Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Adat Budaya dan Kebiasaan di Maluku

DOSEN PENGAMPU : Dr. Yuliana Nurani, M.Pd

Kelompok 4

Kevin Alkhairi Setiawan (NIM : 1204618011)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasannya, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

Maluku adalah provinsi kepulauan terbesar di Indonesia yang berdiri di


timur NKRI. Maluku merupakan salah satu Propinsi di Indonesia yang masih
kental dengan adat dan budaya. Budaya Maluku adalah aspek kehidupan yang
mencakup adat istiadat, kepercayaan, seni dan kebiasaan lainnya yang dijalani
dan diberlakukan oleh masyarakat Maluku. Maluku adalah sekelompok pulau
yang merupakan bagian dari Nusantara. Maluku berbatasan dengan Timor di
sebelah selatan, pulau Sulawesi di sebelah barat, Irian Jaya di sebelah timur dan
Palau di timur laut. Maluku memiliki beragam budaya dan adat istiadat mulai
dari alat musik, bahasa, tarian, hingga seni budaya. Banyaknya pulau-pulau
kecil di propinsi Maluku sehingga Maluku juga dikenal dengan propinsi seribu
pulau.
Orang Maluku juga memiliki kebiasaannya yang sekaligus menjadi ciri
khas orang Maluku seperti contoh Pertama, mereka sungguh murah senyum,
Meskipun tampang mereka dianggap sangar. Senyuman mereka sungguh manis
dan tulus. Kedua, kalau berbicara suaranya sangat keras. saat mengobrol atau
berkomunikasi, suara mereka sungguh lantang dan bahkan cenderung seperti
sedang berteriak-teriak. Padahal, mereka hanya mengobrol biasa, alias sedang
tidak berteriak-teriak. Suara mereka memang lantang sehingga sering
disamakan dengan volume orang yang sedang marah. Padahal, tidak sedikitpun
mengandung amarah.
Ketiga, Orang Maluku terkenal berani baik saat sendiri apalagi ketika
bergerombol, ketika mereka merasa diri mereka berada di jalur yang benar,
mereka akan memperjuangkan kebenaran itu, walaupun mungkin nyawa
taruhannya. Keempat, Orang Maluku memiliki idealisme tinggi, terlebih soal
kasih sayang dan kekeluargaan. Meski berbeda daerah, mereka cenderung
mudah dan akan terlalu sayang kepada orang lain yang dianggapnya dekat, baik
dalam hubungan pertemanan, ‘persaudaraan’, ataupun hubungan percintaan.
Selanjutnya, Orang Maluku memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap
sesama orang Maluku. Mereka akan membantu rekan, sahabat, teman, atau
saudara sesama orang Maluku yang sedang mengalami kesusahan. Inilah salah
satu keuntungan berteman dengan orang Maluku.
Dan yang terakhir, orang Maluku juga gemar memasak. Tidak heran
kalau ada masakan-masakaan khas dari Maluku. Entah anak-anak, remaja,
dewasa, dan orang tua, hampir semua orang Maluku jago dan hobi memasak.
Memang tidak banyak orang yang tahu bahwa sebagian besar orang Maluku
hobi dan jago memasak.

Bagi mereka, memasak itu bukan tradisi, melainkan keahlian yang


istimewa dan wajib dimiliki mereka. Jika ada orang Maluku yang tidak pandai
memasak, ia akan mendapat ‘pujian’ dari sesama orang Maluku. Nah, khusus
perempuan asli Maluku.

Mereka harus bisa memasak dengan baik karena salah satu ujian untuk
menjadi salah satu persyaratan menjadi istri atau menantu yang ideal yaitu dari
kelihaiannya dalam memasak. Keahlian memasak yang baik akan menjadi nilai
plus tersendiri bagi perempuan asli Maluku. Menariknya lagi, calon suami atau
calon mertua tak segan untuk menantang adu skill memasak.

