Buka
Spasial
Tes Kemampuan
Inggrismu
English Academy
Peta Aceh
Peta Regional
Peta Provinsi
Peta Indonesia
Batas Provinsi
Daerah Aceh bagian utara serta timur berbatasan
langsung dengan Selat Malaka, bagian selatan dengan
Provinsi Sumatra Utara serta bagian barat dengan
Samudera Indonesia. Dari peta Aceh di atas dapat kita
lihat betapa wilayah provinsi Aceh tidak begitu besar,
bahkan cenderung kecil. Namun, provinsi ini merupakan
alam makmur yang menyimpan catatan sejarah Islam
yang sangat besar.
1. Etnis Aceh
3. Etnis Alas
5. Etnis Devayan
6. Etnis Gayo
7. Etnis Haloban
8. Etnis Kluet
9. Etnis Singkil
Letak Geografi
Aceh menempati wilayah di ujung paling barat di pulau
Sumatera serta Negara Indonesia, di mana titik terluar
Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak pada
Pulau Rondo, sementara itu kilometer Nol Indonesia
berlokasi di pulau Weh. Secara geografis Aceh terletak
antara 2° – 6° lintang utara serta 95° – 98° lintang
selatan dengan ketinggian rata-rata 125 meter diatas
permukaan laut. Batas wilayah Aceh, sebelah utara
serta timur berbatasan dengan Selat Malaka,
sedangkan bagian sebelah selatan adalah satu-satunya
yang perbatasan darat dengan Sumatra Utara serta
pada sebelah barat berbatasan dengan Samudera
Hindia.
Pra-tsunami 2004
Sebelum peristiwa bencana tsunami pada 26
Desember 2004, perikanan merupakan salah satu pilar
ekonomi lokal di Aceh, dengan menyumbangkan 6,5
persen dari Pendapatan Daerah Bruto (PDB) senilai 1,59
triliun pada tahun 2004 (Dinas Perikanan dan Kelautan
Aceh 2005). Potensi produksi perikanan tangkap
mencapai 120.209 ton/tahun sementara perikanan
budidaya mencapai 15.454 ton/tahun pada tahun 2003
(Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh 2004). Produksi
perikanan tersebut merata, baik di Samudra
Hindia maupun Selat Malaka.
Pasca-tsunami 2004
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
(2005) memperkirakan 9563 unit perahu hancur atau
tenggelam, termasuk 3969 (41,5%) perahu tanpa
motor, 2369 (24,8%) perahu bermotor dan 3225
(33,7%) kapal motor besar (5-50 ton). Selain itu, 38
unit TPI rusak berat dan 14.523 hektar tambak di
11 kabupaten/kota rusak berat. Diperkirakan total
kerugian langsung akibat bencana tsunami mencapai
Rp 944.492,00 (50% dari nilai total aset), sedangkan
total nilai kerugian tak langsung mencapai Rp 3,8 miliar.
Sebagian besar kerugian berasal dari kerusakan
tambak.
# $ * + , -
Artikel terkait