Anda di halaman 1dari 27

ANEKA KULINER

MALUKU

SILMI SALIMAH
KM 41-09
Page
0
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepulauan Maluku adalah sekelompok pulau di Indonesia yang merupakan
bagian dari Nusantara. Kepulauan Maluku terletak dilempeng Australia. Ia
berbatasan dengan pulau Sulawesi di sebelah barat, papua nugini di timur,
dan timor leste di sebelah selatan. Pada zaman dahulu, Bangsa eropa
menamakannya “Kepulauan Rempah-Rempah”. Hal ini dikarenakan provinsi
Maluku sebagai penghasil rempah-rempah terbaik, hasil utama provinsi
Maluku adalah pala dan cengkeh.
Selain kekayaan perkebunannya Maluku juga terkenal dengan hasil
lautnya yang melimpah, hal ini tidak mengherankan karena Maluku terletak di
daerah kepulauan.Karena hal itu masakan daerah Maluku juga banyak
menggunakan bahan utama dari ikan. Banyak makanan Maluku yang
berbahan dasar dari hasil laut misalnya ikan kuah kuning, colo-colo, gehu ikan,
dll. Makanan pokok masyarakat Maluku bukan nasi melainkan sagu, biasanya
mereka membuat papeda sebagai pengganti nasi tetapi makanan itu tidak
kalah nikmatnya dari nasi hal ini tidak jauh berbeda dengan masyarakat
papua, hal ini dikarenakan pohon sagu banyak ditemui di daerah tersebut.
Dengan semakin berkembangnya objek wisata di Indonesia Maluku dapat
dijadikan salah satu objek wisata maupun kuliner bagi mereka pecinta
makanan laut (seafood) maupun wisata objek pantainya. Maluku memiliki
makanan yang patut untuk dicoba misalnya papeda yang terbuat dari sagu
yang sangat cocok apabila disajikan dengan ikan kuah kuningnya yang bercita
rasa pedas dan asam dan tentunya tidak akan mengecewakan, karena daerah
Maluku memiliki cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan provinsi

1
lainnya.untuk itu penulis ingin membahas makanan khas lainnya yang ada di
provinsi Maluku.

B. LETAK GEOGRAFIS PROVINSI MALUKU

1. Letak Geografis
Secara astronomis, Maluku terletak pada 3°'-8,30° Lintang Selatan dan
125,45°-135° Bujur Timur, secara geografis terletak di antara Provinsi
Maluku

2. Batas Wilayah
Secara geografis, Provinsi Maluku dibatasi oleh Provinsi Maluku Utara
disebelah utara; Provinsi Papua Barat disebelah timur; Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Tengah disebelah Barat; serta dengan Negara
Timor Leste dan Australia disebelah selatan.
Sesuai karakteristik wilayah Maluku sebagai wilayah kepulauan, dalam
aspek penataan pembagunan, Maluku memiliki konsep gugus pulau, laut
pulau dan pintu jamak (multi gate) dengan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan publik, pusat
perdagangan serta lalu lintas arus barang dan jasa.
Berdasarkan pendekatan geografis, kesamaan budaya, alam dan
kecenderunganorientasi, kesamaan perekonomian dan potensi sumber

2
daya alam, maka wilayah kepulauan Maluku dapat dikelompokkan dalam
enam gugus pulau masing-masing : Gugus Pulau Pertama meliputi Pulau
Buru,Pulau Seram, Pulau Ambon,Kepulauan Lease(Pulau Saparua, Haruku
dan Nusalaut), Geser,Gorom,Monowako,Banda,Teon,Nila dan Serua.
Gugus Pulau Kedua meliputi Kepulauan Kei dan Kesui. Gugus Pulau Ketiga
meliputi Kepulauan Aru. Gugus Pulau Keempat meliputi Kepulauan
Tanimbar (Pulau Yamdena), Larat,Waliaru,Selaru,Selu,Sera dan Molu.
Gugus Pulau Kelima meliputi Kepulauan Babar dan Pulau Sermata. Gugus
Pulau Keenam meliputi Pulau Damar,Romang,Leti,Moa,Lakor,Kisardan
Wetar.

