Anda di halaman 1dari 2

Essai

1. Pendelegasian adalah Pelimpahan wewenang formal dan tanggung jawab


kepada bawahan untuk menyelesaikan aktivitas tertentu, dimana manajer bersedia
melepaskan sebagian atau beberapa pekerjaan spesifik dalam upaya mendapatkan
manfaat yang lebih besar. Pendelegasian dilakukan dibawah pengawasan pimpinan
sehingga pimpinan tetap bertanggung jawab atas pendelegasian tersebut. Kemudian,
dapat di katakana pendelegasian berkaitan dengan tanggung jawab atas pendelegasian
tersebut.
2. Perasaan seseorang/individu terhadap perlakukan organisasi kepadanya (ada tidaknya nya
perasaan diperlakukan kurang/tidak wajar, wajar atau diistimewakan)
Perbandingan dengan orang lain (Ada tidaknya perasaan diskrimasi antara
perlakukan/penghargaan yang diberikan kepada seseorang dengan orang lain
Masukan (meliputi; ketrampilan, keahlian, kemampuan dan pengalaman) (ada tidaknya
perasaan seseorang atas pengakuan organisasi terhadap elemen-elemen yang dimilikinya
tersebut dibanding dengan yang dimiliki oleh orang lain)
Hasil (Ada tidaknya perasaan seseorang terhadap prestasi kerja secara wajar yang
berakibat pada diperolehnya pengakuan/penghargaan, reward maupun tunjangan yang
memuaskan.
3. A. pendekatan sifat, dimana Seorang pemimpin itu dilahirkan dan ifat kepemimpinan bisa
jadi sifat bawaan dari lahir sangat mendukung
B. pendekatan perilaku, pendketana dengan fungsi kepemimpinan sebagai Pemecahan
masalah, Pemeliharaan kelompok, dan Gaya kepemimpinan terdiri atas Orientasi tugas
dan Orientasi hubungan karyawan. Pemikiran ini melahirkan antara lain Model
Kepemimpinan Fiedler. Kepemimpinan kompleks, dimana gaya yang paling tepat
tergantung pada beberapa variabel yang saling berhubungan  dan melahirkan “Path Goal
Theory” (Robert House)

4. Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya

Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)

Adanya penghamburan dan inefisiensi

Biaya yang melebihi anggaran

Berkurangnya kas perusahaan

5 Manajemen konflik yang diterapkan terkait erat dengan ketiga hal tersebut. Menajemen
konflik bersifat aktif dan menekankan pada usaha pencegahan komflik. Bila fokus
perhatian hanya ditujukan pada pencarian penyelesaian solusi-solusi untuk setiap konflik
yang muncul, maka usaha itu adalah usaha penanganan konfliktukan manajemen konflik.
Kemudian sistem manajemen konflik harus bersifat menyeluruh dan mengingat semua
jajaran dalam organisasi. Adalah sia-sia bila sistem manajemen konflik yang diterapkan
hanya untuk bidang Sumberdaya Manusia saja misalnya. Lalu rencanakan tindakan dan
program-program dalam sistem manajemen konflik yang bersifat pencegahan dan bila
perlu penanganan. Dengan demikian maka semua program akan mencakup edukasi,
pelatihan dan program sosialisasi lainnya.
4. Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabny

Anda mungkin juga menyukai