Anda di halaman 1dari 2

A.

Sayur lilin
1. Pengertian makanan (singkat)
Sayur lilin merupakan salah satu makanan tradisional Halmahera Utara, Maluku Utara
yang terbuat dari sayur lilin (Saccharum edule) yang diberi kuah santan. Terdapat dua
jenis sayur lilin, yaitu sayur lilin yang berwarna putih dan sayur lilin yang berwarna
kuning.
2. Sejarah dan makna (singkat)
Di Maluku Utara, terutama di daerah Tobelo Kepulauan Halmahera Utara, banyak
tanaman Saccharum edule Hasskarl , umunya dikenal dengan nama sayur lilin ini
tumbuh. Tanaman ini dimanfaatkan dan dijadikan sayur untuk dikonsumsi. Biasanya
sayur lilin dibuat oleh masyarakat setempat khususnya ibu-ibu yang baru melahirkan
untuk membersihkan kandungan dan mengembalikan stamina.
3. Bahan
Sayur lilin merupakan olahan pangan yang berbahan baku sayur lilin itu sendiri yang
ditambahkan bumbu rempah dan santan. Sayur lilin sebagai bahan baku merupakan
tanaman tebu-tebuan yang merupakan tanaman spesifik lokal di Maluku Utara.
4. Cara pengolahan
Sayur lilin banyak diolah sebagai sayur berkuah santan dengan bumbu kuning, namum
bisa juga dibuat olahan lain, misalnya digoreng dengan balutan telur atau tepung seperti
tempura. Sebelum dimasak sesuai selera, sayur lilin dibakar terlebih dulu bersama kulit di
atas api, supaya ketika diolah tidak mudah hancur. Setelah dibakar, biasanya dipotong-
potong kemudian dimasak sesuai selera. Biasa disajikan bersama papeda.
B. Sagu lempeng
1. Pengertian makanan (singkat)
Sagu Lempeng merupakan makanan khas Maluku. Sagu lempeng berbahan dasar sagu.
Kandungan gizi terbanyak dari sagu lempeng adalah karbohidrat.
2. Sejarah dan makna (singkat)
Sagu adalah makanan pokok bagi warga Indonesia yang tinggal di sebagian besar
wilayah Indonesia Timur. Sagu sendiri sebenarnya berasal dari tepung yang didapat dari
batang pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.)
3. Bahan
4. Cara pengolahan
Sagu lempeng adalah salah satu jenis makanan yang proses pemasakanya dengan cara
dibakar di dalam cetakan yang terbuat dari batu atau tanah liat yang disebut dengan forna.
Sehingga menghasilkan lempengan sagu berwarna kecokelatan. Biasa disajikan dengan
sagu lempeng dengan teh atau kopi.
Hamidin Rasulu, Angela Wulansari, Johan Fahri. (2022). Pengalengan Sayur Lilin Makanan
Tradisional Maluku Utara Untuk Memperpanjang Masa Simpan. Jurnal Masyarakat Madani
Indonesia e-ISSN: 2829-6702.

Merlin M. Pentury, Harry S.J. Koleangan, Max R.J. Runtuwene. (2017). Kandungan Nilai Gizi Pada
Sayur Lilin (Saccharum Edule Hasskarl) Makanan Khas Di Halmahera Utara, Maluku Utara
Sebelum Dan Sesudah Pengolahan. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 6 No. 4 ISSN 2302 – 2493.

Michran Marsaoly, Mahmud. (2020). Pembuatan Sagu Lempeng Dengan Substitusi Tepung
Tulang Ikan Tuna (Thunnus Albacores). Global Health Science Volume 5 Number 1, March 2020
ISSN 2503-5088 (P) 2622-1055 (E).

Anda mungkin juga menyukai