Anda di halaman 1dari 8

Tugas Seni Budaya

“MENCARI KEBUDAYAAN YANG ADA DI SUMATERA BARAT”

Disusun Oleh:
1. Adinda Nur’Aini
2. Annastasia Avrillia
3. Inas Tsuraiyya Syakira
4. Nelly Noviyanti

SMK AL-HIDAYAH CIPUTAT


TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alllah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas dalam pembuatan
makalah terkait Seni Budaya dengan focus “Kebudayaan yang ada di Sumatera
Utara”.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan, dan jauh dari kata sempurna baik materi ataupun penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
kami akan menerima dengan tulus dan senang hati, baik kritik maupun saran demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
1) SUMATERA UTARA

A) Kebudayaan sebagai sarana upacara

Tradisi mangulosi
Upacara ini berasal dari kata ulos yang merupakan
sebuah kain tenun khas Suku Batak yang telah ada
sejak zaman dahulu.

Mangulosi atau profesi adat mengalungkan kain ulos


kepada pihak yang mengadakan pesta suka cita
ataupun acara duka. Saat pesta pernikahan, kain ulos
akan diselendangkan di pundak kedua mempelai.
Sementara jika acara kematian, maka ulos akan
diletakkan ditubuh jenazah.

Masyarakat Batak mengartikan jika upacara adat


Sumatera Utara ini sebagai bentuk kasih sayang, doa,
kehangatan, dan restu.

Dalam pelaksaannya, Mangulosi dilakukan orang yang


dituakan kepada kerabat yang memiliki partuturan atau
kedudukan yang lebih rendah, contohnya orang tua ke
anak.
B) Kebudayaan sebagai sarana hiburan

Aramba
Alat musik menjadi salah satu kesenian tradisional
khas Sumatera Utara yang hingga saat ini masih
digunakan untuk berbagai acara kebudayaan.

Bentuknya yang bundar dan menonjol di bagian


tengah, membuat Aramba biasa dimaikan dengan cara
dipukul mennggunakan pemukul seperti stik khusus,
dan tak jarang digantung pada seutas tali selayaknya
gong Jawa.

Alat musik ini diyakini berasal Nias dan biasanya


digunakan oleh masyarakat untuk berbagai acara
mulai dari upacara memanen padi, perkawinan, hinnga
kematian.

Biasanya untuk acara perkawinan, Aramba yang


digunakan oleh masyarakat Nias adalah jenis Aramba
Fatao dengan ukuran garis 50 cm.

Sementara Aramba yang dipakai oleh keturunan


bangsawan adalah Aramba Hongo dengan ukuran
garis tengah berkisar 60 hinnga 90 cm.
C) Kebudayaan sebagai sarana pemersatu

Festival Danau Toba 2019


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera
Utara, Ria Nofida Telaumbanua, mengatakan, festival
ini diharapkan dapat mempersatukan berbagai
kabupaten dan kota yang berada di sekeliling Danau
Toba. Hal tersebut dikatakannya saat membuka
festival Danau Toba ke-7 di Parapat.

“salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk


mrmpersatukan delapan kabupaten dan kota di
kawasan Danau Toba,” Katanya, senin, (9/12).

Dalam sambutannya, Ria menjelaskan bahwa festival


ini sudah menjadi event tahunan yang kali ini
mengusung tema ‘inspiring Toba’, dengan harapan
dapat memperkenalkan Toba ke seluruh Indonesia dan
dunia.
D) Kebudayaan sebagai sarana pergaulan

Tari Serempang Dua Belas


Tarian tersebut berfungsi sebagai upacara adat,
upacara agama, saran pergaulan, dan totonan. Salah
satu tarian populer melayu adalah tari serampang dua
belas. Tarian ini di lakukan secara berpasangan dan
diciptakan dari gerak-gerik tari pergaulan. Tarian ini
berkembang dari masyarakat dan kalangan istana.

Tari serampang Dua Belas berasal dari Sumatera


Utara. Tarian ini diciptakan oleh salah satu guru seni
bernama Guru Sauti. Serampang tahun 1950-an.
Tarian ini termaksud kreasi baru yang mewakili suku
Melayu.

Tari ini berisi pesan untuk anak muda jika ingin


membangun sebuah rumah tangga. Mulai dari mencari
jodoh sampai akhirnya memutuskan untuk
membangun rumah tangga.

Tarian ini berisi 12 orang penari lelaki dan perempuan,


mereka mengenakan pakaian serbak warna pink.
Mereka menari diiringi musik rebana dan kecapi.
Selain itu, para penari menggerakan badannya hingga
12 gerakan.
E) Kebudayaan sebagai sarana pertunjukkan

Tari Manduda
Tari manduda berasal dari kebudayaan masyarakat
suku Batak Simalungu. Biasanya masyarakat
melakukan pertunjukan tarian ini dalam rangka
menyambut panen raya. Gerakan-gerakan tarian ini
akan menggambarkan bagaimana rasa bahagia dan
suka cita para petani dan masyarakat menyambut
bagaimana rasa bahagia dan suka cita para petani dan
masyarakat menyambut datangnya musim panen.

Tari ini telah ada sejak dahulu kala yaitu pada jaman
kerajaan Simalungu. Adapun gerakan tari yaitu Gerak
memotong padi, mengirik dan menampis padi
tergambar melalui motif-motif gerakannya yang lemah
gemulai dan lincah.

Makna dari tarian manduda da musik pengiring adalah


bersahabat atau komunikatif, bekerja sama, kreatif,
mandiri, santun, hormat, jujur, toleran, disiplin, peduli,
sopan, cinta damai dan demokrasi.
F) Kebudayaan sebagai sarana pendidikan

Sarana Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019 di


Sumatera Utara digelar di kabupaten Deli Serdang
Tepatnya di lapangan Banteng resmi dinuka oleh
Direktur Jenderal PAUD-DIKMAS Kemdikbud, Harris
Iskandar, yang mewakili Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pada hari minggu
31/3/2019.
Kegiatan Gebyar Dikbud 2019 di Kabupaten Deli
Serdang diikuti ribuan masyarakat yang teridiri dari
pelajar, guru, jajaran pejabat, Kemendikbud dan
pemerintahan daerah, serta pemangku kepentingan
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kemendikbud juga memberikan Piagam penghargaan
kepada Bunda PAUD Deliserdang Hj Yunita ashari
Tambunan atas dedikasi peningkatan pelayanan anak
usia dini di Deli serdang.
Ada pendidikan musik, ada pula musik pendidikan.
Pendidkan musik adalah mengajarkan musik agar
peserta didik atau warga belajar tahu tentang musik,
terampil bermain musik, mampu menikmati dan
menggali nilai-nilai yang berguna dari musik.
Sedangkan, musik pendidikan adalah pendayagunaan
musik untuk mengajarkan sesuatu, misalnya pesan-
pesan nilai, mempermudah hapalan dan mengasah
syaraf-syaraf kecerdasan musikal agar pembelajar
peka terhadap gejala musikal.

Anda mungkin juga menyukai