Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEBUDAYAAN DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

D I S U S U N

OLEH WINCE. W KAREY NIM : 2010-23-187 MK :

UNIVERISTAS PATTIMURA AMBON 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Kebudayaan Daerah Kepulauan Aru. Makalah ini adalah salah satu perwujudan kebudayaan dari masyarakat daerah Kepulauan Aru. Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis sangat membutuhkan saran, kritik yang membangun demi pengembangan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Ambon, Desember 2013 Penulis

ii

DAFTAR ISI

Lembar Judul ...........................................................................................................................

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii Daftar Isi................................................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan ............................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2 BAB II Pembahasan ................................................................................................................ 3 A. Gambaran singkat Kabupaten Kepulauan Aru ............................................................ 3 B. Unsur-Unsur Budaya di Kepulauan Aru ....................................................................... 3 1. Suku di Kepulauan Aru........................................................................................... 3 2. Bahasa.................................................................................................................... 4 3. Sistem Kekerabatan .............................................................................................. 4 4. Agama / Kepercayaan ............................................................................................ 4 5. Sistem Kemasyarakatan ........................................................................................ 4 6. Adat Istiadat .......................................................................................................... 4 7. Sistem Pemerintahan ........................................................................................... 5 BAB III Penutup ....................................................................................................................... 6 1. Kesimpulan ................................................................................................................. 6 2. Saran ........................................................................................................................... 6 REFERENSI ............................................................................................................................... 7

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinis . kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing budaya daerah saling memperngaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aru. Dilihat dari kebudayaannya, Kepulauan Aru memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kepulauan Aru sejak dahulu dikenal sebagai penghasil mutiara berkualitas tinggi, dan dikenal sebagai Mutiara Dobo. Khusunya Kepulauan Aru memiliki filosofi yang menyatukan secara teori kesamaan adat dan budaya. Unsur- unsur filosofis yang di gali dari kekayaan budaya lokal di wujudkan sebagai

pengungkapan citra dirinya (Inner World). Aspek kesamaan budaya di maksudkan dalam tradisi kebudayaan masyarakat kepulauan Aru adalah filosofis budaya Sitakaka Walike.

B. Rumusan Masalah Bagaimana Penerapan unsur-unsur budaya di Kabupaten Kepulauan Aru? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis unsur budaya yang ada di Kepulauan Aru.

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Singkat Kabupaten Kepulauan Aru Secara geomorphology dan ecology letak kepulauan Aru sangat menguntungkan, kepulauan Aru terletak di lempeng sahul berdampingan dengan pulau Papua dan benua Australia, terdiri dari 5 pulau besar meliputi, pulau Kola, Pulau Wokam, pulau Kobror, pulau Maekor dan pulau Trangan. Serat dikelilingi 182 pulau kecil dan sangat kecil, dengan total luas 8.563 km. Kabupaten kepulauan Aru beribukota di Dobo ini memiliki luas wilayah keseluruhan 6.325 Km2. Secara geografis terletak di 5o-8o LU dan antara 133,5o-136,5o BT terbagi menjadi 3 Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Aru di sebelah utara dan timur, Laut Arafura di sebelah selatan dan barat. Dobo selain menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Aru ini menjadi pusat perdagangan. Ramainya perniagaan di Dobo ini adalah efek langsung dari kejayaan mutiara yang banyak diekspor ke luar negeri, mutiara-mutiara yang dikenal sebagai Dobo pearl . Produksi daerah ini telah meningkatkan pendapatan penduduk dan mengubah Dobo menjadi pasar yanng potensial. Mutiara Dobo yang umumnya diproduksi dengan campur tangan manusia dibudidayakan di Kecamatan pulau-pulau Aru dan Aru Tengah.

B. Unsur-Unsur Budaya di Kepulauan Aru 1. Suku di Kepulauan Aru Salah satu suku di Indonesia yang tidak kalah menarik untuk dibahas adalah suku Aru yang mendiami kepulauan Aru di Maluku. Sejarah panjang orang aru dimulai dari Pulau Eno-Karang, dimana orang aru mulai tersebar keseluruh kawasan kepulauna Aru. Secara sosial dan budaya Suku Aru termasuk rumpun Melanesia pasific dan terdiri daari 16 suku asli orang Aru da berbagai suku lainnya dari maluku, jawa, dan tionghoa. Oleh karena itu orang suku aru tidak berbeda jauh dengan orang-orang yang mendiami daerah kepulauan lain seperti jawa, sumatra, kalimantan dan kepulauan lainnya yang umunnya juga merupakan rumpun Melanesia pasific.

