Anda di halaman 1dari 15

GAMBAR PROVINSI RIAU

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi ini
terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka. Hingga
tahun 2004, provinsi ini juga meliputi Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau
utamanya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan) yang terletak di sebelah timur Sumatera dan
sebelah selatan Singapura.

Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar Riau
adalah Pekanbaru. Kota lainnya yakni Dumai, Selatpanjang, Bagansiapiapi, Bengkalis, Bangkinang dan
Rengat.

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh
sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat.

GAMBAR PULAU SUMATERA

Pulau sumatera berdasarkan luas merupakan pulau


terbesar ke enam di dunia.Pulau ini membujur dari barat
laut dengan luas 443.065,8 km2.Penduduk pulau ini sekitar
42.409.510 jiwa (2000).Pulau Sumatra terletak di bagian
barat gugusan kepulauan Indonesia. Di sebelah utara
berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat
Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia. Luas
pulau ini sekitar 473.606 Km2. Secara astronomis Sumatra berada pada posisi 6°LU-6°LS dan antara
95°BB-109°BT.

Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku.Suku-
suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Ogan, Komering, dan Lampung.Di wilayah pesisir
timur Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Palembang, dan Pekanbaru, banyak
bermukim etnis Tionghoa.Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur
dan dataran tinggi Minangkabau.Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar sebagai petani,
nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatera mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut Protestan,
terutama di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara.Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, dan
Palembang, dijumpai beberapa orang penganut Buddha.

Kota-kota di pulau Sumatera dihubungkan oleh tiga ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur,
dan lintas barat, yang melintang dari utara - selatan Sumatera.Selain itu terdapat pula ruas jalan yang
melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai.

GAMBAR IBU KOTA PROVINSI RIAU

Sejarah Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Riau

Awalnya, Kota Pekanbaru merupakan daerah yang dikenal dengan sebutan “Senapelan“. Seiring
dengan berjalannya waktu, kota ini terus bertumbuh dan berkembang menjadi Dusun Payung
Sekaki di sekitar muara Sungai Siak. Berdasarkan catatan yang dibuat Imam Suhil Siak,
Senapelan yang kemudian populer dengan sebutan Pekanbaru resmi didirikan tanggal 23 Juni
1784 oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah di bawah pemerintahan Sultan Yahya
dari Kerajaan Siak Sri Indra Pura. Hingga saat ini, tanggal tersebut masih diperingati sebagai hari
jadi Kota Pekanbaru.

Pada tahun 1958, pemerintah pusat menetapkan Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau
secara permanen. Sebelum tahun 1960, luas Pekanbaru hanya seukuran 16 kilometer persegi.
Namun, ukuran tersebut terus berkembang hingga pada tahun 1965 mencapai 446,5 kilometer
persegi.

Mengintip Perkembangan Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru saat ini berkembang pesat sebagai salah satu kota besar di tanah air. Selain menjadi
pusat pemerintahan Provinsi Riau, Pekanbaru juga memiliki berbagai objek wisata dengan daya tarik
istimewa. Ada beberapa objek wisata yang wajib untuk dikunjungi saat berada di Pekanbaru berikut ini :

 Kawah Biru
 Masjid Agung An-Nur
 Perpustakaan Soeman H.S.
 Riau Fantasi

BAJU ADAT KEPULAUAN RIAU

Pakaian adat Kepulauan Riau – Pada tanggal 24 September 2002, pemerintah Indonesia membentuk
provinsi baru, yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Provinsi baru ini merupakan pemekaran dari Provinsi Riau.
Kebudayaan masyarakat provinsi ini banyak dipengaruhi oleh bangsa asing, karena dalam sejarahnya,
provinsi tersebut sering disinggahi para pedagang dunia yang sedang berlayar.

Karenanya, budaya banyak mendapat pengaruh dari bangsa manca, seperti bangsa Cina, Arab, dan
Eropa. Hal ini bisa kita lihat dari budaya pakaian adat mereka.

Pakaian Adat Kepulauan Riau bernama Kebaya Labuh dan teluk belanga. Namun, sebenarnya bukan
hanya itu, masih banyak jenis pakaian tradisio di provinsi tersebut, hanya saja, dikalangan nasional
kedua pakaian itulah yang menjadi ikon wilayah ini. Di Kep. Riau terdapat baju kurung keke, baju gunting
cina, baju telepuk, dan lain-lain.

Mengapa Kebaya labuh dan teluk belanga dipilih sebagai ikon pakaian adat Provinsi Kepulauan Riau?
Karena pada kedua pakaian tersebut terdapat nilai unik dan nilai tambah yang lebih daripada yang lain.

1. Kebaya Labuh
Pakaian tradisional Kepulauan Riau kebaya labuh adalah pakaian yang khusus dikenakan oleh kaum
wanita. Lazimnya dikenakan pada waktu dalam upacara adat dan acara resmi masyarakat setempat.

Agar lebih jelas silahkan lihat gambarnya di bawah ini:

Pakaian kebaya Labuh

Jika dilihat, sebenarnya bentuk pakaian kebaya labuh tak beda jauh dengan kebaya pada umumnya,
namun yang membedakan hanya pada ukurannya yang lebih panjang menjuntai sampai ke bawah lutut.

Desain pakaian adat Kep. Riau ini juga sangat sederhana, bagian depan terdapat peniti dan kancing
sebagai pengait 3 buah. Karena kancingnya hanya tiga, maka bagian bawah pakaian ini terlihat lebih
terbuka dan melebar.

2. Teluk Belanga
Pakaian teluk belanga adalah pakaian tradisional Kep. Riau yang hanya dikenakan oleh para pria. Pakaian
ini sebenarnya adalah pakaian pria Melayu yang juga dijadikan ikon pakaian adat Jambi, Riau, dan
sekitarnya. Tetapi, pakaian teluk belanga di kepulauan Riau memiliki keunikan tersendiri.

Pakaian tradisional Teluk belanga pada umumnya


motifnya polos, warnanya pun tidak mencolok. Warna pakaian dan celana panjang bawahannya pun
sama. Bagian bawah juga terdapat kain sarung sebatas lutut.
PULAU JAWA

Pulau Jawa (dan pulau kecil disekitarnya) terdapat 6 (enam) provinsi yakni 1) Banten, 2) DKI Jakarta, 3) Jawa Barat, 4) Jawa
Tengah, 5) DI Yogyakarta, dan 6) Jawa Timur.

Pulau Jawa seluas lebih kurang 138.793,6 km 2 termasuk kawasan yang padat penduduknya, dan merupakan pulau terluas ke-13 di
dunia. Pulau Jawa juga terkenal sebagai pulau terpadat di dunia.

Tempat tertinggi di pulau Jawa yaitu berada di 3.676 m dpl yaitu Puncak Mahameru, gunung Semeru di provinsi Jawa Timur.

Jawa terdapat sungai terpanjang ke-7 di Indonesia yaitu sungai Bengawan Solo, dengan panjang lebih kurang 600 km, dan
panjangnya sama dengan sungai Anak Kapuas.

Di pulai Jawa terdapat 119 Kabupaten/Kota yang tersebar di 6 (enam) provinsi, terdiri 85 Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati
dan 34 Kota yang dipimpin oleh Walikota.

PROVINSI JAWA BARAT

Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di


Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di
wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan
langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan
dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa
Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini.

IBU KOTA JAWA BARAT (BANDUNG)

Jawa Barat (Jabar) berwacana akan memindahkan ibu


kota provinsi dari Bandung. Tidak hanya berwacana, rencana ini pun sudah dilakukan kajiannya dan
dimasukan dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar Tahun
2009-2029.
Alasan pemindahan ibu kota Jawa Barat ini menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, karena secara
fisik kota Bandung sudah tidak lagi mendukung sebagai pusat pemerintahan provinsi. "Karena pada
dasarnya, secara fisik kota Bandung sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi melayani pusat
pemerintahan," kata Emil seperti dikutip dari berbagai media.
Ada tiga kandidat utama lokasi ibu kota Jabar yang diusulkan Gubernur yang sering disapa Kang Emil ini
untuk menggantikan Bandung. Lokasi tersebut adalah Tegalluar yang berada di Kabupaten Bandung,
Walini di Kabupaten Bandung Barat, dan sekitar wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).

BAJU ADAT JAWA BARAT


1. Bedahan

Baju adat Jawa Barat yang sering digunakan oleh kalangan menengah
hingga atas adalah bedahan. Biasanya orang-orang yang memakai baju ini memiliki profesi sebagai saudagar.

Aksesoris yang digunakan juga terdiri dari manik-manik khusus dan unik.

Bentuk baju bedahan memiliki kerah berdiri di bagian leher dengan kancing di depan. Area kanan dan kiri bawah dilengkapi saku
yang menutup.

Warna dari baju ini terdiri dari putih dan hitam. Sedangkan untuk bawahannya menggunakan kain batik corak khas Sunda.

Para pria Sunda yang mengenakan baju bedahan akan menambahkan aksesoris berupa ikat pinggang beubeur, alas kaki terompah
kayu, ikat kepala hingga arloji rantai warna emas.
Jika didampingi wanita, maka sang wanita harus mengenakan kebaya Sunda + aksesoris tambahannya.

2. Kebaya Sunda

Baju kebaya memang menjadi salah satu ciri khas pakaian adat bagi
suku-suku yang tinggal di Pulau Jawa. Namun, untuk kawasan Jawa Barat, nama baju adat untuk atasan perempuan disebut kebaya
Sunda.

Warna dari kebaya ini cenderung cerah dan terang seperti merah marun, ungu muda, putih, hingga kuning pastel.

Agar lebih mudah membedakannya dengan kebaya Jawa, kebaya Sunda ini pada bagian lehernya lebih lancip ke bawah atau v-neck.

Pemakaian kebaya Sunda akan dipadukan dengan kain jarik bermotif batik khas Jawa Barat.

Agar penampilan semakin cantik, maka ditambah aksesoris berupa gelang, kalung, cincin, dan tusuk konde berwarna emas.

Kebaya Sunda bisa dipakai dalam keseharian atau acara semi formal. Selain itu, baju adat ini lebih sering dikenakan oleh kalangan
masyarakat biasa hingga menengah.Tetapi, status sosial juga bisa dilihat dari motif kebaya Sunda yang digunakan.

PULAU KALIMANTAN

Pulau kalimantan adalah pulau yang sangat luas namun


penghuninya relatif sedikit karena di pulau Kalimantan masih banyak sekali hutan-hutan rimba, banyak
orang Jawa yang pergi ke Pulau Kalimantan untuk mencari nafkah karena banyak yang bilang di Pulau
Kalimantan sangatlah mudah untuk mencari Uang, memang benar akan tetapi harga pokok di pulau
kalimantan tentu tidak semurah di pulau Jawa, di sana semua mahal dan hampir tiga kali lipat harga di
pulau jawa, mudah untuk mencari uang mudah juga untuk menghabiskannya.

Pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat
pengaruh budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau Kalimantan telah
memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai tetapi
perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih lambat dibandingkan pulau lain karena kendala
geografis dan penduduk yang sedikit.

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat
pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².
Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Tiongkok Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-
timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.
Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Namun, wilayah hutan itu semakin berkurang akibat maraknya aksi
penebangan pohon.
Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan, gajah borneo, badak borneo, landak, rusa,
tapir dan beberapa spesies yang terancam punah. Karena kekayaan alamnya, wilayah Kalimantan
Indonesia merupakan salah satu dari enam koridor ekonomi yang dicanangkan pemerintah Republik
Indonesia dimana Kalimantan ditetapkan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan
lumbung energi nasional di Indonesia.

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi yang terletak di


pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km 2;.
Berdasarkan sensus tahun 2015, provinsi ini memiliki populasi 2.680.680 jiwa. Dengan kepadatannya 17 jiwa/km2.
Provinsi Kalimantan Tengah otonom pada saat terbentuknya, hanya memiliki 3 Kabupaten Daerah Tingkat II, yaitu
Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun
1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, Kabupaten tersebut dimekarkan menjadi:

1. Kabupaten Daerah Tingkat II Barito dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yakni :

 Kabupaten Barito Utara, dengan ibukotanya Muara Teweh.


 Kabupaten Barito Selatan, dengan ibukotanya Buntok.

2. Kabupaten Daerah Tingkat II Kapuas (tetap/ tidak mengalami perubahan).


3. Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yakni :

 Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan ibukotanya Sampit.


 Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan ibukotanya Pangkalan Bun.

IBU KOTA KALTENG (PALANGKARAYA)


Kota Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus
merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan berpenduduk
sebanyak 266.020 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk rata-rata 93,24 jiwa/km².[1] Sebelum otonomi daerah
pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini
secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit
Batu, Sabangau, dan Rakumpit.
Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan
Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa
Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung,
konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun,
Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibukota negara di masa depan,
menggantikan Jakarta. Palangka Raya merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara
3,6 kali luas Jakarta.

BAJU ADAT KALIMANTAN TENGAH

Pakaian adat Kalimantan Tengah adalah berupa busana yang


dikenakan oleh mayoritas Suku Dayak di wilayah tersebut. Terdapat beberapa jenis pakaian adat yang pemakaiannya dapat
dibedakan menurut fungsinya seperti dikenakan ketika berperang, untuk sehari-hari, dan kegiatan adat. Selain itu, pakaian
adat tersebut juga dapat dibedakan menurut latar belakang pemakainya seperti misalnya baju pawang yang dikenakan oleh
para ulama atau tokoh adat.
Kekayaan budaya di Kalimantan Tengah memang tidak hanya
dipengaruhi oleh suku Dayak. Meskipun memang suku ini paling mayoritas mendiami wilayah Kalimantan. Masih ada suku lain
yang juga memberikan pengaruhnya seperti suku Mandar atau suku Melayu. Hal ini pulalah yang menjadikan masyarakat Dayak
di Kalsel mengenal seni menenun. Terutama pada zaman dahulu, saat mereka masih belajar menenun dengan menggunakan
bahan bahan alami.

Dari seni menenun inilah menghasilkan baju baju tradisional. Umumnya mereka menggunakan serat nyamu, serat nanas dan
lainnya untuk diubah menjadi busana. Busana hasil tenunan tersebut dibuat dengan menambahkan motif motif khusus yang
membuatnya semakin indah. Umumnya lebih banyak menggunakan motif alam,flora dan fauna hingga motif bentuk bentuk
yang sederhana seperti segitiga sebagi motifnya.

PULAU SULAWESI

SULAWESI atau Pulau Sulawesi (atau sebutan lama dalam bahasa Inggris:
Celebes) adalah sebuah pulau dalam wilayah Bendera Indonesia Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan di sebelah barat dan
Kepulauan Maluku di sebelah timur. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km², Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11 di dunia. Di Indonesia
hanya luas Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Pulau Papua sajalah yang lebih luas wilayahnya daripada Pulau Sulawesi, sementara dari segi
populasi hanya Pulau Jawa dan Sumatera sajalah yang lebih besar populasinya daripada Sulawesi.

Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari kata dalam bahasa-bahasa di Sulawesi Tengah yaitu kata sula yang berarti nusa (pulau) dan kata mesi
yang berarti besi (logam), yang mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi tambang-tambang yang terdapat di sekitar
Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur.[1] Sedangkan bangsa/orang-orang Portugis yang datang sekitar abad 14-15 masehi adalah
bangsa asing pertama yang menggunakan nama Celebes untuk menyebut pulau Sulawesi secara keseluruhan.

Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan dan Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer
persegi. Bentuknya yang unik menyerupai bunga mawar laba-laba atau huruf K besar yang membujur dari utara ke selatan dan tiga
semenanjung yang membujur ke timur laut, timur, dan tenggara. Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari
Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku. Sulawesi berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di
utara, Flores di selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah timur.
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi di Indonesia


yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibukota Kendari.

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan
garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai
wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara
Sulselra dengan Baubau sebagai ibukota kabupaten.Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom
berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

IBU KOTA SULAWESI TENGGARA (KENDARI)

Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibukota
Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis
khatulistiwa di antara 02°45′ – 06°15′ Lintang Selatan dan 120°45′ – 124°30′ Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan
seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara Sulselra dengan
Baubau sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun
1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, mengandung berbagai hasil tambang
yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk
dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainya. Atas
pertimbangan ini tokoh – tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I
Sulawesi Tenggara.

BAJU ADAT SULAWESI TENGGARA

Pakaian adat Sulawesi Tenggara bermacam-macam


sesuai masing-masing suku yang mendiami wilayah ini.Terdapat beberapa suku bangsa yang mendiami
wilayah ini, antara lain Tolaki, Wawoni, Moronene, Muna, Kalisusu, Wolio, Ciacia, serta Waktobi.Masing-
masing suku tersebut memiliki baju adat tradisional khas suku mereka.

Pertama ada Suku Tolaki, dimana para wanita suku ini mengenakan baju yang disebut dengan babu
nggawi serta bawahan berupa rok panjang.Rok panjang khas Suku Tolaki yang mereka sebut roo menda
ini memiliki panjang hingga mata kaki.Warna pakaian adat ini didominasi oleh warna merah dengan
hiasan benang emas.

Pria Suku Tolaki mengenakan busana yang disebut babu kandiu. Babu kandiu adalah semacam baju
lengan panjang yang dihiasi dengan benag emas.

Para pria Tolaki juga mengenakan sulepe atau salupi, yakni ikat pinggang yang terbuat dari logam yang
disepuh emas.

Untuk bagian kepala, mereka menggunakan ikat kepala yang disebut dengan pabele. Bentuk dari pebele
ini meruncing di bagian atasnya.

Pakaian adat Sulawesi Tenggara dari suku Muna mencakup


kelengkapan seperti bheta (sarung), songko (peci), kampurui (ikat kepala), bhadu (baju), dan sala (celana). Ini
adalah baju adat keseharian kaum pria. Bajunya berlengan pendek warna putih, sedang sarungnya biasanya
berwarna merah motif geometris horisontal.

Baju atasan kaum wanita suku Muna berlengan pendek dan panjang. Umumnya berwarna merah atau
biru dan berbahan kain satin. Dalam keseharian, mereka biasa memakai kuta kutango (baju lengan
pendek) dengan hiasan kuning emas. Memakai beberapa lapis sarung sebagai rok dan penutup dada
hingga batas di atas lutut.

Sumber lain mengatakan bahwa pakaian adat Muna memiliki kemiripan dengan busana adat suku
Buton. Suku Muna juga mengenal ajo tandaki yang secara umum adalah busana pengantin khitan. Lalu,
baju molandakina tana yang nama lainnya adalah baju kombo. Ada juga ajo bantea, yakni busana tanpa
memakai atasan.

PULAU PAPUA

Papua merupakan salah satu tempat yang berada di


bagian timur dari Indonesia. Tepatnya berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Sebelum bernama
Provinsi Papua, dahulu provinsi ini lebih dikenal dengan sebutan Provinsi Irian Jaya yang mencangkup
keseluruhan Papua Barat. Namun sejak tahun 2003, Provinsi Papua telah terbagi menjadi 2 bagian yaitu
bagian barat yang disebut dengan Provinsi Papua Barat sedangkan untuk bagian timur tetap menggunakan
nama Papua.

Luas wilayah Papua sendiri sekitar 316.553,07 km persegi dengan Ibu Kota Jayapura. Sedangkan untuk
Papua Barat memiliki luas wilayah sekitar 102.955 km persegi dan beribu kota Manokwari. Di Papua
juga terdapat tempat tertinggi dan termasuk tempat paling tinggi di Indonesia yaitu Kabupaten Puncak
Jaya yang selalu tertutupi salju setiap tahunnya. Sedangkan kota terendah di Papua yaitu Kota Marauke
yang berada di wilayah pesisir . Karena masih berada di kawasan khatulistiwa tidak heran jika Papua
memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu sekitar 80 – 89% dengan curah hujan sekitar 1.800 –
3.000 mm per tahun. Kondisi geografis yang berbeda – beda antara satu tempat dengan tempat lainnya,
membuat persebaran penduduk di Papua tidak merata.
PROVINSI PAPUA BARAT

PAPUA BARAT adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di


ujung barat Pulau Papua. Ibu kotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007,
nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi
khusus. Provinsi Papua Barat, meski telah menjadi provinsi tersendiri, tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi
induknya.

Sejarah Papua Barat yang secara umum masuk dalam wilayah Papua atau yang dahulu dikenal dengan nama Irian Jaya sebelum kemerdekaan
Indonesia kurang dibahas dalam buku-buku sejarah nasional untuk sekolah dasar sampai menengah, sehingga banyak yang tidak mengetahuinya.
Sejarah Papua Barat dalam hal hubungannya dengan bangsa-bangsa lain yang mendiami Kepulauan Nusantara sangat penting, karena apabila kita
berbicara mengenai sejarah Indonesia, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas Papua, karena ternyata sejarah Papua semenjak wilayah
tersebut dibicarakan dalam sejarah, selalu berkaitan dengan wilayah-wilayah lain di Nusantara yang akhirnya secara bersama-sama membentuk
Negara Indonesia.

IBU KOTA PAPUA BARAT (Manokwari)

Manokwari adalah ibu kota provinsi papua barat. manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Kota
ini juga disebut kota injil. Disebut kota injil, karena pada tanggal 5 februari 1855, dua orang penginjil mendarat di pulau
mansinam dan memulai penyebaran agama kristen protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang satu sama lain.
Hari jadi Kota manokwari jatuh pada tanggal 8 november 1898 yang dilatarbelakangi oleh peristiwa di bentuknya pos
pemerintahan pertama di Manokwari oleh Pemerintahan Hindia Belanda, ketika Gubernur Jendral Hindia Belanda melantik Tn.
L. A. Van Oosterzee pada hari selasa tanggal 8 november 1898 sebagai Controleer Afdeling Noord New Guinea (Pengawas
Wilayah Irian Jaya Bagian Utara).

Kebudayaan di manokwari, salah satunya ada tari yang disebut yospan, Yospan berasal dari dua kata, yaitu Yosim Pancar, yang
didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari
Seka, Tari Sajojo).

Kota manokwari memiliki beberapa tempat wisata yang cukup menarik pengunjung. Tempat-tempat wisata tersebut antara lain,
bawah laut teluk doreri, pegunungan arfak, pantai pasir putih, cagar alam pegunungan wondiwoy, hutan wisata gunung meja,
pantai bakaro, bendungan prafi, dan pantai maruni.
Ciri khas khas dari manokwari yaitu rumah kaki seribu, yang saat ini banyak dipamerkan keluar negri dalam rangka pentas
budaya dunia. Dari manokwari juga memiliki ciri khas berupa minyak buah merah, yang dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit-penyakit berat termasuk HIV-AIDS. Dimana buah tersebut banyak terdapat di daerah pedalaman-pedalaman
Manokwari, namun belum dikelola secara profesional.

BAJU ADAT PAPUA BARAT

Pakaian Adat Papua Barat


Secara umum, dari beragam cara berpakaian dan merias diri masyarakat Papua dapat dikategorikan sebagai berikut.
Kategori pertama, pemakaian koteka, yokel dan sali. Jenis pakaian adat ini masih digunakan hingga sekarang.
Kategori kedua, kelompok masyarakat yang menggunakan cawat kulit kayu sebagai pakaian tradisional. Saat ini
penggunaan pakaian tradisional dari kulit kayu sudah sangat langka, pakaian seperti itu biasanya hanya dipakai pada
saat pelaksanaan upacara-upacara adat. Kategori ketiga, Penggunaan pakaian tradisional kulit kerang yaitu
penduduk pesisir pantai. Selanjutnya kategori keempat, pemakaian pakaian rumbai-rumbai yang dibuat dari daun
sagu maupun dari kulit kayu yang dihaluskan. Kemudian, bahan tersebut dianyam menjadi rok rumput. Pakaian
rumbai-rumbai ini biasanya dipakai oleh kaum wanita.

Karena luasnya daerah sebaran suku-suku bangsa di Provinsi Papua Barat, maka pakaian tradisional akan kita bahas
secara garis besarnya saja. Secara umum pakaian yang dikenakan sehari-hari sangat sederhana. Baik laki-laki
maupun perempuan mengenakan cawat. Cawat terbuat dari kulit kayu atau kulit pohon pisang. Kaum laki-laki
mengenakan perhiasan berupa untaian manik putih yang dipasang bersilang di dada. Hiasan tersebut disebut sarew.

Anda mungkin juga menyukai