3. Kondisi Lahan
Ketersediaan sumberdaya lahan di Provinsi Maluku relatif sangat terbatas,
karenakondisi geografis wilayah yang mencirikan provinsi Maluku sebagai
daerah kepulauan, dengan luas laut jauh lebih besar dari luas daratan.Pada
Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, sumberdaya lahan yang bisa
dikembangkan menjadi potensi ekonomi untuk Maluku adalah sebagai
berikut :
 Tanaman pangan, luas areal tahun 2000 adalah 57.843 HA dengan
potensipengembangan 189.026 Ha
 Perkebunan, luas areal tahun 2000 adalah 143.514 Ha dengan
potensipengembangan 11.724 Ha
 Hasil hutan, luas hutan produksi tetap di Maluku pada tahun 2002
adalah67.675,40 Ha, hutan produksi terbatas 581.013,40 Ha, hutan
konversi1.893.323,94 Ha, dengan potensi pengembangan 1.441.478 Ha

4. Iklim dan Cuaca


Kepulauan Maluku beriklim tropis dan iklim Muzon dimana iklim ini
sangatdipengaruhi oleh lautan yang luas dan berlangsung serimana

3
dengan iklim yangada. Temperatur rata-rata dari tiga stasiun BMG adalah
27°C, dengan curah hujansepanjang tahun 2005 sebesar 184,13 mm.

C. SOSIO BUDAYA PROVINSI MALUKU


Orang Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat
Jumat.Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan
siangbersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi warung-
warungmakan bersama teman-teman. Salah satu tradisi makan siang di hari
Jumat adalahmakan pupeda (di Maluku dan Papua disebut papeda) yaitu sagu
yang dimasak dengan air, bentuknya mirip seperti lem kanji. Pupeda umumnya
disantap denganikan kuah soru. Yang dimasak untuk kuah soru biasanya adalah ikan asar
(diasapdengan api gonofu alias sabut kelapa). Soru berarti asam.Kuahnya
bening,dengan tone asam-pedas, serta aroma smokey dari ikan asar.

BAB II
KULINER MALUKU

A. BAHAN DAN BUMBU MASAKAN PROVINSI MALUKU


Bahan yang sering digunakan dalam membuat masakan Maluku adalahsagu,
ikan, dll. Dalam masakan Maluku bumbu yang sering digunakan adalahkunyit,
kemiri, belimbing wuluh, asam mawe, bawang merah, dll. Masyarakat Maluku
sejak dahulu terkenal akan hasil perkebunannya, hasil utama
dariperkebunannya adalah cengkih, pala, cokelat, dll. Dan hasil perkebunan
itu telahdikenal sejak dahulu pada zaman VOC.

B. ALAT MASAK DAN ALAT HIDANG KHUSUS


Alat masak yang digunakan masih sangat tradisional, misalnya
dalampembuatan papeda alat yangg digunakan termasuk sangat sederhana

4
kita hanyamembutuhkan wadah yang besar untuk meletakkan tepung sagu dan sendok
kayuuntuk menguleni tepung sagu dan kayu berbentuk sumpit yang agak besar
yangberguna untuk mengambil sagu yang telah siap untuk dikonsumsi. Alat
hidangyang digunakan juga masih sangat sederhana, biasanya dengan
menggunakanpiring yang terbuat dari seng. Kebanyakan alat masak yang
digunakan terbuat darikayu.

C. METODE DAN TEHNIK OLAHAN MASAKAN


Metode dan teknik olah masakan khas daerah Maluku kebanyakan denganmetode
merebus dan memanggang. Masyarakat daerah ini lebih sukamenggunakan
teknik dan metode pengolahan makanan kukus (baking), merebus,dan
mengoven. Teknik dan metode pengolahan yang digunakan lebih
tradisional.Memanggang pun bukan memanggang dengan menggunakan oven yang
modernnamun menggunakan batu berbentuk balok didalamnya yag sebelumnya
sudahdibakar dengan api menyala sampai benar-benar panas. Metode dan
teknik olahini biasanya sering digunakan dalam pembuatan sagu bakar.

D. PENYAJIAN MASAKAN 
Untuk membuat papeda tepung sagu diambil secukupnya, diletakkan didalam
sebuah wadah kemudian disiram dengan air panas mendidih sambil
diaduk sampai berwujud lembek seperti lem. Untuk mengkonsumsinya
biasanya ditemani dengan ikan masak kuah kuning, yang dinamai ikan baretang. Sagu
juga menjadi bahan pangan pokok di Maluku dalam bentuk lain. Tepung sagu
kering dilembabkan dengan sedikit arang, lalu dibakar dalamcetakan dari
tanah liat, sehingga membentuk balok-balok kecil. Setelah dimasak,sagu
kering ini dapat tahan berbulan-bulan. Teksturnya sangat keras, dan bila
dimakan begitu saja dapat mengakibatkan gigi rontok.Sagu dimakan dengan
cara melembabkannya terlebih dulu. Bisa dimakan sebagai cemilan,
dicocolkan ke dalam kopi panas atau teh panas, lalu dimakan. Dengan cara
yang sama, sagu kering dicocolkan ke dalam masakan berkuah misalnya ikan kuah

5
asam agar lunak, dan kemudian dimakan.Bubur ne dibuat dari sagu yang
berbentuk bulatan kecil-kecil berwarna putih,merah muda, atau merah.
Bulatan sagu ini dimasak dalam santan sampai empuk,kemudian dicampur
dengan gula merah, daun pandan, dan kayu manis. DiMaluku, jangan pernah
menyebut gula merah sebagai gula jawa. Gula merah darikelapa banyak
diproduksi di Saparua, karenanya dikenal dengan sebutan gulasaparua.Bubur
ne adalah pencuci mulut (dessert) populer bila disajikan dengan es.
Biladisajikan panas, biasanya dihidangkan bersama sagu. Lagi-lagi, sagu
dicelup kedalam bubur ne panas supaya lunak, dan menjadi snack yang
mengenyangkan.

E. MASAKAN KHAS DAERAH


1. Kopi sibu-sibu maluku

Kopi Sibu-sibu adalah minuman tradisional yang berasal dari Maluku.


Minuman ini merupakan sebuah jenis kopi robusta yang di proses dengan
cara tradisional sehingga tidak menghilangkan aroma asli kopi. Didalam kopi
ini terdapat campuran biji ketapang muda dan bubuk cengkeh yang di
haluskan sehingga menjadi minuman masyarakat Maluku dengan rasa yang
khas.

Bahan-bahan
 Kopi robusta (1 sdm)

6
 Bubuk cengkeh (1/4 sdt) dapat ditambah jika suka
 Biji ketaoang (2 sdm) cincang kasar
 Gula pasir (1/2 sdm)
 Air brsih secukupnya
 
Cara Pembuatan
 Siapkan panci, rebus air dalam panci sampai mendidih. Masukkan
kopi kemudian aduk sampai rata.
 Siapakn gelas saji (yang tahan panas). Taruh gula pasir, bubuk
cengkeh ke dalam gelas saji.
 Tuangkan kopi yang masih mendidih ke dalam gelas saji. Tambahkan
biji ketapang yang telah dicacah kemudian aduk sebentar.
 “Kopi Sibu-sibu Khas Maluku Yang Mantap” siap dihidangkan.

2. Gohu ikan Maluku

Gohu Ikan Maluku merupakan salah satu makanan yang berasal dari Maluku.
Makanan ini terbuat dari bahan dasar Ikan Tuna atau Cakalang. Gohu
memiliki cita rasa yang unik yaitu rasa asam segar, gurih dan sedikit manis
bercampur dengan kenyalnya daging ikan segar. Meski tidak dimasak di atas
api, daging ikan tuna yang kemerahan akan menjadi putih karena disiram
dengan perasan lemon cui. Gohu ikan paling cocok dinikmati bersama
dengan pisang atau singkong rebus sebagai sumber karbo.

7
Bahan-bahan
Bahan Utama
 200 gram ikan tuna
 1 genggam kacang tanah goreng (atau kenari sangrai), tumbuk
kasar
 4 sdm minyak kelapa
Bahan Bumbu
 10 cabe rawit (rica gufu), rajang kasar
 1 genggam kemangi (balakama), sebagian rajang kasar
 10 siung bawang merah, rajang kasar
 2 lemon cui (limau kasturi, jeruk kunci, kietna)
 garam
 
Cara Pembuatan
 Ikan tuna mentah dipotong dadu, lalu dicuci dan dilumuri dengan
perasan lemon cui dan garam.
 Campurkan dengan rajangan kemangi. Bila tidak tersedia lemon cui,
dapat diganti jeruk nipis.
 Campurkan rajangan cabe rawit, bawang merah, dan kacang tanah.
 Siram dengan minyak panas. Goreng. Bila ingin agar tuna lebih
matang, minyak panas dapat ditambah, agar semua permukaan tuna
terpapar pada minyak panas.
 Sajikan dengan hiasan daun kemangi.

3. Nasi Lapola

8
Nasi lapola merupakan makanan khas Ambon yang berasal dari campuran
nasi dan kacang tolo atau di Jawa biasa disebut dengan kacang kedele merah.
Nasi lapola menjadi salah satu masakan favorit masyarakat Ambon karena
cita rasanya yang gurih dan pulen.

Bahan-bahan 
 Kelapa (agak muda, parut memanjang), 1 butir
 Kacang tolo (bersihkan, rendam semalaman), 250 gram
 Air bersih, 600 ml
 Daun pandan (robek-robek), 1 lembar
 Beras (bersihkan, cuci), 500 gam
 Garam dapur secukupnya
 Cara Pembuatan

 Rebus kacang tolo samapi menjadi lunak dan cairan bersamanya


mengering. Angkat.
 Selanjutnya rebus air bersama dengan daun pandan hingga
mendidih, lalu tambahkan beras yang sudah dibersihkan sebelumnya
dan masak dengan api kecil hingga matang dan air menyusut.
Angkat.
 Setelah itu, campur jadi satu beras yang telah diolah tadi serta
kacang tolo rebus bersama dengan parutan kelapa dan garam dapur.
Aduk merta.
 Setelah semua dicampur, kemudian tuangkan ke dalam dandang dan
kukus selama ½ jam lamanya sampai matang sempurna. Angkat lalu
tuang dalam wadah.

9
 Dinginkan nasi dengan cara dikipas dan diaduk perlahan agar nasi
terasa pulen.
 Nasi lapola saip dihidangkan.

4. Lapis Pararo

Lapis Palaro merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari
Maluku. Makanan ini terbuat dari bahan dasar daging sapi yang dicampur
dengan bumbu rempah. Cara membuatnya cukup mudah, daging sapi diiris
tipis, kemudian larutkan air, garam, gula pasir, dan tepung maizena. Haluskan
bumbu yang terdiri dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, kencur,
jahe, pala, jinten, cengkeh, dan ketumbar. Daging sapi tadi digoreng terlebih
dulu sampai kuning kecoklatan, kemudian air sisa rebusan daging dimasak
sampai mendidih dicampur dengan larutan tepung maizena. Aduk hingga
meletup. Sajikan daging sapi dengan disiram saus dari tepung maizena
tersebut.

10
Bahan-bahan
Bahan Utama
 500 gr daging sapi, iris memotong serat
 700 ml air
 minyak goring
 1 sdm tepung sagu, larutkan dengan 3 sdm air

Bahan yang dihaluskan


 5 bh cabai merah
 7 bh bawang merah
 3 siung bawang putih
 2 cm jahe
 4 cm kencur
 2 bh cengkih
 ½ bh biji pala
 ¼ sdt jintan
 1 sdt ketumbar
 2 sdt garam
 1 sdt gula pasir

Cara Pembuatan
 Aduk daging, air, dan bumbu halus, lalu masak di atas api sedang
sampai matang. Kecilkan api, lanjutkan memasak hingga airnya
tersisa 250 ml. Angkat.
 Goreng daging sampai kecoklatan, sisihkan.
 Masukkan larutan tepung sagu ke dalam kaldu sisa rebusan daging,
masak sambil diaduk hingga meletup-letup.

11
 Tata daging di piring hidang lalu sajikan dengan siraman saus.

5. Kohu-kohu

Kohu-Kohu merupakan kuliner khas Ambon, Provinsi Maluku. Ambon banyak


memiliki kuliner berbahan dan bumbu rempah local yang jarang dikenal
masyarakat nusantara, salah satunya adalah Kohu-Kohu ini. Kesan awal saat
melihat kuliner ini, membuat anda mengira bahwa ini adalah Urap, yang
berisi berbagai macam sayuran dengan campuran kelapa parut asal Jawa.
Berbeda dengan urap, Kohu-Kohu dibuat dari ikan teri kecil basah yang
dicampur dengan beberapa sayuran mentah. Ada juga varian yang
menggunakan suwiran ikan cakalang atau tongkol asap yang telah dikukus
sebagai pengganti ikan teri. Kacang panjang, tauge, bayam, mentimun dan
daun kemangi diaduk bersama bawang merah yang telah diiris, serta parutan
kelapa. Tidak ketinggalan perasan jeruk nipis diakhir penyajian untuk
memberi rasa asam segar yang khas.

Bagi masyarakat Ambon sendiri, Kohu-Kohu merupakan makanan sehari-hari.


Kohu-Kohu juga umum ditemui pada acara pernikahan, syukuran,atau
perayaan besar lainnya. Kohu-Kohu yang bercita rasa segar dan gurih ini,
akan terasa lebih nikmat jika anda menyantapnya bersama dengan “kasbi”
atau singkong rebus, dan sangat cocok dinikmati dengan nasi dan lauk pauk.

12
Bahan-bahan
Bahan Utama
 350 gram daging ikan tongkol, dikukus
 250 gram ketimun, dipotong-potong kotak 1 cm
 200 gram tauge
 20 tangkai daun kemangi
 5 lonjor kacang panjang, dipotong 1/2 cm
 1 1/4 sdt garam
 1 sdt jeruk nipis
 1/2 buah kelapa setengah tua, diparut kasar
Bahan yang dihaluskan
 5 butir bawang merah
 3 buah cabai merah
 1 sendok teh air jeruk nipis
 1 sendok teh terasi
 1 1/4 sendok teh garam
Cara Pembuatan
 Campurkan ketimun dengan 1/2 sendok teh garam, aduk sampai
layu. Tiriskan hinga kering.
 Campur parutan kelapa dan bumbu halus lalu peras, buang airnya.
 Tambahkan ikan tongkol, daun kemangi, taoge, kacang panjang,
garam, dan air jeruk. Aduk, sajikan.

6. Ikan Kuah Pala Banda

13
Ikan Kuah Pala Banda merupakan salah satu makanan tradisional yang
berasal dari Maluku. Terbuat dari bahan dasar ikan segar, biasanya
menggunakan ikan kakap atau kerapu yang dicampur dengan buah pala
sebagai bumbunya. Rasanya cukup unik yakni campuran antara rasa asam
dan pedas. Pedas yang dihasilkan bukan berasal dari pedas cabai, namun
berasal dari pedas merica dan bumbu rempah lainnya. 
Ikan Kuah Pala Banda biasanya disajikan dengan nasi, urap daun papaya,
sambal bekasang serta ulang-ulang. Sambal bekasang adalah sambal yang
terbuat dari ikan cakalang, cabai dan perasan jeruk limau. Sedangkan ulang-
ulang adalah campuran beberapa sayuran segar seperti kangkung, kacang
panjang, mentimun, wortel, terong, tauge yang dicampur dengan bumbu
terasi, kenari tumbuk, cabai serta sedikit cuka dan garam.

14
Bahan-bahan
 500 gr ikan tongkol/cakalang/tenggiri
 600 ml santan dari ½ butir kelapa
 1 ½ sendok teh garam
 1 sendok makan asam jawa, larutkan dengan 50 ml air, saring
 Minyak untuk menggoreng Bumbu Halus dan Pelengkap
 6 butir bawang merah
 5 siung bawang putih
 4 buah cabai merah keriting
 4 lembar daun jeruk
 3 cm kunyit
 2 sendok teh ketumbar, sangria
 1 sendok teh garam
 ½ sendok teh merica butiran
 ½ sendok teh penyedap rasa, jika suka
 ½ sendok teh gula pasir
 1 lembar daun salam
 1 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
 1 ikat kecil kemangi, ambil daunnya
 
Cara Pembuatan
 Bersihkan ikan tongkol, potong-potong dan lumuri ikan dengan
garam dan larutan air asam. Diamkan 10 menit, tiriskan. Goreng ikan
sampai matang dan kecokelatan. Angkat, sisihkan
 Panaskan sedikit minyak sisa menggoreng ikan. Tumis bumbu halus,
daun salam, daun jeruk purut, serai dan lengkuas sampai harum dan
matang. Tambahkan santan dan gula pasir, didihkan sambil diaduk
rata
 Masukkan ikan tongkol goreng, kecilka api. Didihkan sekali lagi,
angkat

15
 Masukkan daun kemangi, aduk rata.

7. Ikan Komu Asar

Ikan Komu Asar merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari
Maluku. Makanan ini berbahan dasar ikan cakalang yang dimasak dengan
cara ditusuk dan diasap hingga rentang waktu satu jam, setelah itu tunggu
hingga matang. Ikan Komu ini biasanya disajikan dengan sambal colo-colo
dan nasi putih hangat. Selain menggunakan bahan utama Ikan Cakalang,
makanan ini juga dapat menggunakan ikan Tuna atau ikan Tongkol.

Bahan-bahan
Bahan Utama

16
 1 ekor ikan tongkol atau ikan tuna 
 2 lembar daun pisang yang udah kamu bentuk ukuran untuk
membungkus ikan 
Bahan yang dihaluskan
 4 sendok garam 
 4 batang cabai rawit dan kalau pengen yang pedas lagi ya kamu bisa
nambah lagi pedasnya 
 5 siung bawang merah 
 2 buah tomat 
 2 buah jeruk nipis

Cara Pembuatan
 Bersihkan ikan tongkol atau ikan tuna dengan air bersih dan
kemudian oleskan garam ke ikan tersebut 
 Bungkus ikan tersebut dengan daun pisang yang udah di bentuk
sesuai dengan bentuk ikan tersebut 
 Kemudian panggang ikan tersebut ke dalam panggangan yang sudah
panas,panggang ikan sampai berbauk sedap. 
 Kemudian angkat ikan dari panggangan,pindahkan di tempat
hidangan 
 Lalu membuat sambal sambal jeruk dengan bumbu halus 
 Tris bumbu halus seperti bawang merah, tomat, cabai lalu ditambah
air jeruk nipis 

8. Talam Sagu Bakar

Talam Sagu Bakar merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal
dari Maluku. Makanan ini terbuat dari sagu rangi dan tepung beras yang
dicampur dengan mentega, kacang brenebon (kacang merah), dan kenari,

17
lalu dimasak dengan cara di bakar. Memiliki cita rasa yang manis, dan sangat
cocok untuk dijadikan cemilan ringan.

Bahan-bahan
Bahan i
 600 ml air untuk merendam
 150 ml santan dari 1/2 butir kelapa
 150 gram gula palem
 100 gram sagu ambon atau sagu rangi
 50 gram tepung beras
 25 gram tepung kanji
 1/4 sendok teh garam
Bahan ii
 400 ml air untuk merendam
 150 ml santan dari 1/2 butir kelapa
 50 gram sagu ambon atau sagu rangi
 35 gram tepung beras
 25 gram tepung kanji
 4 mata atau 50 gram nangka, dipotong kotak 1/2 cm
 1/2 sdt garam

Cara Pembuatan
 Bahan I, rendam sagu rangi sampai mekar, tiriskan. Tambahkan
bahan I lainnya, aduk sampai rata.
 Tuangkan adonan ke dalam cetakan kue mangkuk hingga
3/4nya.Kukus selama 10 menit.
 Bahan II, rendam sagu rangi sampai mekar, tiriskan. Tambahkan
bahan lain dari bahan II kecuali nangka. Adonan dari bahan II
dituangkan ke atas bahan I, lalu taburkan nangka di atasanya

18
 Kukus kurang lebih 10 menit. Angkat dan sajikan.

9. Bubur Sagu Ubi

Bubur Sagu Ubi merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari
Maluku. Makanan ini terbuat dari sagu lempengan, gula merah, daun pandan
dan ubi merah rebus yang dicampurkan dengan santan kental dan taburan
kenari. Memiliki cita rasa manis dengan kuah yang kental.

Bahan-bahan
Bahan Utama
 100 gr sagu lempengan
 100 gr ubi merah, potong dadu 1/2 x 1/2 cm

19
 100 gr kenari, kupas, cincang kasar untuk taburan.
 100 gr gula pasir
 100 gr gula merah, sisir
 2 lbr daun pandan, ikat simpul
 1 lt air
Bahan Kuah
 250 ml santan dari 1 btr kelapa kupas parut
 2 lbr daun pandan
 1 sdt garam

Cara Pembuatan
 Sagu direndam dalam 500 ml air. Diamkan selama 1 jam hingga
mengembang. Tiriskan, buang airnya.
 Campurkan 1 liter air bersama gula pasir, gula merah, dan daun
pandan, Masak hingga gula larut. Angkat, saring.
 Didihkan kembali air gula, masukkan ubi merah dan sagu yang telah
lunak. Masak sambil terus diaduk hingga matang dan kental.
Membuat Kuah
 Masak santan, daun pandan, dan garam hingga mendidih, sambil
terus diaduk hingga santan kental. Angkat, sisihkan.
 Siapkan mangkuk saji, letakkan bubur sagu ke dalamya.
 Beri saus dan taburi kenari cincang. Sajikan.

10. Rujak Natsepa

Rujak Natsepa merupakan kuliner khas asal jota Ambon, Maluku. Nama
“Rujak Natsepa” muncul karena rujak ini dijajakan hanya di sekitar Pantai
Natsepa. Dijual oleh ibu-ibu yang akrab disapa dengan panggilan “Tanta-
tanta” jual rujak. Keberadaan rujak natsepa ini telah hadir sejak tahun 1800-

20
an, dimana waktu itu para tentara Portugis kerap menikmati buah-buahan.
Dari situlah masyarakat Ambon menemukan ide dengan memadukan buah-
buahan dengan bumbu kacang yang diberi rasa pedas di dalamnya.

Ciri khas rujak natsepa adalah bumbunya yang terbuat dari gula aren, kacang,
dan asam. Gula aren digiling atau diulek bersama kacang tanah yang sudah
digoreng kemudian ditambah buah tomi-tomi (asam) dan garam secukupnya.
Buah tomi-tomo itu menghasilkan asam yang lembut, sehingga saat dimakan
akan terasa enak apalagi pas di lidah. Paduan dengan buah-buahannya pun
menjadi lebih enak. Dalam proses pengulekannya, rujak ini cukup dilakukan
sebanyak enam kali ulekan saja dan jangan dihancurkan terlalu halus, karena
sensasi kacangnya jadi nilai utama dalam menyantap rujak natsepa.

Jika ingin pedas ditambahkan beberapa buah cabe, tetapi sebelum itu buah-
buahan harus dipotong kecil-kecil untuk dicampur dengan bumbu yang sudah
digiling. Buah-buahan yang dipergunakan adalah buah segar seperti jambu,
papaya, mangga, nanas, belimbing, pala, ubi jalar, bengkoang, kedondong,
timun, dan lain-lain. Rasa dari rujak ini asam manis asin bercampur aduk,
ditambah banyaknya kacang dipermukaan rujaknya. Selain rujak yang dijual
pada kios-kios terdapat juga es kelapa muda, sagu gula, jagung rebus, pisang
goreng, dan makanan lainnya. Hanya ada tiga tempat yang terkenal menjual
rujak seperti di Pantai Natsepa yaitu, Pantai Tapal Kuda, Benteng Amsterdam,
dan Pantai Natsepa sendiri.

Bahan-bahan
Bahan Utama
 100 gr mentimun, potong melintang tipis
 200 gr daging mangga, iris tipis
 100 gr nanas, iris tipis

21
 200 gr bengkuang, iris tipis
 200 gr papaya mengkel, iris tipis
 100 gr kacang tanah, sangrai tumbuk kasar
Bahan Bumbu
 bh cabai merah
 5 bh cabai rawit
 1 sdt terasi
 1 sdm asam jawa
 100 gr gula aren
 3 sdm kecap manis
 1 sdt garam
 Belimbing asam atau tomi – tomi secukupnya

Cara Pembuatan
 Haluskan cabai merah, cabai rawit, terasi dan asam jawa, tomi tomi /
belimbing, gula pasir, kecap manis
 Masukkan buah yang sudah dipotong dalam baskom, tuangkan kuah
dan diamkan sebentar supaya bumbu meresap ke dalam buah.
 Sajikan.

Tentang Penulis

22
SILMI SALIMAH, lahir di Tasikmalaya, 29 Agustus 1999. Putri dari pasangan
Edwin Arief dan Nurul Amaliah adalah seorang anak tunggal. Ia menghabiskan
masa kecil dan masa remajanya di Cilendek, Tasikmalaya. Silmi merupakan
lulusan Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya. Saat ini Silmi sedang
melanjutkan studi S1 nya jurusan Ilmu Komunikasi di Telkom University, Bandung.
Silmi menulis buku ini terinspirasi oleh pribadinya yang senang berkuliner.
Ia menulis buku ini untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Literasi TIK di
Telkom University. Aneka Kuliner Maluku merupakan karya cetak keduanya.

DAFTAR PUSTAKA
https://sumber.com/jalan-jalan-kuliner/maluku.html
http://www.malukuprov.go.id

23
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………….………………………………………..4
A. Latar belakang……….…………………………………………………………………………...………...4
B. Letak geografis provinsi Maluku..…………………………………...……………………………..4
1. Letak geografis………………………………………………………………………………………….4
2. Batas wilayah……………………………………………………………………………………………4
3. Kondisi lahan
4. Iklim dan cuaca………………………………………………………………………………………...4
C. Sosio budaya provinsi Maluku………………………………………………………………………..5

BAB II
KULINER MALUKU…..……………………………………………………………………………………………6

24
A. Bahan dan bumbu masakan provinsi maluku….…………….………………………………….6
B. Alat masak dan alat hiding khusus……………….…………………………………………………..7
C. Metode dan tehnik olahan masak………………………………………………………………….…8
D. Penyajian masakan…………..………...…………………………………………………………………..9
E. Makanan khas daerah dan cara pembuatan………………….……………………………….13
1. Kopi sibu-sibu……………………………………………………………………………………………2
2. Gohu ikan…………………………………………………………………………………………………3
3. Nasi lapola………………………………………………………………………………………………..4
4. Lapis pararo………………………………………………………………………………………………5
5. Kohu-kohu………………………………………………………………………………………………..6
6. Ikan kuah pala banda………………………………………………………………………………..8
7. Ikan komu asar………………………………………………………………………………………….9
8. Talam sagu bakar………………………………………………………………………………………9
9. Bubur sagu ubi………………………………………………………………………………………….9
10. Rujak natsepa……………………………………………………………………………………………9

BAB III
Daftar Pusaka….………………………………………………………………………………………………….16
Tentang Penulis ……………………………………….………………..………………………………………16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT)
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan sebuah buku tentang Aneka Kuliner Maluku ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulis sangat berharap buku ini dapat berguna bagi para pembaca yang
ingin mengetahui dan belajar memasak dan juga cocok digunakan oleh ibu-ibu
rumah tangga yang ingin mencoba resep atau menu baru. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam buku ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan buku yang penulis ini
buat dimana yang akan dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

25
Semoga buku ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Bandung, 03 April 2018

Penulis

26

Anda mungkin juga menyukai