Anda di halaman 1dari 13

Adat/suku bangsa:

1. Aceh
2. Gayo, Alas, Batak
3. Minangkabau
Adat Istiadat:
 Tarian daerah
 lagu daerah
 Rumah adat
 Pakaian adat
 Alat musik
 Makanan khas
 Kerajinan khas
 Upacara adat
 Sistem kekerabatan

1.Aceh

• Tarian daerah

1
Beberapa tarian daerah dari Aceh diantaranya:
1. Tari Saman Meuseukat
Tari saman merupakan tarian tradisional dari Aceh
yang cukup terkenal yaitu dari suku Gayo. Tari Saman
juga kerap digunakan untuk media penyampaian pesan
(dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan,
keagamaan, sopan santun, dan kepahlawanan. Hal
tersebut bisa dilihat dari lagu dan syair pada tari Saman
yang mengandung nilai dakwah dan nasihat.

2. Tari Likok Pulo Ace


Secara bahasa, tarian ini berasal dari dua kata yaitu
'likok' yang berarti gerak tari dan'pulo' yang berarti pulau

2
Pulau yang dimaksud dari nama tarian ini adalah
sebuah pulau kecil yang ada di ujung Sumatra yaitu pulau
beras atau breuh.

 Lagu daerah:
Beberapa lagu daerah dari Aceh diantaranya:
1. Aceh Lon Sayang
Lagu "Aceh Lon Sayang" diciptakan oleh maestro
musik Aceh yang bernama Anzib Lamnyong pada
tahun 1955. Lagu "Aceh Lon Sayang" memiliki makna
tentang kecintaan masyarakat Aceh terhadap tanah
lahirnya.
Lagu ini menyimbolkan rasa syukur dan cinta dari
masyarakat Aceh terhadap apa yang sudah diberikan
oleh Tuhan di tanah kelahirannya
2. Bungong Jeumpa

3
Lagu bungong jeumpa diciptakan oleh Abraham
Abduh yang merupakan lagu daerah berasal dari
Provinsi Aceh. Pada lagu ini Abraham Aduh
menceritakan tentang keindahan dari bunga cempaka
yang berwarna putih dan bercampur semu kuning.

Ini digambarkan melalui lirik yang menjelaskan


tentang keharuman dan kecantikan yang melekat akan
bunga cempaka.
3. Tawar Sadenge
Lagu Tawar Sedenge dengan lirik berbahasa Gayo ini
diciptakan oleh seorang seniman Gayo yaitu A.R
Moese pada tahun 1957.Lagu daerah ini termasuk
sebuah tradisi lisan yang sudah menjadi sebagai lagu
wajib yang dinyanyikan pada upacara, acara penting,
dan hari besar.
Hal ini karena lagu Tawar Sedenge telah dikukuhkan
sebagai lagu wajib daerah berdasarkan keputusan
09/XI/28/2002 saat Bupati Aceh Tengah dijabat oleh
Mustafa M Tamy.

4
 Rumah adat
Rumah Aceh atau yang lebih dikenal dengan nama
"Rumoh Aceh" merupakan rumah adat dari suku Aceh.
Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan
utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari
rumah Aceh yaitu seuramoë keuë, seuramoë teungoh dan
seuramoë likôt. Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu
rumoh dapu.

 Pakaian adat
Pakaian adat Aceh terdiri dari meukasah, meukeutop,
sileuweu, baju kurung, daro baro, celana cekak musang

5
serta berbagai perhiasan lainnya sebagai pelengkap
busana adat utama.

 Alat musik tradisional


Beberapa alat musik tradisional dari daerah Aceh
diantaranya:
1. Arbab

6
Arbab termasuk ke dalam alat musik golongan kordofon
dan dimainkan dengan cara digesek.

2. Bangsi alas
Bangsi / Bansi Alas merupakan alat musik yang masuk
kedalam golongan aerofon yang berarti alat musik yang
dapat menghasilkan suara dari hembusan udara atau
singkatnya ditiup.

4. Canang
Canang adalah alat musik yang menyerupai gong namun
diletakan di lantai tidak digantung. Ukurannya pun lebih
kecil dibandingkan dengan gong. Canang Terbuat dari
logam berjenis kuningan dan berwarna kuning.

 Makanan khas
7
Beberapa makanan khas dari daerah Aceh diantaranya
sebagai berikut
1. Kuah pliek u
Kuah pliek u merupakan gulai dengan santan yang tidak
terlalu kental dan berwarna kekuningan tidak terang.

2. Asam keueng
Asam keueng adalah makanan khas Aceh yang memiliki
cita rasa asam dan pedas. Dalam bahasa Indonesia, asam
keueng arting sayur asam pedas. Sekilas asem keueng
mirip dengan tom yam, namun asam keueng berwarna
kuning.

3. Kuah sie itiek


Kuah sie itek adalah makanan khas Aceh yang terbuat
dari itik atau bebek. Kuliner ini dimasak bersama
rempah-rempah.Dalam bahasa Aceh, sie itek berarti

8
kuah bebek. Terdapat dua varian sie itiek yaitu kuah sie
itiek putih dan merah

 Kerajinan khas
Beberapa kerajinan khas dari daerah Aceh
diantaranya:
1. Kain kasab Aceh
Kasab Aceh merupakan kerajinan tangan asli provinsi
paling utara pulau Sumatera ini yang terbuat dari sulaman
benang emas atau perak. Kain ini umumnya digunakan
untuk menghiasi kain beludru yang proses pembuatannya
masih tradisional. Kain ini pada zaman dahulu tidak
hanya sebagai hiasan saja melainkan menunjukkan status
sosial pemiliknya.

9
2. Meukeutop
Meukeutop merupakan penutup kepala yang kerap
digunakan oleh kaum pria di Aceh. Bentuknya lonjong
dan memanjang ke atas yang dihiasi dengan tenunan sutra
dan lilitan tengkuluk. Kopiah ini terdiri dari 5 warna
dengan artinya masing-masing yakni merah untuk
kepahlawanan, hijau representasi dari agama Islam,
kuning untuk kesultanan, hitam mengartikan ketegasan,
dan putih untuk kesucian.

 Upacara adat
Beberapa upacara adat dari daerah Aceh adalah
sebagai berikut:

10
1. Peusijuek
Dalam pelaksanaannya, proses upacara adat Peusijuek ini
dipimpin oleh salah seorang tokoh agama atau tokoh adat
yang dituakan atau dihormati oleh masyarakat setempat.
Bagi laki-laki, biasanya upacara adat ini dipimpin oleh
seorang Teuku, sedakan oleh kaum perempuan dikenal
dengan sebutan Ummi, sebagai tokoh yang dituakan dan
dihormati oleh masyarakat.

2. Meugang
Meugang atau Makmeugang adalah tradisi menyembelih
kurban berupa kambing atau sapi yang dilaksanakan
setiap tahun tiga kali, yaitu pada Ramadhan, Idul Fitri,
dan Idul Adha. Daging sembelihan tersebut oleh
masyarakat Aceh lalu dimasak dan dinikmati bersama
keluarga, kerabat, dan dibagikan kepada yatim piatu.

11
Setiap perayaan Meugang, seluruh keluarga memasak
daging untuk disantap oleh seisi rumah. Meugang
memiliki nilai religius karena dilakukan pada hari-hari
suci umat Islam. Bagi masyarakat Aceh, segala bentuk
rejeki yang didapat dalam setahun, patut disyukuri dalam
bentuk perayaan Meugang ini.

 Sistem kekerabatan

Masyarakat Aceh menganut sistem keke-rabatan parental


artinya sistem waris dalam memberikan kedudukan anak
laki-laki dan anak perempuan yaitu sama-sama
mempunyai peluang untuk menjadi ahli waris.
Sistem kekerabatan pada masyarakat parental didasarkan
pada kedua orang tua, tetapi ibu punya peranan yang
besar dalam rumah tangga. Mereka bekerja di sawah, di
kebun atau berdagang secara aktif dan tidak lekas tunduk
kepada suami.

12
Kadang-kadang ibu lebih ditakuti oleh anak-anak
daripada ayah. Hal ini karena warisan sejarah masa
lampau di mana wanita Aceh banyak yang menjadi
pahlawan pemberani dan yang menjadi ratu Aceh
(Safiatuddin).

13

Anda mungkin juga menyukai