Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Rasullullah S.A.W karena berkah rahmat
serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang
Potensi SDA dan Kegiatan Masyarakat dalam mengelola SDA di Bali.
Makalah ini merupakan tugas proyek selama kami melakukan
pembelajaran Tema III yang membahas tentang Fungsi dan Peran Sumber Daya
Alam dalam Pembangunan Nasional. Dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang memberi bantuan,
dorongan, dan arahan kepada kami. Ucapan terima kasih tersebut kami
sampaikan kepada:

1. Bapak Kepala Sekolah SMP N 1 Slawi


2. Ibu/Bapak guru SMP N 1 Slawi
3. Guru bidang studi IPS, Bu Nurokhmah
4. Teman-teman SMP N 1 Slawi

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Kelompok kelas VIII.4

Anggie (02), Diah (08), Hening (16)

1|Page
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................. 1
Daftar Isi ............................................................................................. 2

I. Profil Wilayah
a) Peta ......................................................................................... 3
b) Letak Astronomis ................................................................... 3
c) Letak Geografis ...................................................................... 3
d) Keadaan Alam / Relief Tanah ................................................ 3
e) Keadaan Penduduk ................................................................. 4
f) Keadaan Ekonomi ................................................................... 5

II. Kekayaan SDA Unggulan


a) SDA Hayati Terbaharukan ...................................................... 6
b) SDA Non Hayati Terbaharukan .............................................. 7
c) SDA Non Hayati tak Terbaharukan ........................................ 7

III. Kegiatan Masyarakat dalam Memanfaatkan SDA


a) Ekstraktif ................................................................................ 8
b) Agraris .................................................................................... 8
c) Industri ................................................................................... 9
d) Perdagangan ........................................................................... 9
e) Jasa Pariwisata ....................................................................... 9

IV. Kegiatan Masyarakat dalam Mengelola SDA


a) Peran Lembaga Pengelola SDA ............................................. 11
b) Prinsip Penglolaan SDA ......................................................... 12

V. Lampiran
a) Kesimpulan ............................................................................. 14
b) Saran ....................................................................................... 14
Gambar Terkait ..................................................................................... 15

2|Page
I. PROFIL WILAYAH BALI
a) Peta

b) Letak Astronomis
Provinsi Bali terletak pada 83'40" - 850'48" LS dan 11425'53" - 11542'40" BT.
c) Letak Geografis
Provinsi Bali berbatasan dengan :
1. Utara : Laut Bali
2. Timur : Selat Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
3. Selatan : Samudera Indonesia
4. Barat : Selat Bali (Propinsi Jawa Timur)
d) Keadaan Alam / Relief Tanah
Tanah : Jenis tanah yang ada di Bali antara lain tanah regosol, tanah latosol,
tanah aluvial, tanah mediteran, dan tanah andosol.

3|Page
Jenis tanah yang dominan adalah Regosol seluas 224.869 ha. Tanah regosol adalah
tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah ini bersifat subur
karena berupa tanah aluvial yang baru diendapkan. Tanah ini peka terhadap erosi.
Jenis tanah lain adalah Latosol seluas 251.185 ha. Tanah ini terbentuk dari batuan
gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.Kesuburan tanah
Latosol umumnya sedang sampai sangat rendah
Tanah Aluvial seluas 27.458 ha. Tanah Alluvial merupakan tanah muda hasil
pengendapan material halus aliran sungai. Kesuburan tanah alluvial sangat
bergantung pada sumber bahan asal aliran sungai.
Tanah Mediteran seluas 36.000 ha. Tanah mediteran merupakan hasil pelapukan
batuan kapur keras dan batuan sedimen. Tanah ini merupakan tanah pertanian
yang subur
Serta tanah Andosol seluas 27,976 ha. Tanah jenis ini berasal dari bahan induk atau
abu vulkan. Kesuburan tanahnya rendah.
Iklim :
Daerah di Pulau Bali dan sekitarnya termasuk daerah beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin musim yang berganti setiap 6 bulan sekali. Pulau Bali memiliki
dua musim yaitu musim kemarau yang jatuh pada bulan April hingga Oktober, dan
musim hujan yang berlangsung dari Oktober hingga bulan April.
Kelembaban Udara di Bali rata-rata mencapai 79% dan temperatur udara
bervariasi antara 240 Celcius dan 32,80 Celcius. Curah hujan yang terjadi di daerah
Bali bervariasi antara dari yang terendah 893,4 mm dan yang tertinggi 2.702,6 mm.
Relief tanah :
Sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan dan bukit, membujur dari
barat ke timur. gunung-gunung tersebut, beberapa diantaranya masih aktif.
Selebihnya adalah berupa tanah datar yang dibagian selatannya lebih lebar daripada
dibagian utara.
e) Keadaan Penduduk
Persentase penduduk Provinsi Bali sekitar 1,7% dari 237.556.363 jiwa penduduk
di indonesia dengan kepadatan penduduk sekitar 622 Jiwa / Km2. Berikut jumlah
penduduk di Bali :
Jumlah Penduduk : 3 890 757 Jiwa
Jumlah Penduduk Miskin : 195,95 Jiwa
Jumlah Penduduk yang bersekolah : 439.942 Jiwa
Penduduk provinsi Bali mayoritas beragama Hindu dengan satu suku, yaitu Suku
Bali. Berikut adat di Bali :
Suku : Suku Bali

4|Page
Upacara adat : Ngaben (upacara pembakaran jenazah)
Bahasa : Bali, sasak.
Tarian adat : Tari Kecak, Tari Condong, Tari Panji Semirang, Tari Pendet.
Pakaian adat : pakaian adat bali hingga saat ini belum diketahui apa namanya,
karena berdasarkan info yang kami dapat bahwa pakaian adat Bali disetiap
masing-masing daerah memiliki ciri khas simbolik dan ornamen yang berbeda-
beda, baik berdasar dari acara kegiatan upacara, jenis kelamin maupun
umurnya.
Rumah adat : Gapura Candi Bentar.
Lagu daerah : Ngusak Asik, Macep-cepetan, Mejangeran, Ratu anom.
Alat musik : Gamelan bali (Seperangkat alat musik).
Senjata : Keris.
Seni hias : Lembu (seni hias khas Bali).

f) Keadaan Ekonomi
Sebagian besar perekonomian Bali disumbangkan dari sektor pertanian dan
industri pariwisata

Pendapatan Asli Daerah Bali (Milyar)


3000

2500
2,529
2000
2,042
1500
1,696
1000 1,392
1,164
1055
500 834

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Dari data di atas, pendapatan daerah Bali terus meningkat, hal ini menunjukkan
kegiatan ekonomi masyarakat terus menngkat dari tahun ke tahun.

5|Page
II. POTENSI SDA DI BALI

a) SDA Hayati Terbaharukan


SDA hayati dibagi dalam flora dan fauna :
1. Flora : Jeruk bali, salak, majegau, cengkih, cokelat, jagung, kelapa, kopi,
tembakau, ubi Jalar, singkong, dan hutan
2. Fauna : Babi, sapi, monyet, burung jalak bali

SDA Flora

Salak Bali Majegu

Tebu Hitam Jeruk Bali


SDA Fauna

Monyet Bali
Sapi Bali Burung
6|Page Jalak Bali
b) SDA Non hayati Terbaharukan
Tanah : Jenis tanah di Bali adalah tanah regosol, tanah latosol, tanah aluvial,
tanah mediteran, dan tanah andosol.
Tanah Regosol : Tanah regosol sangat cocok untuk pertanian khususnya
tanaman padi, kelapa, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.
Tanah Latosol : Tanah latosol banyak digunakan untuk pertanaman
palawija, padi, kelapa, karet, dan kopi.
Tanah Aluvial : Tanah aluvial banyak dgunakan untuk pertanian padi,
palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan.
Tanah Mediteran : Tanah mediteran cocok untuk tanaman palawija, jati,
tembakau, dan jambu mete.
Tanah Andosol : Tanah andosol cocok untuk perkebunan teh, kopi.
Air : Pantai, danau, tanjung, dan sungai untuk PLTA dan tempat wisata.
Air permukaan :
- Danau : Danau Batur, Danau Beratan, Danau Buyan dan Danau
Tamblingan.
- Tanjung : Tanjung bakung.
- Sungai : Sungai Ayun, Sungai Bubuh, Sungai Pakerisan, Sungai
Pancuran, Sungai Pangi, Sungai Patanu, Sungai Sangiang,
Sungai Sang-Sang, Sungai Sumbul, Sungai Unda.
- Pantai : Pantai Kuta, Pantai Tanjung Benoa, Pantai Dreamland,
Pantai Jimbaran, Pantai Nusa Dua, dll.
Air tanah dalam :
Udara : Untuk olahraga dan wisata.
Sinar matahari : Untuk PLTS
Uap : Untuk PLTU

