Anda di halaman 1dari 5

Nama, NPM : Alyfia Rahmah Putri / 2020350058

Program Studi : Gizi


Semester/Kelas : 2PXC

Tugas Individu!
1. Analisislah penggunaan kalimat pada spanduk/koran berikut ini dan ubahlah menjadi
kalimat efektif! Serta berikan alasan terkait ketidakefektifan pada kalimat tersebut.

Gambar 1

Kalimat diatas tidak efektif karena tidak memenuhi syarat kalimat aktif, yaitu logis.
Perbaikan kalimat yang benar sebagai berikut;
Terimakasih sudah berhenti merokok.
Gambar 2
Gambar 3
Jawab. Dalam kalimat diatas terdapat kata ‘semua’ sebelum kata ‘bayi dan balita’, dimana
‘bayi’ dan ‘balita’ sudah mewakili kata ‘semua’ jadi tidak efektif.
Perbaikan kalimat sebagai berikut.
Bulan Februari dan Agustus bayi serta balita diberikan kapsul vitamin A di posyandu maupun
puskesmas secara gratis.

Jawab= Pada kalimat diatas kata ‘yang‘ mendahului kata predikat ‘diangkat’ sehingga
tidak efektif. Perbaikan yang benar adalah sebagai berikut.
Harga kelapa sawit turun karena banyak lulusan YNP diangkat menjadi pegawai
negeri sipil.
2. Buatlah paragraf argumentasi terkait judul berikut ini :
a. Problematika Pembelajaran Daring selama Masa Pandemi
Jawab =
Selama masa pandemi, pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan social
distancing, salah satunya pembelajaran daring. Pembelajaran dirumah dinilai
mampu untuk mengurangi meluasnya penyebaran covid-19. Kebijakan ini tidak
serta merta diterima masyarakat, terutama orang tua atau wali murid. Banyak dari
mereka yang menilai kebijakan ini sangat problematika. Hal ini terbukti pada hasil
penelitian jurnal pangkaja Vol. 24 No. 1, menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 memiliki beragam problematika
baik dari guru, peserta didik dan orang tua peserta didik. Salah satu alasanya adalah
ketidak efesiensian kegiatan belajar mengajar.
Banyak kendala yang dihadapi siswa dan guru selama pembelajaran daring. Dari
hasil wawancara terhadap beberapa guru di SMA, konten materi pembelajaran
daring belum tentu dipahami oleh semua peserta didik. Hal ini dikarenakan bentuk
materi tersebut dalam bentuk electronic book atau power point yang disajikan
dengan merangkum inti sari atau resume dari materi tersebut. Kemampuan siswa
dalam memahami materi pembelajaran tidak komprehensif, karena para siswa
menafsirkan materi tersebut dari sudut pandang mereka sendiri. Disamping itu
setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda terhadap materi yang sama.
kemampuan guru terbatas dalam penguasaan IT untuk pembelajaran daring. Tidak
semua guru mampu mengoperasikan laptop, gadget, platform digital dan koneksi
jaringan internet dalam pembelajaran tatap muka apalagi pembelajaran daring.
Kendala ini mempengaruhi kinerja guru dalam mengajar dan memberikan materi
kepada para siswa. keterbatasan guru dalam melakukan kontrol saat
berlangsungnya pembelajaran daring. Pembelajaran daring memang adalah solusi
alternatif selama pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran dapat berlangsung,
namun guru tidak bisa mengontrol para siswa secara menyeluruh, terlebih lagi saat
pembelajaran menggunakan video conference, para siswa lebih memilih untuk
meng-off kan kamera, dan ketika guru menanyakan mengenai kehadiran atau
diskusi mengenai materi pelajaran, para siswa terkadang terlambat untuk merespon
sehingga guru tidak bisa melihat sikap semua siswa saat mengikuti pembelajaran.

b. Problematika Bantuan Sosial di Masyarakat pada Masa Pandemi


Bantuan sosial di masyarakat selama masa pandemi menjadi sebuah problematika.
Pemerintah. Pandemi ini memberikan dampak yang sangat buruk pada masyarakat,
terutama masyarakat menengah kebawah. Banyak pegewai yang kehilangan
pekerjaan, para perusahaan gulung tikar serta sulitnya mencari lapangan kerja
terutama bagi fresh graduate, dan masih banyak dampak buruk lainnya. Untuk itu
pemerintah mengeluarkan program bansos sesuai, dengan UUD NKRI 1945 tentang
jaminan sosial. Namun, dalam implementasinya banyak problematika yang terjadi.
Bantuan yang diberikan terkesan membingungkan masyarakat, bantuan sosial
lambat diterima oleh masyarakat serta dalam pemberian bantuan sosial tersebut
kerap kali tidak tepat sasaran. Seperti, dikutip dari salah satu media, bahwa ada
masyarakat di Jakarta Utara yang mengembalikan bantuan sosial yang mereka
terima dari pemerintah, karena mereka merasa bahwa bantuan tersebut tidak tepat
sasaran. Fakta ini menunjukan bantuan social yang diberikan kurang optimal dan
kurangnya persiapan pemerintah dalam pelaksanaan program bansos ini.

3. Perbaikilah paragraf di bawah menjadi paragraf yang kohesi dan koherensi, serta
berikan tanda baca yang tepat untuk kesempurnaan paragraf tersebut!
bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia manusia mengunakan
bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi bahasa digunakan sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau maksud pembicara kepada pendengar pemakaian
bahasa sebagai alat komunikasi dipengaruhi oleh faktor sosial dan faktor situasional
faktor-faktor sosial tersebut yang mempengaruhi pemakaian bahasa adalah status sosial
jenis kelamin umur tingkat pendidikan tingkat ekonomi dan sebagainya dan kemudian
faktor situasional meliputi dari siapa yang berbicara dengan bahasa apa kepada siapa
kapan di mana mengenai hal apa dalam situasi yang bagaimana apa jalur yang
digunakan ragam bahasa mana yang digunakan serta tujuan pembicara pada hakikatnya
bahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia tidak ada yang lebih baik atau lebih
buruk seandainya adabahasa yang sudah mampu mengungkapkan sebagian besar
pikiran dan perasaan lebih dari bahasa yang lain bukan karena bahasa itu lebih baik
tetapi karena pemilik dan pemakai bahasa sudah mampu menggali potensi bahasa itu
lebih dari yang lain jadi yang lebih baik bukanbahasanya tetapi kemampuan
manusianya. semua bahasa hakikatnya sama yaitu sebagai alat komunikasi
Jawab=

Pentingnya Bahasa

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia mengunakan


bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan
untuk menyampaikan pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. Pemakaian
bahasa sebagai alat komunikasi dipengaruhi oleh faktor sosial dan faktor situasional.
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa adalah status sosial, jenis
kelamin, umur, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan sebagainya dan faktor
situasional meliputi: siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di
mana, mengenai hal apa, dalam situasi yang bagaimana, apa jalur yang digunakan,
ragam bahasa mana yang digunakan serta tujuan pembicara. Pada hakikatnya, bahasa
yang dimiliki dan digunakan oleh manusia tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk.
Seandainya ada bahasa yang sudah mampu mengungkapkan sebagian besar pikiran dan
perasaan lebih dari bahasa yang lain, bukan karena bahasa itu lebih baik tetapi karena
pemilik dan pemakai bahasa sudah mampu menggali potensi bahasa itu lebih dari yang
lain. Jadi yang lebih baik bukan bahasanya tetapi, kemampuan manusianya. Semua
bahasa hakikatnya sama yaitu, sebagai alat komunikasi

Anda mungkin juga menyukai