setiap kelas

15)

Diterapkannya multi Strategi Pembelajaran oleh semua guru

16)

Digunakannya berbagai sumber belajar oleh semua guru

17)

Dibuatnya berbagai media pembelajaran oleh semua guru

18)

Dimilikinya semua guru yang mampu membaca Al-Quran dengan tartil

19)

Dimilikinya semua mampu menggunakan ICT sebagai media pembelajaran

20)

Dimilikinya seluruh

tenaga kependidikan yang mempunyai kualifikasi

akademik
21)

Dimilikinya tenaga pendidik yang mampu berkomunikasi Bahasa Inggris


sederhana

22)

Dimilikinya ruang Perpustakaan literatur perpustakaan minimal 10 ribu


literatur

23)
24)

Dimilikinya ruang galeri kesenian yang dilengkapi dengan peredam suara

Dimilikinya ruang BP ber-AC


25)

Dimilikinya ruang sanggar Pramuka

26)

Dimilikinya ruang UKS dengan peralatan medis yang memadai tingkat SD

27)

Dimilikinya sarana olah raga ( lap. bola volley,basket,futshall,tennis meja,


dan bulu tangkis )
16

28)

Dimilikinya ruang Auditorium / serba guna dengan ukuran minimal 200 m2

5.

Tujuan Sekolah Tahun Pelajaran 2015 / 2016


1) Diperolehnya rata-rata nilai Ujian Nasional untuk 3 mata pelajaran, minimal

sebagai berikut:
Bahasa Indonesia

: 8,75

Matematika

: 8,00

Ilmu Pengetahuan Alam

: 8,25

2) Diluluskannya 10 siswa siswa yang mampu menyusun karya ilmiah sederhana


3) Diluluskannya 15 % siswa yang mampu menjadi pembicara efektif
4) Diperolehnya semua lulusan siswa yang mampu mengoperasikan program
komputer Ms Word, Excell, Power Point & Publisher serta mengakses internet
5) Diluluskannya seluruh siswa yang hafal Asmaul Husna
6) Diluluskannya 5 siswa yang hafal Surat Yasin
7) Diluluskannya seluruh siswa yang fasih dan tartil membaca Alqur'an
8) Diluluskannya 50% siswa lancar berbahasa Inggris sederhana
9) Diluluskannya semua siswa yang pedulu terhadap orang lain dan
lingkungan
10)

Diperolehnya finalis lomba olimpiade pada mapel matematika

dan sains
11)

Diperolehnya Kejuaraan dalam bidang seni pada berbagai

tingkatan diantaranya Tari, Puisi, Menyanyi, Samroh, Paduan suara,


Tembang dolanan dan Qiroah
12)

Diterapkannya berbagai strategi Pembelajaran yang inovatif

13)

Diterapkannya berbagai sumber belajar secara maksimal

14) Dimilikinya 100% pendidik yang fasih dan tartil dalam membaca AlQuran Penguasaan ICT tenaga kependidikan
15) Dimilkinya 75%

pendidik dan tenaga pendidikan yang mampu

berkomunikasi Bahasa Inggris sederhana.

17

BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasdarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari

struktur

kurikulum pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah.


1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri.

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,

kurikulum memuat lima kelompok mata pelajaran, yaitu:


a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
2. Sebaran Mata Pelajaran
Kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 pada tahun pelajaran 2013/2014
menerapkan kurikulum Integratif, yaitu gabungan kurikulum nasional, kurikulum
pendidikan Agama Islam yang dikembangkan oleh Yayasan Taman Pendidikan dan
Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah dan Kurikulum Cambridge. Kurikulum Nasional
unuk kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum 2013, karena MI. Miftahul Ulum 01
termasuk sekolah sasaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013, sedangkan
kelas 2,3, 5 dan 6 mengunakan acuan standar isi dan standar kompetensi lulusan
sebagaimana tertuang dalam Permendiknas No. 22, 23 dan 24 tahun 2006.