c) SDA Non hayati Tak Terbaharukan


SDA nonhayati yang tidak dapat diperbarui adalah barang tambang. Manfaat
barang tambang dibagi menjadi 2, yaitu sumber enrgi dan bahan baku industri.
a) Sumber Energi :
Di Bali, tidak ada barang tambang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi.
b) Bahan Baku Industri
- Logam : Di Bali tidak ada barang tambang logam.
- Non logam : Batu-batuan

7|Page
III. KEGIATAN MASYARAKAT BALI DALAM
MEMANFAATKAN SDA

A. Ekstraktif
Masyarakat mengambil batu dari alam untuk dijual.
Masyarakat mengambil pasir dari pantai untuk dijual.

B. Agraris :
1. Pertanian
Masyarakat Bali banyak melakukan kegiatan pertanian, karena jenis tanahnya
yang subur. Komoditas yang dihasilkan atara lain :
Padi yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok
Melon sebagai tanaman jenis buah
Sawi sebagai tanaman jenis sayur, dll
Subak Bali adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem
pengairan sawah tradisional yang digunakan masyarakat Bali untuk pertanian
padi.
2. Perikanan
Kegiatan perikanan di Bali dibagi menjadi 2, yaitu perikanan laut dan
perikanan tambak.
Laut : Masyarakat Bali banyak melakukan budidaya perikanan laut.
Komoditas yang dihasilkan antara lain : rumput laut, kerapu, lobster.
Tambak : Selain perikanan laut, masyarakat Bali juga membudidayakan
perikanan tambak. Komoditas yang dihasilkan antara lain : bandeng, udang
windu, udang vanamei .
3. Peternakan
Masyarakat Bali banyak menernakkan hewan-hewan berikut :
Babi untuk diambil dagingnya
Sapi untuk diambil daging dan susunya
Ayam untuk diambil telurnya
Kuda untuk diambil susunya dan dimanfaatkan tenaganya.
4. Perkebunan
Masyarakat Bali banyak melakukan kegiatan perkebunan, karena keadaan
alamnya yang cocok untuk perkebunan. Komoditas perkebunan yang
dihasilkan antara lain : kakao, jambu mete, dan kopi.
Beberapa SDA hasil perkebunan dimanfaatkan untuk upacara ngaben, seperti
minyak atsiri, bau harum bunga tertentu (kenanga, melati, cempaka, pandan,

8|Page
sirih, dan cendana), dan dadap serta tebu hitam diperlukan untuk
menghanyutkan abu ke sungai.
5. Kehutanan
Masyarakat Bali banyak memanfaatkan hutan di Bali untuk hutan lindung,
yang berfungsi untuk menjaga flora dan fauna khas Bali serta menjaga kehijauan
di Bali.

C. Industri :
Batu-batuan dari alam diolah oleh masyarakat bali menjadi patung untuk
menggambarkan dewa dalam agama Hindu.
Pasir dari pantai diolah menjadi semen.
Ikan-ikan yang diambil dari laut dimanfaatkan untuk industri kuliner.
Pantai (Pantai Kuta), gunung (Gunung Batur), ataupun sungai (Sungai Telaga
Waja) yang ada di Bali dimanfaatkan untuk industri pariwisata.
Kegiatan pertanian seperti pertanian hortikultura (Kawasan Agrowisata Desa
Gadungan) dimanfaatkan sebagai industri agrowisata.

