Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Kurangnya keaktifan belajar pada


Anak-anak dimasa pandemi (Daring)
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU
Drs Syaiful Arifin,M.Hu

Disusun Oleh:
Triana Wulandari (2105096078)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Bimbingan dan Konseling 2021
BK B
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Syaiful Arifin selaku dosen

pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya

tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membagi

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari

makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Anggana, 19 Oktober 2021


Penyusun

Triana Wulanadari

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………….…………...….1
B. Rumusan masalah…………………………………………………2
C. Tujuan……………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Daring…………………………….…...3
B. Faktor penyebab Anak Kurang Keaktifnya Belajar Daring………3
C. Peran orang tua saat mendampingi anaknya……………………...5
D. Solusi Keaktifan Belajar Dalam Daring……………………...…..7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…..……………………………………………....11
B. SARAN…………..………………………………………………11
DAFTRA PUSTAKA…………………………………………………..12

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan masalah penting dan

mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap

guru dalam keberhasilan proses pembelajaran. Ketika siswa belajar

dengan aktif, berarti siswa yang mendominasi aktivitas pembelajaran.

Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu

secara sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran

yang efektif dengan tujuan mendidik peserta didik dalam

mengembangkan potensi dirinya.

Pada tahun 2020 telah terjadi pandemi Covid–19 yang menyebabkan

semuanya berubah pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah berubah

sesuai dengan aturan pemerintah dilaksanakan di rumah dengan daring

atau belajar dengan jarak jauh.

Ketika pembelajaran dimulai di rumah, tenaga kerja Pendidikan dituntut

untuk kreatif dan inovatif agar proses pembelajaran Daring dapat

dilaksanakan dengan baik. Namun, dengan segala keterbatasan, proses

pembelajaran Daring belum bisa maksimal sehingga siswa mengalami

penurunan motivasi belajar.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pembelajaran daring?

2. Apa faktor penyebab anak-anak kurang nya keaktifan belajar dirumah?

3 Bagaimana peran orang tua dalam mendampingi anak-anak nya untuk

belajar?

4. Solusi untuk membuat anak-anak dalam keaktifan belajar ?

C. Tujuan

1. Memahami apa itu pembelajaran daring

2. Mengetahui apa faktor penyebab anak kurangnya keaktifan belajar


secara

daring

3. Memahami peran orang tua saat mendampingi anak anak nya

4. mengetahui solusi keaktifan belajar dalam daring


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Daring

pembelajaran daring adalah muncul sebagai salah satu bentuk pola

pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring

merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online

yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.

Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung

ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah

pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi

pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan

pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui

platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran

didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online,

dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui

daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom,

Google Meet, Edmudo dan Zoom.

B. Faktor penyebab Anak Kurang Keaktifnya Belajar Daring

Keaktifan belajar peserta didik merupakan salah satu unsur dasar yang
3

sangat penting untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. keaktifan

merupakan kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berpikir dan

bertindak sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan walaupun

pembelajaran secara daring guru juga harus berperan sebagai motivator

dalam proses pembelajaran daring. sering kali terjadi peserta didik yang

kurang antusias dalam proses pembelajaran bukan disebabkan oleh

kemampuannya yang kurang, melainkan karena ketidakadanya motivasi

untuk belajar sehingga peserta didik tidak ada upaya untuk mengerahkan

kemampuannya.

Beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik kurang nya keaktifan

belajar yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan keadaan peserta didik yang menyebabkan

kurangnya keaktifan dalam proses pembelajaran daring, seperti:

kondisi jaringan , kondisi kesehatan peserta didik kurang terlihat

selama proses pembelajaran daring; kesenangan dan kebiasaan minat

belajar peserta didik kurang terlihat; kurangannya ketekunan, keuletan,

dan semangat seorang guru dalam memberikan motivasi belajar

kepada peserta didik.


2. Faktor eksternal

faktor eksternal, seperti: hubungan guru dengan peserta didik

kurangnya kebiasaan guru memberikan pujian terhadap peserta didik,

terlalu sering memberikan hukuman, ataupun teguran yang tepat

terhadap peserta didik, peserta didik yang tidak menunjukkan

ketertarikannya pada media belajar yang digunakan guru saat proses

pembelajaran daring, serta metode yang digunakan kurang

menyenangkan dan kurang meningkatkan minat belajar peserta didik.

selain itu pembelajaran yang diterapkan monoton sehingga dapat

membuat peserta didik cepat muncul rasa jenuh dan bosan pada

peserta didik, kurangnya sarana pendidikan yang kurang memadai

sehingga peserta didik tidak dapat memaksimalkan kemampuan

belajar dan peserta didik tidak dapat mengeksplorasi semua potensi

yang dimiliki.

C. Peran orang tua saat mendampingi anaknya

Peran orang tua dalam mendampingi kesuksesan anak selama belajar di

rumah menjadi sangat penting. WHO (2020) telah merilis berbagai

panduan bagi orang tua dalam mendampingi anaknya selama pandemi ini,

yang meliputi tips pengasuhan agar lebih positif dan konstuktif dalam

mendampingi anak selama beraktivitas di rumah. Peran orang tua yang


muncul selama pandemi Covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik,

penjaga, dan pengembang anak. Pandemi Covid-19 menuntut peran orang

tua untuk aktif secara maksimal dalam pembelajaran anak. Peran orang tua

dalam membantu anak belajar dari rumah di antaranya memastikan anak

belajar daring dengan aman. Beri semangat anak untuk belajar secara

daring, dan aktif berhubungan dengan guru di sekolah.

Kini teknologi berkembang cepat. Orang tua juga harus memperhatikan

akses yang dilakukan anak terhadap internet. Karena tak bisa dipungkiri

perkembangan teknologi saat ini selain berdampak positif juga negatif

terhadap perkembangan anak. Dalam pembelajaran daring, anak

cenderung mudah bosan dan kehilangan semangat belajar. Untuk itu,

orang tua berusaha menciptakan suasana nyaman saat mendampingi anak

ketika mengikuti belajar dari rumah. Berikan ruang kepada anak untuk

dapat fokus seperti mematikan televisi atau lainnya.

Berikut peran orang tua yang tercermin selama masa pandemi Covid-19:

1.) Mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah

Peran orang tua selama masa belajar dari rumah ini lebih pada

membantu mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah kepada

siswa.

2.) Melakukan kegiatan bersama selama di rumah


Momen ini memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk

mempererat ikatan (bonding) satu dengan lain. Sejalan dengan hal

ini UNICEF (2020) mengungkapkan terdapat beberapa cara agar

para orang tua dapat membantu proses pengasuhan di masa pandemi

ini. Salah satunya membuat waktu yang berkualitas bersama anak.

3.) Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak.

Membuat suasana belajar yang menyenangkan selama di rumah,

menumbuhkan budi pekerti, dan prestasi. Penting dilakukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak dan mempererat hubungan

antara orang tua dan anak, serta memberikan dorongan agar anak

percaya diri.

4.) Menjalin komunikasi yang intens dengan anak.

komunikasi orang tua dan anak menjadi hal penting. Karena dengan

begitu akan mempererat hubungan orang tua dan anak. Melalui

komunikasi, orangtua akan dapat mengetahui keinginan anak serta

orang tua dapat menyampaikan yang diinginkan atau harapan serta

dukungan kepada anak.

D. Solusi Keaktifan Belajar Dalam Daring

solusi untuk pelaksanaan pembelajaran daring memberikan tantangan

tersendiri dan sebagai seorang guru harus mampu menjawab setiap


tantangan. Kita harus dapat mengambil pelajaran atau memanfaatkan

setiap situasi, momen COVID-19 ini kita jadikan tonggak terobosan

pelaksanaan belajar dengan sistem daring.

Pembelajaran dengan daring tentu mempunyai banyak kendala baik

kendala yang datang dari guru, siswa, maupun pihak terkait. Masalah

utama yang biasa muncul dalam pelaksanaan pembelajaran daring adalah

kurangnya tingkat keaktifan siswa. Sangat tidak menyenangkan jika kita

sebagai guru sudah mempersiapkan materi sebaik mungkin ternyata

tingkat partisipasi siswa sangat minim.

Berikut adalah tips yang dapat guru lakukan dalam mengajar agar siswa

lebih aktif, kreatif, dan produktif saat pembelajaran daring selama

pandemi:

1.) Memilih Media Daring dengan Bijak

Sekarang ini telah tersedia berbagai macam media daring seperti

Facebook, Instagram, Line, Youtube, Google Classroom, Whatsapp,

Google Form, Zoom, dan lain-lain. Sebaiknya guru menggunakan

media daring yang paling umum digunakan oleh para siswa. Jangan

sampai media yang kita pilih memberatkan dan menyulitkan siswa,

yang pada akhirnya membuat kelas online kita sepi pengunjung.


2.) Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

Memastikan waktu pelaksanaan pembelajaran sesuai jadwal akan

memudahkan kita dalam mengkoordinasi e-learning. Ketika jadwal

telah tersusun rapi maka siswa dapat mempersipkan diri untuk

bergabung dalam E-learning.

3.) Materi Sesuai Situasi

Seperti kita ketahui, sekarang ini kita mengalami pandemi, jadi akan

lebih efektif dan lebih menarik jika materi yang kita berikan

berhubungan dengan pandemi. Sehingga para siswa lebih memahami

terhadap pandemi itu sendiri. Misalnya sebagai seorang guru bahasa

Indonesia, saya membuat teks yang berhubungan dengan pandemi

sebagai sumber dan literasi pembelajaran.

4.) Materi Disampaikan dengan Cara yang Menyenangkan

Untuk meningkatkan partisipasi anak anak dalam pembelajaran secara

daring, pastikan kita menuntut keaktifan siswa, misalnya materi

disampaikan dengan menggunakan media game. Banyak platform

untuk membuat game online yang dapat kita gunakan misalnya:

Google Form, Quizziz, Kahoot, dan lain-lain.

5.) Penugasan Berbasis Produk


Untuk penugasan dalam pembelajaran daring, akan lebih baik jika

penugasan berbasis produk. Siswa akan lebih tertantang jika diminta

menghasilkan sesuatu. Hal ini akan meningkatkan kreativitas siswa.

Penugasan yang menghasilkan produk misalnya: membuat masker,

handsanitizer, cerita bergambar, poster, video kegiatan dan lain-lain.

Sesuaikan tingkat kesulitan dengan jenjang pendidikan, dan jangan

lupa produk yang diminta harus sesuai materi yang disampaikan.

10

6.) Tenggat Waktu

Mengingat banyaknya mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh

para siswa, maka sebagai guru harus mampu mengukur tenggat waktu

pengumpulan tugas sehingga tidak membebani siswa.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan msalah pada anak kurangnya keaktifan belajar

pada masa pandemi ini keaktifan siswa dalam belajar merupakan

persoalan masalah penting dan mendasar yang harus dipahami,

disadari dan dikembangkan oleh setiap guru maupun orangtua siswa

dalam keberhasilan proses pembelajaran. Seperti yang sudah

dijelaskan diatas bahwa peran guru dan orangtua harus memiliki

motivasi yang sangat ketat agar menciptakan keaktifan para siswa

dalam belajar walaupun hanya dari rumah (daring). Dan juga

perkembangan teknologi yang sangat cepat. Orang tua juga harus

memperhatikan akses yang dilakukan anak terhadap internet. Karena

tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi saat ini selain berdampak

positif juga negatif terhadap perkembangan anak.

B. SARAN

Saya menyadari bahwa banyak anak-anak yang masih kurangnya

keaktifan belajar maka dari itu orang tua wajib membimbing anak-

anak nya dalam pembelajaran walaupun hanya dirumah saja.


11

12

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini,devi.2019.Bagaimana faktor yang mempengaruhi

kurangnya

keaktifan siswa. Jakarta:indonesia

Hartani,duwi.2020.Tips mengajar agar siswa aktif mengikuti

E-learning selama pandemi.indonesia

Mahdir.2021.Analisis keaktifan belajar selama pembelajaran daring

pada masa covid-19.Aceh:Aceh selatan

Rukani.2021.Menurunya motivasi belajar siswa dimasa pandemi.

Blora:Indonesia

Waldyah,sri.2021.Peran orangtua dalam pembelajaran dimasa

pandemi.magelang:Indonesia

Link refrensi:
https://www.duniapgmi.com/2019/10/faktor-yang-mempengaruhi-kurangnya.html
https://yoursay.suara.com/news/2020/04/30/115806/tips-mengajar-agar-siswa-aktif-
mengikuti-e-learning-selama-pandemi
https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/16354/1/Muhadir%2C%20140209131%2C
%20FTK%2C%20PGMI%2C%20085270244126.pdf
https://radarkudus.jawapos.com/read/2021/08/07/280853/menurunnya-motivasi-
belajar-siswa-di-masa-pandemi
https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2021/04/10/peran-orang-
tua-dalam-pembelajaran-di-masa-pandemi/

Anda mungkin juga menyukai