18

Kelas 1 dan 4 yang menerapkan kurikulum 2013, menggunakan model


pembelajaran tematik integratif, yang terbagi menjadi 8 tema untuk kelas 1 dan 9
tema untuk kelas 4. Tema kelas 1 terdiri dari (1) diriku, (2) kegemaranku, (3)
kegiatanku, (4) keluargaku, (5) pengalamanku, (6) lingkungan bersih dan sehat, (7)
benda, binatang dan tanaman sekitar, dan (8) peristiwa alam. Tema kelas 4 ada 9
tema, yaitu (1) indahnya kebersamaan, (2) selalu berhemat energi, (3) peduli
makhluk hidup, (4) berbagi pekerjaan, (5) menghargai jasa pahlawan, (6) indahnya
negeriku, (7) cita-citaku, (8) daerah tempat tinggalku, dan (9) makanan sehat dan
bergizi.
Sementara, kelas 2, 3, 5 dan 6 yang mengacu pada standar isi dan SKL tahun
2006, terdiri dari lima kelompok mata pelajaran yang terbagi menjadi 8 mata
pelajaran, yaitu (1) Pendidikan Agama Islam, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3)
Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam, (6) Ilmu
Pengetahuan Sosial, (7) Pendidikan Jasmani olah raga dan kesehatan, serta (8) Seni
budaya dan keterampilan.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mengacu kepada kurikulum yang
dikembangkan oleh Yayasan Sabilun Najah dan terbagi menjadi beberapa sub mata
pelajaran, yaitu (1) Alquran/Hadits, (2) Bahasa Arab, (3) Aqidah / Ahlaq, (4) Fiqih
dan (5) Tareh Islam. Muatan kurikulum yang ketiga diadaptasi dari kurikulum
Cambridge, khususnya untuk tiga mata pelajaran, yaitu Mathemetic, Science dan
English. Ketiga mata pelajaran terakhir ini perlu dibelajarkan kepada peserta didik
agar mempunyai kesiapan untuk mengikuti test yang dilaksanakan oleh Cambridge.
Kelas yang menerapkan kurikulum Cambridge adalah kelas 1 sampai dengan kelas
5.

Diharapkan siswa kelas 5 saat ini, atau kelas 6 tahun pelajaran 2016/2017

memiliki kesiapan untuk mengikuti chek point yang dilaksanakan oleh Cambridge
University, yang saat ini sekolah Khadijah sudah menjadi centre international
examination (CIE) dengan nomor registrasi CIE268.
Struktur kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 pada tahun pelajaran 2015/2016,
selengkapnya seperti tercantum pada tabel 2.1.

19

Tabel 2.1 : Struktur Kurikulum MI. Miftahul Ulum 01


No
Komponen
1
A Mata Pelajaran
Pendidikan Agama dan budi pekerti
Alqur'an/Hadits
2
Bahasa
Arab
2
1
Aqidah / Ahlaq
1
Fiqih
2
Tareh Islam
1

2
3
4
5
6
7
8
9
B

Kelas dan Alokasi Waktu


2
3
4
5

2
2
1
2
1

2
2
1
2
1

2
2
1
2
1

2
2
1
2
1

2
2
1
2
1

Tartil Alquran

Jumlah
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kesenian
Keterampilan
PJOK
Muatan Lokal
Bahasa Inggris
Bahasa Jawa
Komputer
Curriculum Cambridge
English
Mathematics
Science
Jumlah

10
5
8
5
2
2
2

10
5
9
6
2
2
2

10
6
10
6
2
2
2

10
4
6
6
3
3
2
2
2

10
2
5
6
4
3
2
2
2

10
2
5
6
4
3
2
2
2

2
2
2

2
2
2

2
2
2

2
2
2
42

2
2
2
44

2
2
2
44

2
2
2
44

2
2
2
2
44

2
2
2
40

a. Struktur kurikulum kelas 1 dan 4 hanya dijadikan acuan dalam pemetaan SKL,
KI dan KD, sehingga dalam penerapan pembelajaran tidak muncul muatan
pelajaran, dan yang adalah tema. Hal ini berpengaruh pada penyusunan jadwal
pembelajaran yang dibuat dalam setiap minggu, misalnya minggu pertama bulan
September untuk kelas 1 adalah tema 1, sub tema 1, pembelajaran 1 sampai 6,
demikian seterusnya. Untuk memudahkan koordinasi atau kerjasama dengan
orang tua, sekolah perlu memberikan jadwal tema kepada orang tua pada awal
semester.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS kelas 2,3,5 dan 6 merupakan IPA
Terpadu dan IPS Terpadu.

20

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera


dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
a.

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah

Menumbuhkembangkan akidah Islam Ahlussunnah wal Jamaah melalui


pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan dan
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
diharapkan menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.

Mewujudkan manusia Indonesia yang beragama, berahlak mulia yaitu manusia


yang berpengatahuan, rajin beribadah, cerdas, prodektif, jujur, adil, disiplin,
toleran, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas di MI. Miftahul Ulum 01

b.

Ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam di MI. Miftahul Ulum 01 mengacu kepada standar
kompetensi lulusan dan kurikulm pendidikan Agama Islam yang dikembangkan oleh
Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah, yang terbagi
menjadi beberapa sub mata Pelajaran, yaitu
1) Alquran/Hadits,
2) Tartil Alquran
2) Bahasa Arab,
3) Aqidah/Ahlaq,
4) Fiqih
5) Tarih Islam.
Selain beberapa sub mata pelajaran, ada tambahan pembiasaan nilai-nilai
ahlussunnah wal jamaah. Pembiasaan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah (setara 1
jam pelajaran) merupakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktik.

21

2. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

Berpikir

secara

kritis,

rasional,

dan

kreatif

dalam

menanggapi

isu

kewarganegaraan

Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan


karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung


atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

b. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan


Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata
tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah,
Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,

Hak dan kewajiban

anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,


penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan

22

pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan


warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya
politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,
Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

3. Bahasa Indonesia
a. Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa
peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber
belajar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta
didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program
kebahasaan daan kesastraan di sekolah;
5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan
sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;
6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan
sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan
23

kepentingan nasional.
b. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.

Mendengarkan

2.

Berbicara

3.

Membaca

4.

Menulis.

Pada akhir pendidikan di MI. Miftahul Ulum 01, peserta didik telah membaca
sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.
4. Matematika

24

a. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1.

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah

2.

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika


dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika

3.

Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh

4.

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain


untuk memperjelas keadaan atau masalah

5.

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu


memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek
sebagai berikut
1)

Bilangan,

2)

Geometri dan pengukuran,

3)

Pengolahan data.

4)

Position and movement (curriculum Cambridge)

5)

Measure Money(curriculum Cambridge)

6)

Length, mass and capacity (curriculum Cambridge)

7)

Problem solving Using techniques and skills in solving mathematical


problems(curriculum Cambridge)

5. Ilmu Pengetahuan Alam

25

a. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1.

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang


Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2.

Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepkonsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3.

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip

dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,


lingkungan, teknologi dan masyarakat
4.

Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki


alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5.

Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam


memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6.

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan


segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7.

Memperoleh

bekal

pengetahuan,

konsep

dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.


b. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya
dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
5. Scientific enquiry Ideas and evidence
6. Obtain and present evidence
7. Consider evidence and approach
8. Humans and animals

26

6. Ilmu Pengetahuan Sosial


a. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

7. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


a. Tujuan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1.

Mengembangkan

keterampilan

pengelolaan

diri

dalam

upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat


melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2.

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih


baik.

3.

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4.

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai27

nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan


5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
b.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

meliputi aspek-aspek sebagai berikut.


1.

Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi


gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2.

Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran


jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3.

Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,


ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

4.

Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya

5.

Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak


di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6.

Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,


berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7.

Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan
secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

28

8. Seni budaya dan Keterampilan


a. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
b. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan
keterampilan akademik.

9.

Muatan Lokal

a.

Bahasa Jawa

1.

Tujuan

2.

Ruang Lingkup
1)

Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami berbagai wacana lisan melalui
mendengarkan berbagai bunyi/suara dan bunyi bahasa, : pesan, ungkapan,

29

cerita, dongeng, percakapan sederhana dan melakukan sesuatu sesuai dengan


perintah.
2)

Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan, secara lisan
dalam berbagai ragam bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh yang
berlaku

3)

Menulis
Mampu menulis kata dengan huruf lepas dan huruf sambung.

4)

Membaca
Mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara membaca lancer
bersuara beberapa kalimat sederhana.).

5)

Apresiasi Sastra
(Mampu mengapresiasi susastra Jawa.)

b.

Bahasa Inggris

1.

Primary English Curriculum Framework


This curriculum framework document is based on the primary
National Curriculum and the National Literacy Strategy that have
been implemented in England, but has been designed specifically
for teachers and students in the international context.
This detailed framework should facilitate the development of
courses that are stimulating both for the students and for the
teachers. The knowledge and skills developed should ensure a
smooth

transition

from

primary

to

secondary

schooling,

particularly for those who will be progressing to the Cambridge


Checkpoint scheme and then on to Cambridge qualifications such
as GCE O Level or IGCSE.
2.

Ruang Lingkup
a). Usage
b). Reading
c). Writing
d). Speaking and Listening
30

e). Grammar and Punctuation


c.

Komputer

1.

Tujuan umum komputer


1). pengenalan teknologi komputer sebagai bagian dari kehidupan masa kini;
2). pengenalan penggunaan komputer dari dasar;
3). pengenalan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan dalam komputer;
4). pengenalan program aplikasi komputer yang biasa digunakan untuk belajar
maupun mendukung pekerjaan;
5). pengenalan

internet

sebagai

media

komunikasi

yang

bersidat

global

internasional;
6). mendekatkan teknologi komputer kepada peserta didik sejak dini.
2.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran computer di MI. Miftahul Ulum 01 meliputi
1) Pengenalan hardware
2) Menggunakan program paint
3) Microsoft office
4) Microsoft office exell
5) Microsoft power point

10. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)


Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal keterampilan dan
keahlian yang dijadikan dasar sebagai sumber penghidupannya.
pendidikan

kecakapan

hidup

dirancang

dengan

Pelaksanaan

mengakomodasi

berbagai

kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang diimplementasikan dalam program


pendidikan di sekolah. Kuruikulum merefleksikan kebutuhan masyarakat dan

31

pembelajaran yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat


memenuhi standar yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kecakapan hidup tebagi menjadi dua bagian yaitu hard skills dan soft skills.
Kecakapan hidup yang menjadi penekanan di MI. Miftahul Ulum 01 adalah soft
skills yang diintegrasikan kedalam seluruh mata pelajaran, diantaranya seperti tabel
berikut:
Kecakapan Personal
Berpikir kritis
Berpikir logis
Komitmen
Mandiri
Percaya diri
Tanggung jawab
Menghargai
dan
menilai diri
Menggali
dan
mengolah informasi
Mengambil keputusan
Disiplin
Membudayakan hidup
sehat

Kecakapan Sosial
Bekerja sama
Mengendalikan emosi
Interaksi
dalam
kelompok
Mengelola konflik
Berpartisipasi
Membudayakan sikap
sportif
Mendengar
Berbicara
Membaca
Menulis
Bekerjasama
Kecakapan memimpin

Kecakapan Akademik
Menguasai
pengetahuan
Bersikap ilmiah
Berpikir strategis
Berkomunikasi ilmiah
Merancang penelitian
ilmiah
Melaksanakan
penelitian
Menggunakan
teknologi
Bersikap kritis dan
rasional

Integrasi pendidikan kecakapan hidup dalam mata pelajaran seperti uraian berikut:
Dalam Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar kecakapan hidup di atas, guru matematika dapat merancang RPP dengan
memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan berpikir kritis)
dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan proaktif pada soal-soal dan
bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup sosial (bekerja sama
dan keterbukaan) diintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran diskusi
atau metode kooperatif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan diskusi diharapkan
kemampuan bekerjasama berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan
menerima kritik juga dilatihkan, sehingga peserta didik terbiasa menerima suatu
kritikan
Dalam Pembelajarana bahasa Indonesia/Jawa/Arab/Inggris
32

Pembelajaran aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian,


percaya diri diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia/Jawa/Arab/Inggris
dengan cara memilih bahan bacaan dan contoh-contoh wacana yang menggambarkan
pentingnya memilih topik wacana/cerita/drama yang berguna untuk membentuk
kemandirian, tanggung jawab, dan percaya diri.

Selain itu, percaya diri dapat

dibentuk melalui pemilihan kegiatan yang memberi kesempatan untuk presentasi di


depan temannya (berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran, dan
sebagainya).

Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain dapat

diintegrassikan dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi kelompok,


diskusi berpasangan, atau JIGSAW untuk membelajarkan keterampilan membaca,
menulis, berbicara dan mendengar.
Dalam Pembelajaran Sains
Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model
pembelajaran yang bersifat investigative/penyelidikan terhadap fenomena-fenomena
di sekitas yang terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung jawab diintegrasikan
dengan memilih materi yang berkaitan dengan keselamatan diri sendiri dan orang
lain. Misalnya pada pembelajaran KD zat aditif, guru memilih peristiwa-peristiwa
menakutkan yang berkaitan dengan dampak zat-zat kimia pada makanan terhadap
jiwa manusia, peristiwa yang menggambarkan dampak penggunaan zat kimia
terhadap lingkungan. Dengan pemilihan materi yang kontekstual diharapkan secara
tidak langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap
keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerjasama dan berpikir logis
diintegrasikan dalam pembelajaran berupa tugas melakukan percobaan secara
berkelompok.
Dalam Pembelajaran IPS dan PKn
Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat
diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran atau langsung
mengamati/berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan bahasan
dalam kompetensi dasar. Misalnya pada pembahasan ekonomi yang bermoral, siswa
dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan
sebagainya.

Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain dapat


33

diintegrasikan

dengan

memilih

metode

pembelajaran

simulasi

untuk

menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang sering terjadi di daerahnya. Guru
IPS di MI. Miftahul Ulum 01 memperdalam materi tentang banjir dan memilih
berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan diri dari banjir.
Interaksi dalam kelompok diintegrasikan dalam pembelajaran kelompok kooperatif
untuk beberapa kompetensi dasar.

11. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan

berbasis

keunggulan

local

dan

global

dilaksanakan

dengan

memperhatikan kecenderungan perkembangan yang terjadi di bidang ilmu


pengetahuan, teknologi dan informasi serta tantangan yang dihadapi para peserta
didik pada masa yang akan datang.
Salah satu kegiatan yang merupakan bentuk implementasi dari pendidikan ini adalah
melalui pembelajaran trillingual yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional,
bahasa Inggris dan bahasa arab untuk mata pelajaran sains dan matematika,
utamanya kelas 1 sampai dengan kelas 4 yang memang disiapkan agar setelah kelas
6 memiliki kompetensi untuk mengikuti ceck point test yang dilaksanakan oleh
Cambridge University.
Tahap penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk ketiga mata pelajaran
tersebut dilakukan secara bertahap mulai 3 tahun lalu, yaitu mulai tahun pelajaran
2009/2010.

Tahapan penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sebagai

berikut:
Tahun pelajaran 2009/2010 : Kelas 1
Tahun pelajaran 2010/2011 : Kelas 1 dan 2
Tahun pelajaran 2011/2012 : Kelas 1, 2 dan 3
Tahun pelajaran 2013/2014 : Kelas 1, 2, 3, dan 4
Tahun pelajaran 2013/2014 : Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5
Tahun pelajaran 2014/2015 : Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
Selain penggunaan bahasa Inggris untuk beberapa mata pelajaran, pendidikan
berbasis keunggulan lokal yang dikembangkan di MI. Miftahul Ulum 01 adalah
Tagihan Kecakapan AlqurAn

34

Selain ketentuan kenaikan kelas, siswa mempunyai kewajiban tagihan surat-surat


pendek sesuai tingkatan kelas. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

Rapor dapat diterimakan jika siswa tidak punya tanggungan tagihan

Siswa yang masih punya tanggungan tagihan, boleh menerima rapor apabila
membuat surat pernyataan berisi kesanggupan melunasi tagihan yang diketahui
orang tua

Tagihan hafalan surat-surat pendek, sebagaimana edaran terdahulu masih


menjadi persyaratan pengambilan rapor siswa.

Artinya rapor siswa dapat

diterimakan apabila memenuhi persyaratan administrasi dan tagihan surat-surat


pendek.

Sebaran penilaian kecakapan Alquran sebagai berikut :


Kelas

Semeste
r

1
1

1
2
2
3
1
2

Nama Surat
Al Fatihah
An-Nas
Al-Falaq
Al Ikhlas
Al Lahab
An Nasr
Al Kafirun
Al Kautsar
Al Maun
Al Quraisy
Al Fil
Al Humazah
Al Ashr
At Takatsur
Al Qoriah ayat 1 5
Al Qoriah ayat 6 - 11
Al Adiyat ayat 1 6
Al Adiyat ayat 7 - 11
Al Qodar
Az Zalzalah ayat 1 5
Az Zalzalah ayat 5 - 8
At Tin ayat 1 4
At Tin ayat 5 8
Al Bayyinah ayat 1 4
Al Bayyinah ayat 5 6
Al Bayyinah ayat 7 - 8
Al Alaq ayat 1 5
Al Alaq ayat 6 10
Al Alaq ayat 11 14
Al Alaq ayat 15 - 19

Keterangan
Tingkat penilaian terbagi
menjadi 4 kategore, yaitu:
A : Hafal dan fasih
B: Hafal tidak fasih
C: Tidak hafal tapi fasih
D: Tidak hafal dan tidak
fasih

35

Kelas

Semeste
r

1
4
2

1
5
2

1
6
2

Nama Surat

Keterangan

Al Insirah
Ad dhuha
Al Laili ayat 1 5
Al Laili ayat 6 10
Al Laili ayat 11 15
Al Laili ayat 16 21
Asy Syamsi ayat 1 7
Asy Saymsi ayat 8 - 15
Al Balad ayat 1 7
Al Balad ayat 8 14
Al Balad ayat 15 20
Al Fajar ayat 1 7
Al Fajar ayat 8 14
Al Fajar ayat 15 18
Al Fajar ayat 19 24
Al Fajar ayat 25 30
Al Ghosiyah ayat 1 6
Al Ghosiyah ayat 7 11
Al Ghosiyah ayat 12 - 18
Al Ghosiyah ayat 19 26
Al Ala ayat 1 9
Al Ala ayat 10 - 19
At Thoriq ayat 1 8
At Thoriq ayat 9 17
Al Buruj ayat 1 8
Al Buruj ayat 9 - 14
Al Buruj ayat 15 22

3). Pengembangan diri dan Ekstra kurikuler


Berdasar hasil analisis dan musyawarah para pendidik dan orang tua disepakati, ekstra
kurikuler yang disediakan di MI. Miftahul Ulum 01 tahun pelajaran 2013/2014 adalah:
N
o
1

Jenis Ekstra
Pramuka Kls 1 dan 2

Pramuka Kls 3, 4 dan 5

3
4
5
6
7
8

Qiroah, 3, 4 dan 5
Seni Tari kls 1 dan 2
Seni Tari kls 3, 4 dan 5
Melukis Kls 1 dan 2
Melukis Kls 3, 4 dan 5
MIPA Club

Pembina
Siti Satumi
(koordinator)
M.Samsul W
(koordinator)
Ust. Musanif
Karmuji
Karmuji
Karmuji
Karmuji
Saiku Rokhim

Hari
Sabtu

Waktu
Pukul
10.00 -11.00

Kamis

13.0014.00

Sabtu
Senin
Senin
Rabu
Rabu
Sabtu

11.00-12.00
12.15-13.15
13.15 14.15
12.15 13.15
13.15 14.15
09.3011.00

36

N
o
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Jenis Ekstra
Silat
English Club kls 1 dan 2
English Club 3, 4 dan 5
Musik club kls 1 dan 2
Musik club kls 3, 4 dan 6
Hadrah Banjari 3, 4 , 6
Samroh
Angklung 1 dan 2
Angklung 3, 4 dan 5
Presenter 3,4, dan 5
Futsal
Bisbol

Pembina
Afandi
Handy Sulhaidar
Handy Sulhaidar
M. Samsul Wahyudi
M. Samsul Wahyudi
Ust. Hari
Kholik
Samsul Wahyudi
Samsul Wahyudi
Yusuf
Sudibio dan Darsono
Faisol Amir

Hari
Senin
Kamis
Rabu
Selasa
Selasa
Selasa
Senin
Rabu
Rabu
Selasa
Sabtu
Sabtu

Waktu
Pukul
13.00-14.00
12.15-13.15
13.00 14.00
12.15 13.15
13.15 14.15
13.00-14.30
13.00-14.00
12.15 13.15
13.15 14.15
13.00 14.00
11.00-12.00
11.00 12.00

37

BAB III
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Pembelajaran Tuntas
Kurikulum MI. Miftahul Ulum 01 dalam penerapannya

menggunakan prinsip

pembelajaran tuntas ( mastery learning ). Dalam pembelajaran setiap satu atau dua
kompetensi dasar dilakukan penilaian atau ulangan harian. Setelah ulangan harian
dilakukan, siswa secara umum terbagi menjadi dua kelompok, yaitu satu kelompok
yang sudah mencapai kompetensi tertentu yang ditetapkan pendidik dan kelompok
kedua adalah yang belum mencapai kompetensi.

Pendidik terlebih dahulu

menetapkan criteria ketercapaian kompetensi yang selanjutnya diistilahkan criteria


ketuntasan minimal (KKM).
Adapun penetapan KKM ditentukan oleh guru dalam rapat penetapan KKM di awal
tahun pelajaran, dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu (1) kompleksitas indikator,
(2) intake siswa dan (3) daya dukung.
Peserta didik yang nilainya kurang dari KKM, harus mengikuti perbaikan
pembelajaran (remedial teaching), sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM
akan memperoleh layanan tambahan dalam bentuk pengayaan.
B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Standar ketuntasan belajar minimal adalah batas ketuntasan yang harus dicapai oleh
siswa untuk setiap kompetensi dasar

pada semua mata pelajaran.

Standar

ketuntasan minimal pada tiap kompetensi dasar ditentukan oleh guru berdasar
beberapa pertimbangan, yaitu (1) kompleksitas , (2) daya dukung, dan (3) intake
siswa.
Memperhatikan ketiga hal di atas, berarti antara satu kompetensi dasar dengan
lainnya sangat mungkin berbeda-beda. Dengan demikian KKM tiap mata pelajaran
diperoleh dari rata-rata KKM semua kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut.
Misalnya matematika kelas 5 semester 1 mempunyai 5 KD,

berarti KKM

matematika kelas 5 semester 1 adalah:

38

KKM KD1 KKM KD 2 KKM KD 3 KKM KD 4 KKM KD 5


5
KKM =
Setelah

memperhatikan

ketentuan-ketentuan

penentuan

KKM,

para

guru

mendiskusikan dan menentukan besarnya KKM tiap KD serta KKM tiap mata
pelajaran. Adapun besarnya KKM tiap aspek mata pelajaran seperti tabel berikut:
Tabel 5: Tabel Penetapan KKM
Komponen
1
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
1.1 Alqur'an/Hadits
1.2 Bahasa Arab
1.3 Aqidah / Ahlaq
1.4 Fiqih
1.5 Tarikh Islam
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bhs. Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Kerajinan dan Kesenian
8. Pend Jasmani & Kesehatan

KKM / Kelas
3
4

80

80

73

75

80
80

80
80

80
80

80
80

73
73
73
73

73
73
73
73

80

80

77

80

80
80
80
80
75

80
80
80
80
75

75
70
70
78
72

78
70
70
80
72

75

75

75

75

80

80

67

70

80

80

75

75

80

80

75

75

B. Muatan Lokal

8.1 Bahasa Jawa


8.2 Bhs. Inggris
8.2 Komputer
C. Sistem Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan


untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta d idik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputikegiatan
sebagai berikut:
1). menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan
dan kriteria penilaian pada awal semester
2) mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang
sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

39

3)

mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan


teknik penilaian yang dipilih.

4) melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau ben tuk lain yang


diperlukan.
5) mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik.
6) mengembalikan

hasil

pemeriksaan

pekerjaan

peserta

didik

disertai

balikan/komentar yang mendidik.


7) memanfaatkan hasil penilaian un tuk perbaikan pembelajaran.
8) melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta
didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9) melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta
didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
1. Jenis Penilaian.
Jenis penilaian yang dilaksanakan adalah : Tugas berbentuk hasil kerja, penugasan
(proyek), unjuk kerja (performance), dan portofolio
2. Bentuk Penilaian
Penilaian oleh Pendidik untuk kelas 2, 3, 5 dan 6
a) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih yaitu ulangan yang memuat beberapa
kompetensi dasar.
b) Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
c) Tugas, yang terdiri dari 2 jenis yaitu Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT). Penugasan terstruktur merupakan tugas
40

yang diberikan oleh pendidikan dalam kurun waktu tertentu dan terkait langsung
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Penugasan terstruktur

diantaranya pekerjaan rumah, membuat rangkuman dari bacaan di buku yang


ada hubungannya dengan kompetensi dasar. Kegiatan mandiri tidak terstruktur
merupakan tugas yang dikerjakan peserta didik tanpa batasan waktu dan tidak
terkait langsung dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Salah satu
contoh tugas mandiri tidak terstruktur adalah setoran hafalan Alquran yang
diterapkan di MI. Miftahul Ulum 01.
d) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
e) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
Penentuan nilai rapor menggunakan rumus

2 P 2Q R 2T
7
NA =
dengan ;
NA = nilai rapor
P = nilai rata-rata ulangan harian
Q = rata-rata tugas
R = nilai ulangan tengah semester
S = nilai ulangan akhir semester / ulangan kenaikan kelas
Tabel 4 : Format Penilaian
Nama Siswa
UH1

Ulangan harian
UH2

UH3

UTS

Tugas
UH4

Rt2

UAS

NA

Rt2

41

Bentuk Penilaian oleh Pendidik untuk kelas 1 dan 4


Bentuk penilaian untuk kelas 1 dan 4 meliputi (1) daftar periksa, (2) unjuk kerja, (3)
penilaian tertulis dan (4) penilaian karakter.

Penilaian bentuk daftar perikan

bentuknya dikotomi untuk melihat kesiapan atau ketidaksiapan peserta didik,


sehingga cara penilaiannya member contreng ya atau tidak pada kolom daftar
periksa. Contoh penilaian bentuk daftar periksa atau pengamatan terhadap siswa
yang melakukan kegiatan permainan sebagai berikut:

Bentuk penilaian kedua adalah penilaian unjuk kerja. Penilaian bentuk ini digunakan
untuk melihat perilaku peserta didik sesuai dengan rubrik yang ditentukan. Pendidik
memberikan skor menggunakan pedoman seperti berikut:

Teknik penilaian bentuk ini, pendidik menggunakan program exel untuk


memudahkan menghitung nilai dan narasi. Nilai proses menggambar dan
menceritakan hasil gambar sebagaimana pada rubrik di atas, adalah:

42

3. Program Pengayaan dan Perbaikan


Esensi lain dari pembelajaran setelah adanya penetapan KKM adalah diterapkanya
pengayaan dan remidi. Setiap kali melaksanakan ulangan harian, peserta didik akan
terbagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok pertama adalah peserta didik yang
sudah mencapai ketuntasan belajar (memperoleh nilai yang sama atau lebih dari
KKM) dan kelompok kedua adalah peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari
KKM.
Peserta didik kelompok pertama akan memperoleh pengayaan, yaitu memperluas
dan / atau memperdalam materi palajaran sedang kelompok kedua memperoleh
pembelajaran remidi secara individual atau semi individual. Materi remidi yang
diberikan pada peserta didik terfokus pada materi yang belum dikuasai.
Selanjutnya, setelah pembalajaran ulang peserta didik mengikuti ulangan perbaikan.
Apabila memperoleh nilai yang lebih tinggi dari KKM, nilai yang diakui sama
dengan besarnya KKM, sedangkan peserta didik yang nilai kurang dari KKM akan
mengikuti pembelajaran ulang untuk kedua kalinya yang merupakan kesempatan
terakhir
1. Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
D. Regulasi
43

1. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut;
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
b. tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 2 mata pelajaran pada semester
yang diikuti
c. memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan
pada semester yang dikuti.
d. ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 10% dari jumlah hari efektif.
2. Pindah Sekolah
a. Sekolah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah sekolah:

Antar sekolah pelaksana Kurikulum 2006.

Antara sekolah pelaksana Kurikulum 2006 dengan pelaksanaan KTSP.

Antar sekolah yang terakreditasi A

b. Untuk

pelaksanaan

pindah

sekolah

lintas

Provinsi/Kabupaten/Kota,

dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.


c. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut:

Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan.

Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan

3.

Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
44

Kriteria kelulusan ujian nasional dan ujian sekolah diatur pada bagian tersendiri
sesuai standar operasional prosedur yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan

45

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
b. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
e. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester,
libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
A.

Kalender Pendidikan Semester Pertama


1. Rincian Hari efektif, efektif fakultatif, dan libur
JULI 2013
M

14

21

28

Tanggal

Keterangan

15

22

29

15 Juli

Tahun Pelajaran baru

16

23

30

15 - 17 Juli

Perkenalan siswa baru kelas 1 / orientasi

10

17

24

31

18 20 Juli

Hari efektif fakultatif

11

18

25

22 27 Juli

Pondok ramadlan

12

19

26

28 31 Jul

Kegiatan Pembelajaran

13

20

27

AGUSTUS 2013
M

11

18

25

Tanggal

12

19

26

1 16 Agust

13

20

27

17 Agust
19 Agustus

14

21

28

15

22

29

16

23

30

10

17

24

31

Keterangan
Libur sekitar hari raya
HUT RI ke 68
Hari pertama masuk setelah hari raya

46

SEPTEMBER 2013
M

15

22

29

16

23

30

10

17

24

11

18

25

12

19

26

13

20

27

14

21

28

Tanggal

Keterangan

KETERANGAN

OKTOBER 2013
M

13

20

27

TANGGAL

14

21

28

712 Oktober

Ulangan Tengah Semester

15 Oktober
19 Oktober

Hari raya idul adha


Pembagian rapot sisipan dan Parenting

15

22

29

16

23

30

10

17

24

31

4
5

11

18

25

12

19

26

NOPEMBER 2013

TANGGAL

KETERANGAN

10

17

24

5 November

Tahun baru hijriyah

11

18

25

9 November

12

19

26

Karnaval memperingati hari pahlawan dan tahun baru


hijriyah

13

20

27

14

21

28
29

15

22

10

17

24

DESEMBER 2013

TANGGAL

KETERANGAN

15

22

29

9 14 Des

Ulangan Akhir Semester

16

23

30

21 Desemb

Pembagian rapor semester pertama

10

17

24

31

23-31 Des

Libur semester pertama

11

18

25

12

19

26

13

20

27

14

21

28

25 Des

Libur Hari Natal

2. Jumlah hari Efektif Semester Pertama

47

BULAN

HES

JULI 2013

HEF

LU

LHB

LS

14

LPP

LHR

JML

17

AGUSTUS 2013

12

14

31

SEPTEMBER 2013

25

30

OKTOBER 2013

26

31

NOPEMBER 2013

25

30

DESEMBER 2013

18

31

JUMLAH SEMESTER I

Catatan
HES
HEF
LU
LHB
LS
LPP
LHR

106

14

22

14

153

: Hari efektif Sekolah


: Hari efektif fakultatif
: Libur umum
: Libur hari besar
: Libur semester
: Libur permulaan puasa
: Libur hari raya

B. Kalender Pendidikan Semester Kedua


1. Rincian Hari efektif, efektif fakultatif, dan libur
JANUARI 2014
M

12

19

26

13

20

27

1 Januari

Tahun baru 2014

14

21

28

2 4 Januari

Libur Semester pertama

6 Januari 2014
14 Januari 2014

Hari pertama masuk semester 2


Maulid Nabi Muhammad SAW

15

22

29

16

23

30

10

17

24

31

11

18

25

TANGGAL

PEBRUARI 2014
M

16

23

10

17

24

11

18

25

12

19

26

13

20

27

14

21

28

15

22

MARET 2014
M

16

23

30

KETERANGAN

TANGGAL

KETERANGAN

TANGGAL

KETERANGAN

17-22 Maret 2014

Ulangan tengah semester

48

10

17

24

11

18

25

12

19

26

13

20

27

14

21

28

15

22

29

APRIL 2014

31

24 29 Maret

Ujian Sekolah ( tentatif)

TANGGAL

13

20

27

14

21

28

15

22

29

16

23

30

10

17

24

11

18

25

12

19

26

MEI 2014

KETERANGAN

18 April

Wafat Isa Almasih

KETERANGAN
Ujian Nasional (tentative)

11

18

25

TANGGAL
12-14 Mei

12

19

26

15 Mei

Hari raya Waisak

13

20

27

27 Mei

Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

14

21

28

29 Mei

Kenaikan Isa Almasih

15

22

29

16

23

30

10

17

24

31

JUNI 2014

TANGGAL

KETERANGAN

15

22

29

5 11 Juni

Ulangan Kenaikan Kelas

16

23

30

21 Juni

Wisuda dan pembagian rapor

10

17

24

16 21 Juni

Pekan remidi

11

18

25

23 30 Juni

Libur Semester 2

12

19

26

13

20

27

14

21

28

JULI 2014

TANGGAL

KETERANGAN
Libur Semester dua

13

20

27

1 12 Juli

14

21

28

14 Jul

Tahun Pelajaran baru 2014 /2015

49

15

22

29

16

23

30

10

17

24

31

11

18

25

12

19

26

2. Jumlah hari Efektif Semester II


BULAN

HES

HEF

LU

LHB

LS

LPP

LHR

JML

JANUARI 2014

21

31

PEBRUARI 2014

24

28

MARET 2014

26

31

APRIL 2014

25

30

MEI 2014

24

31

JUNI 2014

17

30

JUMLAH SEMESTER II

137

26

10

181

50

51

Anda mungkin juga menyukai