Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran umum keefektifan PJJ terhadap hasil belajar peserta didik SMAN 1
Pangkalan Bun di masa pandemi
 0% (0 siswa ) menganggap PJJ sangat efektif.
 18,8 % (3 siswa) menganggap PJJ cukup efektif.
 81,3% (13 siswa) menganggap PJJ kurang efektif.
Dari data diatas, peneliti menyimpulkan bahwa siswa lebih banyak menganggap PJJ
kurang efektif. Hal ini di buktikan melalui angket yang mereka isi dengan jujur. Efektif atau
tidaknya itu bisa di buktikan juga melalui beberapa pertanyaan, peneliti memberikan 2
pertanyaan kepada responden mengenai keefektifan PJJ terhadap hasil belajar peserta didik.
2 pertanyaan beserta persentase jawaban responden tersebut sebagai berikut :
1. apakah anda merasa kesulitan belajar tanpa mendengarkan penjelasan guru terlebih
dahulu ?
 87,5 % (14 siswa) menjawab Ya.
 12,5% (2 siswa) menjawab Tidak.
2. apakah anda lebih lelah belajar di rumah daripada di sekolah ?
 68,8% (11 siswa) menjawab Ya.
 25% (4 siswa) menjawab Tidak.
 6,3 % (1 siswa) menjawab Mungkin.
4.2 Faktor - faktor yang menghambat hasil belajar peserta didik SMAN 1 Pangkalan Bun
di masa pandemi
Berdasarkan dari Survei yang telah diisi oleh setengah siswa kelas XI MIPA 1 (16
orang), dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang menghambat hasil belajar peserta
didik sebagai berikut :
 62,5 % (10 siswa) faktor jaringan internet.
 75% (12 siswa) faktor media pembelajaran yang terbatas dan kurang menarik.
 37,5 % (6 siswa) faktor fasilitas pembelajaran.
 6,3 % (1 siswa) faktor bangun kesiangan dan tidak ada paket data.
Dari data diatas, peneliti menyimpulkan bahwasanya faktor terbesar yang menghambat
hasil belajar peserta didik SMAN 1 Pangkalan Bun di masa pandemi adalah faktor media
pembelajaran yang terbatas dan kurang menarik.
1. Jaringan internet
Kemudahan penggunaan aplikasi Whatsapp bagi kalangan guru dan walimurid, akan
terhambat jika jaringan di sekitar rumah siswa dan guru mengalami gangguan. Akibatnya
materi pembelajaran yang diberikan oleh guru juga menjadi terhambat dan terlambat.
Beberapa guru berpendapat jika hanya mengirim pesan berupa teks, lebih mudah
dibandingkan dengan mengirim pesan berupa gambar atau video. Begitu juga dengan
wali murid, mereka mengeluhkan hal yang sama.
2. Media pembelajaran yang terbatas dan kurang menarik
Penggunaan media pembelajaran yang tidak menarik membuat siswa tidak menyukai
pembelajaran hal menyebabkan minat belajar siswa rendah. Menurut Henry (2020) media
pembelajaran yang menarik mempengaruhi minat belajar siswa. Untuk itu setiap guru
dituntut untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Dalam kondisi pembelajaran
dari rumah guru harus ekstra belajar dan berusaha membuat pembelajaran semenarik
mungkin. Untuk mengatasi hal tersebut, setiap guru dilatih dan dituntut untuk belajar baik
secara mandiri melalui youtube ataupun bertanya dengan teman yang lebih memahami
tentang media-media interaktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
3. Fasilitas pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan fasilitas belajar yang baik menentukan
minat belajar dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran online memerlukan
fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet, dan ditunjang dengan media
teknologi seperti handphone, leptop, komputer dan lain-lain. Pemanfaatan fasilitas yang
baik akan memaksimalkan materi yang akan di sampaikan. Sehingga siswa juga akan
dapat lebih mudah memahami materi yang di sampaikan oleh guru. Hampir seluruh siswa
belum memiliki leptop. Ada sebagian siswa juga yang memiliki Hp kurang memadai
karena kualitas Hpnya belum sepenuhnya dapat mengakses ataupun mendownload vidio
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
memberi bantuan kepada beberapa siswa yang tidak memiliki atau pun hannya memiliki
Hp dengan kualitas rendah ataupun berkomunikasi dengan orangtua siswa agar menyuruh
anaknya belajar melalui Hp saudara ataupun belajar bersama teman yang dekat dengan
rumahnya.
4. Bangun kesiangan dan tidak ada paket data
Peserta didik yang bangun kesiangan sehingga ketinggalan dalam Pembelajaran
Jarak jauh, dikarenakan kurangnya pengendalian/perhatian dari orang tua karena orang
tua disibukkan dengan pekerjaannya (mayoritas Petani) demi memenuhi kebutuhan
hidup keluarga di masa Pandemi Covid-19.
4.3 Dampak pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar peserta didik XI MIPA 1 (16 orang)
SMAN 1 Pangkalan Bun
Setelah melakukan survei dari persepsi siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Pangkalan Bun
mengenai keefektifan PJJ di masa pandemi, peneliti dapat mengetahui bahwa dampak
pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar peserta didik (berdasarkan persepsi murni dari
siswa kelas XI MIPA 1) sebagai berikut :
1. susah menangkap pelajaran karena tidak dijelaskan secara langsung oleh guru mapel.
2. Menurunkan minat belajar para pelajar terutama di SMAN 1 Pangkalan Bun.
3. Dampak negatifnya belajar mandiri dari rumah membuat kelambatan siswa untuk
memahami beberapa materi karna metode belajar yang tidak sesuai dg kebutuhan.
Positifnya
4. Kualitas dalam memahami pelajaran tiap mapelnya berkurang
5. Hasil belajar yang didapatkan kurang memuaskan
6. hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter juga menjadi bagian dari “new normal”.
Sehingga nantinya kita tak lagi merasa aneh melihat generasi muda yang kehilangan
karakter-karakter positif karena pendidikan kita akhirnya didominasi pembelajaran daring
yang hanya mengedepankan transfer pengetahuan tanpa penanaman nilai-nilai akhlak
yang mulia.
7. pandemi covid 19 menimbulkan adanya program PJJ. Hal ini berdampak kepada hasil
belajar karena beberapa siswa susah untuk mengerjalan tugas daring.
4.4 upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan hasil belajar peserta didik SMAN
1 Pangkalan Bun
Setelah melakukan survei dari persepsi siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Pangkalan Bun
mengenai keefektifan PJJ di masa pandemi, peneliti dapat mengetahui bahwa upaya tepat
yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan hasil belajar peserta didik SMAN 1 Pangkalan
Bun (berdasarkan persepsi murni dari siswa kelas XI MIPA 1) sebagai berikut :
1. belajar di sekolah dengan tatap muka terbatas
2. mengusahakan melakukan ptm 50%, bahkan jika keadaan terus membaik usahakan
melaksanakan ptm 100%, dengan protokol kesehatan yang ketat
3. Dengan membuat suasana pembelajaran daring seperti suasana pembelajaran luring.
4. Kontribusi sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik nya seperti beragam
fasilitas, media belajar, dan interned
5. Sistem belajar dan mengajar yang di sampaikan ke peserta didik agak lebih menarik
supaya tidak bosan dan lebih mudah memahami pelajaran
6. Mencoba mencari sumber belajar yang lengkap dan terpercaya, jika tidak memahami
materi yang diberikan dapat bertanya kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan.
7. Hal yang sangat penting yaitu menjaga kesehatan di masa pandemi ini, kita mesti punya
jadwal yang konsisten, hal selanjutnya yang perlu kita perhatikan untuk belajar dimasa
pandemi yaitu ruang belajar, kita harus pandai mengatur manajemen waktu dengan baik.
8. menciptakan suasana PJJ seefektif mungkin
9. tingkatkan semangat untuk belajar lebih giat agar hasil belajar meningkat walaupun di
masa pandemi

Anda mungkin juga menyukai