2. Bahasa Di Kepulauan Aru sendiri memiliki 14 bahasa lokal sebagai alat komunikasi mereka. Ragam bahasa lokal tersebut diantaranya, Barakai, Batuley, Doubel Language, Karey, Koba, Kompane, Lola, Lorang, Manombai, Bahasa Mariri, Tarangan Timur, Tarangan Barat, dan Ujir. 3. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan orang Aru berdasarkan hubungan patrilineal yang diiringi pola menetap patrilokal. Kesatuan kekerabatan amat penting yang lebih besar dari keluarga batih adalah mata rumah atau fam yaitu suatu kelompok kekerabatan yang bersifat patrilinal. 4. Agama / Kepercayaan Mayoritas penduduk di Maluku khususnYA di Kepulauanb Aru memeluk agama Kristen dan Islam. Hal ini dikarenakan pengaruh penjajahan Portugis dan Spanyol sebelum Belanda yang telah menyebarkan Kristen dan pengaruh kesultanan Ternate dan Tidore yang menyebarkan Islam di wilayah Maluku. 5. Sistem Kemasyarakatan Dimaluku khusunya kepulauan Aru memiliki filosofi yang menyatukan secara teori kesamaan adat dan budaya. Unsur- unsur filosofis yang di gali dari kekayaan budaya lokal di wujudkan sebagai pengungkapan citra dirinya (Inner World). Aspek kesamaan budaya di maksudkan dalam tradisi kebudayaan masyarakat kepulauan Aru adalah filosofis budaya Sitakaka Walike. Sitakaka Walike diartikan lebih pada ikatan persaudaraan yang hidup secara rukun dan damai,konsep ini kemudian menjadi pola pengaturan kehidupan sosial bagi masyarakat kepulauan Aru

dalam mengharmonisasikan kehidupan persaudaraan yang lebih baik. 6. Adat Istiadat Pesta Antar Padi Salah satu adat di kabupaten Kepulauan Aru adalah Pesta Antar Padi. Pesta Antar Padi merupakan Acara Adat turun temurun dari nenek moyang dari Desa Samang,Ujir dan Koba, Pesta ini sudah di langsungkan sejak dulu. Ini merupakan bentuk dari Adat dan Tradisi dari kepulauan Aru, dan pesta atau acara Adat ini

sebagai simbol keakraban antara Desa Samang,Ujir dan Koba. Acara Antar Padi biasanya di laksanakan Satu kali dalam Setahun, yang uniknya Padi cuma bisa di tanami di Desa Koba saja dan Desa-Desa di Kepulauan Aru tidak bisa tumbuhi padi dan yang bisa menghasilkan padi hanya Desa Koba. Dan Acara Adat Ini akan terus di lestarikan turun temurun dan tidak akan pernah bisa di hilangkan karena ini merupakan janji/sumpah dari nenek moyang kita dan harus tetap menjaga Adat dan Budaya kita. Sasi Salah satu adat kebiasaan Masayrakat Aru adalah buka Sasi Meti/Kalorang sebelum menyelam mengambil Mutiara, Teripang dan semua hasil laut pada umumnya. Tiga hari sebelum pelaksanaan Buka Sasi Meti/Kalorang Di awali dengan tarian khas "Tambaroro". Tarian ini melukiskan kegembiraan masyrakat Aru karena tenggang waktu antara Satu sampai Lima tahun hasil hasil laut mereka telah dijaga dan dilindungi oleh para leluhur . Budaya ini masih sangat kental hingga sampai saat ini terasa di beberapa desa antara lain : Desa Longgar Apara, Bemun, Karei, Kompane dan Jerwatu. Hingga sampai saat ini Adat ini masih di pertahankan turun temurun acara ini di lakukan apabila sebuah desa sedang membangun tempat-tempat ibadah kemudian memerlukan dana maka warga setempat melakukan pembukaan sasi walaupun masih belum mencapai Lima tahun.

7. Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan masyarakat adat di Kabupaten Kepulauan Aru pada umumnya adalah: Tuan tanah : yaitu orang yang ahli dalam bidang pertahanan dan kependudukuna Marinyo : orang yang bertugas menyampaikan berita dan pengumuman. Ketua marga Kepala desa

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan Suku Aru yang berada di daerah Maluku merupakan suku yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, keyakinan, acara ritual, dan lain-lain. Semua itu membuktikan bahwa suku Aru merupakan suku yang kaya akan budaya daerah. 2. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

REFERENSI

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Dobo 3. http://anak-aru.blogspot.com/2013/10/pembukaan-sasi-di-desa-desa-kepulauan.html 4. http://rinoldipapasoka.blogspot.com/2012/01/profil-kabupaten-kepulauan-aru.html 5. http://andrifardiansyah1.blogspot.com/2013/05/identifikasi-budaya-ambon.html

Anda mungkin juga menyukai