Anda di halaman 1dari 34

34 Provinsi di Indonesia

Provinsi di Pulau Sumatera

1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)

Ibukota : Banda Aceh


Rumah Adat : Rumoh Aceh atau Rumah Krong Bade
Pakaian Adat : Pakaian Adat Pidie
Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Meuseukat, Tari Saman, Tari Mulia Ratep Aceh,, Tari Kipah
Sikarang Aceh, Tari Ranup Lam Puan, Tari Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari Aceh
Gempar.
Senjata Tradisonal : Rencong, Klewang, Peudeung oon Teubee dan Sikin Panyang,
Lagu Daerah : Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Sepakat Segenap, Tawar Sadenge
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Aneuk Jame, Simeleuw, Pulau,
Haloban, Devayan, Sigulai, Lekon dan Julu,
Julukan : Kota Serambi Mekkah
Bahasa Daerah :Aceh Gayo

Aceh (bahasa Aceh: abjad Jawoë: ‫ )اچيه دارالسالم‬adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya berada
di Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa
dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan
provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk
provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan
terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia
di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting
dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya,
terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan
penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah
Indonesia. Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif
(menjunjung tinggi nilai agama).[14] Persentase penduduk Muslim-nya adalah yang tertinggi di Indonesia dan
mereka hidup sesuai syariah Islam.[15] Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki
otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.

2. Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)


Ibukota : Medan
Rumah Adat : Ruma Bolon atau Ruma gorga
Pakaian Adat : Pakaian Adat Karo atau Ulos
Tarian Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Terang Bulan, Tari Kuala Deli
Tanjung Katung Medan, Tari Maena, Tari Pesta Gembira, Tari Kemuliaan Man Dibata Karo, Tari Karo Lima
Serangkai, Tari Bolo-Bolo Karo, Tari Begu Deleng Sumatera Utara, Tari Dembas Simenguda Tapanuli,.
Senjata Tradisonal : Piso Surit, Piso Gaja Dompak, Hujur, Podang, Belati,
Lagu Daerah : Anju Ahu, Pantun Lama, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Butet,Dago Inang
Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang DohitaNadua, Rambadia, Sengko-Sengko,
Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So,Tapian Nauli
Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak
Mandailing, Batak Pakpak, Melayu Langkat, Pesisir dan Maya-maya
Julukan : Kota Melayu Deli
Bahasa Daerah :Batak

Sumatra Utara (disingkat Sumut) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Utara pulau
Sumatra. Provinsi ini beribu kota di Kota Medan, dengan luas wilayah 72.981,23 km2. Sumatra Utara
merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pada tahun 2021 penduduk Sumatra Utara berjumlah 15.136.522 jiwa,
dengan kepadatan penduduk 207,40 jiwa/km2.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April
1948, ditetapkan bahwa Sumatra dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumatra Tengah, dan Provinsi
Sumatra Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatra Utara.
Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatra. Dengan Keputusan
Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatra Utara
ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949,
dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatra Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut
dan dibentuk kembali Provinsi Sumatra Utara.

Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956,
dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatra Utara sebagian menjadi wilayah
Provinsi Aceh.

3. Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)


Ibukota : Padang
Rumah Adat : Rumah Gadang
Pakaian Adat : Pakaian Adat Bundo Kanduang
Tarian Tradisional : Tari Piring, Tari Payuang, Tari Baralek Gadang, Tari Pasambahan, Tari Indang,
Tari Rantak, Tari Galombang, Tari Sabalah, Tari Lilin, Tari Indang Badinding,
Senjata Tradisonal : Kerambit atau kurambiak, Karih, Belati, Tombak, Ruduih, Piarit
Lagu Daerah : Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah
Bungo,Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu,
MakInang, PakuGelang
Suku : Minangkabau (Piliang, Pisang, Panyalai, Koto), Melayu, Mentawai, Chaniago,
Sikumbang, dan Guci
Julukan : Kota Tercinta
Bahasa Daerah : Minang

Sumatra Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra
dengan ibu kota Padang. Provinsi Sumatra Barat terletak sepanjang pesisir barat Sumatra bagian tengah,
dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan
Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.012,89 km² ini berbatasan dengan
empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sumatra Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau sendiri lebih
luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatra Barat saat ini. Pada tahun 2020, provinsi ini memiliki
penduduk sebanyak 5.534.472 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Sumatra Barat terdiri dari 12
kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten
(kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.

4. Provinsi Riau
Ibukota : Pekan Baru
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar
Pakaian Adat : Pakaian Adat Belanga
Tarian Tradisional : Tari Joged Lambak, Tari Pedang Jenawi, Tari Pembubung, Tari Zapin Sekampung,Tari
Sinar, Tari Lenggang Melayu, Tari Zapin, Tari Riuh Tambourine, Tari Zapin Kampung Melayu Pekan Baru, .
Senjata Tradisional : Pedang Jenawi, Badik Tumbuk Lada
Lagu Daerah : Soleram, Agar Terbang Bawa Bersuluh, Anak Igat, Lancang Kuning, Langgam Melayu, Zapin
Pantai Solop, Kutang Barendo, Ocu Maantau, Zapin Laksmana Raja di Laut
Suku : Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, Hutan, Kuala/Duano, Petalangan
Julukan : Kota Bertuah
Bahasa Daerah : Melayu

Riau (Jawi: ‫ )رياو‬adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pantai timur pulau
Sumatra. Wilayah pesisirnya berbatasan dengan Selat Malaka. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi
Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain Pulau Batam dan
Pulau Bintan) yang terletak di sebelah Timur Sumatra dan sebelah Selatan Singapura. Kepulauan ini
dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar Riau adalah Pekanbaru,
dan kota besar lainnya adalah kota Dumai. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020, penduduk
provinsi Riau berjumlah 6.394.090 jiwa, dengan kepadatan penduduk 96,46 jiwa/km².

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh
sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Tetapi,
penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982
menjadi hanya 33% pada 2005. Rata-rata 160.000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun,
meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009. [8] Deforestasi dengan tujuan pembukaan
kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan kabut asap yang sangat mengganggu di
provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura.
5. Provinsi Kepulauan Riau

Ibukota : Tanjung Pinang


Rumah Adat : Belah Bubung
Pakaian Adat : Pakaian Adat Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Tarian Tradisional : Tari Tandak, Tari melemang, Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari
Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari
Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang,
Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika
Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari
Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan
Senjata Tradisonal : Ulu Kundit, Pedang Jenawi
Lagu Daerah : Pulau Bintan, Segantang Lada, Tambelan, Hang Tuah, Kampung Halaman, Pak
Ngah Balek, Kasih Dan Budi
Suku : Melayu, Siak, Sakai, Kubu, Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu, Laut
Julukan : Bumi Melayu Lancang Kuning, Bumi Segantang Lada, Bumi Gurindam dan
Negeri Pantun.
Bahasa Daerah : Melayu

Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau
berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di
sebelah Timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di Selatan; negara Singapura, Malaysia dan
provinsi Riau di sebelah Barat. Provinsi ini termasuk provinsi kepulauan di Indonesia. Tahun 2020,
penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km 2, dan 58%
penduduknya berada di kota Batam.

Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299
kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk.
Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan hanya sekitar 4%
daratan.
6. Provinsi Jambi

Ibukota : Jambi
Rumah Adat : Panggung Kajang Leko
Pakaian Adat : Pakaian Adat Melayu Jambi
Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Selendang Mak Inang, Tari
Rentak Besapih, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak,Tarian Magis Gadis, Tari Kipas Keprak.
Senjata Tradisonal : Badik Tumbuk Lada, Keris, Pedang, Tombak, dan Sampitan
Lagu Daerah : Selendang Mayang, Pinang Muda, Injit-Injit Semut, Batanghari, Dodoi si
dodoi, Timang-timang anakku saying, Tanduklah Lancip, Angso Duo, Selendang Mak Inang, Orang Kayo
Hitam
Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pindah, Melayu Jambi, Melayu Pesisir, Kubu, dan
Bajau
Julukan : Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah
Bahasa Daerah : Kubu

Jambi (Jawi: ‫ )جامبي‬adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah pulau
Sumatra, ibu kotanya berada di kota Jambi. Provinsi Jambi adalah nama provinsi di Indonesia yang ibu
kotanya memiliki nama sama dengan provinsi, selain Bengkulu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan Gorontalo.

Ada beberapa versi tentang asal usul nama Jambi:

Versi pertama, Nama Jambi muncul sejak daerah yang berada di pinggiran Sungai Batanghari ini
dikendalikan oleh seorang ratu bernama Puteri Selaras Pinang Masak, yaitu semasa keterikatan dengan
Kerajaan Majapahit. Waktu itu bahasa keraton dipengaruhi bahasa Jawa, di antaranya kata pinang disebut
jambe. Sesuai dengan nama ratunya “Pinang Masak”, maka kerajaan tersebut dikenal dengan Kerajaan
Melayu Jambe. Lambat laun rakyat setempat umumnya menyebut “Jambi”. Versi kedua, kemungkinan
besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan kerajaan baru, pohon pinang banyak tumbuh di
sepanjang aliran Sungai Batanghari, sehingga nama itu yang dipilih oleh Orang Kayo Hitam. Versi ketiga,
berpedoman pada buku sejarah De Oudste Geschiedenis van de Archipel bahwa Kerajaan Melayu Jambi
dari abad 7 s.d. abad 13 merupakan bandar atau pelabuhan dagang yang ramai. Di sini berlabuh kapal-kapal
dari berbagai bangsa, seperti: Portugis, India, Mesir, Cina, Arab, dan Eropa lainnya. Berkenaan dengan itu,
sebuah legenda yang ditulis oleh Chaniago menceritakan bahwa sebelum Kerajaan Melayu jatuh ke dalam
pengaruh Hindu, seorang puteri Melayu bernama Puteri Dewani berlayar bersama suaminya dengan kapal
niaga Mesir ke Arab, dan tidak kembali.
7. Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)

Ibukota : Palembang
Rumah Adat : Rumah Limas
Pakaian Adat : Pakaian Adat Aisan Gede
Tarian Tradisional : Tari Tanggai, Tari Pagar Pengantin Palembang, Tari Putri Bekhusek, Tari Kelindan
Sumbay, Tari Gending Sriwijaya, Tari Kipas Linggau
Senjata Tradisonal : Siwar dan tombak trisula
Lagu Daerah : Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-bile, Cuk Mak Ilang, Pangkalan Umbak, Gending Sriwijaya,
Pempek Lenjer, Ya Saman, Dirut, Kapal Selam
Suku : Palembang, Melayu, Kikim, Semendo, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagan, Rawas, Sekak
Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumai, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, Kayu Agung, Lematang,
Banyuasin dan Ranau
Julukan : Kota Pempek
Bahasa Daerah : Palembang

Sumatra Selatan (Jawi: ‫ )سومترا سالتن‬adalah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Selatan pulau
Sumatra. Ibu kota Sumatra Selatan berada di kota Palembang, dan pada tahun 2020 penduduk provinsi ini
berjumlah 8.467.432 jiwa. Secara geografis, Sumatra Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara,
provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat.
Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu, ibu kota
provinsi Sumatra Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Jepang menduduki wilayah Sumatra Selatan sampai Agustus 1945, ketika mereka menyerah kepada
pasukan Sekutu. Belanda berusaha untuk kembali ke wilayah tersebut, tetapi ini ditentang oleh Republik
Indonesia yang baru dideklarasikan, sehingga terjadi Perang Kemerdekaan. Pada akhirnya, Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia dan menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 1950. Provinsi Sumatera
Selatan kemudian dibentuk pada 12 September 1950. Namun, berdasarkan peraturan daerah Provinsi
Sumatra Selatan tentang hari jadi provinsi Sumatra Selatan maka pemerintah Sumatra Selatan menetapkan
bahwa 15 Mei 1946 merupakan hari jadi provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
8. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BABEL)

Ibukota : Pangkal Pinang


Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
Pakaian Adat : Pakaian Adat Paksian
Tarian Tradisional : Tari Campak, Tari Tincak Gambus Bangka Belitung, Tari Taluput, Tari Sepen, Tari Sambut
Sepintu Sedulang, Tari Kedidi, Tari Tabar, Tari lapin, Tari Melimbang Timah, Tari Beripat, Tari Pucuk Purun,
Tari Kedidi, Tari Serimbang, Tari Ngeset Wak-wak
Senjata Tradisional : Parang Bangka, Siwar Panjang, Kedik
Lagu Daerah : Yok Miak, Alam Wisata Pulau Bangka, Men Sahang Lah Mirah, Nasib Si Bujang Saro, Sidik
Belitong, Icak-Icak Dek Tau, Miakku Sayang
Suku : Melayu, Lom, dan Sekak atau Sawang
Julukan : Serumpun Sebalai dan Bumi Sepintu Sedulang
Bahasa Daerah : Melayu Bangka

Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu
Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, total pulau yang telah bernama berjumlah
470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatra,
dekat dengan Provinsi Sumatra Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki
pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan
provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur
Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi.

Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatra dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau
Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Tiongkok Selatan, bagian selatan
adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat
Karimata. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatra Selatan, namun
menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten
Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003
tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka
Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan
pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatra Selatan.
9. Provinsi Bengkulu

Ibukota : Bengkulu
Rumah Adat : Bubungan Lima
Pakaian Adat : Pakaian Adat Bengkulu
Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari Ganau, Tari Bidadari Terminang Anak, Tari Lanan Belek, Tari Kejei, Tari
Sekapur Sirih, Tari Tabot, Tari Pedang, Tari Putri Gading Cempaka, Tari Persembahan Rejang,
Senjata Tradisonal : Keris Bengkulu, Badik, Kuduk, Rudus
Lagu Daerah : Lalan Belek, Bedindang, Anak Kunang, Be Inai Curi, Ibo, Kota Cu’up, Pegi Berayak, Taneak
Tanai, Jibeak Weo, Semulen Keme
Suku : Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, Lembak, Melayu, Ketahun
Julukan : The Land Of Raflesia
Bahasa Daerah : Serawai, Lebak

Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen, Jawi: ‫ )بڠكولو‬adalah sebuah provinsi yang berada di pulau Sumatra,
Indonesia. Ibu kota provinsi Bengkulu ada di kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian Barat Daya Pulau
Sumatra, yang berbatasan dengan provinsi Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan dan Lampung. Pada
tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.091.314 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km². Di
wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut,
Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris,
Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad
ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang
berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa
bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota
Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti
pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di
sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan
benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai
Serut. Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak
berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak
bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
10. Provinsi Lampung

Ibukota : Bandar Lampung


Rumah Adat : Nuwou Sesat
Pakaian Adat : Pakaian Adat Tulang Bawang
Tarian Tradisional : Tari Sembah Sigeh Penguten, Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Ngelajau, Tari Sembah
Lampung, Tari Bedana Lampung.
Senjata Tradisonal : Pehduk payan, Golok/Candung, Keris/Kekhis, Badik, Pisau/Lading, Terapang, Beladu
Lagu Daerah : Lipang – Lipang Dang, Adi-adi Laun Lambar, Cangget Agung, Penyandangan, Sang Bumi
Ghuwa Jughai, Tanoh Lado, Bumi Lampung, Sakai Sambayan, Seminung, Muloh Tungga
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang Mego Pak, Krui, Abung Siwo Mego,
Skalabrak, Peminggir, Melinting, Meninting, Semaka, Waykanan Buay Lima, Merpas, Belalau dan Pasemah
Julukan : Kota Kain Tapis, Kota Pisang, Sang Bumi Ruwa Jurai
Bahasa Daerah : Melayu

Lampung (Aksara Lampung: ) adalah sebuah provinsi paling selatan di pulau Sumatra, Indonesia,
dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Bandar Lampung. Provinsi ini memiliki dua kota
yaitu kota Bandar Lampung dan kota Metro serta 13 kabupaten. Posisi provinsi Lampung secara geografis di
sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah Timur dengan Laut Jawa, di sebelah Utara
berbatasan dengan provinsi Sumatra Selatan, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda.

Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni,
bandar udara utama yakni Radin Intan II terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta Stasiun Tanjung Karang
di pusat ibu kota. Tahun 2020, penduduk provinsi Lampung berjumlah 9.007.848 jiwa, dengan kepadatan
268 jiwa/km2. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu
Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatra Selatan. Kendatipun
Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian
dari Provinsi Sumatra Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah
menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah
khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC di dapat dari berbagai sumber
bawasanya Vereenigde Oostindische Compagnie (Persatuan Perusahaan Hindia Timur) yang berada di
bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, Hindia Belanda
adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan Imperium Belanda.
Provinsi di Pulau Jawa

11. Provinsi Banten

Ibukota : Serang
Rumah Adat : Rumah Baduy
Pakaian Adat : Pakaian Pengantin
Tarian Tradisional : Tari Prajurit, Tari Topeng, Tari Rampak Beduk, Tari Grebeg Terbang Gede, Tari Cokek,
Tari Lesung
Senjata Tradisonal : Golok dan Kujang
Lagu Daerah : Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Ibu, Yu ragem belajar
Suku : Baduy atau Kanekes
Julukan : Kota Santri
Bahasa Daerah : Banyumasan, Jawa

Provinsi Banten adalah sebuah provinsi di pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini adalah provinsi paling barat di
Jawa. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat, tetapi provinsi ini menjadi wilayah
pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Ibukota dan pusat
pemerintahannya berada di Kota Serang. Suku aslinya adalah suku Sunda Banten yang berada di wilayah
Kabupaten Serang bagian selatan, Kota Serang bagian selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak,
Kabupaten Tangerang bagian selatan dan Kota Tangerang Selatan. Bahasa Sunda di Banten merupakan
bahasa Sunda dengan dialek yang khas.

Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 luas wilayah Banten adalah
9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 155 kecamatan, 313 kelurahan, dan 1.238
desa.

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial. Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu
lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru
dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten
merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatra. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan,
maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota
Tangerang Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki
banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan
sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan
untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
12. Provinsi DKI Jakarta

Ibukota : Jakarta
Rumah Adat : Rumah Kebaya, Rumah Gudang, Rumah Joglo Betawi, Rumah Panggung
Pakaian Adat : Pakaian Adat Abang dan None Betawi
Tarian Tradisional : Tari Ronggeng, Tari Yapong, Tari Topeng Betawi, Tari Cokek, Tari Lenggang Nyai, Tari
Japin, Tari Doger Amprok, Tari Kembang Lambang Sari, Tari Legong Kraton, Tari Kembang Rampe
Senjata Tradisonal : Golok
Lagu Daerah :Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Surilang, Lenggang Kangkong, Ondel-ondel,
Ronggeng Jakarta, Sirih Kuning, Pepaya mangga Pisang Jambu, Wak-Wak Gung
Suku : Betawi
Julukan : Kota Metropolitan
Bahasa Daerah : Betawi

Jakarta atau secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta (disingkat DKI Jakarta) adalah ibu kota
negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal
dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta
juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang
sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan:
6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.562.088 jiwa (2020).[3] Wilayah metropolitan Jakarta
(Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa.

Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat
BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-
lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni
Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok,
Sunda Kelapa, dan Ancol. Nama Jakarta sudah digunakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942,
untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1905. Nama "Jakarta" merupakan kependekan dari kata Jayakarta (aksara Dewanagari: जयकृत), yaitu
nama dari Bahasa Sanskerta yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan
Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan berhasil menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22
Juni 1527 dari Portugis. Nama ini diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan". Namun
sejatinya berarti "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha" karena berasal dari dua kata
Sanskerta yaitu Jaya (जय) yang berarti "kemenangan" dan Karta (कृत) yang berarti "dicapai".

13. Provinsi Jawa Barat (JABAR)


Ibukota : Bandung
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Pakaian Adat : Pakaian Adat Kebaya Jawa Barat
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong, Tari Wayang, Tari Kandagan, Tari Ketuk
Tilu, Tari Digenjring Bonyok, Tari Sipytri Sintren, Tari Topeng Cisalak, Tari Paku Jajar, Tari Ratu Graeni, Tari
Topeng Tumenggung Priangan
Senjata Tradisonal : Kujang
Lagu Daerah : Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Panon Hideung, Pileuleuyan, Tokecang, Sintren,
Bajing Luncat, Es Lilin, Neng Geulis
Suku : Sunda
Julukan : Kota Kembang / Paris Van Java
Bahasa Daerah : Sunda

Provinsi Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di kota Bandung. Pada tahun
2020 penduduk provinsi Jawa Barat berjumlah 48.274.162 jiwa, dengan kepadatan 1.365 jiwa/km 2. Jawa
Barat merupakan jantung budaya Sunda atau biasa disebut sebagai Tatar Sunda bersama dengan provinsi
Banten meskipun banyak pendatang yang menetap dan tinggal dari Suku bangsa di Indonesia terutama di
wilayah metropolitan Jakarta dan migrasi di Cirebon sejak berabad abad lama. Dari tahun 1567 sampai
1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran
besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat
mempertahankan Pakuan Pajajaran (ibu kota Kerajaan Sunda), dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan
Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke
tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia
Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan
Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah
provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai
istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang
sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Pada 17
Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember
1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik
Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia,
Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations
Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik
Indonesia pada tahun 1950.

14. Provinsi Jawa Tengah (JATENG)


Ibukota : Semarang
Rumah Adat : Rumah Joglo, Rumah Padepokan Jawa Tengah
Pakaian Adat : Pakaian Adat Kebaya Jawa Tengah
Tarian Tradisional :Tari Bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari Sintren, Tari Bondan Payung, Tari Gambyong,
Tari Serimpi
Senjata Tradisonal : Keris
Lagu Daerah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, lir-llir, Jamuran, Bapak Pucung, Jaranan, Padang
Wulan, Ande-ande Lumut, Dondong Apa Salak
Suku : Jawa, Karimun, dan Samin
Julukan : Kota Lumpia / Kota Jamu
Bahasa Daerah : Jawa

Jawa Tengah (disingkat Jateng, bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦗꦮꦠꦼꦔꦃ, Pegon: ‫ج اوا ٓت ڠ اه‬, translit. Jåwå
Têngah) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah
Semarang. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah
Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas
wilayahnya 32.800,69 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi
Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun
Jawa di Laut Jawa. Penduduk Jawa Tengah berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2021 berjumlah
36.516.035 jiwa dengan kepadatan 1.113,00 jiwa/km².

Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jawa Tengah bagian tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi
ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di
daerah perbatasan dengan Jawa Barat, sebagian masyarakat Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap
merupakan masyarakat Sunda. Selain itu ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-
Indonesia sebagai pendatang yang tersebar di seluruh provinsi ini. Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah
memiliki hubungan kembar dengan provinsi Fujian di Tiongkok.

15. Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta


Ibukota : Yogyakarta
Rumah Adat : Rumah Bangsal Kencono, Rumah Joglo
Pakaian Adat : Pakaian Adat Kasatrian
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedhaya, Tari Golek Sulung Dayung, Tari Golek, STari ekar
Pudyastuti, Tari Golek Retno Adaninggar, Tari Topeng Putri Kenakawulan, Tari Angguk
Senjata Tradisonal : Keris
Lagu Daerah : Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Kidang Talun, Tekate Dipanah, Menthok- menthok,
Kupu Kuwi, Caping Gunung, Walang Kekek, Gethuk
Suku : Jawa
Julukan : Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Seni dan Budaya
Bahasa Daerah : Jawa

Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂ ꦠ, translit. Kutha Ngayogyakarta, pengucapan bahasa
Jawa: [kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ]) adalah ibu kota dan pusat pemerintahan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia. Kota ini adalah kota besar yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya jawa. Kota
Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta
merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian
selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.

Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara
kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah
Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada
masa revolusi, Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota Indonesia antara tahun 1946 hingga 1950.

16. Provinsi Jawa Timur (JATIM)


Ibukota : Surabaya
Rumah Adat : Rumah Situbondo, Rumah Joglo
Pakaian Adat : Pakaian Adat Pesa’an
Tarian Tradisional : Tari Remo, Tari Reog Ponorogo, Tari Thengul, Tari Boran, Tari Jaran Kencak,Tari Jejer
Gandrung, Tari Malathe Sato’or, Tari Turangga Yaksa, Tari Singo Ulung, Tari Topeng Malangan, Tari Muang
Sangkal, Tari Jaranan, Tari Wayang Topeng, Tari Glipang,Tari Gembu /Gambuh
Senjata Tradisonal : Celurit
Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk Majeng, Rek ayo Rek, Cublak-cublak Suweng, Gai Bintang, Kembang
Malathe, Lindri, Grimis-Grimis, Bapak Tane, Tanjung Perak
Suku : Jawa, Madura, Tengger, Bawean, dan Osing
Julukan : Kota Pahlawan
Bahasa Daerah : Jawa & Madura

Jawa Timur (disingkat Jatim, bahasa Jawa: Hanacaraka: ꧋ꦗꦮꦮꦺꦠꦤ꧀, Pegon: ‫جاوا َو يتان‬, translit. Jawa
Wétan, bahasa Madura: Jhâbâ Tèmor, Pegon: ‫ )ْج ْابْا َت يَم ور‬adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa,
Indonesia. Ibu kota Jawa Timur ialah kota Surabaya. Luas wilayahnya yakni 47.803,49 km², dengan jumlah
penduduk sebanyak 40.665.696 jiwa (2020) dan kepadatan penduduk 851 jiwa/km2.

Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat
Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga
meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean, Kepulauan Kangean serta sejumlah pulau-pulau
kecil di Laut Jawa yakni: (Kepulauan Masalembu), Samudera Hindia, (Pulau Sempu dan Nusa Barung).

Jawa Timur dikenal sebagai pusat industri dan keuangan kawasan Tengah dan Timur Indonesia, yang
memiliki signifikansi perekonomian cukup tinggi, yakni berkontribusi sekitar 15% terhadap Produk
Domestik Bruto nasional.

Provinsi di Pulau Nusa Tenggara dan Bali


17. Provinsi Bali

Ibukota : Denpasar
Rumah Adat : Gapura Candi Bentar
Pakaian Adat : Pakaian Adat Payas Agung
TarianTradisional : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet, Tari Manukrawa, Tari Panji Semirang, Tari
Puspanjali, Tari Margapati, Tari Tenun, Tari Wirayuda, Tari Gopala, Tari Condong, Tari Cendrawasih, Tari
Wiranata, Tari Legong Lasem (Kraton), Tari Ciwa Nataraja, Tari Trunajaya, Tari Belibis, Tari Baris Tunggal,
Tari Barong, Tari Gabor, Tari Genjek, Tari Jauk, Tari Rejang
Senjata Tradisonal : Keris
Lagu Daerah : Macepet-cepetan, Meyong-Meyong, Ngusak Asik, Putri Cening Ayu, Ratu Anom, Tari Bali,
Jangi Janger, Dewa Ayu, Mejangeran, Dadong Dauh
Suku : Bali Aga dan Bali Majapahit
Julukan : Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura
Bahasa Daerah : Bali dan Sasak

Bali (bahasa Bali: ᬩᬮᬶ ) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya bernama Denpasar. Bali juga
merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini
termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi,
yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2020, penduduk provinsi Bali
berjumlah 4.317.404 jiwa, dengan kepadatan 747 jiwa/km2.

Selain terdiri dari pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya,
yaitu pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau
Menjangan. Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk
Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan
berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal
dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)


Ibukota : Mataram
Rumah Adat : Rumah dalam Loka Samawa dan rumah Bale
Pakaian Adat : Pakaian Adat Suku Bima
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga, Tari Gandrung, Tari Oncer, Tari Randak Geroq,
Tari Hadrah, Tari Kanja, Tari Karaenta, Tari Katumbu, Tari Toja, Tari Lenggo, Tari Lengsara, Tari Mpa’a, Tari
Sere, Tari Tamak Lamung, Tari Tandang Mendet, Tari Sere, Tari Nguri
Senjata Tradisonal : Keris, Sampari, Tulup
Lagu Daerah : Orlen-Orlen, Kupendi Jangi, Tutu Koda, Atte, Bilin
Suku : Sasak, Bayan, Sambori, Sumbawa/ Tau Samawa, Mata, Donggo, Kore, Mbojo (Dompu dan Bima, dan
Cek Bocek (Borus)
Julukan : Bumi Gogo Rancah (Bumi Gora)

Bahasa Daerah : Sumbawa, Bima

Nusa Tenggara Barat (disingkat NTB) ialah sebuah provinsi di Indonesia yang berada di bagian Barat
Kepulauan Nusa Tenggara. Ibu kota provinsi ini berada di kota Mataram. Nusa Tenggara Barat memiliki 10
Kabupaten dan 2 Kota, termasuk kota Mataram. Pada tahun 2020, penduduk Nusa Tenggara Barat
berjumlah 5.320.092 jiwa, dengan kepadatan 264 jiwa/km2.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, wilayah ini termasuk dalam wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribu
kota di Singaraja. Kemudian, wilayah Provinsi Sunda Kecil dibagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat
dan Sumbawa yang terletak di timur.

Sebagian besar dari penduduk pulau Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima (suku Mbojo)
dan suku Sumbawa merupakan kelompok etnis terbanyak di pulau Sumbawa.

19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)


Ibukota : Kupang
Rumah Adat : Mbaru Niang dan Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara
Pakaian Adat : Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur
TarianTradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng, Tari Tokesi, Tari Bidu, Tari Cerana, Tari Kebalai, Tari
Padoa, Tari Kandingangu, Tari Kataga, Tari Hedung, Tari Atanua dan Wenggu, Tari Toda Gu, Tarian Tea Eku,
Tari Caci Caci, Tari Dodakado, Tari Likurai, Tari Ja’i, Tari Poto Wolo, Tari Manekat, Tari Ende Lio, Tari Lego-
Lego
Senjata Tradisonal : Sundu, Kampak, Parang, Saweo, dan Senapan Tumbuk
Lagu Daerah : Desaku, Anak Kambing Saya, Potong Bebek, Flobamora, Pai Mura Rame,, Lerang Wutun, O
Nina Noi, Orere Seero, Bolelebo, Haleleu Ala De Teang
Suku : Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka,
Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung,Ngada, Atoni, Kakang, Marae, Kemang, Abui, Boti dan Flores
Julukan : Flobamora
Bahasa Daerah : Alor, Belu

Nusa Tenggara Timur (disingkat NTT) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi bagian timur
Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini memiliki ibu kota di Kota Kupang dan memiliki 22 kabupaten/kota.
Provinsi ini berada di Sunda Kecil. Tahun 2020, penduduk provinsi ini berjumlah 5.325.566 jiwa, dengan
kepadatan 111 jiwa/km2.

Setelah pemekaran, Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain pulau Flores, pulau Sumba, pulau
Timor, pulau Alor, pulau Lembata, pulau Rote, pulau Sabu, pulau Adonara, pulau Solor, pulau Ende, pulau
Komodo dan pulau Palue.

Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 1.200 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Pulau
Flores, Pulau Sumba dan Pulau Timor (bagian barat).

Provinsi di Pulau Kalimantan


20. Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)

Ibukota : Pontianak
Rumah Adat : Rumah Betang, Rumah Baluk, Rumah Melayu, Rumah Istana Kesultanan Pontianak
Pakaian Adat : Pakaian Adat Dayak
Tarian Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung, Tari Pingan, Tari Jonggan, Tari Kondan, Tari Jepin
Lembut, Tari Tandak Sambas, Tari Kinyah Uut Danum, Tari Ajat Temuai Datai, Tari Gantar
Senjata Tradisonal : Mandau
Lagu Daerah : Cik-Cik Periuk, Aek Kapuas, Masjid Jami, Alon-Alon, Kapal Belon, Sungai Kapuas, Antare
Kapuas – Landak, Alok Galing, Bantelan, Batu Balah
Suku : Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau dan Mbaluh
Julukan : Kota Katulistiwa
Bahasa Daerah : Dayak, Tionghoa

Kalimantan Barat (disingkat Kalbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang berada di pulau Kalimantan,
dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Pontianak. Luas wilayah provinsi Kalimantan Barat
adalah 147.307,00 km² (7,53% luas Indonesia). Kalimantan Barat merupakan provinsi terluas keempat di
Indonesia setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Pada tahun 2020, penduduk
Kalimantan Barat berjumlah 5.414.390 jiwa, dengan kepadatan 37 jiwa/km 2.

Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan
ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya
dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur
utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau
sebagian besar kecamatan.

Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun sebagian kecil
wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau
besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang
berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

21. Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)


Ibukota : Palangkaraya
Rumah Adat : Rumah Betang
Pakaian Adat : Pakaian Adat Sinjang
Tarian Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai, Tari Manggetem, Tari Potong Pantan, Tari
Kancet Papatai/Tari Perang, Tari Kancet Ledo/ Tari Gong, Tari Kancet Lasan, Tari Leleng, Tari Serumpai, Tari
Belian Bowo, Tari Kuyang, Tari Pecuk Kina, Tari Ngerangkau, Tari Baraga Bagantar, Ari Giring-Giring, Tari
Mandau, Tari Pagar Ruyung, Tari Datun, Tari Wadian Amun Rahu, Tari Jarangkang Bango, Tari Bahalai
Senjata Tradisonal : Mandau, Lunduk Sumpit, Talawang, Randu, Perisai
Lagu Daerah: Palu Lempong Pupoi, Nuluya, Tumpi Wayu, Kelayar, Ka Danau, Isen Mulang, Lewungku
Utusku, Malauk Manjala, Manasai, Oh Indang Oh Apang
Suku : Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, Dayak dan Katingan
Julukan : Kota Cantik
Bahasa Daerah : Dayak

Kalimantan Tengah (disingkat Kalteng) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau
Kalimantan. Ibu kotanya adalah Kota Palangka Raya. Berdasarkan sensus tahun 2010, provinsi ini memiliki
populasi 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan. Data BPS
Kalimantan Tengah tahun 2021 menunjukkan penduduk provinsi ini tahun 2020 bertambah menjadi
2.670.00 (Laki-laki 1.385.700 jiwa dan perempuan 1.284.300 jiwa). [2] Kalimantan Tengah mempunyai 13
kabupaten dan 1 kota.

22. Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)


Ibukota : Banjarmasin
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi
Pakaian Adat : Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
Tarian Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu, Tari Banjar, Tari Kuda Gepang, Tari Japin, Tari
Mantang Gandut, Tari Badayang
Senjata Tradisonal : Mandau, Keris, Beliung, Bujak, Sumpitan
Lagu Daerah : Paris Barantai, Ampar-Ampar Pisang, Saputangan Bapuncu Ampat, Ayun Apan, Japin
Rantauan, Musik Panting, Tirik Lalan, Halin, Mandung – Mandung, Tirik
Suku : Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak
Julukan : Kota Seribu Sungai
Bahasa Daerah : Bugis, Banjar

Kalimantan Selatan (disingkat Kalsel) adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di
pulau Kalimantan. Ibu kotanya provinsi Kalimantan Selatan adalah kota Banjarmasin. Provinsi ini
merupakan rumah etnis Banjar dan memiliki luas 38.744,00 km² dengan populasi ditahun 2020 berjumlah
4.087.894 jiwa, dan wilayah administrasi terbagi menjadi 11 kabupaten dan 2 kota.

DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14
Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan
Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya Provinsi Kalimantan, setelah
pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani.

Secara historis wilayah Kalimantan Selatan mula-mula dibentuk merupakan wilayah Karesidenan
Kalimantan Selatan (dengan Residen Mohammad Hanafiah) di dalam Provinsi Kalimantan itu sendiri.
Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.589.731 jiwa (2010).

23. Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)


Ibukota : Samarinda
Rumah Adat : Rumah Lamin
Pakaian Adat : Pakaian Adat Urang Besunung
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong, Tari Gantar, Tari Hudog, Tari Kanjar, Tari Bedewa, Tari Iluk
Bebalon, Tari Besyitan, Tari Kedandiu, Tari Ngeleway, Tari Ngerangkaw, Tari Kancet, Tari Datun, Tari Hudoq,
Tari Kejien, Tari Jepin Ujang Bentawol, , Tari Perang, Tari Ngerangkan, Tari Tobengan Marang, Tari Belian,
Tari Tekenaq Bungan Malan
Senjata Tradisonal : Mandau, Bujak, Anak Mandau, Beliung dan Sumpitan
Lagu Daerah : Indung-Indung, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Marista, Lamin Talungsur, Oh
Adingkoh
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan, Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, Abal, Bulungan, Tidung,
Kenyah, Berusau dan Bugis
Julukan : Kota Tepian
Bahasa Daerah : Dayak, Kutai, Banjar

Kalimantan Timur (disingkat Kaltim) adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung
timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3.793.152
jiwa (2020). Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di
nusantara. Ibu kota provinsi ini adalah kota Samarinda.

Provinsi Kalimantan Timur sebelum dimekarkan menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas
kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa
atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.

24. Kalimantan Utara (KALUT)


Ibukota : Tanjung Selor
Rumah Adat : Rumah Baloy Mayo
Pakaian Adat : Pakaian Adat Kulavi atau Donggala
Senjata Tradisional : Mandau
Tarian Adat : Tari Jepen, Tari Lalatip, Tari Kencet Ledo
Suku : Tidung, Dayak, Bulungan, Suluk, Bugis, Jawa, Banjar
Lagu daerah : Bebalon, Pinang Sendawar,Tuyang
Julukan : –
Bahasa Daerah : Tidung, Dayak

Kalimantan Utara (atau disingkat sebagai Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu
Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada di Kota Tanjung
Selor, bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan.

Saat ini Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia yang resmi disahkan menjadi provinsi
dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2012.[5]

Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10
kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013. Bersama dengan penetapan itu, Menteri
Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara
yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang
direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.

Nama Provinsi di Pulau Sulawesi


25. Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)

Ibukota : Manado
Rumah Adat : Rumah Pewaris, Rumah Bolaang Mongondow
Pakaian Adat : Pakaian Adat Sulawesi Utara
Tarian Tradisional : Tari Maengket, Tari Cakalele, Tari Biteya, Tari Kalibombang, Tari Tumetanden, Tari
Kabasaran,Tari Mahambak, Tari Maselai, Tari Gunde, Tari Mane’e, Tari Tatengesan
Senjata Tradisonal : Keris, Peda, Perisai, Sabel, Tombak.
Lagu Daerah : Esa Mokan, 0 Ina Ni Keke, Sipatokahan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Tan Mahurang,
Tahanusangkara, Poco-Poco, Nani Wartabone, Niko Mokan
Suku : Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda,
Halmahera, Tidore, dan Obi
Julukan : Kota Tinutuan
Bahasa Daerah : Minahasa, Sangir, Talaud

Sulawesi Utara (disingkat Sulut) adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi,
Indonesia, dengan ibu kota terletak di kota Manado. Sulawesi Utara atau Sulut berbatasan dengan Laut
Maluku dan Samudera Pasifik di sebelah timur, Laut Maluku dan Teluk Tomini di sebelah selatan, Laut
Sulawesi dan provinsi Gorontalo di sebelah barat, dan provinsi Davao del Sur (Filipina) di sebelah utara.
Penduduk Sulawesi Utara pada tahun 2021 berjumlah 2.655.970 jiwa, dan luas wilayahnya adalah
13.892,47 km2.

Sulawesi Utara memiliki kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 287 pulau dengan 59 di antaranya
berpenghuni. Wilayah administratif Sulawesi Utara terbagi menjadi 4 kota dan 11 kabupaten dengan 1.664
desa/kelurahan. Sulawesi Utara terbagi menjadi dua zona yaitu zona selatan yang berupa dataran rendah
dan dataran tinggi serta zona utara yang meliputi kepulauan. Zona ekonomi eksklusif Sulawesi Utara
mencapai 190.000 km2 dengan pesisir pantai sepanjang 2.395,99 km dan luas hutan mencapai 701. 885
hektare. Wilayah Sulawesi Utara juga memiliki banyak gunung berapi, dikarenakan letaknya yang berada di
tepian Lempeng Sunda.

26. Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)


Ibukota : Kota Mamuju
Rumah Adat : Rumah Mamuju, Rumah Tongkonan
Pakaian Adat : Pakaian adat Mandar
Tarian Tradisional : Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas, Tari Toerang Batu, Tari Motaro, Tari
Salabose Daeng Poralle, Tari Ello-Ello, Tari Patturaq, Tari Peppioq, Tari Mappande Banua, Tari Cellelua, Tari
Pallaga, Tari Jekka, Tari Caqbite, Tari Bamba Manurung, Tari Ma Bundu, Tari Bulu Londong, Tari Tuduq, Tari
Dego Pallaga, dan Tari Pa Jinang
Senjata Tradisonal : Badik
Lagu Daerah : Tenggang Tenggang Lopi, Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma’pararuk
Suku : Mandar, Toraja, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
Julukan : Kota Kaledo, Kota Tadulako, Kota Teluk
Bahasa Daerah : Toraja, Makassar

Sulawesi Barat (disingkat Sulbar) adalah provinsi ke-33 dalam negara Indonesia yang dibentuk pada tahun
2004. Letak Sulawesi Barat di Pulau Sulawesi dengan garis lintang 00045'59'' - 03034'00'' Lintang Selatan dan
118048'59'' - 119055'06'' Bujur Timur. Perbatasan wilayah Sulawesi Barat yaitu Sulawesi Tengah di bagian
utara, Sulawesi Selatan di bagian Timur dan Selatan dan Selat Makassar di bagian Barat. Pada tahun 2020,
penduduk Sulawesi Barat berjumlah 1.419.229 jiwa dengan kepadatan 85,00 jiwa/km2.

Pembentukan provinsi Sulawesi Barat merupakan hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan yang
didasarkan pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia
dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2004. Ibukota
provinsi Sulawesi Barat adalah Kabupaten Mamuju. Sulawesi Barat memiliki daratan dengan luas 16.937,
16 km2 dan lautan dengan luas 20.342 km2 serta pesisir pantai sepanjang 677 km. Jumlah kecamatan di
Sulawesi barat sebanyak 69 dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 649.

27. Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)


Ibukota : Palu
Rumah Adat : Rumah Tambi, dan Rumah Sou Raja atau Banua Mbaso
Pakaian Adat : Pakaian Adat Nggembe
Tarian Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde, Tari Torompio, Tari Dero Poso, Tari Pamonte, Tari
Mamosa, Tari Kalanda, Tari Rumongi, Tari Pontanu, Tari Peule Cinde, Tari Moraego
Senjata Tradisonal : Pasatimpo, Tombak Kanjae/Surampa, Parang, Pisau, Perisai dan Sumpitan
Lagu Daerah : Tope Gugu
Suku : Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Saluan, Mori, Bungku, Balantak,
Banggai, Balatar, Mamasa, Taa, Bare’e, Dampal, Dondo, Pendau, Dampelas, Da’a, Wana, Seasea, Ta’di,
Daya
Julukan : –
Bahasa Daerah : Balantak

Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu
kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduk sebanyak
2.985.734 jiwa (2020). Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi,
dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga Tolitoli, ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa
sekitar pertengahan abad ke-16 di bawah kepemimpinan Raja Tunipalangga. Wilayah di sekitar Teluk Palu
merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen minyak kelapa, dan "pintu masuk" ke
pedalaman Sulawesi Tengah. Di sisi lain, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada di bawah kekuasaan
Kerajaan Parigi. Pada tahun 1824, perwakilan Kerajaan Banawa dan Kerajaan Palu menandatangani Korte
Verklaring (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial. Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di
bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.

28. Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)


Ibukota : Kendari
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Buton atau Malige, Rumah Laika
Pakaian Adat : Pakaian Babung Ginasamani
Tarian Tradisional : Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru, Tari Molulo, Tari Lantitiasi, Tari Kolega, Tari
Dinggu, Tari Lulo Alu, Tari Honari Mosega
Senjata Tradisonal : Keris, Pedang, Tombak, dan Sumpitan
Lagu Daerah : Peia Tawa-tawa, Tana Wolio, Wulele Sanggula, Symponi Bahteramas
Suku : Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna,
Wolio, dan Bugis
Julukan : Bumi Anoa
Bahasa Daerah : Bunku-Laki, Muna-Butung

Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara
pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau
Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang
Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000
ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha). Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama
salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) dengan Baubau sebagai ibu kota
kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964
Juncto UU No.13 Tahun 1964.

29. Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL)


Ibukota : Makassar
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
Pakaian adat : Pakaian adat Bodo
Tarian Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas, Tari pakarena, Tari Bissu, Tari Ma’gellu, Tari Kalioso, Tari Pasulla,
Tari Pattenung, Tari Pajaga, Tari Ganrang Bulo, Tari Ma’randing
Senjata Tradisonal : Badik, Peda, Sabel, Tombak, dan Perisai
Lagu Daerah : Angin Mammiri, Pakerena, Ma Rencong, Ganrang Pakarena, Ammac Ciang, Anak Kukang, Ati
Raja, Tondok Kadadiangku, Marendeng Marampa, Kilalai Tondokmu, To Mepare, Sulawesi Pa’rasanganta
Suku : Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar
Julukan : Kota Daeng
Bahasa Daerah : Mandar, Toraja

Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel) (Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ ) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang
terletak di bagian selatan pulau Sulawesi. Pusat pemerintahan atau ibu kota provinsi berada di kota
Makassar. Pada tahun 2020, penduduk Sulawesi Selatan berjumlah 9.073.509 jiwa, dengan kepadatan
194,22 jiwa/km². Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi selatan pada tahun 2020 yakni 71,93
(Urutan ke-12 di Indonesia), urutan kedua di Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Utara, yakni 72,93 (Urutan
ke-6 di Indonesia). Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah
kerajaan yang berdiri sendiri dan mendiami empat etnis yaitu: Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

Ada tiga kerajaan besar yang berpengaruh luas yaitu Luwu, Gowa, dan Bone, yang pada abad ke XVI dan
XVII mencapai kejayaannya dan telah melakukan hubungan dagang serta persahabatan dengan bangsa
Eropa, India, China, Melayu, dan Arab.

Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 di mana Sulawesi Selatan menjadi provinsi
Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan dan
Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonomi
Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan dengan UU Nomor 13 Tahun 1964, sehingga menjadi daerah
otonomi Sulawesi Selatan.

30. Provinsi Gorontalo


Ibukota : Gorontalo
Rumah Adat : Rumah Dulohupa, Rumah Bantayo Po Boide, Rumah Ma’lihe atau Rumah Potiwoluya dan
Rumah Gobel
Pakaian Adat : Pakaian Bili’u atau Paluawala dan Mukuta
Tarian Tradisional : Tari Polopalo, Tari Saronde, Tari Dana-dana, Tari Langga, Tari Tulude, Tari Elengge, Tari
Tanam Padi, Tari Sabe, Tari Mopohuloo / Modepito, Tari Walimah, Tari Saronde
Senjata Tradisonal : Wamilo, Bitu’o, Sabele, dan Travalla
Lagu Daerah : Binde Biluhuta, Moholunga, Tahuli Li Mama, Dabu-dabu, Hulandalo Lipuu, Dana-Dana, Ati olo
Ati Mama, Tilola Malo Wolo Wololo, Molipu Ti? Opo
Suku : Gorontalo, Suwawa, Bolango, Atinggola, Mongondow
Julukan : Kota Serambi Madinah
Bahasa Daerah : Mandar, Toraja

Gorontalo adalah provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5 Desember 2000 [8] dan memiliki ibu kota
provinsi bernama sama yaitu, Kota Gorontalo. Sama halnya dengan ibu kotanya, Provinsi Gorontalo
terkenal dengan julukan "Serambi Madinah". Dalam catatan sejarah Indonesia, satu-satunya Presiden RI
yang berasal dari Suku Gorontalo adalah Presiden Republik Indonesia ke-3, Prof. DR. Ing. B.J. Habibie, dari
garis keturunan ayahnya yang memiliki marga Habibie, yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie.

Provinsi Gorontalo terletak pada Semenanjung Gorontalo di Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian barat dari
Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak
1.166.142 jiwa (2018), dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0.91%. [10] Provinsi Gorontalo memiliki
77 kecamatan dengan jumlah total desa dan kelurahan sebanyak 732. Wilayah daratan dari provinsi
Gorontalo sebagian besar merupakan perbukitan, pegunungan dengan ketinggian yang beragam serta
sungai-sungai. Gorontalo juga memiliki pesisir pantai sepanjang 655,8 km.

Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah yang berkenaan dengan otonomi daerah pada era
Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal
22 Desember dan menjadi provinsi ke-32 di Indonesia. Disisi lain, masyarakat Gorontalo juga memiliki
budaya "Moleleyangi" atau dalam bahasa Indonesia disebut "Merantau", dimana penyebaran etnis
Gorontalo paling banyak tersebar di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur. Ditengarai,
penyebaran Diaspora Orang Gorontalo telah mencapai 5 kali lipat dari total penduduknya sekarang yang
tersebar di seluruh dunia.
Provinsi di Kepulauan Maluku

31. Provinsi Maluku

Ibukota : Ambon
Rumah Adat : Rumah Baileo
Pakaian adat : Pakaian adat Cele
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Saureka-Reka, Tari Katreji, Tari Bambu Gila, Tari Peris, Tari
Orlapei, Tari Loliyana, Tari Kabaresi, Tari Panah
Senjata Tradisonal : Parang Salawaku
Lagu Daerah : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-
Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana, Alifru, Togitil, Furu-furu
Julukan : Kota Ambon Manise
Bahasa Daerah : Banda, Buru, Furu, Aru

Maluku adalah sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia. Provinsi ini
berbatasan dengan Laut Seram di Utara, Samudra Hindia dan Laut Arafura di Selatan, Papua di Timur, dan
Sulawesi di Barat. Ibu kota dan kota terbesarnya ialah kota Ambon. Provinsi Maluku berada di urutan ke-28
provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia, di mana pada tahun 2020, populasi provinsi Maluku
berjumlah 1.848.923 jiwa.

Sebelum masa penjajahan, Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan cengkih dan pala
sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari
ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di Nusantara maupun
mancanegara seperti pedagang-pedagang Tionghoa, Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi
daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh Portugis dan terakhir
Belanda.

Sejarah Maluku sebagai satu kesatuan dimulai dari pembentukan tiga kegubernuran oleh Perusahaan
Hindia Timur Belanda pada abad ke-18, yaitu Ambon, Kepulauan Banda, dan Ternate yang disatukan oleh
Belanda pada awal abad ke-19 dalam satu nama, yaitu Maluku. Setelah masa penjajahan, Maluku tetap
dipertahankan seutuhnya sebagai provinsi sebelum Maluku Utara dimekarkan menjadi provinsi sendiri
pada akhir abad ke-20.
32. Provinsi Maluku Utara

Ibukota : Sofifi
Rumah Adat : Rumah adat Sasadu dan Rumah adat Hibualamo
Pakaian adat : Pakaian adat Manteren Lamo
Tarian Tradisional : Tari Soya-soya, Tari Lenso, Tari Tidetide, Tari Dengedenge, Tari Cakalele, Tari Gumatere,
Tari Lelehe, Tari Nabar Ilaa, Tari Perang, Tari Ronggeng, Tari Bara Masuwen, Tari Salai Jin, Tari Dadansa,
Tari Gala, Tari Caka Iba, Tari Tujuh Putri, Tari Pukul Sapu, Tari Dona-Dona
Senjata Tradisonal : Parang Salawaku
Lagu Daerah : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina,Goro-Gorone, Huhatee, Kole-
Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande,Tanase
Suku : Module, Pagu, Ternate, Makian Barat, Kao, Tidore, Buli, Patani, Maba, Sawai, Weda, Gne, Makian
Timur, Kayoa, Bacan, Sula, Ange, Siboyo, Kadai, Galela,Tobelo, Loloda, Tobaru, Sahu,
Julukan : –
Bahasa Daerah : Bacan, Damar, Balela, Fayo

Maluku Utara (disingkat Malut) merupakan provinsi bagian Timur Indonesia yang resmi terbentuk pada 4
Oktober 1999 yang sebelumnya menjadi kabupaten dari provinsi Maluku bersama dengan Halmahera
Tengah, berdasarkan UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor Tahun 2003. Jumlah penduduk Maluku
Utara pada tahun 2021 mencapai 1.316.973 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebanyak 41 jiwa/km2.

Saat awal pendirian Provinsi Maluku Utara, ibu kota ditempatkan di Kota Ternate berlokasi di kaki Gunung
Gamalama dalam kurun waktu kurang lebih 11 tahun, hingga pada 4 Agustus 2010 setelah adanya masa
transisi dan persiapan pembangunan, Maluku Utara memindahkan ibukota Maluku Utara ke Sofifi, salah
satu kelurahan di Oba Utara, kota Tidore Kepulauan. Kelurahan Sofifi letaknya berada di Pulau Halmahera,
pulau terbesar di Maluku Utara namun pemindahan tersebut ditolak oleh warga.
Provinsi di Pulau Papua

33. Provinsi Papua Barat

Ibukota : Kota Manokwari


Rumah Adat : Mod Aki Aksa atau rumah kaki seribu
Pakaian adat : Pakaian Serui
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Suanggi, Tari Ular/Tari Magasa, Tari Snekala/Palu air, Tari Tifa, Tari Api,
Tari Selamat Datang, Tari Musyoh, Tari Wor, Tari Mayai Marowa
Senjata Tradisonal : Pisau Belati, Busur dan Panah
Lagu Daerah : Yamko Rambe Yamko, Apuse, E Mambo Simbo, Sajojo, Rasine Ma Rasine, Wesupe, Diru Diru
Nina
Suku : Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan
Julukan : –
Bahasa Daerah : Mann, Morwap, Molof, Mooi

Papua Barat (disingkat Pabar atau PB; dahulu Irian Jaya Barat) adalah sebuah provinsi Indonesia yang
terletak di ujung barat Pulau Papua. Wilayah Papua Barat mencakup Semenanjung Domberai, Bomberai,
Wondiwoi, serta Kepulauan Raja Ampat. Ibukota provinsi ini terletak di Manokwari dengan kota
terbesarnya di Sorong. Provinsi ini dimekarkan dari Provinsi Papua melalui Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999.

Pada awalnya pembentukan provinsi ini mendapatkan penolakan dari masyarakat sehingga implementasi
dari pemekaran ini baru dilaksanakan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2003. Walaupun pada 11
November 2004 Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dasar hukum pembentukan Provinsi Irian Jaya
Barat sudah tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, namun keberadaan provinsi ini dinyatakan
tetap sah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007, nama Irian Jaya Barat diubah menjadi Papua
Barat. Papua Barat sebagai pemekaran dari Provinsi Papua merupakan provinsi yang memiliki status
otonomi khusus.
34. Provinsi Papua

Ibukota : Jayapura
Rumah Adat : Rumah Honai
Pakaian adat : Pakaian Koteka dan Sali
Tarian Tradisional : Tari Selamat datang, Tari Sajojo, Tari Kreasi Balada Cenderawasih, Tari Yospan/Yosim
Pancar, Tari Seka, Tari Gale-Gale, Tari Pacul, Tari Balada
Senjata Tradisonal : Pisau Belati, Busur dan Panah
Lagu Daerah : Yamko Rambe Yamko, Apuse, E Mambo Simbo, Sajojo, Wesupe, Rasine Ma Rasine, Diru Diru
Nina
Suku : Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati
Julukan : Mutiara Dari Timur
Bahasa Daerah : Dera, Kaure, KentukBresi

Papua adalah provinsi yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua
milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua sebelumnya bernama
Irian Jaya yang mencakup seluruh wilayah Pulau Papua. Sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi,
dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat
(Pabar). Provinsi Papua memiliki luas 312.224,37 km2 dan merupakan provinsi terbesar dan terluas pertama
di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai