PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman kerasnya era globalisasi, sudah patutnya ilmu menghiasi setiap individu
di setiap aktivitas interaksinya. Ilmu bagaikan air yang selalu mengalir tiada henti
dari satu titik ke titik lainnya, deras dan tidak ditemukan titik akhirnya. Ilmu
merupakan sebuah penunjang keberhasilan yang sangat penting. Tanpa ilmu maka
seseorang akan hidup dalam keterbelakangan dan kemunduran disamping akan
menyebabkan keruntuhan moral.
Untuk memajukan kehidupan manusia maka kita perlu menjadikan pendidikan
sebagai sarana utama yang wajib dikelola. Manusia adalah makhluk yang dinamis
yang bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia baik lahir
maupun batin, duniawi maupun ukhrawi. Namun cita-cita tersebut tidak bisa
didapatkan secara mudah jika tidak ada usaha dan kerja keras. Maka dari itu untuk
meningkatkan kemampuan kita agar optimal diperlukan sebuah sarana yaitu
pendidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap
berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang
akan diraih seseorang.
Tiada sebuah ilmu melainkan untuk peradaban, peradaban bangsa yang maju bisa
dicapai melalui pendidikan yang bermutu, bangsa yang besar tentunya mempunyai
sistem pendidikan yang luar biasa. Bahkan pertumbuhan ekonomi bangsa dipengaruhi
sebagian besar oleh sumber daya manusia yang profesional, sumber daya manusia
(SDM) tersebut akan berkapasitas jika menempuh dunia pendidikan yang berkualitas.
Peradaban dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat bereratan dan
memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup sebuah bangsa.
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 ini memiliki 1 sks dan
dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Terkait dengan hal ini Fakultas Adab dan
Bahasa IAIN Surakarta melaksanakan program ini pada semester 5. Dengan
terselenggaranya Program PLP 1 ini, mahasiswa akan siap menjadi pendidik pemula
1
yang mampu mengimplementasikan kemampuannya sesuai dengan domain
profesionalitas, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Sehingga pendidik-pendidik
Indonesia di masa depan akan menjadi pendidik yang berakidah, berakhlak, dan
profesionalitas.
Metode yang penulis gunakan dalam menulis laporan PLP 1 ini adalah metode
jenis kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan. (Irianti, 2003: 202).
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang keadaan yang sebenarnya. (Nasution, 1991: 144). Dokumentasi
menurut Hamidi (2004:72), metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari
catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.
Manfaat Program PLP 1 yang telah dilaksanakan oleh penulis, adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis/peserta magang:
2
1) Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2) Memperoleh pengalaman baru tentang cara mengajar di dalam kelas.
3) Memperoleh pandangan baru, yang kemudian menjadi landasan kedepan
untuk merubah proses pendidikan menjadi lebih bermutu.
2. Bagi sekolah:
1) Memperoleh kesempatan untuk ikut menyiapkan pendidik pemula yang
berdedikasi dan profesional.
2) Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, trobosan baru dalam
merencanakan serta mengembangkan pengelolaan sekolah.
3. Bagi IAIN Surakarta:
1) Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai masalah
untuk kemudian dikembangkan melalui penelitian dan pendidikan.
2) Menjalin sinergitas antara Perguruan Tinggi dan sekolah yang terlibat guna
pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan.
C. Tempat dan Waktu
Program pelaksanaan PLP 1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Adab dan
Bahasa IAIN Surakarta ini dilakukan selama 1 minggu dari tanggal 19 sampai 24
Agustus yang bertempatan di SMK Al Islam Surakarta.
3
BAB II
PELAKSANAAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah SMK AL ISLAM SURAKARTA
SMK Al-Islam Surakarta adalah salah satu instansi dalam dunia pendidikan. SMK Al-
Islam Surakarta berdiri pada tanggal 13 September 2008 yang beralamatkan di Surakarta.
SMK Al-Islam Surakarta memiliki dua jurusan/program unggulan yaitu jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi (TJA). Selama
ini SMK Al-Islam Surkarta sangat kesulitan dalam memperkenalkan diri kepada
masyarakat luas. Akar permasalahannya adalah informasi lainnya disampaikan melalui
leaflet, sehingga banyak masyarakat luar yang tidak tau tentang SMK Al-Islam Surakarta.
SMK Al-Islam Surakarta tidak mempunyai sistem informasi yang bisa diakses kapan
saja. Oleh karena itu dengan sangat pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini maka
dibutuhkan suatu aplikasi website di SMK AL-ISLAM Surakarta.
Dalam rangka pencapaian pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
efektif dan berdaya guna maka dibuka SMK ”Al-Islam” Surakarta dengan Program
Keahlian Teknologi dan Informasi dengan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan (TKJ).
Diharapkan SMK Lulusan Teknik Komputer dan Jaringan mempunyai
kompetensi dalam bidang TIK khususnya dalam Menginstalasi dan Perbaikan PC,
Menginstalasi dan Perbaikan Jaringan Lokal (LAN) serta Jaringan berbasis Luas (WAN).
Dengan kompetensi tersebut diharapkan lulusan TKJ dapat menjadi seorang teknisi
komputer yang handal sehingga dapat mendayagunakan potensi TIK secara maksimal
untuk kepentingan lulusan tersebut secara pribadi, maupun kepentingan masyarakat luas.
Dengan fasilitas yang memadai TKJ SMK Al Islam Surakarta selalu berusaha
untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan bidangnya yang saat ini banyak
dibutuhkan masyarakat luas.
4
2. VISI MISI SMK AL ISLAM SURAKARTA
1. Membentuk lulusan yang berkepribadian musli, unggul dan mampu mengembangkan diri
dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta konsep Iman dan Taqwa (Imtaq).
2. Menyiapkan tenaga professional dalam penguasaan tknologi Informasi dan Komunikasi.
3. Menyiapkan wirausahawan tangguh serta kompetitif di pasar local,nasional, maupun
global.
4. Memberikan layanan pendidikan dan pelatihan dalam bidang teknologi dengan krikulum
tersesuaikan, terbarukan, dengan mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
5
4. Sistem Kelola dan Manajemen Lembaga
Menurut Murdick, R.G, (1991 : 27) Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk suatu kumpulan, prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang
mencari suatu tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan barang pada waktu
rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi, energi, dan barang.
Menurut AA Dani Saliswijaya pengelolaan merupakan upaya untuk mengurangi terjadinya
kemungkinan risiko terhadap lingkungan hidup berupa terjadinya pencemaran atau
perusakan lingkungan hidup, mengingat bahan berbahaya dan beracun mempunyai
potensi yang cukup besar untuk menimbulkan efek negatif.
Hendropuspito, menyatakan bahwa lembaga sebagai bentuk lain organisasi yang tersusun
secara tetap dari pola-pola kelakuan, peranan-peranan dan relasi sebagai cara yang
mengikat guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.
Menurut pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengelola
lembaga adalah suatu seperangkat elemen yang membentuk suatu kumpulan, prosedur,
dan bagan-bagan pengolah data yang dibentuk oleh organisasi tertentu untuk
menghasilkan informasi tertentu demi terciptanya pola, tujuan, dan kebutuhan sosial.
Sedangkan Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengatur, mengurus,
melaksanakan, dan mengelola. Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efsien, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Tanpa adanya manajemen, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat
terwujud secara optimal, efektif, dan efesien. Konsep tersebut berlaku di sekolah yang
memerlukan manajemen yang efektif dan efesien.
Pada dasarnya manajemen memiliki fungsi pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pembinaan. Dalam praktiknya, keempat fungsi tersebut merupakan
suatu proses yang berkesinambungan (Mulyasa, 2017:20).
6
Desentralisasi yaitu penyerahan kekuasaan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
daerah otonom berdasarkan azas otonomi.
2. Dipimpin kepala sekolah
Semua kegiatan yang dilaksanakan di SMK Al Islam Surakarta di pimpin oleh kepala
sekolah.
Tugas kepala sekolah :
- Penyusunan program sekolah
- Pengurusan pendidik dan tenaga kependidikan
- Pembinaan dan pengembangan karier pendidik dan tenaga kependidikan
- Menyusun perlengkapan sekolah
- Menyusun dan menyajikan data atau statistik sekolah
- Menyusun laporan pelaksanaan secara berskala
3. Wakasek yang ada di SMK Islam Surakarta di bagi menjadi 3 bagian:
1) Wakasek Kurikulum, bertugas untuk
- Mengelola guru dan akademik
- Menyusun kalender pendidikan
- Pengelolaan kegiatan belajar mengajar
- Menyelenggarakan kegiatan semesetr atau kenaikan kelas, UNBK
- Pengelolaan penilaian
- Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan silabus dan RPP atau perangkat pengajar
- Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
2) Wakasek Kesiswaan bertugas untuk:
- Mengelola kedisiplinan dan program ekstrakulikuler.
- Menyusun program pembinaan keisiswaan atau osis
- Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan siswa atau osis dalam rangka
menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
- Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus osis
- Menyelenggarakan kegiatan penerimaan peserta didik baru
3) Wakasek Sarana Prasarana, bertugas untuk:
- Mengelola inventaris barang
- Pengadaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
7
- Pemeliharaan (pengamanan, penambahan, dan penghapusan)
- Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran
- Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala
4) Wakasek Humas, bertugas untuk:
- Mengomunikasi sekolah dengan hubungan luar dan dalam sekolah, serta publikasi dan
komunikasi.
- Menyelenggarakan Masa Orientasi Siswa (MOS)
- Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua siswa/ Komite
Sekolah
- Pengembangan sikap kebersamaan dan kekeluargaan sekolah (rekreasi / studi banding,
peringatan hari-hari besar keagamaan/ Nasional, kegiatan PGRI/ KOPRI dan lain-lain)
- Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia
usaha dunia industri dan lembaga sosial lainnya.
- Memberikan informasi dan promosi
- Menangani kegiatan PLP
- Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
5) Wakasek Bimbingan dan Konseling (BK), bertugas untuk:
- Menyusun dan melaksanakan program BK
- Melaksanakan dan evaluasi dan tindak lanjut
- Koordnasi dengan wali kelas
- Menyusun dan melaksanakan program kerja sama dengan instansi Pemerintah/ Swasta
- Menyusun statistik hasil evaluasi BK
- Menyusun dan pemberian saran/ pertimbangan dalam pemilihan(jurusan) bagi siswa
8
STRUKTUR ORGANISASI
SMK ”AL-ISLAM” SURAKARTA
PELINDUNG
PEMBINA
9
4. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMK “AL-ISLAM” SURAKARTA
Alamat Kampus I : Jalan Parangkesit No.3 Sondakan Laweyan,
Surakarta 57147 (Kelas XII TKJ)
No. Telp/ Fax : (0271) 738375
Alamat Kampus II : Jalan Honggowongo No. 28 A Surakarta
(Kelas X, XI TKJ dan Kelas X dan XII TJA)
No. Telp : (0271) 73875
Email : smk_alislamska@yahoo.com
Halaman Website : www.smk-alaska.sch.id
10
7. Status Akreditasi Sekolah : Terakreditasi B,
Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M)
nomor 1214/Ban-sm/sk/2018 tanggal 31 Desember 2018.
11
k. Siswa dilarang keras berkelahi antar sesama Peserta Didik atau tindakan kekerasan
lainnya di kelas atau di lingkungan madrasah yang dapat membahayakan keselamatan
dirinya dan orang lain.
l. Siswa dilarang menerima tamu kecuali setelah mendapatkan izin dari guru piket.
12
Hari Kamis : Seragam keki, bedge : SMK “Al-Islam” Surakarta TeknikKomputer
Jaringan (TKJ), Teknik Jaringan Akses (TJA).
Hari Jum’at : Seragam Prmuka
Hari Sabtu : Seragam Ciri Khas SMK (Abu-Abu Hitam).
(Seragam Olahraga dikenakan pada saat jadwal pelajaran Olahraga, jadwal pemakaian seragam
ini dapat berubah menyesuaikan kebijakan sekolah yang terbaru)
b. Siswa diwajibkan mengenakan nama dada untuk semua seragam
c. Siswa dilarang memakai jaket, switer, rompi dan topi di lingkungan Sekolah.
d. Siswa laki-laki dilarang berambut gondrong atau panjang melebihi kerah baju.
e. Siswa dilarang mengecat atau mewarnai rambut.
f. Siswa laki-laki dilarang menggunakan kalung, gelang, anting-anting dan ikat pinggang
yang berkepala besar.
g. Siswa Putri dilarang menggunakan perhiasaan yang berlebihan.
h. Siswa dilarang bertindik dan bertato.
13
g. Setelah pelajaran selesai , seluruh siswa mengemasi perlengkapan sekolah dan di bawa
pulang.
h. Siswa/i tidak boleh pindah duduk / bangku kecuali untuk kepentingan KBM
E. TATA TERTIB UPACARA BENDERA DAN APEL
a. Siswa wajib mengikuti upacara bendera pada hari Senin dan upacara Hari Besar Nasional.
b. Siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan.
c. Siswa diwajibkan menjaga ketertiban dan ketenangan saat mengikuti upacara dan apel.
14
G. KLARIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
PELANGGARAN SANKSI
1. Terlambat masuk kelas pada saat KBM 1. Pelanggaran 1 kali, sanksinya berupa
dimulai dan setelah istirahat Peringatan lisan dan tidak disiplin dengan
alternatif, diantaranya :
2. Memindahkan atau meng-geser alat – alat
a. Sholat dhuha dan dzikir ba’da sholat
inventaris kelas atau sekolah tanpa sepe-
b.Baca Al Quran
ngetahuan guru atau wali kelas.
c. Dicatat dibuku kasus/piket
d.Barang disita dan diambil oleh orang
3. Tidak memakai sera-gam yang telah ditentu-
tua
kan sekolah,
2. Pelanggaran 2 kali, sanksinya berupa :
4. Memakai perhiasan yang berharga, secara Peringatan lisan, tidak disiplin P1x,
berlebihan seperti : emas, cincin, berlian, dsb. ditambah denganmenulis sudrat pendek
Al Qura’an dan artinya.
5. Berkuku panjang, rambut panjang,
3. Plx, P2x, dan tidak disiplin menghafal
mencukur maupun menata rambut yang tidak
ayat qursy dan do’a harian ditandatangani
sewajarnya bagi putra maupun putri. Untuk
oleh guru piket.
putri yang berambut panjang harus diikat
4. Pelanggaran 4 kali, sanksInya berupa:
6. Tidak diperkenankan memakai Masuk ke sanksi pel-anggaran sedang P1
gelang,cincin, kalung, dan aksesoris lain x dan seterusnya.
yang tidak sewajarnya bagi putra maupun
putri.
15
9. Membuang sampah sembarangan
(tidak pada tempatnya )
PELANGGARAN SANKSI
16
1. Terlambat mengikuti Apel 1. Pelanggaran 1 kali, sanksinya berupa :
17
alasan yang tidak dapat dipertanggung 4. Pelangaran 4 kali, sanksinya berupa :
jawabkan
Masuk ke pelanggaran berat.
PELANGGARAN SANKSI
18
BSD atau siswa dari luar sekolah b. Orang tua dipanggil
19
PELANGGARAN SANKSI
Menempati lokasi sekolah dengan status milik sendiri, strategis, ruang kelas yang
representatif dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu SMK ”Al-Islam”
dilengkapi dengan sarana pendidikan, antara lain ;
20
f. Program Bea Siswa bagi siswa yang berprestasi
g. Asrama / Pemondokan bagi siswa luar kota
1. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah.
Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik.
Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut:
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik berdoa sebelum memulia segala
aktifitas. Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi dimana pada
setiap pagi dengan petugas yang terjadwal.
b.Hormat Bendera Merah Putih
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada
peserta didik. Bendera Merah Putih telah dipasang di masing – masing kelas dan aba – aba
dipimpin oleh petugas yang terjadwal.
c. Sholat Dhuhur Berjamaah
d. Berdoa di akhir pelajaran
e. Infaq Siswa
f. Kebersihan Kelas
2. Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan
ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Contoh:
1. Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama
siswa
2. Membiasakan bersikap sopan santun
3. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
4. Membiasakan antre
21
5. Membiasakan menghargai pendapat orang lain
6. Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
7. Membiasakan menolong atau membantu orang lain
8. Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti Majalah
Dinding dan Kotak Curhat BK.
9. Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.
B. Hasil Observasi
1. Proses Pembelajaran
Observasi pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Agustus 2019 di kelas
X TKJ 2 mata pelajaran Design Grafis, pada jam pembelajaran ke 7-8 dan pada hari
Kamis, 22 Agustus 2019 di kelas XI TKJ 2, Mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan pada
jam Pembelajaran ke 1-2 7-8 di kelas XI TKJ 3 mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Observasi yang dilakukan dua kali ini bertujuan untuk menyamakan konsistensi guru
dalam mengajar serta mendidik peserta didiknya, dan juga guna untuk mengetahui
seberapa aktif atau seberapa besar minat peserta didik dalam proses pembelajaran yang
mereka jalani setiap hari Dengan hasil observasi proses pembelajaran didalam kelas
mereka adalah sebagai berikut :
Proses pembelajaran di hari hari Selasa, 20 Agustus 2019 di kelas X TKJ 2 mata pelajaran
Design Grafis, dimulai dengan mengucapkan salam oleh guru dan dilanjutkan dengan
berdoa yang dipimpin oleh guru. Hal pertama yang dilakukan oleh guru disini adalah
mengecek setiap tugas yang telah diberikan pada masing-masing siswa di minggu kemarin,
apabila tidak mengerjakan yang telah diperintah oleh guru tersebut maka siswa dilarang
mengikuti praktik mata pelajran Design Grafis di Laboratorium.
22
Gambar 1.
Gambar 1. Menunjukkan bahwa guru mengontrol satu persatu setiap PR siswa yang telah
diberikannya pekan lalu
Salah satu fungsi seorang pengajar adalah sebagai fasilitator. Oleh karena itu, guru
berkeliling didalam kelas menghampiri peserta didik guna untuk mengontrol Pekerjaan
Rumah setiap peserta didik. Setelah melakukan pengontrolan ternyata terdapat beberapa
siswa yang tidak mengerjakan tugasnya, akhirnya beberapa siswa tersebut tetap tinggal
dikelas, dan siswa lainya bergegas menuju Laboratorium untuk melakukan Praktek Design
Grafis. Di dalam Lab ini kami dipersilahkan untuk ikut membantu mengontrol setiap hasil
praktikum mereka untuk projek mata pelajaran Design Grafis.
23
Gambar 2.
Gambar 2. Kami ikut mengontrol setiap hasil praktikum mereka dengan sedikit memberikan
pengarahan tentang ilmu editing.
Kemudian pada hari Selasa , 20 Agustus 2019 di kelas X TKJ 2, Mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada jam ke 7-8 kami diminta untuk memberikan tugas tertulis kepada siswa,
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena Guru mata pelajaran tersebut sedang
berhalangan hadir. Dikelas ini antusias mereka terhadap tugas kurang begitu
menyenangkan, mereka sedikit menyepelekan tugas dan lebih cenderung ramai, dan
membuat kami menggunakkan sedikit ekstra tenaga kami untuk mengaturnya.
24
Gambar 3.
Gambar 3 menunjukkan siswa justru malah tidak kondusif saat diberikan tugas
Kemudian pada hari Kamis, 22 Agustus 2019 kami mahasiswi diinta kembali untuk
mengisi kekosongan kelas, di kelas XI TKJ 3 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
karena guru tersebut berhalangan hadir lagi. Ekspektasi kami dikelas tersebut akan lebih
tidak kondusif lagi daripada X TKJ II kemarin, ternyata ekspektasi kita salah, kelas XI
TKJ 3 yang mayoritas semuanya adalah laki-laki justru saat diberikan tugas bisa sangat
kondusif dan segera menyelesaikan tugas masing masing dengan baik dan bisa
dikumpulkan.
25
Gambar 4.
b) Guru menguasai materi yang diajarkan sehingga siswa mampu cepat mengerti apa yang
telah dijelaskan.
c) Peserta didik aktif jika diberi pertanyaan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
d) Ruang belajar yang nyaman akan sangat mendukung daya tangkap yang baik pada peserta
didik.
e) Guru tidak tegang dalam menyampaikan materi dan sering menganalogikan dengan contoh
lain sehingga mempermudah peserta didik menerima materi.
26
2. Faktor Penghambat
a) Terdapat beberapa peserta didik yang gaduh dan mengganggu peseta didik lainnya.
b) Terdapat peserta didik yang tidak membawa buku paket sehingga mengganggu peserta
didik lainnya untuk konsentrasi.
27
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil observasi dari program pelaksanaan PLP 1 Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta ini yang dilakukan selama 1 minggu dari
tanggal 19 sampai 23 Agustus yang bertempatan di SMK “AL-ISLAM”
SURAKARTA menghasilkan banyak sumber informasi baik dari wawancara
langsung dengan pihak sekolah, peserta didik, maupun sumber lainnya
SMK Al-Islam juga memiliki bebrapa Ruang Lingkup Pekerjaan untuk jenjang
siswa selanjutnya, antara lain
29
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang sesuai dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Teknologi Informatika pada jenjang SMK antara
lain adalah:
B. Saran
Penulis memiliki beberapa saran yang ditujukan kepada pihak sekolah dan peserta
PLP 1 semoga kegiatan dan kerjasama PLP 1 dapat dilanjutkan setiap tahun, adapun
saran terkait proses observasi di sekolah menurut hemat penulis sebagai berikut:
1. Kepada Pihak Madrasah
a. Mengoptimalisasikan kegiatan belajar mengajar dengan cara melakukan suatu
inovasi di dalam kelas.
b. Menerapakan kurikulum secara konsisten yang telah diterapakan sekarang.
c. Menjalankan atau menerapkan RPP dengan konsisten didalam kelas.
30
d. Meningkatkan ketertiban dan kesopan santunan pada peserta didik.
31
DAFTAR PUSTAKA
32