Kelas X-1
Tahun 2012-2013
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang
atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Makalah seni budaya
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Gambar peta daerah
Lambang daerah dan semboyan
Kultur budaya dan masyarakat
Letak geografis
Tempat wisata dan kuliner
Upacara adat
I. SENI BUDAYA
Seni musik
- Lagu daerah
- Alat musik tradisi daerah
- Rombongan musik tradisi daerah
Seni rupa
- Kerajinan tangan
- Rumah adat
- Sejarah tradisi
- Pakaian adat
Seni tari
- Gambar tari-tarian daerah
Seni peran
PENDAHULUAN
BAB I
Semakin hari bumi semakin tua , karna itu di perlukan kita yang penghuni bumi
ini slalu menjaga bumi dan isi-isi di dalam bumi ini . dan kita harus menjaga
keragaman di bumi ini .
2. Budaya aceh
Tari Seuadati : Merupakan sebuah karya seni yang sangat klasik dan khas di tanah aceh manapun
juga,yang dilakukan oleh jumlah peserta tari 6 sampai dengan 9 orang tergantung tempat atau
keadaan. Di Kendalikan oleh seorang syeh atau vokalis tari sehingga menmghasilkan sebuah
karya seni yang begitu indah.
Rapai Daboih : Merupakan adat yang tak pernah mati di kehidupan rakyat aceh,rapai yang disebut
juga rebana yang terbuat dari kulit lembu yang menjadi sebuah alat atau sarana untuk
memadukan suara syair sayair dalam bahasa aceh dan diiringi daboih atau kata lain debus
dilakukan dengan jumlah peserta tak tertentu bias 4 bisa juga 9. Daboih adalah seseorang yang
melakukan unjuk kebolehan di atas panggung rapai dengan menggunakan benda tajam seperti
pisau,parang,beling atau kaca bekas dan juga bara api.
Tarian Ranup Tari Lampuan merupakan tarian yang pernah melalang buana di tingkat Nasioanal
dan internasional,hasil buah karya anak aceh asli dengan paduan yang begitu indah di iringi
musik khas aceh yaitu suruenee kalee yang sekarang diganti dengan musik buatan yaitu
organ atau piano.Tari ini dipadu oleh enam orang peserta yang cantik-cantik dengan pakaian asli
khas aceh.
Dalail Adalah sebuah karya seni yang berasal dari negeri seribu satu malam atau negeri arab,
yang dipadu dengan syair2 islam dan tujuan utama dalail adalah untuk memperlancar membaca
ayat suci alquran. Pesertanya tidak terbatas bisa 20 orang bisa juga 100 orang. kelebihan dari
dalail adalah yang pertama di tinjau dari segi agama islam adalah pahalanya yang sangat besar
kedua kekompakan dalam melantunkan nada nada indah yang sangat luar biasa.
Geudeu- Geudeu Merupakan suatu karya seni yang lucu,unik dan keras pertarungan fisik satu
lawan satu di dalam sebuah lingkaran.Geude-geude tidak aneh lagi bagi masyarakat aceh
khususnya aceh pidie apalagi bagi kita yang sering nonton smack donw ala barat.
Geude-geude dilakukan oleh dua orang layak halnya SUMO di negeri matahari terbit atau jepang
peserta tidak lebih karena dalam arena yang kecil.
Letak geografis
Ditulis oleh: commothio
Kategori: Latest
Keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh terletak antara 050 16' 15" -
050 36' 16" Lintang Utara dan 950 16' 15" - 950 22' 35" Bujur Timur dengan
tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah administratif
Kota Banda Aceh sebesar 61.359 Ha atau kisaran 61, 36 Km2 dengan batas-
batas sebagai berikut :
No. Luas
Persentase
Kecamatan Wilayah
(%)
(Km2)
Sumber : Banda Aceh Dalam Angka Tahun 2008 (BPS Kota Banda Aceh)
Wisata .
wisata.tokobunganusantara.com
wisataalamgomgom.blogspot.com
acehforum.or.id
Kuliner
banyumurti.net
content.rajakamar.com
Seni budaya
Lagu daerah
Tradisi Meunineum/Keumaweueh (Nujuh Bulan)
Aceh memiliki sebuah tradisi pihak keluarga dari suami akan mengunjungi keluarga pihak istri sekaligus
penghormatan terhadap calon ibu yang sedang mengandung cabang bayi. Tradisi ini dikenal dengan Tradisi
MEUNINEUM atau biasa juga disebut KEUMAWEUEH. Pada saat hamil pertama seorang istri, ketika usia
kehamilan mencapai 5 bulan, oleh pihak orang tua perempuan yang hamil tersebut diadakan sedikit kenduri dengan
disertai nasi ketan dan dipanggil ahli famili dari pihak istri yang hamil. Setelah ahli famili dari pihak istri berkumpul,
maka diadakan upacara basuh Kepala (Rhah Ulee). Upacara (keumaweuh)meunieum ini ada juga dilakukan sewaktu
seorang istri hamil setelah 7 bulan.
Bahan makanan yang dibawa oleh pihak orang tua si suami ialah Bu Kulah yaitu nasi putih yang dibungkus
dengan daun pisang berbentuk Piramid di dalam hidang, bu leukat (nasi ketan) untuk peusunting meunantu yang
sedang hamil, disertai Ayam Panggang dan Tumpou.Lauk pauk nasi ialah Ikan, Daging yang dimasak berbagai
macam, Telur Ayam dan Telur Itik rebus, Telur asin (boh itek Jreuk) dan lain-lain masakan yang disusun di dalam
hindang berlapis-lapis (hiding meulampoh).Buah-buahan yang dibawa ialah segala macam buah-buahan yang ada,
termasuk buah-buahan untuk rujak (seunicah) sebanyak satu keranjang besar.Selain itu juga ada dibawa kue-kue
(Peunajoh) basah dan kering. Maksud tujuan dari upacara adat Meunineum ini pada mulanya ialah lebih menguatkan
rasa persaudaraan antara kedua belah pihak (suami-istri) dan utnuk lebih menguatkan silaturrahmi antara sesama ahli
famili.
Tradisi Upacara Adat Peucicap Aneuk ini dilakukan pada hari ke-7 setelah bayi dilahirkan, yaitu kepada bayi
tersebut dicicipi Madu Lebah, Kuning Telur dan Air Zam-zam.Oleh pihak orang tua si suami dibawakan seperangkat
keperluan bayi tersebut, yaitu ija (kain) ayunan, ija geudong (kain pembalut) bayi, ija tumpe (popok), tilam, bantal
dan tali ayun (tali ayunan). Kalau dikalangan kaum hartawan ada juga yang membawa tali ayun dari emas. Selain itu
juga diberikan sepersalinan pakaian kepada si istri yang baru melahirkan, yang diberikan oleh ibu mertuanya. Pada
hari itu juga diadakan Akikah, yaitu menyembelih seekor kambing, cukur rambut bayi dan pemberian nama kepada si
bayi, dengan upacara peusijuek dan sebaran beras- padi serta doa selamat.
Masyarakat Aceh memiliki adat tersendiri dalam memperlakukan anak yang baru lahir. Adat peucicap dan
peutron bak tanoh salah satunya.
Selama 44 hari sejak lahir, ibu bayi banyak menjalani pantangan-pantangan. Ia harus tetap berada di
kamarnya, tidak boleh berjalan-jalan apalagi keluar rumah. Tidak boleh minum yang banyak, nasi yang dimakan juga
tanpa gulai dan lauk pauk. Begitu juga dengan makanan yang peda-pedas sangat dilarang. Selama pantangan tersebut
ibu bayi selalu dihangatkan dengan bara api yang terus menerus di samping atau dibawah ranjang tidurnya. Masa
pantangan inu disebut madeung.
Setelah masa madeung selesai, ibu bayi akan dimandikan oleh bidan yang merawatnya dengan air yang
dicampur irisan boh kruet (limau perut). Acara mandi ini disebut manoe peu ploh peut, yang bermakna mandi setelah
44 hari menjalani masa madeueng. Pada hari ini mertuanya akan datang membawakan nasi pulut kuning, ayam
panggang, dan bahan-bahan untuk peusijuek ro darah (keluar darah) menantunya pada saat melahirkan.
Setelah masa 44 hari ibunya menjalani madeueng, bayi akan diturunkan untuk menginjak tanah pertama
kalinya. Prosesi adat ini disebut peutron bak tanoh. Ada juga yang melakukannya dengan mengadakan pesta besar-
besaran untuk, apalagi pada kelahiran anak pertama.
Upacara Sunat Rasul
Sunat Rasul atau sering disebut Khitan merupakan sebuah upacara dimana seorang anak akan memasuki jenjang
Baligh atau dewasa. Di Aceh, Sunat Rasul dilakukan setelah anak berumur antara 10 sampai 13 tahun. Untuk
melangsungkan Sunat Rasul, anak yang hendak di khitan di peusijuek terlebih dahulu (ditepung tawar). Sang anak
diberi pakaian adat, didudukkan diatas pelaminan layaknya pengantin yang akan menikah, namun di upacara ini sang
anak ditempatkan sendiri saja tanpa pasangan.
Upacara Petujoh
Upacara Petujoh, yaitu Linto pulang ke rumah Daro Baro dengan rombongan kira-kira 25 orang. Di halaman
rumah Daro Baro diadakan Upacara penanaman Kelapa yang dilakukam oleh Linto bersama Dara Baro. Pada
Upacara Peutujoh oleh ibu Dara Baro diadakan teumeutuek (pemberian) uang kepada Linto disertai sepersalinan
pakaian. Pemberian dari pihak orang tua Dara Baro, oleh Linto dibawa pulang untuk diperhatikan kepada ibu Linto.
Selanjutnya boleh ibu Linto membawa nget tujoh dan peukayan tujoh kepada Dara Baro.