Anda di halaman 1dari 4

Budaya dan Manusia

Fadil Januar Syafsi (10621114) & Maulana Ibrahim Putra (10621191)

Budaya Aceh dan Minangkabau

1. Aceh

1.1 Geogradi dan Demografi

Aceh terdiri atas 9 kabupaten, 2 kodya, 3 kotip, 142 kecamatan dan 5463 desa. Aceh
terletak di bagian utara pulau Sumatra. Ibukota Aceh adalah Banda Aceh yang dulunya
dikenali sebagai Kutaradja. Ibukota dan bandar terbesar di Aceh ialah Banda Aceh.

Aceh merupakan salah satu provinsi kaya di Indonesia. Tanahnya subur, banyak
komoditas padi dihasilkan Aceh. Kekayaan mineral juga banyak.

Mempunyai pantai-pantai indah dan berbagai kawasan perairan laut kaya akan ikan.

1.2 Kehidupan Sosial Masyarakat Aceh

Aceh mempunyai hukum-hukum yang cukup berbeda dengan bagian Indonesia yang
lain. Mereka menerakan aspek-aspek hukum pidana Islam ynang bernama Hukum
Jinayat.

1.3 Perekonomian

Pada zaman Kerajaan kehidupan ekonomi Masyarakat Aceh bertumpu pada pelayaran
dan perdagangan. Hal ini dapat terjadi karena letaknya strategis, apalagi di zaman itu
ibu kotanya yang berada di Selat Malaka menjadi jalur perdagangan internasional yang
menghubungkan ke beberapa negara.

1.4 Kehidupan Religius Daerah Aceh

Mayoritas Masyarakat modern di Aceh mengikuti ajaran agama Islam. Agama Islam
masuk ke Aceh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Namun dalam pelaksanaannya,
masyarakat Aceh menyesuaikan praktek agama dengan tradisi/adat istiadat yang
berlaku.
1.5 Kesenian Daerah Aceh

Tambo

Tambo merupakan alat musik pukul yang terbuat


dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi, dan
rotan sebagai alat peregang kulit. Di masa lalu,
tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menentukan waktu shalat. Alat musik ini juga untuk
mengumpulkan masyarakat ke Meunasah untuk
membicarakan masalah-masalah kampung.

Rapa’i Geleng

Rapa'i Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang


berasal dari Manggeng, Aceh Barat Daya. Rapa'i
Geleng dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh
Barat Daya.

Permainan Rapa'i Geleng juga disertakan gerakan


tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam
hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan
dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini
mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair
yang dinyanyikan, kostum dan gerak dasar dari unsur
Tari Rateb Meuseukat.

Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki. Biasanya


yang memainkan tarian ini ada 12 orang laki-laki yang
sudah terlatih. Syair yang dibawakan adalah sosialisasi
kepada masyarakat tentang bagaimana hidup
bermasyarakat, beragama dan solidaritas yang
dijunjung tinggi. Kostum yang dipakai berwarna hitam kuning berpadu manik-manik
merah.

2. Sumatera Barat/Minangkabau
2.1 Geografis dan Demografis Sumatera Barat

Sumatera Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
Pulau Sumatra dengan ibu kota Padang. Provinsi Sumatera Barat terletak sepanjang
pesisir barat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan
sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan,
provinsi dengan wilayah seluas 42.012,89 km² ini berbatasan dengan empat provinsi,
yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat
Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat saat
ini. Pada tahun 2023, provinsi ini memiliki penduduk sebanyak 5.640.629 jiwa dengan
mayoritas beragama Islam. Sumatera Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan
pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali
Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari.

2.2 Kehidupan Sosial Masyarakat Minangkabau

Persukuan atau suku dalam tatanan Masyarakat Minangkabau merupakan suatu


kesatuan kelompok kekerabatan secara genealogis, di mana para anggotanya terikat
oleh suatu garis keturunan yang sama dari satu leluhur.

Adat dan budaya mereka menempatkan pihak perempuan bertindak sebagai pewaris
dan garis keturunan dirujuk kepada ibu.

2.3 Perekonomian Masyarakat Minangkabau

Hingga menurut data tercatat, mata pencaharian masyarakat Sumatra barat ialah 51%
pertanian dan 49% non pertanian. Kategori non pertanian dapat digambarkan seperti
pada sektor perdagangan, pada bidang industri dan jasa, dan masih banyak lainnya.
Terakhir adalah pedagang atau wiraswasta.

2.4 Kehidupan Religius Masyarakat Minangkabau

Masyarakat yang tinggal di Minangkabau termasuk menganut agama Islam dengan


taat. Semua tatanan kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi dan berdasarkan
agama Islam. Dalam kegiatan keagamaan, pelajaran agama dan kegiatan belajar-
mengajar dilakukan oleh seorang Syekh atau Kyai.
2.5 Kesenian Masyarakat Minangkabau

Tari Pasambahan

Tari pasambahan sendiri merupakan salah


satu tarian yang berasal dari provinsi
Sumatera barat, dimana tarian ini sendiri
merupakan salah satu seni tradisional dari
Minangkabau sendiri yang telah
berkembang sejak lama di daerah tersebut.

Tari Pasambahan memiliki melambangkan


wujud rasa hormat terhadap tamu yang
datang. Selain itu, penampilan tarian ini
untuk menunjukkan hati yang bersih dan
niat tulus dari tuan rumah dalam menerima
tamu.

Saluang

Saluang adalah alat musik tiup tradisional khas Minangkabau,


Sumatera Barat terbuat dari bambu. Alat musik tiup ini terbuat
dari bambu tipis atau talang.

Alat ini lebih sederhana pembuatannya dibandingkan dengan


suling, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang.
Panjang saluang kira-kira 40–60 cm, dengan diameter 3–4 cm. Orang Minang percaya
bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk
jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai.

Anda mungkin juga menyukai