Maluku merupakan salah satu provinsi bahari di indonesia karena


sembilan puluh persen dari luas daerahnya merupakan lautan. Sebagian besar
masyarakat maluku hidup sebagai nelayan. Sehingga maluku merupakan
penghasil ikan terbesar di indonesia

Komoditi perikanan menjadi salah satu komoditi unggulan. Dengan


kekayaan laut itu maka muncul pasar ikan sebagai tempat jual beli ikan yang
selalu ramai setiap harinya. Persepsi masyarakat tentang pasar ikan adalah
tempat kotor dan bau sehingga pembeli tidak merasa nyaman untuk berbelanja.
Tanpa disadari kekayaam laut merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki
dan seharusnya dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Selain itu Maluku
memiliki budaya leluhur yang masih dipegang teguh dalam masyarakatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Orang Maluku juga memiliki adat, tata cara atau kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari dalam Perilaku Keterempilan Vokasional dan Perilaku
Keterempilan Sosial . Antara lain :

 Tata Cara Sehari-hari dalam Perilaku


Keterampilan Vokasional

1. Tata cara makan dan minum.


Salah satu makanan khas yang terkenal di Maluku adalah sagu. Dan sagu
bisa diolah menjadi sagu bakar. Ternyata, sagu bakar yang telah dibakar tidak
bisa langsung di makan karena sagu yang telah selesai dibakar sangat keras.
Nah, oleh karena itu ada cara tersendiri agar sagunya bisa menjadi empuk. Sagu
yang dikonsumsi ada dua jenis yaitu tepung sagu dan dari tepung singkong.
Yang akan kita bahas kali ada adalah sagu bakar yang terbuat dari tepung
singkong. Tidak selamanya kita bisa mendapatkan sagu bakar yang memang
asli dari tepung sagu. Umumnya sagu bakar yang dijual di pasar terbuat dari
tepung singkong. Hanya di waktu-waktu tertentu saja yaitu pada saat
masyarakat memproduksi tepung sagu. Harga perikat yang saya tahu adalah Rp.
5000/ikat. Pohon sagu sendiri tidak ada musimnya. Pohon sagu yang sudah tua
ditandai dengan batangnya besar dan tinggi sekitar 30 meter. Jika sudah tua,
baru pohon ditebang dan dibelah dua. Kemudian baru diambil sari pati tepung
sagu.
Lalu, cara memakan sagu bakar yang terbuat dari tepung singkong adalah
sambil di celupkan ke kopi atau teh. Sebenarnya, ini tergantung kepada anda
ingin meminum apa. Kita akan menggunakan contoh minuman kopi susu. Cara
memakannya adalah sagu bakar rendam dalam kopi 2-3 kali sampai sagu bakar
berwarna putih yang lama kelamaan berubah warna menjadi cokelat karena
menyerap air kopi. Saat lunak, sagu bakar pun menjadi mudah dikunyah.
Kegiatan ini sangat efisien karena saat kita makan, tentu harus sambil ditemani
oleh minuman sebagai guna untuk melunakan sagu tersebut.
2. Tata cara berpakaian.

Salah satu kebudayaan yang secara jelas dapat langsung dilihat dan
menjadi ciri khusus dari suatu suku adalah Pakaian Adat. Pakaian adat Maluku
adalah salah satu yang menarik untuk kita telaah lebih jauh lagi. Sebenarnya
pakaian adat Maluku tidak hanya satu jenis karena tiap wilayah di Maluku
mempunyai ciri tersendiri. Namun, kali ini kita akan menelaah lebih tentang
pakaian adat Maluku secara umum dan dikenal luas di seluruh bagian wilayah
Maluku. Pakaian adat ini sebenarnya terlihat cukup sederhana, tidak serumit
pakaian adat Bali atau Jawa namun tetap berkelas dan memiliki corak yang
menarik. Pakaian adat ini dikenal dengan nama Baju Cele atau Kain Salele.

Ciri utama Baju Cele ini adalah motif garis-garis yang membentuk bentuk
kotak-kotak kecil. Kain ini cukup tebal namun tetap nyaman untuk digunakan
sehari-hari. Bagi wanita, biasanya Baju Cele dikenakan dengan kombinasi
bagian lain seperti kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh beda ataupun
dengan kebaya yang menjadi ciri khas pakaian wanita Indonesia. Sedangkan
bagi laki-laki, Baju Cele biasa dibentuk menyerupai jas yang dipakai santai
dengan kemeja sebagai dalamannya. Untuk celananya, kaum laki-laki memakai
celana panjang formal biasa yang berwarna hitam atau senada dengan Baju
Cele-nya. Umumnya, warna Baju Cele adalah merah terang dengan motif emas
atau perak. Sebagai alas kaki, biasanya sepatu Vantovel hitam menjadi pilihan
utama bagi kaum pria dan wanita.

Bagi kaum wanita, ada beberapa hal lain yang menjadi pelengkap
Pakaian Adat ini. Yang pertama adalah konde. Sebenarnya konde yang dipakai
adalah konde yang serupa dengan konde di Jawa pada umumnya, hanya saja
terdapat beberapa perbedaan pada aksesoris pendukung konde. Tusuk konde
yang terbuat dari atau menyerupai emas dan perak disebut Haspel. Aksesoris ini
juga dipadukan dengan Kak kuping sejumlah 4 buah dan berbentuk seperti
kembang. Tidak lupa sisir konde diletakkan pada bagian tengah konde.
Terakhir, bunga Ron dilingkarkan pada konde dan biasanya terbuat dari gabus.

Hal menarik berikutnya yang terdapat pada pakaian adat wanita adalah
kain Lenso. Kain ini sebenarnya adalah kain saputangan yang diletakkan di
pundak sebagai aksesoris pakaian. Biasanya kain Lenso direkatkan dengan
menggunakan peniti. Keberadaan kain Lenso ini sebenarnya merupakan tradisi
yang mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Bila kita perhatikan wanita
Belanda atau Eropa pada umumnya di masa lalu, biasanya mereka selalu
membawa saputangan di salah satu tangannya sebagai aksesoris yang
melengkapi pakaian utama.

Pakaian adat Maluku memang tampak mendapat banyak pengaruh dari


pakaian Eropa. Namun demikian, pakaian adat ini tetaplah bernilai budaya
tinggi dan merupakan perwakilan dari budaya Maluku secara keseluruhan.
Biasanya pakaian adat ini dipakai pada upacara-upacara adat seperti Cuci
Negeri, Panas Pela, atau Pelantikan Raja di suatu kampung, tetapi tidak jarang
juga masyarakat menggunakannya dalam acara-acara keluarga seperti
perkawinan atau aktifitas rutin seperti beribadah ke Gereja.

3. Tata cara mandi

Pada umumnya, rata-rata rakyat di Maluku sekarang sudah seperti orang-


orang pada umumnya yaitu di toilet rumah masing-masing. Namun, masih
terdapat adat yang masih dilakukan oleh penduduk di Maluku. Tradisi ini telah
turun temurun dilakukan oleh masyarakat Maluku yaitu namanya Mandi Safar.
Mandi safar adalah mandi yang menolak bala yang biasanya dalam kalender
Islam dilakukan pada saat bulan Safar. Tradisi yang dilakukan pada bulan kedua
dalam penanggalan kalender Hijriyah ini erat kaitannya dengan budaya Islam.
Meskipun tidak termasuk kewajiban dalam hukum Islam, tetapi tradisi Mandi
Safar sangat kental dengan nuansa Islam.

4. Tata cara gosok gigi

Cara gosok gigi mereka sudah sama seperti kita. Namun ternyata disana
sangat minim dokter gigi. Saat gigi mereka merasa sakit, sakitnya kalau goyang
atau lagi makan. Kalau tidak ada dokter, cabut sendiri atau kumur-kumur pakai
arak.

5. Tata cara toileting

Di bagian kota, tata cara toileting sudah sama seperti kita yang
menggunakan gayung, bak mandi, shampoo, sabun dan tata cara BAB nya pun
sudah sama. Bahkan saat kalian mengunjungi kotanya sudah terdapat hotel-
hotel yang untuk pengunjung sudah menggunaka shower.
 Tata Cara Sehari-hari dalam Perilaku
Keterampilan Sosial

1) Bergaul dengan teman

Orang Maluku, dalam pergaulan sehari-hari, menggunakan bahasa


Melayu-Ambon atau Melayu-Polynesia sebagai bahasa persatuan. Kendati
setiap daerah juga memiliki bahasa-bahasa daerah yang khas dan berbeda-beda.

Dalam pergaulan sehari-hari, kita mengenal banyak istilah untuk sebutan


kepada teman atau saudara, mulai dari yang seumur, di bawah umur, atau yang
lebih tua. Sebagai contoh, kita mengenal istilah Nona, Nyong, Ade, Kaka,
Abang, Bung, Caca, Tamang, Tuang, Kaka Tuang, Ade Tuang, Tuang Guru,
Upu, Antua, dan lain-lain. 

Rupanya sebagian orang Ambon sering kali mencampuradukkan istilah-


istilah ini dalam penyapaan-penyapaan di antara sesamanya. Padahal setiap
istilah-istilah itu memiliki kekhususan dan makna yang khsusus.

Nona, istilah ini biasanya digunakan sebagai penanda kepada seorang


perempuan bujang yang masih gadis, bersifat umum kepada yang berusia muda.
Sama halnya dengan Nyong, yang juga sebagai sebutan kepada seorang lelaki
bujang yang masih perjaka.

2) Berbagi dan menolong

Sasahil dan Nekora merupakan tradisi masyarakat adat di Negeri Siri Sori
Islam dan Negeri Siri Sori Kristen di pulau Saparua, Maluku. Bagi masyarakat
desa Telalora, Nekora memiliki basis nilai tolong-menolong antarwarga. Nilai
tradisi Sasahil dan Nekora terletak pada cara dan proses pelaksanaan. Nilai
tolong-menolong yang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun Nekora memiliki
basis solidaritas yang kuat, dan menciptakan relasi saling memberi dan
menerima antarwarga agar suatu pekerjaan berat untuk mendirikan rumah bisa
lebih ringan. Dalam menghadapi dinamika kehidupan yang terus berubah,
tradisi Sasahil dan Nekora selalu dipertahankan dan dipelihara dengan baik. Hal
ini dimaksudkan sebagai modal sosial kelangsungan hidup bermasyarakat di
masa mendatang.

3) Bekerjasama
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Maluku sangatlah
banyak. Salah satu contohnya, pada tahun 2016-2017 untuk meningkatkan
sumber daya manusia (SDM), Pemerintah Provinsi Maluku bekerja sama
dengan ITB dan Unpad membuat kelas khusus untuk warga Maluku yang
berprestasi sehingga bisa bisa berkuliah di ITB dan Unpad. Yakni, beasiswa
untuk jenjang S3 di jurusan Transportasi ITB dan jenjang S1 jurusan Geologi
Pertambangan. Pihaknya membuka beasiswa untuk jurusan transportasi, karena
daerah Maluku hampir 92 persen wilayahnya laut. Sedangkan SDM di bidang
teknologi pertambangan diperkuat karena 10 tahun ke depan, Maluku akan
membutukan 500 ribu SDM di bidang pertambangan.

4) Memahami pemecahan masalah

Menurut jurnal Kompas.com (11/07/2018, 16:20 WIB), Dewan Ketahanan


Nasional (Wantanas) menilai bahwa penyelesaian konflik di Maluku merupakan
contoh penanganan konflik yang sukses. Menurut Staf Ahli Bidang Hankam
Setjen Wantanas, Mayjen Toto Siswanto, penyelesaian konflik Maluku tidak
hanya menggunakan pendekatan keamanan semata. Pendekatan tersebut dinilai
tidak cukup untuk menyikapi konflik sosial ekonomi yang terjadi. Oleh karena
itu, kata dia, berbagi pihak juga mengupayakan pendekatan kesejahteraan. Ini
dikarenakan konflik yang terjadi adalah konflik sosial ekonomi. Karena
penyelesaikan konflik bisa tercapai karena adanya pendekatan kesejahteraan.
5) Memahami aturan
Seperti yang kita semua tahu, bahwa Rabu, 17 April 2019 telah diadakan
Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden. Dan untuk mengatisipasi agar tidak terjadi
miss comunication dalam Pemilu, Badan Pengawasan Pemilihan Umum
(Bawaslu) memberikan sosialiasi kepada DWP Kementerian Agama Kota
Ambon yanng bertempat di Aula Kemenag Kota Ambon, Kamis, (14-02-2019)
agar saat kegiatan Pemilu berlangsung bisa sesuasai aturan dengan baik dan
benar. mengekspresikan perasan warga maluku.
6) Mengekspresikan perasan
Untuk mengekspresikan perasaan, tentu sudah bisa dilakukan dimana saja
dan dimana saja lewat social media seperti di Instagram, Facebook, Twitter,
bahkan YouTube. Sekarang sudah banyak sekali anak-anak muda bahkan orang
tua yang sudah mengekspresikan perasannya lewat media sosial YouTube,
seperti contoh YouTuber asal Maluku yang bernama Haickal yang mempunyai
channel bernama Like Project.
Atas usaha dan kerja kerasnya disana, ia sudah menghasilkan 1 Juta lebih
subscribe di channel YouTube nya. Selain bisa mengekspresikan diri dan
perasaan disana, ia juga bisa memperoleh keuntungan dari sana yang pasti bisa
sangat membantu perekonomiannya dan bisa memberitahu apa yang sedang
terjadi di Maluku.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kaya akan budaya sudah semestinya indonesia berbangga, maka sudah
selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan
menjaga beraneka ragam budaya yang unik di berbagai daerah indonesia ini.
Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Tuhan Maha Esa yang
telah memberi kesehatan dan keselamatan pada kita sebagai masyarakat yang
memiliki cipta rasa tinggi dan sebagai negara yang berbudi luhur. Sebagai mana
yang telah dikaruniakannya kepada masyarakat kita, yaitu sebuah data
kreatifitas tinggi yang di ciptakan mulai dari nenek moyang kita hingga generasi
muda sekarang, telah banyak berbagai adat istiadat serta yang menjadikan
bangsa ini memiliki kekayaan atribut serta kepribadian istimewa dimuka dunia.
Berbicara mengenai budaya bangsa indonesia pasti tidak akan ada habisnya,
mengingat begitu banyaknya budaya yang terdapat mulai dari Sabang sampai
Merauke. Pulau-pulau di Indonesia dengan berbagai macam suku bangsa yang
semuanya memiliki keunikan masing-masing. Tapi semua terangkum menjadi
satu yaitu sebuah ikatan yang ber- “BHINEKA TUNGGAL IKA” dengan
menunjukkan adat ketimuran dan berazaskan Pancasila. Jadi tidak mustahil jika
nbanyak hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia ini selalu dilirik bangsa lain.

SARAN
Keanekaragaman budaya yang ada di nusantara hendaknya jangan dijadikan
sebagai perbedaan, tetapi lebih baik jika dijadikan sebagai kekayaan bangsa
indonesia. Kita selaku masyarakat bangsa indonesia memiliki kewajiban untuk
selalu melestarikan kebudayaan yang beragam tersebut agar kita dapat menjadi
bangsa yang besar dan mau serta mampu menghargai kebudayaan tersebut.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan dalam masyarakat agar
kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya tetap lestari, tidak terkena
dampak buruk yang datang akibat perubahan peat yang terjadi di dunia.
Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia harus didasari dengan rasa
kesadaran yang tinggi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Hal ini
dimaksudkan agar tercipta suatu kedamaian dan keharmonisan, tidak ada
perpecahan di antara kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/keunikan-pakaian-
adat-maluku
2.https://travel.kompas.com/read/2011/02/05/0911518/menikmati.sagu.bakar.be
gini.caranya/
3. https://syahraniepk.wordpress.com/2018/06/11/adat-istiadat-di-maluku/
4. https://salamadian.com/11-sifat-karakter-dan-kebiasaan-orang-maluku/
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Maluku
6.http://www.doctorshare.org/index.php/news/2019/01/25/349/pelayanan-
medis-panti-rawat-gizi-doctorshare-di-kei-besar-maluku-tenggara-14-18-
januari-2019.html
7. https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/16/06/05/o8a758326-maluku-kerja-sama-dengan-itbunpad-buat-kelas-
khusus
8. https://nasional.kompas.com/read/2018/07/11/16203921/penyelesaian-
konflik-maluku-bisa-jadi-pembelajaran-bangsa-lain
9. https://aslanpress.wordpress.com/2016/01/05/makalah-kebudayaan-maluku/

Anda mungkin juga menyukai