Anda di halaman 1dari 11

MENURUNNYA SEMANGAT BELAJAR SISWA SMAN 1

SUNGAI APIT DIMASA PANDEMI COVID-19


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah


Masalah pandemi saat ini menjadi masalah besar bagi masyarakat
Indonesia, masalah terjadi diberbagai sektor, dari kesehatan, sosial ekonomi, dan
khususnya pendidikan.
Banyak sekolah maupun perguruan tinggi diindonesia yang mengalami
penutupan dimasa pandemic Covid-19. Hal tersebut telah mengganggu proses
pembelajaran sehingga guru dan siswa harus melaksanakan pembelajaran dari
rumah melalui media online.
Pembelajaran online memiliki kendala yang menyebabkan semangat
belajar siswa menurun. Untuk itu perlu diketahui faktor – faktor yang
menyebabkan menurunnya semangat belajar siswa agar dapat dicari solusi dari
kendala tersebut.

1.2. Pembatasan masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, melihat
besarnya dampak dari pendemi Covid-19 terhadap semangat belajar siswa, maka
makalah ini akan membahas tentang masalah menurunnya semangat belajar para
siswa khususnya bagi siswa SMAN 1 Sungai Apit.

1.3. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1.3.1. Apa penyebab dari menurunnya semangat belajar para siswa SMAN 1
Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19?
1.3.2. Bagaimana akibat dari menurunnya semangat belajar para siswa SMAN 1
Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19?
1.3.3. Bagaimana cara mengatasi turunnya semangat belajar siswa SMAN 1
Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19?
1.4. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Untuk mengetahui faktor penyebab dari menurunnya semangat belajar
siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19.
1.4.2. Untuk mengetahui bagaimana akibat dari menurunnya semangat belajar
siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pendemi Covid-19.
1.4.3. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah menurunnya semangat belajar
siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19.

1.5. Manfaat penulisan


Adapun manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.5.1. Agar pembaca mengetahui faktor penyebab dari menurunnya semangat
belajar siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19.
1.5.2. Agar pembaca mengetahui bagaimana akibat dari menurunnya semangat
belajar siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pendemi Covid-19.
1.5.3. Agar pembaca mengetahui cara mengatasi masalah menurunnya semangat
belajar siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pandemi Covid-19.

1.6. Metode penulisan


1.6.1. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
deskriptif analisis dengan maksud memberikan uraian – uraian apa adanya
tanpa mengubah maksud yang telah disebutkan dalam literatur yang ada.
1.6.2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah teknik studi
kepustakaan, yaitu dengan mengambil sebagian ataupun seluruh gagasan
yang telah disebutkan dalam literatur yang ada.
1.7. Landasan teori
Semangat dalam pengertian umum digunakan untuk mengungkapkan
minat yang menggebu dan pengorbanan untuk meraih tujuan. Para ahli
mengemukakan terkait semangat yaitu:
Menurut Hariyanti semangat adalah kesediaan perasaan yang
memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih. Menurut
Hasibuan semangat dalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan
pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang
maksimal.
Semangat adalah perasaan yang kuat yang dialami oleh setiap orang, dapat
dilihat sebagai bagian fundamental dari suatu kegiatan sehingga sesuatu dapat
ditunjukan kepada pengarahan potensi yang menimbulkan, menghidupkan, dan
menumbhkan tingkat keinginan yang tinggi.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan
atau lebih khususnya melalui prosedur latihan. Menurut pandangan tradisional
belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut
pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi
dengan lingkungan. Dalam buku Psikologi Pendidikan, Mustaqim mendefinisikan
pengertian belajar berdasarkan pendapat para ahli diantaranya adalah:
Menurut Lyle E. Boume JR.Bruce R.Ekstrand belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.
Menurut Diffotd T.Morgan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative
tetap yang merupakan hasil pengolahan yang lalu. Menurut Mustofa Fahmi
sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjukkan tingkah
laku/pengalaman.
Mengambil beberapa definisi belajar diatas secara umum dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang
terjadi karena latihan dan pengalaman.
Chalijah Hasan menjelaskan bahwa: perubahan yang terjadi dalam
belajar bersifat secara relatif konstan dan berbekas, dalam kaitan ini maka antara
proses belajar dengan perubahan adlah dua gejala yang saling berkaitan, yakni
belajar sebaga belajar dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses.
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan dalam proses belajar dapat berupa
suatu hasil yang baru/penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Namun
tidak semua perubahan perilaku disebut belajar dan belajar tidak hanya meliputi
mata pelajaran tetapi juga penguasaan, kebiasaan persepsi, kesenangan, minat,
menyesuaikan sosial keterampilan, cita-cita.
Perilaku dan tingkah laku dalam belajar mengandung pengertian luas,
mencangkup pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, sikap dan sebagainya.
Perilaku dalam proses belajar dilakukan secara sengaja dan kesengajaan itu
tercermin dengan adanya kesiapan, motivasi dan tujuan yang ingin dicapai, ketiga
faktor tersebut mendorong seseorang melakukan proses belajar.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa semangat
belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang nantinya akan
mengubah tingkah laku seseorang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyebab berkurangnya semangat belajar siswa SMAN 1 Sungai Apit
dimasa pandemi Covid-19
Dimasa pandemi Covid-19 ini membuat siswa yang belajar di sekolah jadi
dialihkan dengan belajar dari rumah saja. Meskipun proses belajar dilakukan oleh
siswa dari rumah namun pembelajaran akan tetap sama seperti yang di sekolah.
Namun media yang digunakan ialah via Zoom, Google Meet, Google Classroom
atau teleconference lainnya.
Kemudian untuk menggunakan media pada saat proses pembelajaran
daring (online) ini tergantung dari pihak sekolah dengan menggunakan media apa.
Adapun beberapa sekolah menggunakan media Zoom untuk melakukan proses
pembelajaran online bersama muridnya. Kemudian ada juga yang menggunakan
media Google Meet untuk melakukan proses pembelajaran online bersama
muridnya. Dan untuk media Google Classroom itu biasanya digunakan untuk
sebagian alat mengerjakan serta mengumpulkan tugas. Namun dengan adanya hal
ini, ada beberapa masalah serta kekurangan pada proses pembelajaran yang
dilakukan secara daring ini. Sehingga membuat kurangnya semangat belajar para
siswa di SMAN 1 Sungai Apit. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu kurang
efektifnya proses pembelajaran secara online di masa pandemi Covid-19 ini.
Dengan demikian ada beberapa hambatan serta faktor penyebab dari
berkurangnya semangat belajar para siswa SMAN 1 Sungai Apit dimasa pandemi
Covid-19 pada saat ini, yaitu:
1. Jaringan internet
Adanya kendala jaringan. Dikarenakan tempat tinggal yang mereka
tempati itu termasuk desa yang dibilang sangat susah untuk mendapatkan
akses jaringan internet. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi mereka (siswa)
yang sedang melaksanakan pembelajaran secara online karena mereka juga
sering tidak mengikuti atau melewatkan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Dengan adanya kendala jaringan tersebut hal ini telah membuat
tidak efisiennya proses pembelajaran yang dilakukan secara daring ini.
2. Kurang efisien
Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring ini menurut
mereka (siswa) dapat dikatakan kurang efisien. Karena mereka cukup susah
untuk memahami materi yang telah diberi serta dijelaskan oleh Bapak/Ibu
guru mereka. Salah satu dari mereka beropini bahwa proses pembelajaran
tatap muka saja kadang mereka kurang memahami yang telah dijelaskan oleh
Bapak/ Ibu Guru, apalagi dengan cara pembelajaran jarak jauh (daring) ini
mereka sangat mengeluhkan hal itu.
3. Tugas menjadi lebih banyak
Selama proses diadakannya pembelajaran secara daring ini, merekapun
beranggapan bahwa tugas-tugas atau PR yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu
guru mereka menjadi lebih banyak. Menurut mereka hal ini cukup
memberatkan dikarenakan mereka tidak begitu terlalu paham tentang materi
yang diajarkan ditambah mereka mengerjakan tugas-tugas yang cukup banyak
dibandingkan dengan proses pembelajaran tatap muka yang tugas-tugasnya itu
tidak terlalu banyak.
4. Kurang bersemangat saat belajar
Jika disuruh memilih. Mereka lebih suka proses belajar mengajar itu
dilaksanakan secara langsung atau tatap muka. Karena mereka menganggap
lebih semangat melaksankannya dari pada belajar secara daring. Hal ini
mereka bisa bertemu dengan teman-teman di sekolah serta mereka juga
menyatakan bahwa adanya uang pemasukan atau uang jajan jika mereka
melaksanakan pembelajaran tatap muka. Inilah salah satu alasan mereka
memilih proses pembelajaran dilakukan secara offline (tatap muka).
5. Kurang menarik
Dengan adanya proses pembelajaran daring (online). Mereka
mengharapkan supaya metode pembelajarannya dibuat lebih menarik lagi
supaya mereka semangat dalam melaksanakan pembelajaran. Serta adanya
solusi dari kendala jaringan internet yang cukup mengganggu saat proses
pembelajaran dilaksanakan, kemudian mereka juga mengharapkan dengan
dikuranginya tugas-tugas sekolah yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu Guru
mereka.
Dari beberapa permasalahan di atas, sebenarnya ini sudah banyak menjadi
alasan para pelajar yang mengakibatkan menurunnya atau kurangnya semangat
belajar pada saat masa pandemi covid-19 ini. Hal ini juga banyak menimbulkan
adanya para pelajar memilih berhenti sekolah karena beberapa masalah yang tidak
dapat dituntaskan dan akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.

Untuk itu penggunaan media pembelajaran yang tidak menarik hal ini
membuat siswa tidak menyukai pembelajaran hal menyebabkan minat belajar
siswa menjadi rendah. Menurut Henry (2020) media pembelajaran yang menarik
mempengaruhi minat belajar siswa. Untuk itu setiap para guru dituntut untuk
membuat media pembelajaran yang menarik. Dalam kondisi pembelajaran dari
rumah guru harus ekstra belajar serta berusaha membuat pembelajaran semenarik
mungkin.

2.2. Akibat dari berkurangnya semangat belajar siswa SMAN 1 Sungai


Apit dimasa pandemi Covid-19
Ada beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari berkurangnya semangat
belajar siswa dimasa pandemi saat ini, antara lain:

Anda mungkin juga menyukai