D. Perdagangan
Batu-batuan yang dibeli dari penambang dijual ke industri yang mengolahnya.
Pasir yang dibeli dari penambang pasir dijual kembali ke industri semen.
Ikan-ikan yang dibeli dari nelayan dijual kembali di pasar ikan.

E. Jasa Pariwisata
Jasa Pariwisata di Bali
Travel untuk ke tempat-tempat wisata di Bali.
Jasa penerbangan (Bandara Ngurah Rai) di Bali mengalami peningkatan karena
banyaknya turis yang datang ke Bali. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jalur
penerbangan ke Bali.
Jasa pelayaran (Pelabuhan Ketapang, Benoa, Padangbay, Gilimanuk, Singaraja)
di Bali meningkat, dengan banyaknya turis yang datang ke Bali
Objek Wisata di Bali
Pantai (Pantai Sanur), Pura (Pura Bukit Sari Sangeh), Danau (Danau Bedugul),
Air Terjun (Air terjun Banjar), Gunung (Gunung Batur) dimanfaatkan sebagai
objek wisata karena pemandangan alam yang indah permai sehingga banyak
dikunjungi wisatawan dari luar maupun dari dalam negri.
Kegiatan pertanian seperti pertanian hortikultura (Kawasan Agrowisata Desa
Gadungan) dimanfaatkan sebagai industri agrowisata, dll

9|Page
Hotel- hotel di Bali
1. Bali Hotel (Denpasar, Bali).
2. Bali Hyatt Hotel (Sanur, Bali).
3. Bali Oberoi Hotel (Kuta, Bali).
4. Kartika Plaza Beach Hotel (Bali).
5. Legian Beach Hotel (Kuta, Bali).
6. Natour Sindhu Beach Hotel (Sanur, Bali).
7. Nusa Dua Beach Hotel (Nusa Dua, Bali).
8. Pamecutan Palace (Denpasar, Bali).
9. Pertamina Cottage (Kuta, Bali).
10. Putri Bali Hotel (Nusa Dua, Bali).
11. Sanur Beach Hotel (Sanur, Bali).
12. Segara Village (Denpasar, Bali).
13. Sol Hotel (Nusa Dua, Bali).

Gambar Objek Wisata di Bali

10 | P a g e
IV. KEGIATAN MASYARAKAT BALI DALAM
MENGELOLA SDA

a) Peran Lembaga Pengelola SDA:


a. Operator :
Lembaga operator adalah lembaga yang secara langsung melakasanakan
pengelolaan terhadap sumber daya alam. Lembaga operator berperan :
Pengambilan sumber daya alam.
Pengolahan sumber daya alam.
Pemasaran sumber daya alam.
Contoh:
PT. PLN Bali, mengelola SDA yg dimanfaatkan sebagai sumber energi. SDA
yang dikelola antara lain air (PLTA ), sinar matahari (PLTS Karangasem & PLTS
Bangli) uap (PLTU ),
PT Bali Tourism & Development Corporation (BTDC), mengelola kawasan
tandus menjadi tempat wisata.
Peranan awal BTDC adalah memperoleh lahan, membuat Master Plan,
membangun prasarana dan Sarana Kawasan bertaraf Internasional, serta
menyusun sistem investasi yang menarik bagi Investor untuk menanamkan
modalnya di Nusa Dua Bali.
Organisasi Sosial Subak, mengatur irigasi pertanian di Bali yang
menghubungkan antara lingkungan, manusia, dan agama.
b. Regulator :
Lembaga regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan
peraturan. Ada dua macam lembaga regulator yaitu pemerintah pusat dan daerah,
sebagai berikut.
1) Pemerintah Pusat
UU No. 25 Tahun 1992 mengatur Tentang Perkoperasian
UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
UU No. 10 Tahun 2009 mengatur Tentang Kepariwisataan
UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2) Pemerintah Daerah
Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Usaha Jasa Perjalanan
Wisata, mengatur jasa usaha perjalanan wisata.
Perda Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Kepariwisataan Budaya Bali.
Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

11 | P a g e
Provinsi Bali, mengatur tentang lembaga yang mengatur penyuluhan sektor
pertanian, perikanan dan kehutanan.
Perda Provinsi Bali Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai Terpadu Provinsi Bali, mengatur pengelolaan dan pengaturan
lingkungan daerah aliran sungai.
c. Kontrol :
Lembaga kontrol adalah lembaga yang berperan mengawasi dan mengotrol
pelaksanaan pengelolaan SDA. Ada dua macam lembaga Kontrol yaitu lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah.
1) Pemerintah (Lembaga Yudikatif)
Lembaga pemerintah berperan :
Mengotrol pengelolaan SDA agar sesuai dengan asas keberlanjutan.
Mengawasi pengelolaan SDA agar sesuai dengan UUD 1945
Memberikan sanksi kepada pelanggar peraturan
Contoh:
DPRD Bali (Pemerintah) mengontrol kegiatan mengelola SDA, seperti
pertanian, pertambangan, dan lain-lain.
2) Non Pemerintah
Lembaga non pemerintah berperan :
Mengontrol dan mengedalikan eksploitasi sumer daya alam
Melakukan kontrol sesuai adat yang berlaku tentang pengelolaan SDA
Melaporkan kepada lembaga yang berwenang apabila ada pelanggaran dalam
pengelolan SDA.
Contoh:
Walhi Bali (Non Pemerintah) mengontrol kegiatan wahana lingkungan hidup,
seperti kebun binatang, cagar alam
b) Prinsip pengelolaan SDA :
1. Optimal :
Optimal adalah pemanfaatan sumber daya alam dengan cara mengambil
kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan kerugian demi kepentingan Negara dan rakyat, tetapi tetap
mempehatikan keberlanjutan SDA tersebut dikemudian hari.
Contoh :
Laut di Bali dimanfaatkan untuk perikanan laut. Selain itu, laut juga
dimanfaatkan sebagai sumber PLTA. Laut juga dimanfaatkan sebagai jalur
pelayaran.

12 | P a g e
Hutan di Bali diambil hasil hutannya, dimanfaatkan sampahnya, seperti
ranting, dan daunnya untuk pupuk atau kayu bakar. Selain itu hutan juga
dimanfaatkan sebagai cagar alam untuk menjaga flora dan fauna khas Bali
2. Lestari:
Lestari adalah upaya upaya yang dilakukan untuk menjaga SDA yang ada
tetap ada baik dilihat dari sifatnya maupun dari bentuknya.
Contoh :
Flora dan fauna khas yang ada di Bali dilindungi di Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa :
1) Cagar Alam:
Cagar Alam Batukahu (Luas 1.762,80 ha)
Cagar Alam Sangeh (Luas 10 ha)
2) Suaka Margasatwa :
Suaka Margasatwa Bali Barat (Luas 20.000 ha)
Menerapkan sistem terasering di perbukitan untuk mencegah longsor.
Menjaga dan melestarikan habitat laut (Taman Bawah Laut Pulau Menjangan).

13 | P a g e
V. LAMPIRAN

a. Kesimpulan

Pulau Bali terkenal dengan keindahan alamnya. Keindahan alam ini dimanfaatkan
untuk obyek wisata. Salah satu alasan turis datang ke Indonesia adalah untuk
mengunjungi Bali. Hal ini dapat meningkatkan devisa dan perekonomian daerah.

Namun, budaya asli Bali juga banyak yang diadaptasi agar menarik dilihat para
turis, sehingga budaya asli sedikit hilang. Ditambah dengan banyaknya wisatawan di
Bali, obyek wisata menjadi kotor dan tidak terjaga.

b. Saran

Walau dengan adanya budaya yang diadaptasi, masyarakat tidak boleh


melupakan budaya aslinya. Kebersihan obyek wisata tetap harus terjaga, walau
dengan banyaknya wisatawan yang ada. Cara untuk menjaga kebersihan antara lain
menambah petugas kebersihan di setiap obyek wisata.

14 | P a g e
GAMBAR TERKAIT

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai