Anda di halaman 1dari 10

A.

Perdagangan Antar Daerah


1. Pembelian kerajinan dari Kasongan Bantul untuk dikirim ke Surabaya

Pusat kerajinan gerabah Kasongan pada awalnya berkembang di salah satu


Dusun Kajen yaitu Kasongan. Namun lama - kelamaan semakin menyebar ke dusun-
dusun lain, seperti Kalipucang, Tirto, Gedongan dan dusun-dusun di Kajen lainnya.
Sampai saat ini produk kerajinan tersebut tetap memakai nama Kasongan walaupun
pembuatannya tidak berada di Kasongan. Bahan baku utama yang digunakan oleh
pengrajin gerabah di Kasongan adalah lempung yang berasal dari Desa Bangunjiwo,
yang terletak berdekatan dengan 2 sentra industri gerabah Kasongan. Lempung dari
Bangunjiwo tersebut kemudian dicampur dengan lempung dari daerah lain dan pasir
untuk dijadikan adonan bahan gerabah.Dan pada tahun 1971 menjadi tonggak
bangkitnya usaha kerajinan gerabah di Kasongan, Bantul. Gerabah yang sebelumnya
diremehkan keberadaannya menjelma menjadi sebuah seni yang tidak
membosankan, dinamis, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Lambat laun,
keramik Kasongan mulai dikembangkan dalam skala besar pada 1980-an oleh Sahid
Keramik.
2. Pembelian kopi dari Temanggung ke Tegal
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten penghasil kopi
terbesar di Jawa Tengah. Pada tahun 2015 Temanggung mampu memghasilkan
1.305, 96 ton kopi Arabika dan 10. 254, 33 ton kopi robusta (BPS, 2015).
Melimpahnya biji kopi di kabupaten Temanggung, menjadikan banyak masyarakat
Temanggung tidak hanya menjual biji kopi namun mengolahnya menjadi roastbeen
dan bubuk kopi. Kesadaran petani kopi di kabupaten Temanggung untuk
mengembangkan usaha kopi ini cukup memberikan hasil yang optimal.
3. Perdagangan sagu dari Papua ke Papua Barat

Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Sorong Selatan saat
ini adalah sagu, hasil tambang dan hasil perikanan. Selama ini Kabupaten Sorong
Selatan dikenal memiliki areal sagu terluas di Papua Barat, namun luasan dan
potensi areal sagu belum terekam dengan baik. Bintoro, dkk., (2013) melaporkan
bahwa luas areal sagu di Sorong Selatan mencapai 160 ribu ha. Selanjutnya
perkiraan Bappeda Kabupaten Sorong Selatan luas areal sagu mencapai 148 ribu ha.
Potensi sagu yang tersedia mendorong tumbuhnya industri sagu dengan tercatatnya
dua industri sagu besar di distrik di pesisir selatan. Kedua industri sagu tersebut
memiliki areal 13 ribu ha hutan sagu di distrik Kais dan 40 ribu ha di distrik
Metamani (Bappeda, 2014). Sedangkan distrik lain masih memiliki potensi sagu
yang belum dimanfaatkan terutama untuk skala kecil dan menengah.
4. Pendistribusian air mineral pegunungan di Jawa Tengah ke Jawa Timur

Tirta Polengan merupakan merupakan produk olahan dari sumber air murni
kaki Gunung Merapi di Dusun Lembar, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi air minum dalam kemasan rendah
kontaminasi. Teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber air tersebut
menjadi air minum adalah Reverse Osmosis (RO). Pelaksanaan program dibagi
menjadi tiga tahapan, pertama adalah pra program, tahap pelaksanaan program, dan
keberlanjutan program. Tahap pra program dirinci menjadi 4 kegiatan yaitu dimulai
dengan observasi, menyiapkan alat dan bahan, membentuk kelompok usaha, dan
merancang desain label serta kemasan. Tahap pelaksanaan program dirinci menjadi
7 kegiatan yaitu meliputi sosialisasi program kepada masyarakat setempat, perbaikan
dan penambahan cabang saluran air, pemasangan penampungan air, pemasangan alat
Reverse Osmosis (RO), uji coba produk, pelatihan produksi dan pengemasan, dan
pendampingan produksi serta pengemasan.
5. Distribusi transaksi penjualan kaos konveksi Bandung ke Jakarta

Konveksi merupakan usaha mikro kecil dan menengah atau orang-orang juga
sering menyebutnya industri rumahan. Pada umumnya,pengusaha konveksi
mendapatkan pesanan dan jumlah yang besar pada momen-momen tertentu saja,
seperti menjelang lebaran, dan pergantian tahun ajaran baru. Spesifikasi ini
memudahkan pebisnis untuk menjalankan sebuah bisnis konveksi agar tetap lancar
dan semakin berkembang. Konveksi (pakaian jadi), dimana dikhususkan untuk
pakaian jadi untuk wanita dewasa. Yang lebih trend mengikuti perkembangan zaman
dan dirancang dengan motif yang menarik.

B. Perdagangan Antar Pulau


1. Perdagangan Antara Pulau Sumatra Dan Pulau Jawa

Pulau Sumatra dan Pulau Jawa terletak bersebrangan yang di batasi oleh
Selat Sunda. Pulau jawa merupakan pulau dengan jumlah penduduk terbesar dan
terpadat sehingga tentunya luas wilayahnya akan terbatas pada pemukiman saja.
Sedangkan Sumatra merupakan pulau yang memiliki banyak sekali perkebunan
skala besar salah satunya yakni kopi. Pulau Sumatra merupakan satu-satunya pulau
penghasil Komoditas kopi terbesar. Daerah yang paling terkenal dengan kopinya
adalah Aceh, Gayo, dan Lampung.
Mengingat bahwa pulau Jawa tidak memiliki perkebunan kopi sama sekali.
Maka terjadilah perdagangan Komoditas kopi antara pulau yakni pulau Sumatra ke
Pulau Jawa. Perdagangan ini telah terjadi sejak bertahun tahun yang lalu dan terus
berlanjut hingga kini dan mengedepankan prinsip ekonomi manjerial . Tentunya ini
merupakan salah satu contoh perdagangan antar pulau. Dimana pulau Sumatra
menjual kopi sebagai komoditas unggulannya ke Pulau Jawa.
2. Perdagangan Antara Pulau Jawa ke Papua

Kepulauan Papua merupakan pulau yang paling ujung di indonesia. Papua


amat terkenal dengan tambang emas dan juga kekayaan alam dan keindahan
panorama alamnya yang begitu mempesona. Namun, Papua tidak memiliki sumber
kekayaan alam seperti minyak bumi. Sehingga dalam kondisi ini mengharuskan
Papua untuk melakukan perdagangan dengan Pulau yang memiliki kekayaan minyak
bumi seperti solar sebagab contoh teori permintaan . Oleh sebab itu, maka terjadilah
perdagangan antar pulau di mana pulau jawa menjual Solar ke pulau Papua.
Mengapa pulau jawa, sebab di kepualauan Jawa tersebar sumber kekayaan
minyak bumi dan pusat pengenoran minyak terbesar. Oleh sebab itu, maka Jawa
memiliki kompditas minyak bumi berupa solar yang kemudian di jual di luar pulau.
Salah satu tujuan perdagangan pulau jawa adalah pulau Papua yang memang sama
sekali tidak memiliki sumber kekayaan minyak bumi. Maka jangan heran jika
sebelum pemerataan harga BBM harga solar di Papu sangat fantastis.
3. Perdagangan Dari Pulau Kalimantan Ke Pulau Papua
Kalimantan merupakan pusat daerah dengan perkebunan-perkebunan besar.
Sebab Kalimantan memiliki tanah gambut yang sangat cocok dipakai sebagai areal
perkebunan. Kalimantan juga merupakan daerah penghasil cengkeh kualitas terbaik.
Dimana pulau Jawa sendiri merupakan daerah yang memiliki pabrik rokok terbesar
di Indonesia seperti Djarum Kudus, dan Gudang Garam Kediri. Tentunya kedua
pabrik rokok tersebut membutuhkan komoditas cengkeh yang di pulau Jawa sendiri
tidak ada perkebunan cengkeh.
Sehingga inilah yang kemudian membuat perdagangan antar pulau
Kalimantan dan Jawa terjadi. Dimana Pulau Kalimantan menjual Cengkeh kepada
Pulau Jawa. Tentunya perdagangan ini sangat menguntungkan bagi kedua belah
pihak. Perdagangan ini telah berlangsung lama dan terus berlangsung hingga kini.
Bahkan kemungkinan besar dimasa yang akan datang skala penjualan cengkeh dari
Kalimantan ke Jawa akan semakin meningkat. Sebab hal tersebut mengikuti seiring
bertambah banyaknya pabrik-pabrik rokok skala menengah dan kecil yang juga
membutuhkan cengkeh sebagai bahan utama membuat cengkeh. 
4. Perdagangan dari Papua Ke Pulau Jawa

Siapa bilang Papua tidak bisa melakukan perdagangan antar Pulau. Sebab
ternyata Papua memiliki sumber pangan yang tentunya tidak dimiliki oleh Pulau
lainnya. Sumber pangan tersebut ialah sagu. Di Papua tidak akan sulit untuk
menemukan tanaman penghasil sagu. Sebab tanaman ini tumbuh subur didalam
hutan Papua yang masih asri dan jumlahnyapun begitu banyak. Sagu sendiri
merupakan sumber makanan dan merupakan makanan utama bagi orang papua.
Perdagangan sagu dari Pulau Papua ke Pulau Jawa terjadi karena di pulau
Jawa anda tidak akan bisa menemukan pohon sagu. Sedangkan pulau Jawa sendiri
membutuhkan tanaman Sagu sebagai bahan dasar pembuatan berbagai panganan dan
jajanan tradisional. Oleh sebab itu tentunya perdagangan sagu antara pulau Papua
dan Jawa merupakn perdagangan yang saling menguntungkan dan saling
membutuhkan.
5. Perdagangan Cinderamata Dari Pulau Bali Ke Pulau Jawa 

Bali meruakan Pulau yang sudah dikenal dunia lewat keindahannya. Pulau
Bali selain menjadi tujuan pelancong juga merupakan pusat pembuatan kerajinan
tangan ukir dan pahat sebagai kriteria usaha kecil, menengah dan besar . Hampir
semua penduduk Bali memiliki kemampuan untuk membuat cinderamata. Selain di
jual di pulau Bali, ternyata permintaan cinderamata khas bali juga sangat tinggi di
pulau Jawa. Itulah yang kemudian membuat terjadinya perdagangan antar pulau Bali
dan Pulau jawa dengam jomoditas yang dijual adalah cinderamata Khas Bali.

C. Perdagangan Antar Negara


1. Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam
Pemerintah membenarkan adanya tambahan importasi beras sebanyak
500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand, yang diputuskan dalam
Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian. Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan pemberitaan pada laman The Voice
Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah
menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu
ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.
2. Indonesia ekspor minyak kelapa sawit ke negara Malaysia dan Singapura

Salah satu sektor penyumbang ekspor terbesar Indonesia berasal dari sektor
pertanian subsektor perkebunan yaitu minyak kelapa sawit. Industri minyak kelapa
sawit merupakan salah satu industri strategis sektor pertanian (agro-based industry)
yang banyak berkembang di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan
Thailand. Hasilnya biasa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti
industri makanan, industri kosmetika, dan industri sabun. Prospek perkembangan
industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, karena terjadi peningkatan jumlah
produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Perkebunan
industri minyak kelapa sawit menyerap lebih dari 4,5 juta petani dan tenaga kerja
serta menyumbang sekitar 4,5 persen dari total nilai ekspor nasional (Suharto, 2007).
Hal ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor Crude Palm Oil
(CPO) terbesar di dunia.
3. Indonesia mengimpor jam tangan dari swiss

Walaupun banyak yang menggunakan jam tangan di Indonesia, tapi kita


masih melakukannya secara impor ternyata. Ada banyak para pengguna jam tangan
di Indonesia ini. Ada banyak merek jam tangan di pasaran Indonesia. Sebut saja
beberapa seperti Swatch, Casio, Fossil dan masih banyak lagi merek lainnya. Jenis-
jenisnya juga beragam, dari mulai jam analog, digital dan chronograph. am tangan
yang ada di Indonesia itu masih di impor dari negara lain. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS), Indonesia sudah mengimpor jam tangan hingga 2,4 juta kilogram
dari selama bulan Januari hingga Juni 2017 ini. Dalam nilai uang, semua itu
mencapai angka 41 juta dolar AS atau 546,3 miliar rupiah. Dari semua jam tangan
impor itu, jenis yang paling banyak adalah jenis jam tangan digital.
4. Penjualan kendaraan seperti sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya yang di impor
dari negara Jepang

Penjualan mobil impor 2019 terperosok di tengah perlambatan pasar otomotif


seiring langkah pemerintah mengatasi defisit neraca perdagangan. Berdasarkan data
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), impor mobil secara utuh
sepanjang 2019 anjlok 15,6 persen menjadi hanya 46.671 unit. Impor dari Jepang,
India, Thailand, dan Prancis tercatat turun, sedangkan dari Malaysia dan Jerman
meningkat. Kendati demikian, mobil dari Jepang berhasil menguasai  pasar lantaran
tipisnya penurunan impor dibandingkan mobil dari India yang menurun drastis.
Hampir seluruh produk dari India tersebut bermerek Suzuki, seperti Baleno, Ignis,
dan SX4.
5. Indonesia mengimpor biji kopi yang berasal dari negara Brazil

Meski terbilang sebagai produsen serta memiliki berbagai varietas kopi


terbaik dunia, Indonesia masih mengimpor kopi dari sejumlah negara. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kopi Indonesia pada Januari-Februari 2019
tercatat sebesar 1.259 ton dengan nilai US$ 4,73 juta. Impor kopi paling besar
datang dari Brasil dengan volume sebanyak 806 ton dengan nilai US$ 2,86 juta,
kemudian disusul Vietnam sebanyak 247 ton dengan nilai US$ 585 ribu. Sisanya
didatangkan dari Malaysia, Timor Leste, dan Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai