Daftar 10 Provinsi di Sumatera Update 2016 Lengkap Dengan Geografi, Sejarah, Budaya, Flora, Fanua
dan Kekayaan Alam
Indonesia adalah negara dengan banyak pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Saya ingat
ketika dulu waktu SD, jumlah pulau di indonesia kurang lebih ada 17.000 pulau. Itulah mengapa jika
indonesia di juluki sebagai negara maritim. Ada 5 pulau terbesar di indonesia, di antaranya :
1. Pulau papua (dengan luas kurang lebih 786.000 km2, termasuk di dalamnya papua nugini)
2. Pulau kalimantan (dengan luas kurang lebih 743.330 km2)
3. Pulau Sumatera (dengan luas kurang lebih 443.065 km2)
4. Pulau sulawesi (dengan luas wilayah kurang lebih 174.600 km2)
5. Pulau Jawa (dengan luas wilayah kurang lebih 126.700 km2)
Untuk lebih efesien, saya akan membahasa satu persatu dari ke 5 pulau-pulau tersebut. Saya akan
membahas secara lengakp, mulai dari jumlah provinsi, Kebudayaan, Sejarah, Geografi, penduduk,
kekayaan alam, rumah tradisional ata rumah adat, flora dan fauna ata hewan endemik, kekayaan alam
hingga pahlawan daerah. Karena jika saya bahas langsung dalam satu artikel, nanti membuat artikel
menjadi sagat panjang. Oke pasa post kali ini kita akan membahas untuk bagian pulau sumatera.
Geografi :
Naggroe aceh darussalam atau orang lebih sering menyebutnya dengan aceh adalah sebuah provinsi
yang terletak paling ujung barat dari kepulauan indonesia. Di Ujungnya ada sebuah pulau kecil yang
bernama pulau We. Di pulau itulah terdapat kota sabang yang menjadi titik nol kilometer wilayah
indonesia. Ibu kota naggroe aceh darussalam (aceh) adalah Banda Aceh.
Sejarah Aceh :
Sebelum bernama nanggroe aceh darussalam, provinsi ini bernama Daerah Istimewa Aceh (dari tahun
1959-2001). Provinsi ini memiliki keistimewaan tersendiri di bandingkan dengan daerah lain di
indonesia. Yaitu di berlakukan syariat islam bagi yang beragama islam. Misal belum lama ini perda aceh
memberikan peraturan di larangnya perempuan menggunakan celana jeans ketika berkendara motor
dan ketika di bonceng tidak boleh seperti laki-laki, tapi harus menghadap kiri. Tapi itu seperti di
berlakukan hanya di beberapa tempat. Karena saya juga tidak begitu tahu betul, silahkan cek saja di
google. Hampir semua penduduk aceh beragama islam, penduduk lainnya beragama kristen dan kong
Hu Cu. Apakah kalian tahu maasjid terbesar di aceh ? Masjid Baiturahman adalah masjid terbesar di
aceh dan sekaligus menjadi saksi bisu kedahsyatan Tsunami Aceh pada tahun 2004.
Aceh semua masuk ke wilayah kesultanan kerajaan samudera pasai, yang merupakan kerajaan islam
pertama di nusantara. Pada saat pemerintahan sultan Iskandar muda, wilayah kesultanan ini mencakup
wilayah kedah dan pulau pinang, yang sekarang menjadi bagian dari wilayah malaysia.
Pada tahun 1945, pada saat indonesia baru saja merdeka, Aceh tergabung ke dalam Provinsi sumatera.
Pada tahun 1950 sumatera utara di bentuk dan aceh termasuk di dalamnya. Baru pada tahun 1956, Aceh
di pisahkan dari provinsi sumatera utara dan di tetapkan sebagai provinsi sendiri.
Di Nanggroe Aceh Darussalam terdapat 13 suku asli, yang memiliki bahasa daerah maisng-masing. Suku-
suku tersebut adalah suku Gayo, suku Aceh, suku Tamiang, suku Alas, suku Kluet, suku Singkil, suku
Pakpak, suku Aneuk jemee, suku sigulai, suku lekon, suku Devayan, suku Haloban dan yang terakhir suku
Nias. Walaupun sukunya berbeda-beda, Rumah adat mereka sama, yaitu rumah adat Krong Bade dan
Rumoh Aceh. Begitu pula dengan senjata tradisionalnya, yakni Rencong.
Ada banyak tarian dari aceh, yang paling terkenal adalah tarian seudati, tarian saman, tarian Guel dan
tarian Dudong.
Sebagian wilayah aceh pernah di landa bencana yang dahsyat, yakni Gempa dan Tsunami, pada tanggal
26 Desember 2004. Yang menyebabkan beberapa tempat di pesisir musnah. Kini di aceh di dirikan
Museum Tsunami. Tujuannya untuk mengenang kejadian serta berharap agar manusia bisa belajar dari
bencara tersebut.
Kekayaan alam yang terdapat di aceh di antaranya : Minyak bumi, Gas alam, Kayu, Emas, kopi, rempah-
rempah dan Ikan.
Pahlawan Aceh:
Penduduk aceh adalah penduduk yang gigih dalam mempertahankan kemerdekaan negaranya. Di antara
pahlawan dari aceh adalah : Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana malahayati, Sultan Iskandar
Muda, Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Panglima Polem.
Geografi :
Sumatera merupakan provinsi yang terletak di ujung utara pulau sumatera. Sebelum di pisahkan, dulu
Aceh termasuk wilayah provinsi ini. Ibu kota sumatera utara adalah Medan. Di bagian tengah wilayah
sumatera utara, terbentang bukti barisan yang melintang hingga sepanjang pulau sumatera. Di bentanga
itulah terdapat dataran tinggi yang di jadikan sebagai tempat tinggal. Danau toba juga terdapat di
kawasan ini. Danau toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Di tengah danau tersebut terdapat
pulau yang bernama pulau samosir. Ada sekitar 419 pulau di wilayah sumatera utara. Pulau terluar di
bagian selatan bernama pulau Simuk. Pulau Simuk behadapan langsung dengan samudera indonesia.
Sedangkan pulau berhala berada di selat malaka.
Penduduk dan Agama :
Penduduk yang berdiam di wilayah ini, berasal dari berbagai macam suku, seperti melayu, batak, nias,
mendailing, aceh, jawa dan tionghoa. Suku-suku tersebut menggunakan bahasa daerah yang berbeda.
Sedangkan untuk masalah agama yang di anut adalah, Islam, Kristen, Kong Hu Cu, hindu dan Budha.
Islam di anut oleh suku, minagkabau, jawa, aceh, dan sebagian batak. Agama kristen di anut sebagian
dari batak dan nias. Untuk agama hindu di anut sebagian dari keturunan india. Sedangkan agama budha
dan Kong hu Cu di anut oleh Tionghoa. Ada sebagian kecil yang tidak menganut salah satu agama yang
tadi di sebutkan, yaitu Permalim dan Aninisme,
Terdapat 2 taman nasional di provinsi ini, yaitu taman nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional
Gunung gadis. Sebagian wilayah taman nasional gunung leuser masuk kedalam wilayah nanggroe aceh
darussalam. Di kedua taman tersebut terdapat sedikitnya 8.500 spesies tumbuhan. Sebagian di
antaranya tergolong langka dan hanya di temukan di daerah tersebut. Misalnya bunga bangkai kerucut
dan tumbuhan pemakan serangga dan hewal kecil, atau kita sering menyebutnya dnegan kantong
semar. Selain tumbuhan, terdapat juga ratusan jenis burung hidup di kawasan taman nasional ini.
Antara lain : Burung merak, burung manyar, kakatua, elang, balam, merbuk dan masih banya lagi.
Kekayaan Alam :
Sumatera utara kaya dengan sumber daya alam berupa gas alam dan minayk bumi. Di Kuala tanjung,
Kabupaten asahan terdapat penambangan dan peleburan bijih alumunium, ini adalah satu-satunya di
asia tenggara. Di Kawasan asahan juga terdapat pembangkit listrik tenaga air yang merupakan terbear di
pulau sumatera.
Ibukota : Padang
Kode BPS : 13
Kode kendaraan : BA
Geografi :
Sumatera barat terletak di bagian pesisir barat pulau sumatera. Pada masa lalu kawasan ini termasik
wilayah kerjaan Pagaruyung. Lalu berkali-kali berubah status pada zaman penjajahan belanda, jepang,
dan pada saat kemerdekaan. Semula ibukota provinsi ini adalah bukittinggi, kemudian di pindah ke
Padang. Sumatera barat memiliki beberapa danau, seperti : Danau singkarak, Danau mannjau, danau
diatas, di bawah dan di talang. Danau-danau tersebut menjadi beberapa hulu di sungai-sungai besar di
sumatera. Seperti : Siak, Rokan, Indragiri, kampar dan batang hari.
Selain banyak sungai, di sumatera barat banyak terdapat gunung, salah satu gunung tertingginya adalah
gunung Talamau. Gunung-gunung lainnya adalah, gunung merapi, gunung Sago, Singgala, Tandikat,
Talang, Pasaman, Kalabu, Rasan, Mandeh, Rubian, Tambin dan Ambun.
Penduduk :
Mayoritas penduduk sumatera barat adalah suku Minangkabau. Suku-suku lainnya adalah : Batak,
Mandailing, Mentawai, Tionghoa, Tamil, Nias dan Jawa. Walaupun banya suku-suku, bahasa yang di
gunakan kebanyakan adalah bahasa Minagkabau. Hampir seluruh penduduk sumatera barat adalah
beragama islam. Hanya sebagian kecil yang beragama kristen, Budha, dan Hindu. Pada zaman kerajaan
dulu, banyak pusat pendidikan agama islam, yang di beri nama dengan Surau.
Adat Istiadat :
Satuan pemerintahan terkecil di di sumatera barat adalah Nagari (setingkat desa). Yang di pimpin oleh
wali nagari yang di pilih anak nagari Masyarakat), dalam pemilihan langsung dengan jabatan 6 tahun.
Dalam sebuah nagari terdapat lembaga permusyawaratan yang di namai kerapatan adat nagari. Yang
terdiri dari perwakilan alim ulama, Cadiak pandai (Intelektual) dan Niniak Mamk (Kepala suku). Rapat
penting para petinggi nagari di selenggarakan di Balairung Sari Nagari.
Ibukota : Pekanbaru
Kode BPS : 14
Kode kendaraan : BM
Geografi :
Provinsi ini terletak di antara sumatera utara, sumatera barat dan jambi. Riau behadapan langsung
dengan selat malaka dan laut china selatan, dua perairan yang sangat strategis bagi pelayaran
internasional. Ibu kota provinsi ini adalah pekanbaru.
Ibukota : Jambi
Kode BPS : 15
Kode kendaraan : BH
Geografi :
Provinsi ini terleta di bagian timur pulau sumatera bagian tengah. Nama ibu kotanya adalah jambi.
Di slaah satu wilayah kabupaten, tepatnya di batanghari, pernah menjadi wilayah kerjaan melayu.
Kerajaan ini pernah jaya dan menjadi cikal bakal bangsa melayu. Yang kini menyebar ke berbagai
kawasan, di antaranya malaysia dan brunei darussalam.
Rumah Adat :
Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Sumatra Selatan. Selain ditandai dengan atapnya
yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas
dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima
diteras atau lantai kedua. Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi
atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tahan air. Dinding,
pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap
rumah, terutama dinding dan pintu diberi ukiran. (wikipedia)
Sungai :
Di Sumatera selatan terdapat sebuah sungai yang bernama Sungi Musi. Panjang sungai ini di perkirakan
750 km. Di atasnya melintas sebuah jembatan yang bernama jembatan Ampera dengan panjang 1.177
meter, dengan lebar 22 meter. Sungai musi berhulu di bukit kelam. Bukti ini berada di kawasan Taman
Nasional Kerinci yang meliuti 4 provinsi, yakni : Sumatera barat, jambi, bengkulu, dan sumatera selatan.
Kode BPS : 18
Kode kendaraan : BE
Semboyan : Sang Bumi Ruwa Jurai (Bahasa Lampung); Bahasa Indonesia: "Rumah Tangga yang Agung"
Geografi :
Provinsi ini terletak paling ujung selatan di pulau sematera. Provinsi ini menjadi bergang bagi pulau
sumatera. Ibo kotanya adalah Bandar lampung. Provinsi ini berbatasan dengan sumatera selatan,
bengkulu, selat sunda dan laut Jawa. Pulau-pulau dalam wilayah lampung di antaranya ; Pulau sebesi,
Darot, Legundi, Tegal, Sebuku, Ketagian, Pahawang, Krakatau, Putus dan Tabuan.
Sejarah :
Sejak abad ke 16 hinga ke abad ke 19, wilayah lampung di kuasai oleh kesultanan banten. Sebelum
menjadi bagian dari republik indonesia, wilayah ini di kuasai oleh belanda. Belanda mengncar wilayah
lampung, karena wilayah ini merupakan daerah utama penghasil lada hitam.
Ibukota : Bengkulu
Kode kendaraan : BD
Geografi :
Kota Bengkulu dengan uas sekitar 19.788,70 km2 terletak di barat pantai pulau sumatera, dengan
panjang pantai sekitar 525 km. Kawasan kota ini membujur sejajar dengan bukit barisan dan
berhadapan langsung dengan samudera hindia.
Sejarah :
Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh kerajaan Banten dan penguasa dari
Minangkabau. Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh
langsung rempah-rempah dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya
adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa. Orang Belanda mendirikan VOC atau
Verenigde Oost Indië Compagnie atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan
East India Company atau "maskapai untuk Hindia Timur". Salah satu rempah yang di cari adalah lada.
Adat dan istiadat yang cukup akrab dengan masyarakat Bengkulu, di antaranya : Kain Bersurek,
merupakan kain bertuliskan huruf Arab gundul. Kepercayaan masyarakat di Provinsi Bengkulu umumnya
atau sebesar 95% lebih menganut agama Islam. Upacara adat juga banyak dilakukan masyarakat di
Provinsi Bengkulu seperti, sunat rasul, upacara adat perkawinan, upacara mencukur rambut anak yang
baru lahir. Falsafah hidup masyarakat setempat, "Sekundang setungguan Seio Sekato". Bagi masyarakat
Bengkulu pembuatan kebijakan yang menyangkut kepentingan bersama yang sering kita dengar dengan
bahasa pantun yaitu: "Ke bukit Samo Mendaki, Ke lurah Samo Menurun, Yang Berat Samo Dipikul, Yang
Ringan Samo Dijinjing", artinya dalam membangun, pekerjaan seberat apapun jika sama-sama
dikerjakan bersama akan terasa ringan juga. Selain itu, ada pula "Bulek Air Kek Pembukuh, Bulek Kata
Rek Sepakat", artinya bersatu air dengan bambu, bersatunya pendapat dengan musyawarah.
Rumah Adat :
Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat dari provinsi Bengkulu. Rumah ini memiliki model seperti
rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang. Rumah ini bukanlah rumah tinggal
seperti pada umumnya. Rumah ini biasanya dipakai untuk acara adat masyarakat Bengkulu. Rumah ini
terbagi atas tiga bagian yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah.
Rumah Bubungan Lima memiliki materi dasar yaitu kayu. Kayu yang dipilih pun bukan kayu
sembarangan melainkan kayu yang kuat dan tahan lama. Kayu yang biasanya digunakan untuk
membangun Rumah Bubungan Lima adalah Kayu Medang Kemuning.
Kode kendaraan : BN
Semboyan : Serumpun Sebalai; Bahasa Indonesia: dari darah yang sama, dari tempat yang sama
Geografi :
Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran tinggi, lembah
dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di
atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras mencapai 699
meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter
diatas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing
ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan
ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru.
Sejarah :
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti menjadi daerah
taklukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka
Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai "Duke of Island". 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris berakhir
setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan
Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada 10 Desember
1816. Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang di kenal
sebagai perang Depati Amir (1849-1851).
Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan
di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka.
Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu
Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu,
rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar
pemukiman.
Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka,
serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan
rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
Kode kendaraan : BP
Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura,
Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan
dengan 1.350 pulau besar, dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibukota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di
Tanjungpinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut, dan udara yang strategis, dan
terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar.
Titik tertinggi di Kepulauan Riau adalah Gunung Daik (1.165 mdpl) yang terdapat di pulau Lingga.
Sejarah :
Masa sejarah di Kepulauan Riau dimulai dengan ditemukannya Prasasti Pasir Panjang di Karimun yang
terdapat semboyan pemujaan melalui tapak kaki Buddha. Hal ini diduga berhubungan dengan Kerajaan
Melayu di Sumatera. Buddha diperkiran masuk melalui pedagang dari Tiongkok dan India.
Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya Kesultanan Riau-Lingga. Kesultanan ini
berasaskan Melayu Islam dan Islam sendiri dikenal setelah dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India,
dan Arab.
Masa Kolonial sangat berpengaruh dalam sejarah Kepulauan Riau. Julukan Hawaii Van Lingga yang
diberikan kepada pulau Penuba, penggunaan uang tersendiri bagi Kepulauan Riau, dan terbentuknya
Karesidenan Riouw menjadi bukti pengaruh kuat para kolonial di Kepulauan Riau.
Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau
terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan provinsi ke-32 (pada saat itu)
di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.
Budaya :
Musik Melayu Kepulauan Riau, dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup
Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik
Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik
Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan
sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang,
Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual
kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik
Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera
Utara, Musik Agogo, dan lainnya.
Rumah Adat :
Di kepulauan Riau ada beberapa jenis rumah adat, di antarnya :
Rumah Belah Bubung dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut bentuk atapnya, yaitu :
Rumah Atap Layar (disebut juga Ampar Labu, bagian bawah atap ditambah dengan atap lain)