PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perubahan fisik sangat nyata pada peserta didik usia
ini, baik laki-laki maupun perempuan. Perubahan dan pertumbuhan itu
merupakan pengalaman tersendiri bagi remaja. Dalam rentang beberapa tahun
ini peserta didik mempersiapkan diri menjadi anggota masyarakat dewasa
yang mandiri dan berkontribusi kepada masyarakat. Dimensi perkembangan
psikoseksua pun mengalami pematangan yang luar biasa. Peserta didik akan
mengalami serta melewati masa pubertas. Pubertas adalah waktu
perkembangan fisik yang cepat, menandakan akhir masa kanak-kanak dan
awal kematangan seksual. Meskipun pubertas dapat dimulai pada waktu yang
berbeda bagi masing-masing peserta didik, baik peserta didik perempuan
maupun laki-laki umumnya menyelesaikan masa ini tanpa masalah.
2.3. Solusi dari Permasalahan yang Dihadapi Peserta Didik Usia Menengah
(SMPLB)
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang orang tua,
pendidik, ataupun lembaga-lembaga pendidikan. Pertama, memberikan
kesempatan untuk mengadakan dialog untuk menyiapkan jalan bagi tindakan
bersama. Sikap mau berdialog antara orangtua, pendidik di sekolah, dan
masyarakat dengan remaja pada umumnya adalah kesempatan yang diinginkan
para remaja. Dalam hati sanubari para remaja tersimpan kebutuhan akan nasihat,
pengalaman, dan kekuatan atau dorongan dari orang tua. Tetapi sering kerinduan
itu menjadi macet bila melihat realitas mereka dalam keluarga, di sekolah ataupun
dalam lingkungan masyarakat yang tidak memungkinkan karena antara lain begitu
otoriter dan begitu bersikap monologis. Menyadari kekurangan ini, lembaga-
lembaga pendidikan perlu membuka kesempatan untuk mengadakan dialog
Leni Dwi Puspita, atau akrab disapa Leni adalah siswa yang tergolong
pendiam. Namun, dia tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan
temannya. Dari segi kecerdasan, peserta didik ini juga tidak mengalami
kesulitan yang berarti. Hal yang membuat namanya tercatat di Bimbingan dan
4.1. Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar, tidak hanya didukung dari pihak sekolah saja, namun
orang tua juga berperan penting dalam perkembangan belajar peserta didik. Orang
tua dan pihak sekolah harus sama-sama mendukung proses pembelajaran peserta
didik guna membentuk karakter siswa. Peserta didik usia menengah Anak
Tunarungu (SMPLB) pada umumnya masih banyak memerlukan dukungan,
bimbingan, arahan, perhatian dari orang tua untuk memotivasi belajarnya, bukan
hanya dari pihak sekolah saja.
Dan pada dasarnya bimbingan atau arahan merupakan proses memberikan
bantuan kepada pihak peserta didik agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman
akan diri sendiri dan sekitarnya, yang selanjutnya dapat diambil keputusan untuk
melangkah maju guna menolong diri sendiri dalam menghadapi berbagai masalah.
Dimana bimbingan dan pendidikan anak usia dini sangatlah dibutuhkan guna
membentuk karakter dasar siswa
4.2. Saran
4.2.1. Bagi Guru
Diharapkan pihak sekolah memperhatikan masing – masing peserta
didiknya, khususnya siswa yang terlibat dalam masalah. Pihak sekolah
diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator bagi peserta didik namun juga
sebagai motivator. Diharapkan ada kerjasama, komunikasi yang terus berjalan
antara sekolah dengan wali peserta didik. Diharapkan pihak sekolah dapat
mengetahui perkembangan belajar masing-masing peserta didiknya,
khususnya peserta didik yang terlibat dalam masalah sehingga tidak akan
membuat peserta didik mengurangi semangat belajar.