Anda di halaman 1dari 14

NAMA : Revalina

KELAS : XI IPS 4
MAPEL : GEOGRAFI
HARI/TGL: SELASA 09-08-2022

1. POROS MARITIM
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

1. Letak Astronomis Indonesia


Letak astronomis ini digambarkan oleh garis khayal, alias tidak ada di dunia
nyata, namun digambarkan oleh kartografer atau pembuat peta untuk
memudahkan dalam mengetahui lokasi absolutnya, yaitu dengan
mengetahui garis lintang dan garis bujurnya. 

2. Garis Lintang
Berdasarkan letak astronomisnya, kita dapat mengetahui bahwa sebagian
besar Indonesia ada di bagian selatan, dan juga berada di bagian lintang
rendah. Itulah kenapa Indonesia menganut iklim tropis, dan memiliki rata-rata
kelembaban dan curah hujan yang tinggi, sehingga kita memiliki
keanekaragaman hayati yang cukup beragam.

3. Garis Bujur
Dampak dari adanya garis bujur yaitu Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu
yang berbeda yaitu WIB atau Waktu Indonesia Barat yaitu GMT +7, WITA atau
Waktu Indonesia Tengah yaitu GMT +8, dan WIT atau Waktu Indonesia Timur
yaitu GMT +9. 

4. Luas Wilayah Indonesia


Luas daratan Indonesia di ketahui 1.913.578,68 , dan Jumlah Pulau di
Indonesia itu ada sebanyak 17.504 pulau. Sementara luas wilayah laut di
Indonesia 6.653.341,439  , yang artinya proporsi daerah daratan : lautan di
indonesia berkisar 23,06 : 76,94. Itulah kenapa konteks sebagai negara maritim
sangat cocok dengan Indonesia, karena Luas wilayah Indonesia sangat
memadai untuk menjadi Negara maritim.
5. Batas Wilayah Indonesia

Posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia:


Batas darat:
Indonesia berbatasan dgn 3 negara yaitu Malaysia, Papua Nugini, dan Timor
Leste.

Batas laut: Indonesia berbatasan dengan 10 negara yaitu India, Thailand,


Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipia, Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua
Nugini.

Sementara untuk perbatasan di bagian utara, daratan Indonesia berbatasan


dengan Malaysia dan bagian perairan kita berbatasan dengan Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. 

Perbatasan di bagian selatan, bagian daratan kita berbatasan dengan Timor


Leste, dan bagian perairan kita berbatasan dengan perairan Australia dan
Samudra Hindia.

Perbatasan bagian barat, Indonesia hanya berbatasan dengan perairan yaitu


Samudra Hindia dan Laut Andaman, sedangkan perbatasan bagian timur,
daratan kita berbatasan sama Papua Nugini, dan perairan kita berbatasan
dengan Samudra Pasifik.
6. Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia

Wilayah daratan Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah, yaitu wilayah


dataran tinggi, wilayah dataran rendah dan wilayah gunung dan bukit.

Wilayah Dataran Tinggi

Lebih dari 400 m di atas permukaan laut (DPL), sehingga lebih sejuk dan cocok
untuk perkebunan.

Wilayah Dataran Rendah

Datarannya lebih datar, topografinya tidak terlalu miring < 100 m dpl, sehingga
cocok untuk kegiatan perdagangan, industri, dan peternakan. Biasanya
sebagian besar penduduk di Indonesia tinggal di dataran rendah. 
Bukit dan Gunung

Tahukan kalian kalau negara kita Indonesia berada pada wilayah cincin api
atau ring of fire,

Dimana Indonesia berada pada pertemuan 2 sirkum api yaitu sirkum


mediterania dan sirkum pasifik.

Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak bukit dan gunung, Indonesia kurang
lebih memiliki 500 gunung api diantaranya ada 229 yang aktif dan dalam 400
tahun terakhir ada 70 gunung yang meletus.

Tahukah elo kalau negara kita Indonesia berada pada wilayah cincin api
atau ring of fire?

Indonesia memang berada pada pertemuan 2 sirkum api, yaitu sirkum


mediterania dan sirkum pasifik.

Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak bukit dan gunung. Kurang lebih ada
500 gunung api di Indonesia, 229 di antaranya aktif dan dalam 400 tahun
terakhir ada 70 gunung yang meletus.

Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Saat ini kita memiliki hukum internasional yang mengatur batas-batas laut
yang dinamakan UNCLOS atau  United Nation Convention on the law of the Sea,
yang merupakan hasil dari konvensi PBB pada tahun 1982 tentang hukum laut. 
Kemudian Indonesia melakukan ratifikasi dari hukum tersebut menjadi hukum
nasional dalam Undang-undang (UU) No. 17 tahun 1985 kemudian
di update menjadi UU No. 6 tahun tentang perairan Indonesia yang mengatur
pembagian perairan di Indonesia.

Sehingga secara hukum, perairan kita dibagi menjadi Laut Teritorial, zona
tambahan, zona ekonomi eksklusif, sementara secara fisiografis perairan
Indonesia dibagi menjadi paparan sunda, paparan arafura-sahul, dan laut
dalam Indonesia bagian timur. 

Letak Geografis Indonesia


Letak geografis atau sering disebut letak relatif Indonesia adalah sebagai
berikut :
Utara: Benua Asia
Selatan: Benua Australia
Barat: Samudra Hindia
Timur: Samudra Pasifik

5 Pilar Utama Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia


Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko
Widodo mencanangkan 5 pilar utama, yaitu:

1. Pembangunan kembali budaya Indonesia.

2. Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan


fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri
perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

3. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas


maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri
perkapalan, serta pariwisata maritim.

4. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk mengajak


semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan.

5. Membangun kekuatan pertahanan maritim.


Kalau bisa disimpulkan dari pembahasan di atas, faktor pendorong Indonesia
untuk mengembangkan poros maritim dunia adalah lokasinya yang strategis.
Letak astronomisnya memiliki iklim tropis dan posisi geografi yang berada di
antara dua benua dan samudera.

2. Potensi Geografis Indonesia Untuk Ketahanan Pangan

untuk mencapai sebuah kondisi ketahanan pangan, ada beberapa komponen


yang diperlukan dan harus terpenuhi, yaitu:

1. Kecukupan ketersediaan pangan;

2. Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi musim atau tahun;

3. Keterjangkauan terhadap bahan pangan;

4. Kualitas dan keamanan bahan pangan.

Untuk mencapai ketahanan pangan nasional kita harus mengembangkan


sumber daya dan potensi lokal, berikut adalah beberapa potensi kekayaan
alam di Indonesia dan persebarannya.

A. Potensi dan sebaran Pertanian

Indonesia berapa di wilayah khatulistiwa. Keadaan tersebut menjadikan


Indonesia menjadi sebuah negara beriklim tropis yang mendapat curah hujan
tinggi.
Selain itu, karena berada di jalur vulkanis yang cukup aktif, menjadikan
Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Artinya Indonesia memiliki tanah
yang akan mineral dan subur, dan itu sangat baik untuk pertanian.

Beberapa potensi yang telah dikembangkan di sektor pertanian antara lain:

1. Padi di hampir semua daerah di Indonesia

2. Jagung, tanaman yang sempat menjadi makanan pokok masyarakat Madura


dan NTT dihasilkan di daerah tersebut, walaupun pulau Jawa juga
menyumbang jumlah yang signifikan.

3. Ubi Kayu (Singkong).


Tanaman yang mudah ditanam, bisa di tanah basah atau kering dan bisa
tumbuh di ketinggian hingga 800 mdpl. Pemasok terbanyak tanaman ini di
Indonesia adalah Jawa Barat.

B. Potensi dan Sebaran Perkebunan

Seperti sudah dijelaskan di atas, karena suburnya tanah dan mendukungnya


alam Indonesia, rakyat Indonesia bisa menanam apa saja dan akan tumbuh.
Sehingga bukan hanya pertanian, tetapi sektor perkebunan juga bisa ikut
dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan.

Beberapa potensi sektor perkebunan yang ada dan bisa dikembangkan antara
lain:

1. Tebu
Bahan pokok untuk gula ini sangat banyak dan mudah tumbuh di pulau Jawa.
Daerah penghasil tebu utama contohnya Jawa Timur, Cirebon, Lampung. Jawa
Timur adalah penghasil gula terbesar.

2. Kelapa Sawit.

Bukan menjadi hal yang aneh, Sumatra adalah salah satu perkebunan dan
penghasil kelapa sawit paling banyak di Indonesia. Hampir seluruh daerah di
Sumatra pasti mempunyai perkebunan kelapa sawit.

3. Kopi
Dengan sedang meningkatnya tren ngopi-ngopi lucu di Indonesia, dan biji kopi
Indonesia yang dapat dikatan memiliki kualitas yang baik, harusnya bisa
dimanfaatkan dengan segera. Penghasil kopi Indonesia yang terkenal adalah
Lampung, Jawa Timur, dan Bengkulu.

C. Potensi dan Sebaran Peternakan serta Perikanan

Daging sebagai salah satu sumber protein yang sangat penting juga perlu
dikembangkan. Indonesia sebagai negara yang memiliki lahan yang besar
selain untuk digunakan bertani dan berkebun, lahan tersebut juga dipakai oleh
para pemilik hewan untuk menggembalakan ternaknya.

Peternakan dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan apa yang


diternakkan oleh pemilik peternakan tersebut. Peternakan besar untuk sapi,
kerbau. Sedang untuk kambing dan domba, serta peternakan kecil untuk
unggas.
Peternakan secara umum, menyebar secara merata di seluruh daerah di
Indonesia. Tetapi ada beberapa daerah yang lebih fokus kepada hewan
tertentu karena keadaannya lebih mendukung dan dapat menghasilkan hewan
ternak yang berkualitas baik. Seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah yang
menjadi sentra sapi potong, atau Aceh untuk populasi kerbau ternak terbesar,
ayam di Jawa dan Kalimantan, babi di NTB, atau kuda di NTT.

Sebagai negara maritim dan mempunyai laut yang luas, potensi perikanan
laut Indonesia sangatlah kaya. Selain itu, keadaan alam bawah laut Indonesia
juga tidak dapat dilihat sebelah mata jika mengedepankan faktor keindahan,
keragaman, dan pariwisata. Hal-hal di atas selama ini belum ditingkatkan
secara optimal oleh pemerintah.

Lain air laut, lain pula air tawar. Perikanan air tawar di Indonesia juga menjadi
salah satu potensi yang tidak dapat di anggap remeh. Dengan banyaknya
sumber air tawar yang mengalir, danau, sungai, serta waduk, menjadikan
perikanan air tawar adalah bisnis dan potensi yang menggiurkan.
Tambak-tambak/budidaya ikan air tawar menyebar secara merata di
Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya ketersediaan sumber air dan hal
pendukung lainnya.

Anda mungkin juga menyukai