Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan Buku Teks.


B. Penyusuna Peta Bahan ajar.
C. Langkah-langkah Pembuatan Buku Teks.
D. Hal yang perlu diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran.
E. Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran.
F. Bagian dari Buku Teks Pelajaran

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara definisi buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
(Buckingham, 1958 :1523). Buku teks adalah rekaman pikiran rasional yang
disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional (Hall_Quest,
1915). Buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi” dan
dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan.
(Lange, 1940). “Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di
kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam
bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan
serasi”. (Bacon, 1935). “Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di
sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pengajaran” dalam pengertian modern dan yang umum dipahami. (Buckingham,
1958 : 1523).

Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa buku teks adalah buku
pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang
disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan
intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi
dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan
tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Langkah-langkah Pembuatan Buku Teks?
2. Apa Prinsip Pembuatan Buku Teks Pelajaran?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran?
4. Bagaimana Sistimatika Penulisan Buku Teks Pelajaran?
5. Ada berapa Bagian dari Buku Teks Pelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui Langkah-langkah Pembuatan Buku Teks.
2. Mengetahui Prinsip Pembuatan Buku Teks Pelajaran.
3. Mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran.
4. Mengetahui Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran.
5. Mengetahui Bagian-bagian dalam Buku Teks Pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisi Kebutuhan Buku Teks.
1. Analisi Kurikulum
Analisi kurikulum diarahkan pada kompetensi-kompetensi mana yang bahan ajaranya perlu
dikembangkan dalam buku teks. Penulisan buku teks mempelajari standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang menandai bahwa suatu KD telah dicapai, materi
pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem evaluasinya yang dilakukan oleh
peserta didik. Untuk aspek standar kompetensi dan kemampuan dasar, sudah ada dalam
kurikulum.
a. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat
penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Cakupannya adalah berupa standar isi berkenaan dengan keilmuan serta standar keilmuan
yang berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jumlah standar kompetensi
sangat tergantung pada cakupan keiluam setiap jenis mata pelajaran dan jenjang
pendidikannya.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang dijabarkan dari standar kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap minimal yang harus dikuasai siswa. Masing masing standar
kompetensi diturunkan ke dalam beberapa kompetensi dasar.
1) Materi Pokok (Materi Pembelajaran)
Materi pokok atau materi pembelajaran merupakan materi materi pokok yang harus
dipelajari siswa sabagai sasaran pencapaian kompetensi dasar. Materi yang dikembangkan
penulisan buku teks harus memerhatikan segi cakupan, jenis serta kedalamannya. Segi
cakupan materi pokok harus dapat membangkitkan keseluruhan dan keutuhan kompetensi
dasar yang ingin dicapai. Dari jenisnya materi pokok dapat diarahkan pada ranah dan
isinya. Dari ranah mengarah pada penguasaan pengetahuan, keteerampilan dan sikap. Dari
isi berupa fakta, konsep, prinsip, rumus, aturan dan prosedur. Dilihat dari kedalamannya,
materi pokok harus memperhatikantahapan, susunan, variasi dan kepaduan. Dari segi
tahapan materi pokok harus tersaji dari yang mudah kesukar, sederhana kekompleks,
konkret keabstrak.dalam hal susunan didasarkan struktur keilmuan tertentu. Dalam hal
variasi materi pokok memerhatikan keragaman penyajiana agar terlihat menarik dan tidak
terkesan monoton.dalam hal perpaduan mengintegrasikan aspek yang dapat mencapai
keefektifan kompetensi seperti aspek ilustrasi, media sampai aspek kebermaknaan dalam
kehidupan.
2) Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah serangkaian kegiatan siswa dalam rangka pencapaian
kompetensi yang telah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator yang dipastikan
sebagai cerminan kompetensi dasar. Bagi penulis buku teks, pengalaman belajar tidak
hanya diartikan sekedar kegiatan membaca uraian suatu konsep atau teori yang dikemas
dalam bentuk bacaan, tetapi lebih dari itu pengalaman belajar haruslah menjadi kegiatan
yang dapat mendorong siswa agar mampu menghayati dan mengalami sendiri sehingga
bermakna bagi siswa.
3) Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah rentangan waktu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Contoh Analisis Kurikulum:

2. Analisi Sumber Belajar


Sumber belajar adalah asal perolehan informasi, pengetahuan, dan pengalaman terkait
dengan materi pokok atau bahan ajar yang menjadi sasaran pembelajaran. Secara teknis,
sumber belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu dianalisi.
Analisinya meliputi terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam
memanfaatkannya.
3. Analisi Karakteristik Siswa
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau motivasi siwa
merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
maupun dari luar individu itu sendiri.

B. Penyusunan Peta Bahan Ajar


Penyusunan peta bahan ajar ini dapat dilakukan setelah diketahui berapa banyak bahan ajar
yang harus disiapkan melaui analisis kebutuhan bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.
Dala penyusunan peta bahan ajar, akan diketahui:
(1) Jumlah bahan ajar yang harus ditulis atau dikembangkan;
Pengetahuan terhadap jumlah bahan ajar yang harus ditulis dalam satuan pembelajaran
tertentu (satuan semester atau satuan tahunan) akan sangat membantu dalam menentukan
seberapa seberapa jam pembelajaran setiap bahan ajar.
(2) Sekuensi atau urutan bahan ajar yang akan dikembangkan dalam satuan pembelajaran
tertentu;
Jumlah dan sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan pengelompokkan
dan prioritas penulisan.bahan ajar mana yang disajikan lebih dulu dan bahan ajar mana
yang disajikan kemudian. Penentuan sekuensi ini ditentukan pada jenjang kekompelksan
bahan ajar, yang lebih mudah tentu disajikan lebih dulu baru kemudian yang sukar.

Contoh Peta Bahan Ajar:


C. Langkah-langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran
Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan
hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah tersebut
adalah:

1. Merencanakan pendekatan sistem


Pendekatan sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3)
pengembangan, 4) uji coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini
perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2. Melakukan analisis kebutuhan
Perlu dilakukan untuk meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat
dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan
psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral, minat dan motivasi siswa, biaya, dll. Khusus
di Sumatera Barat, perlu memperhatikan budaya Minangkabau sehingga penulisan buku
tersebut dapat mengintegrasikan budaya Minangkabau yang mendukung materi, seperti
pepatah, kehidupan para tokoh Minang yang berprestasi, dsb.
3. Mendiskripsikan kelompok sasaran
Sasaran buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA.
Hanya saja perlu mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti
analisis kebutuhan di atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi
tentang sasaran tersebut.
4. Melakukan kerja sama dengan ahli bidang studi
Penulisan buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau
bertukar pikiran, terutama dari aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud sebaiknya
ahli bidang studi yang dapat dijadikan sebagai narasumber yang bertanggung jawab.
5. Menuliskan kompetensi yang dapat diukur
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan
memper- hatikan waktu yang dibutuhkan.
6. Melakukan analisis piramida
Analisis piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh
kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama lain
secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan memulai dari
tujuan (goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang
diperlukan.

7. Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar.
Langkah ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat
sasaran peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
8. Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan
Struktur pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur
pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut setelah
melakukan tes akhir pokok bahasan.
9. Membuat lay-out halaman
Lay-out halaman hendaklah memperhatikan:
a. Gambar di awal Bab
b. Uraian materi standar
c. Kegiatan siswa
d. Jendela dan Gambar
e. Informasi atau rumus-rumus yang penting
10. Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya
Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku
yang sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.
11. Melakukan evaluasi
Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap,
yaitu:
a. Review ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.
b. Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa dan kurang
dengan memperhatikan responnya.
c. Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka tanpa
harus dibimbing.
d. Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya.
e. Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang menggunakan buku
tersebut.
f. Penutup

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran


Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak hal yang perlu diperhatikan. Berikut
di antaranya:
1. Kurikulum
Buku teks pelajaran yang ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang
berlaku. Penulis harus memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan,
dan sub pokok bahasan apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu pada
kurikulum, biasanya pasti dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan instruksional,
sehingga penulis tidak sia-sia menulis buku teks pelajaran tersebut.
2. Sasaran/Peserta Didik
Sasaran dari penulisan buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu,
penulisan buku teks pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
peserta didik, seperti rentang usia dan jenjang pendidikannya, lingkungan sekitar, dan lain-
lain. Dengan demikian, peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan buku teks
pelajaran.
3. Latar Belakang Bidang Keilmuan Penulis
Penulis sebaiknya menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang
dikuasainya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan
naskahnya. Jika penulis merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh ahli materi
lain. Dengan adanya kerjasama dengan ahli lain, maka penulis akan mendapat kritik dan
saran dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas hasil tulisannya.
4. Peta Kompetensi
Penulis harus membuat peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan
dan menyusun naskahnya. Peta kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan
dicapai oleh peserta didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya peta
kompetensi, materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran yang ditulisnya
akan tersususn secara sistematis.
5. Tata Bahasa
Penulis harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana atau tidak
bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan berarti menggunakan
bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan benar dan disesuaikan
dengan perkembangan peserta didik. Olah kembali jika terdapat bahasa terjemahan agar
mudah dipahami, hindari terjemahan ‘google translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk
istilah-istilah tertentu, guna membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata
asing yang dirasa baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku
teks pelajaran berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah
ejaan yang disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3) penggunaan tanda
baca.
6. Desain Grafis dan Ilustrasi
Buku teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan grafis dalam proses
pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di dalamnya adalah pemilihan
huruf, tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang berkaitan dengan tampilan grafis. Grafis
buku teks pelajaran harus didesain agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk
membaca buku teks pelajaran tersebut. Desain grafis buku teks pelajaran yang kurang baik,
akan dihindari oleh peserta didik karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh
dengan teks dan tidak ada gambar. Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna
memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi,
tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan
bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto
objek sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan
semacamnya, karena saya rasa tidak mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek
tersebut ke dalam buku teks pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan
grafis buku teks pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak
dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik
memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut
nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan agar sajian
visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan dengan gambar.
Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang berwarna.
7. Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi
Sebelum diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks pelajaran harus melalui
beberapa tahapan terlebih dahulu guna mengetahui kelayakannya. Evaluasi buku teks
pelajaran dilakukan oleh ahli materi, desainer pembelajaran, dan editor. Ketiga pihak dapat
memberi kritik dan saran yang membangun tentang buku teks pelajaran tersebut. Setelah
evaluasi, dilakukan uji coba kepada kelompok kecil sasaran atau peserta didik. Kelompok
kecil peserta didik ini memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang,
dan kurang). Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba.
8. Penerbit
Kirimkan naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit untuk diterbitkan secara
luas. Selama proses penerbitan buku, penulis harus senantiasa menjalin komunikasi dengan
pihak penerbit guna memantau perkembangan buku teks pelajaran yang ditulisnya.

E. Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran


Penulisan buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka
penulisan. Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan,
sesuai dengan tema dan judul yang akan ditulis.
1. Penggunanan Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal
dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan
istilah yang jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang
runtut,kelugasan dan keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan kalimat
fasif, hindarilah pengunaan kata kata sepeti saya kami, kemudian tuliskan kegiatan yang
dilakukan penulis, seperti penulis atau peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam
menggunakan bahasa Indonesia baku hendaknya memperhatikan :
a. Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan (EYD)
b. Penerapan kaidah Ejaan
c. Pemakaian tanda baca
2. Pengetikan Naskah Buku Teks Pelajaran
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio tergantung
selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang pengetikan pun berjaeak 4 cm dari tepi kiri,
dan 3 cm tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian
halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
b. Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya,
pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi
atarkata dalam teks pelajaran.
c. Awal alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah tand
baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah
tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam
pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
 Jenis dan ukuran huruf
 Modus huruf
 Spasi
 Tabel dan gambar
3. Ilustrasi Dan Perwajahan
Buku teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada
jaman komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto
dilakukan oleh tenaga ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi setelah komputer
banyak digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , ilustrasi
bisa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada
fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang penulis buku teks haris memperhatikan masalah
masalah :
a. Format buku teks pelajaran agar enak dibaca.
b. Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan
membaca.
c. Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf.
d. Ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan
dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.
4. Petunjuk Teknis Penulisan Buku Teks Pelajaran
Untuk melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis
yang dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain
a. Hal hal yang harus diperhatikan :
 Berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya.
 Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya,
penyebutan menggunakan table atau gambar.
 Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong.
Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi,
bukan diletakkan dibawahnya.
 Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman
pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
 Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
 Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten.
b. Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
 Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut
merupakan akhir bab.
 Tidak boleh memotoing table atau gambar.
 Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa.
 Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab.
 Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman.
 Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk
penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
 Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi
kanan.
 Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan
hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir

F. Bagian-Bagian Dari Buku Teks Pelajaran


Umumnya buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :
1.Bagian awal yang berisi :
a. Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun
terbit.
b. Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul, tahun terbit, nama
depertemen
c. Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
d. Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
2. Bagian isi
Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok
bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional
atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan
unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan
merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari
masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian
isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi
informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :
a. lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
b. Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga
memudahkan pemahaman pembanca
c. Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi
keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
 Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis,
tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
 kepustakaan disusun dengan urutan abjad, urutannya sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Di dalam penyusunan Buku Teks Pelajaran, ada beberapa langkah yang perlu di
lakukan. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan
hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah yaitu;
1)Merencanakan pendekatan sistem; 2) Melakukan analisis kebutuhan;3) Mendiskripsikan
kelompok sasaran; 5) Menuliskan kompetensi yang dapat diukur; 6) Melakukan analisis
piramida; 7)Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar;
8)Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan; 9) Membuat lay-out halaman; 10)
Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya; 11) Melakukan evaluasi.
Prinsip pembuatan buku Teks Pelajaran yaitu; 1) prinsip relevansi; 2) prinsip
konsistensi; dan 3) prinsip kecukupan (Agus Wuryanto, 2010). Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan Buku teks pelajaran yaitu;
1) Kurikulum; 2) Sasaran/Peserta Didik; 3) Latar Belakang Bidang
Keilmuan Pe n ul is; 4) Peta Kompetensi; 5) Tata Bahasa; 6) Desain Grafis dan
Ilustrasi; 7) Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi; 8) Penerbit. Tak lupa kita harus
memperhatikan Sistematika yang ada pada buku Teks serta bagian yang ada pada buku
Teks Pelajaran.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah yang telah di susun
ini, memberikan manfaat kepada para pembacanya, baik siswa, mahasiswa, ataupun
masyarakat luas. Jika di dalam penyusan makalah ini terdapat kekurangan,penulis
memohon maaf, dan berharap kiranya dapat diberikan saran agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung


Dika Qyta. 2013. http://dyka01.blogspot.co.id/2013/04/makalah-buku-teks.htm.Diakses
tanggall 5 Apr 2013.

Dalam tahap menyusun buku perlu diperhatikan mengenai tujuan dari penulisan buku. Hal
tersebut perlu diperhatikan secara seksama dengan maksud agar bahasan di dalam buku yang
ditulis dan diterbitkan tidak jelas arahnya dan cenderung membuat pembacanya menjadi
bingung serta tidak dapat mencerna apa yang dibacanya. Selain daripada itu, yang perlu
diperhatikan kemudian adalah mengenai isi atau konten yang akan dibahas dalam buku harus
dapat disesuaikan dengan kebutuhan sasaran terkait. Dalam hal penulisan buku, bagian yang
tak kalah penting peranannya adalah unsur metodologi atau sistematika penulisan buku yang
juga berperan sangat penting dalam menyusun sebuah buku agar buku tertata dengan rapi, tidak
berantakan tata letaknya dan secara kondisi nyaman dan enak untuk dibaca oleh pembaca.
Karena bagaimanapun juga buku dengan sistematika penulisan baik dan rapi dapat
dikategorikan sebagai buku yang baik untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi tolak ukur
dalam penyusunan buku adalah bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa
Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang telah disempurnakan (EYD) agar pembaca dapat
memahami maksud dari tiap kata maupun kalimat sehingga pesan yang disampaikan diterima
dengan baik. Dengan penggunaan EYD yang baik maka pembaca tidak perlu membuka kamus
terlebih dahulu jika terdapat kata yang pembaca kurang mengerti. Artinya, penggunaan ejaan
yang tepat sangat membantu pembaca dalam membaca isi atau konten yang ada dalam buku
tersebut.
Selanjutnya adalah penyajian isi, agar buku yang ditulis penulis dapat menarik perhatian
pembaca maka perlu adanya penambahan tulisan yang menarik, disain yang menarik,
kombinasi warna yang sesuai hingga perlu menyajikan soal-soal latihan dalam bentuk kemasan
gambar atau ilustrasi. Dalam hal ini, ilustrasi juga memegang peranan yang penting dalam
penyusunan sebuah buku, bila dirasa dibutuhkan untuk menambah gambar, tabel, bagan,
ataupun diagram maka berikanlah gambar atau ilustrasi tersebut. Tentunya ilustrasi tidak boleh
keluar dari materi yang sedang dibahas. Karena pada dasarnya ilustrasi ditujukan untuk
memperjelas apa yang telah dijelaskan pada buku terkait dengan harapan pembaca dapat
semakin memahami isi buku dengan melihat ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam buku
tersebut. Karena bagaimanapun juga pada dasarnya tidak ada orang yang menyukai
sepenuhnya textbook atau buku yang hanya sekedar memuat tulisan dan kalimat-kalimat saja
di dalamnya.
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam hal penulisan buku adalah faktor fisik. Faktor
fisik buku disesuaikan dengan sasaran yang akan dituju, misalkan untuk anak Sekolah Dasar
biasanya fisik buku akan berukuran besar dengan ukuran tulisan yang juga cukup besar agar
lebih jelas terbaca sedangkan untuk kelas yang lebih tinggi lagi tingkat pendidikannya bisa
menggunakan ukuran buku yang relatif sedang dengan tulisan yang tidak terlalu besar. Akan
tetapi, bila ada yang tidak sesuai dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, maka akan
dapat mencari alternatifnya, baik itu bisa berupa modifikasi, kompilasi, dan atau berupa susun
baru. Selain itu, agar buku lebih marketable dibandingkan dengan buku lain pada umumnya,
hendaknya penulis untuk mendesain cover buku dengan disain menarik sebelum masuk ke
pihak penerbit. Karena lebih baik penerbit hanya berperan sebagai pembuat layout dan
pencetak saja.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sebelum buku dicetak, terlebih dahulu penulis
memberikan “dummy” kasar terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk dapat direvisi setelah
dikoreksi oleh editor kependidikan (jika dalam jurnal disebut mitra bestari) dan setelah revisi
dilakukan maka tahap terakhir buku siap untuk dicetak dan diterbitkan.
Ibu Ika juga menekankan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menuliskan buku, yaitu :
– Konsisten, artinya jika dari awal menulis kata siswa, maka sampai akhir pembahasan tidak
usah memberi istilah baru lagim seperti peserta didik, pebelajar.
– Jangan membuat buku yang sulit dipahami oleh pembaca, karena tidak hanya orang-orang
dibidang kalian yang membaca buku kita.
– Jangan membuat buku yang terlalu tebal, buku yang tebal dapat memperlambat proses
penyampaian pesan penulis secara keseluruhan.

Penyusunan buku teks pelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu :

1. Prinsip relevansi. Artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai.
2. Prinsip konsistensi. Artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan. Artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam
membantu pemelajar mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh
terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang
waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Sedangkan Rusmin Tumanggor berpendapat ada tiga prinsip penulisan buku teks
pelajaran, yaitu :

1. Keluasdalaman Tulisan. Keluasan dan kedalaman tulisan dasarkan pada standar Isi
yang telah ditetapkan oleh negara secara nasional (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).
2. Isi Tulisan yang meliputi :
o Konsep-konsep serta pengertian yang terdapat pada mata pelajaran yang ditulis.
o Definisi para ahli terhadap konsep-konsep pada butir a tersebut.
o Teori para ahli tentang konsep-konsep pada butir a tersebut.
o Komponen-konpenen (aspek-aspek) pendukung setiap suatu konsep.
o Sejarah pertumbuhan dan perkembangan mata pelajaran tersebut.
o Tokoh-tokoh yang berjasa sebagai pendiri, pengembang serta penentang ilmu
tersebut .
o Tujuan dan Kegunaan (manfaat) ilmu yang ditulis tersebut.
o Kata-kata kunci pada semua deskripsi tulisan tersebut.
o Menyajikan sari nilai-nilai dan norma penting yang terkandung dalam tulisan
mata pelajaran tersebut.
o Tampilkan juga isi tulisan tersebut tentang ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
o Sebaiknya tampilkan gambar, lukisan atau skema pada bagian-bagian penting
dari isi tulisan itu.
o Sebaiknya cantumkan jika ada data hasil penelitian para ahli berupa narasi,
tabel, grafik, diagram, dsb.
o Muat juga respon penulis atas isu-isu terbaru tentang atau terkait materi
pelajaran tersebut.
o Buat pertanyaan-pertanyaan penting dari setiap satuan-satuan besar uraian
tersebut untuk didiskusikan dan bahan penugasan siswa terkait.
o Jika memungkinkan buat juga catatan kaki (footnote) atas sesuatu deskripsi atau
bahan kutipan yang memerlukannya.
3. Pengelompokan Tulisan. Pengelempokan berupa pengorganisasian atau ketegorisasi isi
tulisan.
o Bab-bab atau bahagian Pendahuluan: Bisa terdiri dari anak-anak bab.
o Bab-bab atau bahagian Batang Tubuh: Bisa terdiri dari beberapa bab atau
bahagian serta masing-masing memiliki anak-anak bab atau bahagian.
o Bab atau bahagian Penutup: Kesimpulan dan rekomendasi yang dipandang
relevan.
o Daftar bacaan sumber rujukan: Berupa buku, jurnal, majalah, laporan
penelitian, dsb.
o Indeks: Konsep-konsep penting yang tertuang dalam tulisan sesuai halaman.
o Daftar lampiran: Peta, Gambar, Daftar Riwayat Hidup Penulis/Photo, dll.
4. Bahasa Sederhana
o Bahasa sesuaikan dengan umur anak dan ilmiah populer.
o Konsep-konsep ditampilkan dengan penjelasan operasional yang mudah
dimengerti.
o Etika bahasa: halus dan menyentuh.
o Pedomani tekhnik penulisan buku: Huruf, tanda baca, margin, paragraf, dsb.
5. Intersubjektivitas
o Ide-ide awal penulis sebelum menulis, diskusikan lebih dahulu dengan seorang
ahli atau pakar yang relevan.
o Sesudah ditulis beri kesempatan dikoreksi seorang ahli yang relevan tersebut.
o Draft tulisan bawa ke diskusi kelompok teman sejawat atau dari pelbagai pihak
terkait yang serius.
o Minta dibaca oleh salah seorang objek sasaran (user).
o Pertanyaan diujicobakan ke kelompok objek sasaran.
o Perbaiki sesuai masukan-masukan.
6. Rekomendasi
o Minta rekomendasi salah seorang atau sejumlah ahli.
o Mintakan legalitas lembaga terkait.
7. Penerbitan
1. Pantau pemasaran.
2. Jika tidak laris adakan revisi koreksi.
3. Jika laris bagi-bagi profit untuk:
1). Pengembangan modal penulisan topik lainnya.
2). Pemenuhan kebutuhan pokok.
3). Harta agama: Zakat, Infaq, Waqaf, Sedekah, dll .
4). Revisi sesuai permasalahan fenomena yang aktual di lapangan.

Dalam penulisan buku teks Pelajaran diperlukkan beberapa ketentuan agar buku yang disusun
memberikan informasi yang utuh, adapun ketentuannya adalah :

1. Persyaratan yang berkaitan dengan isi


o Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta
didik/diklat.
o Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai.
o Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
o Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Sesuai dengan jenjang dan sasararan.
o Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori.
o Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara.
2. Persyaratan penyajian
o Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab.
o Ualing memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual.
o Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca.
o Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari.
o Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor.
o Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal.
3. Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
o Menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
o Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan
perkembangan sasaran pembaca.
o Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah
pemahaman.
o Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan.
4. Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi
o Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
o Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar
paragrap.
o Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar.
o Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.

Langkah-langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran


Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan
hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah:
1. Merencanakan pendekatan sistem

Pendekatan sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3)


pengembangan, 4) uji coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini
perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

2. Melakukan analisis kebutuhan

Perlu dilakukan untuk meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat
dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan
psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral, minat dan motivasi siswa, biaya, dll.
Khusus di Sumatera Barat, perlu memperhatikan budaya Minangkabau sehingga
penulisan buku tersebut dapat mengintegrasikan budaya Minangkabau yang
mendukung materi, seperti pepatah, kehidupan para tokoh Minang yang berprestasi,
dsb.

3. Mendiskripsikan kelompok sasaran

Sasaran buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA.
Hanya saja perlu mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti
analisis kebutuhan di atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi
tentang sasaran tersebut.

4. Melakukan kerja sama dengan ahli bidang studi

Penulisan buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar
pikiran, terutama dari aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud sebaiknya ahli
bidang studi yang dapat dijadikan sebagai narasumber yang bertanggung jawab.

5. Menuliskan kompetensi yang dapat diukur


Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan
memperhatikan waktu yang dibutuhkan.

6. Melakukan analisis piramida

Analisis piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh


kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama
lain secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan memulai
dari tujuan (goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui kompetensi-
kompetensi yang diperlukan.
7. Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar

Langkah ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran
peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

8. Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan

Struktur pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur
pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut setelah
melakukan tes akhir pokok bahasan.

9. Membuat lay-out halaman

Lay-out halaman hendaklah memperhatikan:

a. Gambar di awal Bab

b. Uraian materi standar

c. Kegiatan siswa

d. Jendela dan Gambar

e. Informasi atau rumus-rumus yang penting

10. Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya

Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku


yang sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.

11. Melakukan evaluasi

Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap,
yaitu:

5. Review ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.


6. Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa
dan kurang dengan memperhatikan responnya.
7. Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka
tanpa harus dibimbing.
8. Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya.
9. Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang
menggunakan buku tersebut.
10. Penutup

Buku harus memiliki 3 bagian utama, yaitu bagian awal isi (cover), bagian isi, dan
bagian akhir.
Agar dapat menjadi penulis buku ajar, dapat diawali dengan tahapan-tahapan berikut:
membaca dan menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD);
menyusun peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang
mengacu kepada SKKD, semacam daftar isi; mengumpulkan materi yang relevan
dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep; membaca buku ajar yang
telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat
modifikasi; memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP;
mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep; merefleksikan koherensi materi
dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan; minta pertimbangan pihak lain untuk
memberi kritikan atau input hingga pada tahap buku siap dicetak.

Dalam membuat sebuah buku pelajaran harus disesuaikan dengan undang-undang yang
berlaku, diantaranya syarat penulisan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

Kesesuaian tulisan artikel dengan Peraturan Pemerintah mengenai Buku Teks


Pelajaran. Adapun kesesuaian tersebut memuat dalam peraturan pemerintah yaitu:

11. Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 pada Bab 1 mengenai standar isi
terutama pada poin pertama yang berbunyi :“kerangka dasar dan struktur
kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan.”Kutipan standar isi yang dimaksud pada poin
pertama dalam lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 sangat sesuai dengan
apa yang ditulis penulis mengenai pedoman penulisan buku. Ini dapat dilihat
pada tulisannya yang berbunyi :“Kaidah isi buku pelajaran mencakup : (1).
Cakupan isi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, (2). Urutan sajiannya
sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kurikulum, (3). Tingkat kesulitan
sesuai dengan tahapan pembelajaran yang ditentukan di kurikulum.”
12. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 8 yang membahas mengenai
SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan).

Hal ini terbukti dan dapat dilihat pada tulisan penulis yang menjelaskan 9 langkah untuk
dapat menjadi penulis buku ajar. Dalam sub bab tulisan tersebut, penulis banyak
memberikan informasi bahwa diantaranya dalam menulis buku agar sesuai dengan apa
yang dihendaki oleh BSNP, dimana hal yang harus dilakukan mencakup : membaca
dan menelaah SK/KD, menyusun peta konsep, mengumpulkan materi, membaca buku
ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP, memahami instrumen penilaian buku ajar yang
telah ditetapkan BSNP, mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep,
merefleksikan koherensi materi, Minta pertimbangan dan kritikan pihak lain, dan buku
siap dicetak.

—————————————————————————————

Disajikan dalam bentuk print-out sebagai tugas kelompok mata kuliah Pengembangan
Bahan Ajar Cetak. Oleh : Ayu Sityamurti (1215101945), Azzanudin Fakhrezi
(1215086081), Ita Rosfita (1215100010), & Mochammad Zahrias (1215076069).

—————————————————————————————
Referensi :

http://sholahuddin.edublogs.org/2010/05/01/menulis-buku-pelajaran/

http://aguswaryanto.wordpress/pembuatan-buku-teks-pelajaran/2009/06/21

http://pakyadi24.blogspot/penyusunan-buku-teks-PAI
http://blog.uki.ac.id/julimanh/2011/10/21/pedoman-menulis-buku-ajar/
http://prasko.com/2011/11/teknik-penyusunan-text-buku-ajar.html

Sitepu, Bintang P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai