Anda di halaman 1dari 6

Nama : Devi Aprilia Ningsih

NIM : 0503182135
Kelas : Perbankan Syariah 3D
Mata Kuliah : Metedologi Studi Islam

PENGERTIAN METODOLOGI , ISLAM, WAHYU, AL-QUR’AN DAN


SUNNAH
1. METODOLOGI
Adapun istilah metodologi sendiri, menurut Robert Bagdan, sebagaimana
dikutip oleh Soerjono soekanto berarti, The Process, principles, and procedures
by which we approach problem and seek answers (Proses, prinsip, dan prosedur
yang biasa digunakan dalam mendekati suatu masalah guna mencari jawaban atau
solusinya). Adapun menurut Soerjano Soekanto metodologi biasanya diberikan
arti-arti sebagai berikut:
1) Logika dari penelitian ilmiah
2) Studi terhadap prosedur dan teknik penelitian, dan
3) Suatu sistem dari prosedur dan teknik penelitian.
Jujun S. Suriasumatri menyatakan bahwa secara harfiah metodologi berarti
pengetahuan tentang metode-metode. Dalam kegiatan penelitian, lanjut jujun,
terminologi metodologi yang digunakan sebagai kategori yang mencakup segenap
metode yang digunakan dalam penelitian. Sementara yang dimaksud dengan
metode adalah berarti cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang sedang di kaji. Objek lah yang menentukan metode, bukan
sebaliknya. Karena itu, untuk mengetahui penerapan metodelogi yang tepat untuk
suatu disiplin ilmu pengetahuan tertentu, biasanya ditentukan terlebih dahulu
mengenai karakteristik dari suatu disiplin ilmu tersebut.1
Secara etimologi, metodologi berasal dari kata method dan logos . Method
artinya cara, dan Logos artinya ilmu. Secara sederhana metodologi adalah ilmu
tentang cara. Menurutu Ahamad Tafsir (1995:9), metodologi adalaha cara yang
paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini adalah ilmu

1
Chuzaimah Batubara dkk , Handbook Metodologi Studi Islam, (Jakarta Timur:
Prenadamedia Group, 2018), h. 2.
tentang cara stu di Islam. Abraham Kaftan yang dikutip Abuy Sodikin (2000:4)
menjelaskan bahwa metodol0gi adalah pengkajian dengan penggambaran
(deskripsi), penjelasan (eksplanasi), dan pembenaran (justifikasi). Berdasarkan
pendapat kaftan, metodologi mengandung unsur-unsur:
1) Pengkajian (studi)
2) Penggambaran (deskripsi)
3) Penjelasan (eksplanasi)
4) Pembenaran (justifikasi).2
Metodologi adalah ilmu tentang cara atau sampai kepada tujuan. Oleh
Asmuni Syukir tentang metodologi menjelaskan, metodologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.3 Menurut bahasa
(etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta (sepanjan), hodos
(jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang
ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Metode
berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sedangkan menurut
istilah “metodologi” berasal dari bahasa Yunani yakni metodhos dan logos,
methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya
menyelesaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan
wawasan. Dengan demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yang
berlaku dalam kajian atau penelitian (Rozak, 2008:68). Metodologi adalah
masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu, metode kognitif
yang betul untuk mencari kebenaran adalah lebih penting dari filsafah sains, atau
hanya mempunyai bakat (Ali, 1991:27).4
Metodologi merupakan ilmu tentang metode. Sedangkan, metode
merupakan cara yang teratur dan berpikir baik-baik yang mencapai maksud
(dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya): cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.5

2
Supiana, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), h. 3.
3
Halid Hanafi dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2019 ), h. 162.
4
Achmad Slamet, Buku Ajar Metodologi Studi Islam (Kajian Metode dalam Ilmu
Keislaman), (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 7.
5
Faisar Ananda Arfa dkk, Metode Studi Islam: Jalan Tengah Memahami Islam, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2015), h. 54.
2. ISLAM
Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Aslama juga mengandung arti
kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Orang yang tunduk, patuh, dan berserah
diri kepada ajaran islam disebut muslim, dan akan selamat dunia dan akhirat.
Secara istilah Islam adalah nama sebuah agama samawi yang disampaikan melalui
para Rasul Allah, khususnya Rasulullah Muhammad Saw, untuk menjadi
pedoman hidup manusia.6 Menurut Mahmoud Syalthout, Islam ialah agama Allah
yang diperintahkan-Nya untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-
peraturan-Nya kepada Muhammad Saw dan menugaskannya untuk
menyampaikan agama tersebut pada seluruh manusia dan mengajak mereka untuk
memeluknya.7 Sedangkan menurut Harun Nasution, Islam merupakan agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada masyarakat manusia melalui Nabi
Muhammad Saw sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang
bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segidari berbagai
kehidupan manusia. Pengertian Islam menurut istilah adalah agama yang
didasarkan pada lima pilar utama, yaitu mengucapkan dua kalimah syahadat,
mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan
melaksanakan ibadah haji bagi yang sudah mampu (Nata, 2011:22).8
Pengertian Islam secara harfiah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih.
Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S(sin), L(lam), M(mim) yang bermakna
dasar “selamat” (Salama) . Pengertian Islam menurut bahasa, Islam berasal dari
kata aslam yang berakar dari kata salama. Kata Islam adalah bentuk mashdar
(infinitif) dari kata aslama ini.
Ditinjau dari segi pembahasannya yang dikaitkan dengan asal katanya,
Islam memiliki beberapa pengertian diantaranya adalah:
1) Berasal dari kata Salm yang berarti damai.
2) Berasal dari kata aslama yang berarti menyerah
3) Berasal dari kata istsaslama-mustaslimun yang berarti menyerah total
kepada Allah.

6
Supiana, op.cit., h. 4.
7
Faisar Ananda Arfa dkk, op. cit., h. 20.
8
Achmad Slamet, op. cit., h. 9.
4) Berasal dari kata saliim yang berarti bersih dan suci.9

3. WAHYU
Wahyu secara bahasa bermakna :
 Ilham secara bawaan dasar manusia, seperti wahyu terhadap ibu Nabi
Musa, sebagaimana dalam QS. al-Qasha (28):7.
 Ilham yang berupa naluri pada binatang, seperti wahyu kepada lebah,
sebagaimana dalam QS. an-Nahl (16):68
 Isyarat yang cepat melalui rumus daan kode, seperti isyarat Zakaria yang
sebagaimana dalam QS. Maryam(19):4.
 Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah
dalam diri manusia, sebagaimana QS. al-An’aam (6):121.,
 Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikat berupa suatu perintah
untuk dikerjakan, sebagaimana dalam surah al-Anfaal (8):12
Wahyu secara istilah dapat bermakna komunikasih pesan Ilahi (kalam
Allah) kepada para Nabi termasuk Muhammad Saw, ia kadang berupah perintah,
atau berupa doktrin disampaikan secara cepat dan rahasia. Muhammad Abduh
mendefinisikan wahyu didalam Risalat al-Tauhidnya adalah pengetahuan yang
didapat didapat oleh seseorang dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan
bahwa datang dari Allah melalui perantara atau tidak. Yang pertama melalui suara
yang menjelma dalam telinganya atau tanpa suara sama sekali.
Menurut Az-Zarqani, wahyu adalah Allah mengajarkan kepada hamba-
Nya yang terpilih segala macam hidayah dan ilmu yang Dia(Allah) kehendak
untuk memperlihatkan kepada hamba-Nya dengan jalan rahasia dan samar.10
Arti kata wahyu sebagaimana dikatakan wahaitu ilaih dan auhaitu, bila
kita berbicara kepadanya agar tidak diketahui orang lain. wahyu merupaka isyarat
yang cepat. Itu terjadi melalui pembicaraan yang berupa rumus dan lambang, dan
terkadang melalui suara semata, dan terkadang pula melalui isyarat dengan
sebagian anggota badan. Sementara itu, pendapat lain yang mendefinisikan wahyu
dari segi bahasa (etimologi) meupun secara istilah (terminology) merupakan

9
Halid Hanafi dkk, op.cit., h. 36-38.
10
Ibid., h.62-63.
sebagai berikut: Bahwa wahyu secara sematik diartikan sebagai isyarat yang cepat
(termasuk bisikan didalam hati dan ilham), surat, tulisan, dan segala sesuatu yang
disampaikan kepada orang lain untuk diketahui. Sedangkan, menurut istilah
merupakan pengetahuan seseorang didalam dirinya serta diyakininya bahwa
pengetahuan itu datang dari Allah, baik dengan perantaraan atau tanpa suara
maupun tanpa perantaraan.11

4. AL-QUR’AN
Banyak para ulama berbeda pandangan dalam mendefinisikan, Qara’a
mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu ,asdar (infinitive)
dari kata qara’a, qira’ atau qur’anan. Adapun pengertian al-qur’an menurut istilah
yang telah disepakati oleh para ulama merupakan “Kalam Allah yang bernilai
mukjizat yang diturunkan kepada “pungkasan” para nabi dan rasul (Nabi
Muhammad Saw.) dengan perantara malaikat Jibril as. yang tertulis pada
mushahif, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dinilai
sebagai ibadah yang diawali dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah
An-Naas”.12
Al-qur’an adalah risalah Allah untuk seluruh umat manusia. Banyak dalil-
dalil yang secara mutawatir diriwayatkan berkaitan dengan masalah ini, baik dari
al-qur’an maupun dari sunnah.13 Al-qur’an merupakan sumber asasi yang pertama
norma dan hukum dalam Islam, ialah kitab kodifikasi firman Allah Swt kepada
umat manusia. Pada garis besarnya al-qur’an memuat akidah, syariah (ibadah dan
muamalah), akhlak, kisah-kisah lampau berita-berita yang akan datang serta
berita-berita pengetahuan lainnya.14

11
Faisar Ananda Arfa dkk, op. cit., h. 68.
12
Ibid., h. 64
13
Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Al-qur’an, (Jakarta Timur: Pustaka Al-
Kautsar, 2006), h. 12.
14
Faisar Ananda Arfa dkk, op. cit., h. 97
5. SUNNAH
Menurut bahasa, Sunnah bermakna jalan yang dijalani, baik terpuji atau
tidak. Sesuatu yang sudah tradisi atau menjadi kebiasaan dinamai Sunnah,
walaupun tidak baik. Sunnah menurut muhaditsin ialah segala sesuatu yang
dimukilkan dari Nabi Saw baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa
taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik yang demikian itu
sebelum Nabi Saw., maupun sesudahnya.15 As-Sunnah (Sunnatun Rasul) sumber
asasi yang kedua norma dan nilai dalam Islam, ialah segala uacapan, perbuatan,
dan sikap Muhammad Saw swbagai Rasul Allah, yang berfungsi sebagai penafsir
dan pelengkap bagi al-qur’an.16

15
Supiana, op. cit., h. 169.
16
Faisar Ananda Arfa dkk, loc. cit.

Anda mungkin juga menyukai