Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Sorong Selatan saat
ini adalah sagu, hasil tambang dan hasil perikanan. Selama ini Kabupaten Sorong
Selatan dikenal memiliki areal sagu terluas di Papua Barat, namun luasan dan
potensi areal sagu belum terekam dengan baik. Bintoro, dkk., (2013) melaporkan
bahwa luas areal sagu di Sorong Selatan mencapai 160 ribu ha. Selanjutnya
perkiraan Bappeda Kabupaten Sorong Selatan luas areal sagu mencapai 148 ribu ha.
Potensi sagu yang tersedia mendorong tumbuhnya industri sagu dengan tercatatnya
dua industri sagu besar di distrik di pesisir selatan. Kedua industri sagu tersebut
memiliki areal 13 ribu ha hutan sagu di distrik Kais dan 40 ribu ha di distrik
Metamani (Bappeda, 2014). Sedangkan distrik lain masih memiliki potensi sagu
yang belum dimanfaatkan terutama untuk skala kecil dan menengah.
4. Pendistribusian air mineral pegunungan di Jawa Tengah ke Jawa Timur
Tirta Polengan merupakan merupakan produk olahan dari sumber air murni
kaki Gunung Merapi di Dusun Lembar, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi air minum dalam kemasan rendah
kontaminasi. Teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber air tersebut
menjadi air minum adalah Reverse Osmosis (RO). Pelaksanaan program dibagi
menjadi tiga tahapan, pertama adalah pra program, tahap pelaksanaan program, dan
keberlanjutan program. Tahap pra program dirinci menjadi 4 kegiatan yaitu dimulai
dengan observasi, menyiapkan alat dan bahan, membentuk kelompok usaha, dan
merancang desain label serta kemasan. Tahap pelaksanaan program dirinci menjadi
7 kegiatan yaitu meliputi sosialisasi program kepada masyarakat setempat, perbaikan
dan penambahan cabang saluran air, pemasangan penampungan air, pemasangan alat
Reverse Osmosis (RO), uji coba produk, pelatihan produksi dan pengemasan, dan
pendampingan produksi serta pengemasan.
5. Distribusi transaksi penjualan kaos konveksi Bandung ke Jakarta
Konveksi merupakan usaha mikro kecil dan menengah atau orang-orang juga
sering menyebutnya industri rumahan. Pada umumnya,pengusaha konveksi
mendapatkan pesanan dan jumlah yang besar pada momen-momen tertentu saja,
seperti menjelang lebaran, dan pergantian tahun ajaran baru. Spesifikasi ini
memudahkan pebisnis untuk menjalankan sebuah bisnis konveksi agar tetap lancar
dan semakin berkembang. Konveksi (pakaian jadi), dimana dikhususkan untuk
pakaian jadi untuk wanita dewasa. Yang lebih trend mengikuti perkembangan zaman
dan dirancang dengan motif yang menarik.
Pulau Sumatra dan Pulau Jawa terletak bersebrangan yang di batasi oleh
Selat Sunda. Pulau jawa merupakan pulau dengan jumlah penduduk terbesar dan
terpadat sehingga tentunya luas wilayahnya akan terbatas pada pemukiman saja.
Sedangkan Sumatra merupakan pulau yang memiliki banyak sekali perkebunan
skala besar salah satunya yakni kopi. Pulau Sumatra merupakan satu-satunya pulau
penghasil Komoditas kopi terbesar. Daerah yang paling terkenal dengan kopinya
adalah Aceh, Gayo, dan Lampung.
Mengingat bahwa pulau Jawa tidak memiliki perkebunan kopi sama sekali.
Maka terjadilah perdagangan Komoditas kopi antara pulau yakni pulau Sumatra ke
Pulau Jawa. Perdagangan ini telah terjadi sejak bertahun tahun yang lalu dan terus
berlanjut hingga kini dan mengedepankan prinsip ekonomi manjerial . Tentunya ini
merupakan salah satu contoh perdagangan antar pulau. Dimana pulau Sumatra
menjual kopi sebagai komoditas unggulannya ke Pulau Jawa.
2. Perdagangan Antara Pulau Jawa ke Papua
Siapa bilang Papua tidak bisa melakukan perdagangan antar Pulau. Sebab
ternyata Papua memiliki sumber pangan yang tentunya tidak dimiliki oleh Pulau
lainnya. Sumber pangan tersebut ialah sagu. Di Papua tidak akan sulit untuk
menemukan tanaman penghasil sagu. Sebab tanaman ini tumbuh subur didalam
hutan Papua yang masih asri dan jumlahnyapun begitu banyak. Sagu sendiri
merupakan sumber makanan dan merupakan makanan utama bagi orang papua.
Perdagangan sagu dari Pulau Papua ke Pulau Jawa terjadi karena di pulau
Jawa anda tidak akan bisa menemukan pohon sagu. Sedangkan pulau Jawa sendiri
membutuhkan tanaman Sagu sebagai bahan dasar pembuatan berbagai panganan dan
jajanan tradisional. Oleh sebab itu tentunya perdagangan sagu antara pulau Papua
dan Jawa merupakn perdagangan yang saling menguntungkan dan saling
membutuhkan.
5. Perdagangan Cinderamata Dari Pulau Bali Ke Pulau Jawa
Bali meruakan Pulau yang sudah dikenal dunia lewat keindahannya. Pulau
Bali selain menjadi tujuan pelancong juga merupakan pusat pembuatan kerajinan
tangan ukir dan pahat sebagai kriteria usaha kecil, menengah dan besar . Hampir
semua penduduk Bali memiliki kemampuan untuk membuat cinderamata. Selain di
jual di pulau Bali, ternyata permintaan cinderamata khas bali juga sangat tinggi di
pulau Jawa. Itulah yang kemudian membuat terjadinya perdagangan antar pulau Bali
dan Pulau jawa dengam jomoditas yang dijual adalah cinderamata Khas Bali.
Salah satu sektor penyumbang ekspor terbesar Indonesia berasal dari sektor
pertanian subsektor perkebunan yaitu minyak kelapa sawit. Industri minyak kelapa
sawit merupakan salah satu industri strategis sektor pertanian (agro-based industry)
yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan
Thailand. Hasilnya biasa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti
industri makanan, industri kosmetika, dan industri sabun. Prospek perkembangan
industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, karena terjadi peningkatan jumlah
produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Perkebunan
industri minyak kelapa sawit menyerap lebih dari 4,5 juta petani dan tenaga kerja
serta menyumbang sekitar 4,5 persen dari total nilai ekspor nasional (Suharto, 2007).
Hal ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor Crude Palm Oil
(CPO) terbesar di dunia.
3. Indonesia mengimpor jam tangan dari swiss