Anda di halaman 1dari 7

SOSIOLOGI PERDESAAN

SENI SAMRAH YANG MENJADI SARANA


HIBURAN BAGI MASYARAKAT

Disusun Oleh :
Anas Firgiawan (134190088)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000
pulau yang dihuni oleh sekitar 255 juta penduduk, sebuah angka yang membuat
Indonesia menjadi negara di urutan keempat dalam hal negara dengan jumlah
populasi yang terbesar di dunia. Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyak
keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di
dalam negara ini. Budaya tersebut sangat bervariasi, dari ritual Hindu yang
dipraktekkan sehari-hari di pulau Bali, sampai pemberlakuan (parsial) hukum
syariah di Aceh dan gaya hidup pemburu-pengumpul orang Mentawai.

Selain itu, sebelum kerangka nasional dibentuk, daerah-daerah di Indonesia


mengalami sejarah politik dan ekonomi yang terpisah; keadaan yang masih
terlihat dalam dinamika daerah saat ini. Semboyan nasional Bhinekka Tunggal Ika
(Kesatuan dalam Keragaman) mengacu pada komposisi beragam negara ini.
Motto ini juga menunjukkan bahwa, biarpun masyarakat multikultural, ada
perasaan kesatuan sejati di pikiran dan hati masyarakat Indonesia.

Budaya Indonesia sangat berbeda dari budaya Barat karena ada perbedaan
dalam pengalaman, sistem keyakinan, hierarki, agama, pengertian tentang waktu,
hubungan spasial, dan banyak lagi. Apalagi dalam Indonesia sendiri terdapat
banyak budaya yang berbeda. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang
kompleks, dan karena itu negara ini menarik. Pada bagian ini kami mengusulkan
beberapa do's and don'ts untuk orang barat supaya bisa berpartisipasi secara
sukses dan efisien di masyarakat Indonesia.
Namun sekarang nilai kebudayaan itu sudah mulai luntur seiring
perkembangan zaman akibat adanya kemudahan di berbagai bidang dan masuknya
kebudayaan asing ke Indonesia. Hal tersebut harus diwaspadai untuk menjaga
kelestarian kebudayaan Indonesia dan juga jangan sampai diklaim oleh negara
lain. Peran pemerintah sangat penting untuk melakukan pelestarian kebudayaan
dan juga harus didukung oleh masyarakat agar berjalan dengan baik tanpa ada
pihak yang terbebani.
DiBekasi sendiri nilai nilai budaya hampir saja tidak pernah terjamah lagi
bagi masyarakatnya.Karena didaerah Bekasi sudah menjadi kawasan multi-culture
jadi warga dari berbagai daerah di Indonesia banyak sekali yang tinggal di Bekasi
Karena Bekasi merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia.Olehkarena itu
warga bekasi itu campuran dari berbagai daerah, sebenarnya budaya asli Bekasi
itu merupakan campuran dari Betawi, Sunda dan Arab.
Ditengah padatnya kota Bekasi yang multi-culture ini masih ada yang
sadar akan budaya mereka tentu saja warga aslinya.Di Sekitar tempat tinggal
saya juga ada semacam perkumpulan untuk menjalankan salah satu budaya
Bekasi yaitu Samrah, Kata samrah sendiri berasal dari Bahasa
Arab samarokh yang berarti kumpul. Penamaan ini berdasarkan pada
kenyataan bahwa kesenian samrah biasa ditampilkan pada saat orang-orang
sedang berkumpul.
Seni ini tidak hanya menjadi sarana hiburan bagi masyarakat, tetapi
untuk sarana berbaur untuk masyarakat agar lebih erat nilai persaudaraannya.

1.2 Tujuan
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengenalkan apa itu kesenian
Samrah. Dan Bagaimana dampak sosial yang terjadi di masyarakat.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Kesenian Samrah


Pesisir Jawa Barat memiliki peran penting pada masa perkembangan
peradaban Islam di nusantara. Peradaban tersebut meninggalkan banyak jejak
sejarah, salah satunya adalah Masjid Agung Al Barkah yang terletak di pusat kota
Bekasi. Selain bangunan fisik, kebudayaan Islam di propinsi tersebut juga
berakulturasi dengan budaya lokal menghasilkan kesenian yang disebut samrah.

Samrah tumbuh dan berkembang di hampir seluruh daerah Jawa Barat


termasuk Bekasi. Samrah mulanya bernama harmonium. Kesenian ini banyak
dipentaskan pada masa penjajahan Belanda. Pagelaran musik tersebut memadukan
alat musik harmonium, biola, ketipung, gitar, serta rebana sebagai pengatur irama.

Peradaban Islam yang berkembang pesat juga berpengaruh terhadap seni


harmonium. Setelah mendapat pengaruh Arab, kesenian tersebut berubah nama
menjadi samrah. Kata samrah sendiri berasal dari Bahasa Arab samarokh yang
berarti kumpul. Penamaan ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kesenian
samrah biasa ditampilkan pada saat orang-orang sedang berkumpul.

Samrah tidak hanya menampilkan pertunjukan musik. Didalamnya juga


terdapat tari-tarian, pantun, dan teater. Waditra atau alat musik yang biasa
dipergunakan dalam samrah adalah harmonium kaki, biola, kendang, serta rebana.
Pertunjukan tersebut juga diiringi petikan dua buah gitar. Penonton juga dapat
berpartisipasi dengan mengiringi pertunjukan dengan tepukan tangan.

Pementasan samrah dimulai dengan penampilan musik dan tari-tarian.


Pengaruh budaya Arab sangat terasa karena para penari menggunakan gamis atau
busana muslim. Sedangkan nuansa lokal terasa pada lagu-lagu yang dinyanyikan
seperti Burung Putih, Pulau Angsa Dua, Cik Minah Sayang, Sirih Kuning,
Masmura, Kicir-Kicir, Jali-Jali, Lenggang-Lenggang Kangkung,dan sebagainya.
Setelah pementasan musik dan tari selesai, penonton akan disuguhi pertunjukan
lakon atau teater yang kadang diiringi dengan pantun.

Samrah biasanya dipentaskan saat menggelar acara pernikahan , khitanan,


maulid nabi, serta peringatan keagamaan lainnya.
2.2 Kesenian Samrah di Desa Sumber Jaya
Di Desa Sumber Jaya Samrah sendiri sudah jadi kesenian yang
selalu ada atau di pentaskan saat acara-acara Pernikahan,Maulid
Nabi ,Sunatan dll.Warga di sana mempunyai suatu kesadaran untuk
menjaga salah satu kesenian daerahnya.Ada sebuah perkumpulan kecil
antara warga untuk berlatih kesenian ini.Setiap Hari Minggu diadakan
latihan untuk para ibu ibu yang tinggal didesa , setiap ibu-ibu
mengikuti nya termasuk pula ibu saya.Selain berlatih Kesenian disaat
itu pula para warga mempunyai kesempatan yang lebih untuk saling
berbaur, berbincang dan berinteraksi antar sesama, saling mengenal
satu sama lain.Disaat pagelarannya pula menarik perhatian para
penonton yang merupakan warga desa itu sendiri, Kemudian membuat
kegiatan ini merupakan sarana untuk saling berbaur, berbincang yang
sangat efektif bagi warga desa Sumber Jaya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kesenian Samrah merupakan kesenian salah satu kesenian khas Bekasi yang
merupakan campuran budaya Betawi, Arab dan Sunda.Didesa Sumber jaya itu
sendiri kesenian ini bukan hanya sebuah Kesenian tetapi juga merupakan sarana
untuk berinteraksi antar warga agar saling erat hubungan antar warga.

3.2 Saran
Kesenian seperti ini harus dilestarikan agar tidak hilang. Masyarakat harus
mempunyai kesadaran yang lebih untuk senantiasa melanjutkan tradisi-tradisi
yang ada di daerah masing masing agar tidak hilang tradisi yang ada di daerah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://jakarta.panduanwisata.id/beyond-jakarta/bekasi/samrah-
kesenian-akulturasi-arab-betawi/
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/item8?

Anda mungkin juga menyukai