Disusun Oleh:
Amanda Novita
Kelas IX
1. Tari Saman
Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau
dakwah. Masyarakat setempat menyebut jika tarian ini mencerminkan pendidikan,
keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
2. Tari Ratéb Meuseukat
Nama tari Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab, yaitu ratéb asal kata
ratib (artinya ibadat) dan meuseukat asal kata sakat (artinya diam). Gerak dan gaya
tarian ini diciptakan oleh Wan Rakibah, anak perempuan dari ulama besar Al Qutb
Wujud Habib Abdurrahim bin Sayid Abdul Qadir Al-Qadiri Al-Jailani yang dikenal
dengan Habib Seunagan.(Nagan Raya), sedangkan ratéb-nya (syair) diciptakan oleh
Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke-XIX.
3. Tari Guel
Tari Guel merupakan salah satu khazanah budaya Gayo di Aceh. Guel sendiri
berarti “membunyikan”. Tarian ini memiliki kisah panjang dan unik, khususnya di
daerah dataran tinggi Gayo. Para peneliti dan koreografer tari mengatakan jika tarian
ini merupakan gabungan dari seni sastra, musik, dan tari.
4. Tari Didong
Tari Didong merupakan sebuah kesenian rakyat Gayo yang memadukan unsur
tari, musik, dan sastra. Didong muncul sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini
berkembang di Takengon dan Bener Meriah. Didong sering dipentaskan pada hari-
hari besar Islam. Salah seorang seniman yang peduli terhadap kesenian ini adalah
Abdul Kadir To’et.
5. Tari Seudati
Tari Seudati merupakan salah satu tarian tradisional yang biasanya ditarikan
oleh sekelompok penari laki-laki dengan gerakan yang khas dan enerjik. Tarian
tersebut diiringi oleh lantunan syair dan suara hentakan para penari. Tarian ini
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Aceh dan sering
ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, acara pertunjukan, dan acara budaya.