Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR PENULISAN BTP

KEL 6
Analisi Kebutuhan Buku Teks.

1. Analisi Kurikulum

Analisi kurikulum diarahkan pada kompetensi-kompetensi mana yang bahan ajaranya perlu
dikembangkan dalam buku teks. Penulisan buku teks mempelajari standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang menandai bahwa suatu KD telah dicapai, materi pokok,
pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem evaluasinya yang dilakukan oleh peserta didik.
Untuk aspek standar kompetensi dan kemampuan dasar, sudah ada dalam kurikulum.

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat


penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Cakupannya adalah berupa standar isi berkenaan dengan keilmuan serta standar keilmuan
yang berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jumlah standar kompetensi
sangat tergantung pada cakupan keiluam setiap jenis mata pelajaran dan jenjang
pendidikannya.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang dijabarkan dari standar kompetensi merupakan pengetahuan,


keterampilan, serta sikap minimal yang harus dikuasai siswa. Masing masing standar
kompetensi diturunkan ke dalam beberapa kompetensi dasar.

1) Materi Pokok (Materi Pembelajaran)

Materi pokok atau materi pembelajaran merupakan materi materi pokok yang harus dipelajari
siswa sabagai sasaran pencapaian kompetensi dasar. Materi yang dikembangkan penulisan
buku teks harus memerhatikan segi cakupan, jenis serta kedalamannya. Segi cakupan materi
pokok harus dapat membangkitkan keseluruhan dan keutuhan kompetensi dasar yang ingin
dicapai. Dari jenisnya materi pokok dapat diarahkan pada ranah dan isinya. Dari ranah
mengarah pada penguasaan pengetahuan, keteerampilan dan sikap. Dari isi berupa fakta,
konsep, prinsip, rumus, aturan dan prosedur. Dilihat dari kedalamannya, materi pokok harus
memperhatikantahapan, susunan, variasi dan kepaduan. Dari segi tahapan materi pokok harus
tersaji dari yang mudah kesukar, sederhana kekompleks, konkret keabstrak.dalam hal
susunan didasarkan struktur keilmuan tertentu. Dalam hal variasi materi pokok memerhatikan
keragaman penyajiana agar terlihat menarik dan tidak terkesan monoton.dalam hal perpaduan
mengintegrasikan aspek yang dapat mencapai keefektifan kompetensi seperti aspek ilustrasi,
media sampai aspek kebermaknaan dalam kehidupan.

2) Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah serangkaian kegiatan siswa dalam rangka pencapaian kompetensi
yang telah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator yang dipastikan sebagai cerminan
kompetensi dasar. Bagi penulis buku teks, pengalaman belajar tidak hanya diartikan sekedar
kegiatan membaca uraian suatu konsep atau teori yang dikemas dalam bentuk bacaan, tetapi
lebih dari itu pengalaman belajar haruslah menjadi kegiatan yang dapat mendorong siswa
agar mampu menghayati dan mengalami sendiri sehingga bermakna bagi siswa.

3) Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah rentangan waktu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar.

2. Analisi Sumber Belajar

Sumber belajar adalah asal perolehan informasi, pengetahuan, dan pengalaman terkait dengan
materi pokok atau bahan ajar yang menjadi sasaran pembelajaran. Secara teknis, sumber
belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu dianalisi. Analisinya
meliputi terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya.

3. Analisi Karakteristik Siswa

Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau motivasi siwa
merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
maupun dari luar individu itu sendiri.
B. Penyusunan Peta Bahan Ajar

Penyusunan peta bahan ajar ini dapat dilakukan setelah diketahui berapa banyak bahan ajar
yang harus disiapkan melaui analisis kebutuhan bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.

Dala penyusunan peta bahan ajar, akan diketahui:

(1) Jumlah bahan ajar yang harus ditulis atau dikembangkan;

Pengetahuan terhadap jumlah bahan ajar yang harus ditulis dalam satuan pembelajaran
tertentu (satuan semester atau satuan tahunan) akan sangat membantu dalam menentukan
seberapa seberapa jam pembelajaran setiap bahan ajar.

(2) Sekuensi atau urutan bahan ajar yang akan dikembangkan dalam satuan pembelajaran
tertentu;

Jumlah dan sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan pengelompokkan
dan prioritas penulisan.bahan ajar mana yang disajikan lebih dulu dan bahan ajar mana yang
disajikan kemudian. Penentuan sekuensi ini ditentukan pada jenjang kekompelksan bahan
ajar, yang lebih mudah tentu disajikan lebih dulu baru kemudian yang sukar.

C. Langah-langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran

Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan


hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah tersebut
adalah:

1. Merencanakan pendekatan sistem

Pendekatan sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3)


pengembangan, 4) uji coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini perlu
dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

2. Melakukan analisis kebutuhan

Perlu dilakukan untuk meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat
dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan
psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral, minat dan motivasi siswa, biaya, dll. Khusus
di Sumatera Barat, perlu memperhatikan budaya Minangkabau sehingga penulisan buku
tersebut dapat mengintegrasikan budaya Minangkabau yang mendukung materi, seperti
pepatah, kehidupan para tokoh Minang yang berprestasi, dsb.

3. Mendiskripsikan kelompok sasaran

Sasaran buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA. Hanya
saja perlu mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti analisis
kebutuhan di atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi tentang sasaran
tersebut.

4. Melakukan kerja sama dengan ahli bidang studi

Penulisan buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar pikiran,
terutama dari aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud sebaiknya ahli bidang studi yang
dapat dijadikan sebagai narasumber yang bertanggung jawab.

5. Menuliskan kompetensi yang dapat diukur

Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memper-
hatikan waktu yang dibutuhkan.

6. Melakukan analisis piramida

Analisis piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh


kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama lain
secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan memulai dari tujuan
(goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang
diperlukan.

7. Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar.

Langkah ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran
peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
8. Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan

Struktur pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur
pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut setelah
melakukan tes akhir pokok bahasan.

9. Membuat lay-out halaman

Lay-out halaman hendaklah memperhatikan:

a. Gambar di awal Bab

b. Uraian materi standar

c. Kegiatan siswa

d. Jendela dan Gambar

e. Informasi atau rumus-rumus yang penting

10. Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya

Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku yang
sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.

11. Melakukan evaluasi

Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap, yaitu:

a. Review ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.

b. Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa dan
kurang dengan memperhatikan responnya.

c. Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka tanpa
harus dibimbing.

d. Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya.

e. Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang menggunakan
buku tersebut.
f. Penutup

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran

Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak hal yang perlu diperhatikan. Berikut di
antaranya:

1. Kurikulum

Buku teks pelajaran yang ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang berlaku.
Penulis harus memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan, dan sub
pokok bahasan apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu pada
kurikulum, biasanya pasti dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan instruksional,
sehingga penulis tidak sia-sia menulis buku teks pelajaran tersebut.

2. Sasaran/Peserta Didik

Sasaran dari penulisan buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu, penulisan
buku teks pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,
seperti rentang usia dan jenjang pendidikannya, lingkungan sekitar, dan lain-lain. Dengan
demikian, peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan buku teks pelajaran.

3. Latar Belakang Bidang Keilmuan Penulis

Penulis sebaiknya menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasainya.
Hal ini dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan naskahnya. Jika
penulis merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh ahli materi lain. Dengan adanya
kerjasama dengan ahli lain, maka penulis akan mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak
guna meningkatkan kualitas hasil tulisannya.

4. Peta Kompetensi

Penulis harus membuat peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan dan
menyusun naskahnya. Peta kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan dicapai
oleh peserta didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya peta
kompetensi, materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran yang ditulisnya
akan tersususn secara sistematis.

5. Tata Bahasa
Penulis harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana atau tidak bertele-
tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan berarti menggunakan bahasa sehari-
hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan benar dan disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik. Olah kembali jika terdapat bahasa terjemahan agar mudah
dipahami, hindari terjemahan ‘google translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk istilah-
istilah tertentu, guna membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata asing yang
dirasa baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks
pelajaran berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan
yang disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3) penggunaan tanda baca.

6. Desain Grafis dan Ilustrasi

Buku teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan grafis dalam proses
pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di dalamnya adalah pemilihan
huruf, tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang berkaitan dengan tampilan grafis. Grafis buku
teks pelajaran harus didesain agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca
buku teks pelajaran tersebut. Desain grafis buku teks pelajaran yang kurang baik, akan
dihindari oleh peserta didik karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh
dengan teks dan tidak ada gambar. Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna
memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi,
tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan
bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto objek
sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya,
karena saya rasa tidak mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke
dalam buku teks pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks
pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak dibaca oleh peserta
didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik memahami isi buku dan
mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut nama dan jenis huruf,
panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan agar sajian visual yang tidak
mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan dengan gambar. Alangkah baiknya
jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang berwarna.

7. Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi

Sebelum diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks pelajaran harus melalui beberapa
tahapan terlebih dahulu guna mengetahui kelayakannya. Evaluasi buku teks pelajaran
dilakukan oleh ahli materi, desainer pembelajaran, dan editor. Ketiga pihak dapat memberi
kritik dan saran yang membangun tentang buku teks pelajaran tersebut. Setelah evaluasi,
dilakukan uji coba kepada kelompok kecil sasaran atau peserta didik. Kelompok kecil peserta
didik ini memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang, dan kurang).
Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba.

8. Penerbit

Kirimkan naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit untuk diterbitkan secara luas.
Selama proses penerbitan buku, penulis harus senantiasa menjalin komunikasi dengan pihak
penerbit guna memantau perkembangan buku teks pelajaran yang ditulisnya.

E. Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran

Penulisan buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka penulisan.
Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan
tema dan judul yang akan ditulis.

1. Penggunanan Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran

Penulisan buku teks pelajaran hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas.
Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang
jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang runtut,kelugasan dan
keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan kalimat fasif, hindarilah
pengunaan kata kata sepeti saya kami, kemudian tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis,
seperti penulis atau peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan
bahasa Indonesia baku hendaknya memperhatikan :

a. Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan (EYD)

b. Penerapan kaidah Ejaan

c. Pemakaian tanda baca

2. Pengetikan Naskah Buku Teks Pelajaran

Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

a. Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio
tergantung selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang pengetikan pun berjaeak 4 cm dari
tepi kiri, dan 3 cm tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada
bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.

b. Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya,
pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi
atarkata dalam teks pelajaran.

c. Awal alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah
tand baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah
tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam
pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :

· Jenis dan ukuran huruf

· Modus huruf

· Spasi

· Tabel dan gambar

3. Ilustrasi Dan Perwajahan

Buku teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada jaman
komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto dilakukan
oleh tenaga ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi setelah komputer banyak
digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , ilustrasi bisa ditulis
dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada fasilitasnya dalam
hal ilisutrasi seorang penulis buku teks haris memperhatikan masalah masalah :

a. Format buku teks pelajaran agar enak dibaca.

b. Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan
membaca.

c. Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf.

d. Ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan
dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.

4. Petunjuk Teknis Penulisan Buku Teks Pelajaran


Untuk melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis yang
dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain

a. Hal hal yang harus diperhatikan :

· Berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya.

· Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya,
penyebutan menggunakan table atau gambar.

· Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi
spasi, bukan diletakkan dibawahnya.

· Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada
halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.

· Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.

· Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten.

b. Hal hal yang tidak boleh dilakukan :

· Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn
tersebut merupakan akhir bab.

· Tidak boleh memotoing table atau gambar.

· Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa.

· Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab.

· Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman.

· Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*)
untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.

· Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi
kanan.

· Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar
rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
F. Bagian-Bagian Dari Buku Teks Pelajaran

Umumnya buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :

1.Bagian awal yang berisi :

a. Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen,
tahun terbit.

b. Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul, tahun terbit, nama
depertemen

c. Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman

d. Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.

2. Bagian isi

Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan
yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau
langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit
terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan
suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing
bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku
dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi informasi
umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.

3. Bagian akhir

Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :

a. lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab

b. Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga
memudahkan pemahaman pembanca

c. Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi


keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :

· Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis,
tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu

DAFTAR PUSTAKA
Mulyasan,E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pt Remaja Rosda Karya: Bandung

Dika Qyta. 2013. http://dyka01.blogspot.co.id/2013/04/makalah-buku-teks.htm.Diakses


tanggall 5 Apr 2013.

Anda mungkin juga menyukai