Anda di halaman 1dari 27

WELCOME TO ACEH

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,


CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

9 BINA BAHASA (Tugas PKN)


MUHAMMAD ZIKRI TRI CAHYA
TIMOTIUS FRANS LINGGOM
Peta Aceh

E
ACEH
IBU KOTA : BANDA ACEH
Berdiri Pada 7 Desember 1956

Keadilan Kemakmuran
dilambangkan dengan dilambangkan dengan
alat timbangan padi, kapas, lada, dan
cerobong pabrik

Kerukunan
Kepahlawanan dilambangkan dengan
dilambangkan dengan kubah masjid dan
senjata rencong Kesejahteraan
dilambangkan dengan
kitab dan kalam.
BAHASA DAERAH ACEH

Bahasa Bahasa Bahasa


Aceh Tamiang Gayo
AGAMA DI ACEH
97,6% 1,7% 0,55% 0,08%
ISLAM KRISTEN BUDHA HINDU
SUKU DI ACEH
1 A Aceh G Aneuk

2 B Gayo H Jame

3 C Alas I Singkil

4 D Tamiang J Ulu

5
E Simeulue K Sigulai

6
F Kluet L Lekon
Pantai Lampuuk Goa Sarang Aceh
Tempat Wisata

Air Terjun Suhom

Bukit Lhok Eumpe


Museum Tsunami
Pinto Khop Masjid Raya Baiturrahman
Bangunan Bersejarah

Taman Sari Gunongan Meriam Kesultanan Aceh


Rumah Adat Aceh
Rumoh Aceh
Bagian rumah

Seuramoe Keu (serambi depan)

Seuramoe Teungoh (serambi tengah)

Seuramoe Likot (serambi belakang)


Seni Hias

Ukir

Tenun
Senjata Tradisional

Rencong Siwah Peudeung Reuduh


Pakaian Adat
Ketentuan Pakaian
Pria, mengenakan baju jas leher
tertutup, celana panjang (Cekak
Musang), dan kain sarung
(pendua). Kopiah (makutup) dan
sebilah rencong terselip di
depan perut.
Wanita, mengenakan celana
panjang dan bahu hingga ke
pinggul. Cekak Musang dan kain
sarung dikenakan hingga ke
lutut. Perhiasan yang dipakai
berupa kalung (kula), ikat
pinggang (pending), gelang
tangan, dan gelang kaki.
Pakaian ini digunakan untuk
keperluan pernikahan.
Kenduri Beureuat Upacara adat Aceh
merupakan tradisi masyarakat Aceh
yang biasanya dilaksanakan pada bulan
Syaban dalam kalender hijriyah.
Upacara
Peusijuek
Upacara Kenduri Beureuat

Peusijuek Upacara ini dilakukan ketika harapan


seseorang tercapai seperti mempunyai sawah,
mempunyai kendaraan baru, mempunyai rumah, dan
lain-lain. Prosesi ini diisi dengan doa keselamatan
dan kesejahteraan dan keberhasilan dalam
memperoleh sesuatu serta sebagai bentuk rasa
syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Ritual Sawah Suku Kluet, Upacara adat
ini berasal dari suku Kluet yang
mendiami beberapa daerah di wilayah
Kabupaten Aceh Selatan. Mereka masih
mempertahankan upacara adat yang
diselenggarakan oleh petani selama Upacara
mengerjakan lahan pertanian.
Uroe Tulak
Bala
Ritual Sawah Suku Kluet

Uroe Tulak Bala Upacara adat dari aceh merupakan


tradisi yang dilakukan oleh masyarakat pantai barat
selatan Aceh setiap setahun sekali. Upacara ini
dilakukan setiap bulan Safar yang bertujuan untuk
menolak bala atau musibah.
Tarian Tradisional
Aceh
Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian yang
berasal dari suku Gayo dan
biasanya ditampilkan dalam suatu
perayaan penting di suatu peristiwa
adat. Syair pada tariannya juga
mempergunakan Bahasa-bahasa
Gayo. Selain itu tarian ini juga kerap
ditampilkan saat merayakan hari
raya kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
Tarian Tradisional
Aceh
Tari Guel
Tari guel adalah salah satu khasanah
budaya Gayo di Aceh. Guel berarti
membunyikan. Khususnya di daerah
dataran tinggi gayo, tarian ini memiliki
kisah panjang dan unik. Para peneliti dan
koreografer tari mengatakan tarian ini
bukan hanya sekadar tari.
Tarian Tradisional
Aceh
Tari Ratib Meuseukat
Tari Ratéb Meuseukat merupakan salah
satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh.
Nama Ratéb Meuseukat berasal dari
bahasa Arab yaitu ratéb asal kata ratib
artinya ibadat dan meuseukat asal kata
sakat yang berarti diam
Tarian Tradisional
Aceh
Tari Laweut
Tari Laweut adalah salah satu tari yang
berasal dari daerah Pidie yang kemudian
menyebar ke seluruh penjuru Aceh terutama
daerah pesisir. Sebutan laweut berasal dari
bahasa Arab, yaitu seulaweut atau salawat.
Arti dari kata tersebut adalah sanjungan
kepada junjungan umat Islam yaitu Nabi
Muhammad Saw
Tarian Tradisional
Aceh
Tari Seudati
Tari Seudati merupakan tarian khas Aceh
yang sudah terkenal di seluruh wilayah
Indonesia bahkan luar negeri. Tari ini
mengusung tema dan makna terkait
keteguhan, semangat dan juga jiwa
kepahlawanan dari seorang pria Aceh. Awal
perkembangan tari ini, dulu hanya dijadikan
sebagai sarana penyebaran dakwah Agama
Islam yang dilakukan di tanah rencong. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan adanya
syair di dalam tarian Seudati yang
menceritakan tentang ajaran dan juga nilai-
nilai Islam.
Makanan Khas
Aceh
Mie Aceh

Mi aceh adalah masakan mi


pedas khas Aceh di
Indonesia. Mie kuning tebal
dengan irisan daging sapi,
daging kambing atau
makanan laut disajikan
dalam sup sejenis kari yang
gurih dan pedas. Mi aceh
biasanya ditaburi dengan
bawang goreng dan
disajikan bersama emping,
potongan bawang merah,
mentimun, dan jeruk nipis.
Rujak Aceh

Salah satu menu yang bisa


Anda cicipi ketika ke Aceh
adalah rujaknya yang agak
sedikit unik. Aceh terkenal
memiliki kuliner rujak buah yang
terasa agak sepat atau kelat.
Gulee Sie Kameng

Sie Kameng adalah Gulai


Kambing Khas Aceh. Sie
Kameng ini terkenal akan
rasanya yang lezat karena
kuah karinya yang tebal dan
juga daging empuk serta
bumbu rempah yang kaya
rasa dan kuat.
Kuah Pliek U

Kuwah pliek u adalah salah


satu masakan seperti gulai
berasal dari Aceh. Masakan
ini memiliki bahan dasar
ampas dari sisa minyak
kelapa tua yang telah
melalui proses pemerasan
minyaknya
Ayam Tangkap

Ayam Tangkap adalah


masakan khas Aceh yang
terbuat dari ayam yang
digoreng dengan bumbu
dan rempah-rempah khas.
Kebiasaan menyantap ayam
tangkap sudah menjadi
bagian dari budaya
masyarakat Aceh
Konflik di Aceh
GAM (Gerakan Aceh
Merdeka)

GAM (Gerakan Aceh Merdeka) Penyebab Konflik yang terjadi di Aceh disebabkan oleh beberapa hal, yaitu perbedaan
pendapat tentang hukum Islam, ketidakpuasan atas distribusi sumber daya alam Aceh, dan peningkatan jumlah orang Jawa
di Aceh. Dalam konflik tersebut, GAM melalui tiga tahapan, yaitu tahun 1977, 1989, dan 1998. Sebelumnya, pada 4
Desember 1976, pemimpin GAM, Hasan di Tiro bersama beberapa pengikutnya melayangkan perlawanan terhadap
pemerintah RI. Perlawanan tersebut mereka lakukan di perbukitan Halimon di kawasan Kabupaten Pidie. Sejak saat itu,
konflik antara pemerintah RI dengan GAM terus berlangsung. Pada 26 Desember 2004, bencana gempa bumi dan tsunami
besar menimpa Aceh. Kejadian ini memaksa para pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan atas inisiasi dan
mediasi oleh pihak internasional. Selanjutnya, tanggal 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap
perundingan di Vantaa, Finlandia.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai