Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR

KKN TEMATIK DESA OLELE


‘’PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR TERHADAP MITIGASI
BENCANA’’ (DESA OLELE, KEC. KABILA BONE, KAB. BONE
BOLANGO)

OLEH :

1. Muh. Riski Gobel 511417063


2. Muh. Taufiq Salilama 511417062
3. Risriyanto Hulopi 512417010
4. Fikriyanto Ome 511418010
5. Moh. Rivaldi Harundja 511418049
6. Muh. Rizki Ismail 511418007
7. Prayogi A. Pomolango 511418008
8. Fajar Susilo 511419048
9. Wahyu Hidayatullah Bumulo 511419054
10. Diandra N. Putri Pontoh 511419021
11. Ajeng Pramesti M. Labatjo 511419051
12. Siti Sarah J. Sapaki 511419015
13. Nurul Amelia Pulumoduyo 511418072
14. Nadiva Eka Putri Gobel 511418013
15. Vetry M. Gobel 511418041

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN
Secara geografis Desa Olele terletak di perairan selatan Provinsi Gorontalo
dan termasuk pada kawasan Teluk Tomini pada koordinat 00 24’41.25” LU dan
1230 08’52.93” BT. Kawasan ini terletak di Desa Olele dengan luas daratan
adalah 2 540 ha. Desa Olele memiliki empat dusun, Dusun I yaitu Dusun Indato,
Dusun II yaitu Dusun Olele Tengah dan Dusun III yaitu Dusun Pentadu dan
Dusun IV adalah Hungayokiki.
1.1.2 Sejarah Desa
Desa olele pada awalnya merupakan dusun dari desa oluhuta kemudian
mekar dan berdiri sendiri sebagi desa dan Pada tahun 2003 Desa Olele resmi
menjadi desa yang di kepalai oleh seorang kepala desa yang biasa disebut
Ayahanda. Secara geografis Desa Olele terletak di perairan selatan Provinsi
Gorontalo dan termasuk pada kawasan Teluk Tomini pada koordinat 00 24’41.25”
LU dan 1230 08’52.93” BT. Kawasan ini terletak di Desa Olele dengan luas
daratan adalah 2 540 ha. Desa Olele memiliki empat dusun, Dusun I yaitu Dusun
Indato, Dusun II yaitu Dusun Olele Tengah dan Dusun III yaitu Dusun Pentadu
dan Dusun IV adalah Hungayokiki. Desa ini dapat dijangkau melalui jalan darat,
menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua, dengan waktu tempuh kurang
lebih satu jam dari ibukota Provinsi Gorontalo. Topografi berdasarkan ketinggian
dari permukaan laut di desa ini 1-3 meter, hanya sebagian kecil yang memiliki
ketingian dari permukanan laut yaitu di daerah perkebunan memiliki ketinggian
kurang lebih 50-70 meter dari permukaan laut. Desa Olele memiliki batas-batas
sebelah Utara dengan Kecamatan Suwawa, sebelah Timur dengan Desa Tolotio,
sebelah Selatan dengan Perairan Teluk Tomini, sebelah Barat dengan Desa
Oluhuta. Penduduk asli desa ini berasal dari suku Gorontalo.
1.1.3 Profil Desa
Desa Olele merupakan salah satu desa dari 9 desa yang termasuk wilayah

2
Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Desa ini merupakan desa
terluas dengan prosentase sebesar 20,56% dari luas Kecamatan Kabila Bone.
Secara geografis Desa Olele terletak di perairan selatan Provinsi Gorontalo dan
termasuk pada kawasan Teluk Tomini pada koordinat 00o24’41.25” LU dan
123O008’52.93” BT, dan menempati daratan dengan luas 2950 km2. Desa Olele
memiliki empat dusun, Dusun I yaitu Dusun Indato, Dusun II yaitu Dusun Olele
Tengah dan Dusun III yaitu Dusun Pentadu dan Dusun IV adalah Hungayokiki.
Desa ini dapat dijangkau melalui jalan darat, menggunakan kendaraan roda
empat dan roda dua, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam dari ibukota
Provinsi Gorontalo. Jarak Desa Olele ke ibukota Kecamatan Kabila Bone sekitar
10 km. Topografi berdasarkan ketinggian dari permukaan laut di desa ini 0-22
meter. sebagian kecil yang memiliki ketingian 50- 70 m dari permukanan laut
yang digunakan sebagai daerah perkebunan. Desa Olele memiliki batas-batas
sebelah Utara dengan Kecamatan Suwawa, sebelah Timur dengan Desa Tolotio,
sebelah Selatan dengan Perairan Teluk Tomini, sebelah Barat dengan Desa
Oluhuta.. Penduduk asli desa ini berasal dari suku Gorontalo. Pada tahun 2003
Desa Olele resmi menjadi desa yang di kepalai oleh seorang kepala desa yang
biasa disebut Ayahanda (DKP Bone Bolango 2006: Profil Desa Olele 2007).
Jumlah penduduk Desa Olele (Dukcapil Bone Bolango, 2019) sebanyak 1064 jiwa
(9,17% dari jumlah penduduk Kecamatan Kabila Bone) dengan laju
pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 0,66%.
Pantai Olele merupakan tempat terkenal di Daerah Gorontalo dikarenakan
keindahan bawah laut yang mnenakjubkan yang merupakan unggulan wisata
bahari Propinsi Gorontalo. Pantai ini terletak sekitar 20 km dari pusat kota
Gorontalo dan merupakan pintu gerbang Teluk Tomini. Disamping itu pantai ini
memiliki beberapa titik penyelaman (spot diving) dan terumbu karang dan
ekosistem laut yang berbeda dengan tempat lain dan masih terjaga. Kondisi iklim
berupa keadaan klimatologi didaerah ini umumnya sebagaimana daerah-daerah
lain di pesisir selatan Gorontalo. Desa Olele memiliki iklim tropis yang
dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau. Kondisi angin di daerah ini
yaitu angin utara bertiup pada Bulan Januari sampai Bulan Maret bersamaan

3
dengan datangnya musim kemarau. Curah hujan di daerah ini berlangsung antara
Bulan Oktober sampai dengan April, musim kemarau sekitar bulan Juni sampai
September. Angin barat terjadi selama dua bulan yaitu Bulan April sampai Mei.
Dikisaran bulan ini keadaan laut cukup bersahabat. Pada bulan November sampai
Desember terjadi angin tenggara pada kondisi ini laut cukup kencang anginnya
dengan tinggi gelombang berkisar antara 1 sampai 2 meter. Sementara untuk
angin selatan bertiup pada Bulan Juli sampai Agustus. Kisaran suhu rata-rata di
daerah Gorontalo secara umum. Suhu maksimum 32.70 C dan rata-rata suhu
minimum adalah kisaran suhu maksimum 23.80 C dengan kelembaban udara yang
relatif tinggi dengan rata-rata 92. 17%. Rata-rata curah hujan di daerah ini
berkisar antara 45-378 mm. Sementara untuk kecepatan angin rata-rata sebesar
1.75 m/det. Untuk persentase penyinaran matahari rata-rata sebesar 61.17%
dengan persentase terbesar terjadi pada bulan Maret yaitu 80.9% (Gorontalo
dalam Angka 2020).
1.2 Tujuan Pelaksanaan KKN
Tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) bagi
Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yaitu bagaimana mahasiswa mampu
beradaptasi secara sosial di masyarakat kemudian bisa mengembangkan
kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat
dibangku perkuliahan pada masyarakat dan dapat memberikan solusi dalam
permasalahan yang ada, serta dapat membantu melaksanakan program-program
desa. Tujuan KKN bisa menghasilkan keluaran yang terukur, bermakna, dan
berkelanjutan bagi kelompok masyarakat dan pemerintah desa. Sehingganya
masyarakat paham akan pentingnya mitigasi bencana.
1.3 Manfaat Pelaksanaan KKN
Program kuliah kerja nyata untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan
tujuan perguruan tinggi, yakni : Menghasilkan sarjana yang menghayati
permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara
pragmatis. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan
dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

4
BAB II
HASIL OBSERVASI
2.1 Permasalahan di Lokasi KKN
Desa olele merupakan desa kawasan pesisir dan Pantai Olele merupakan
bagian rangkaian pantai di Indonesia yang memiliki pantai terpanjang di dunia
dengan ribuan pulau-pulau kecilnya. Akibat kondisi geografis dan geologisnya,
pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di Indonesia berpotensi mengalami bencana
alam yang merupakan salah satu atau kombinasi dari gempa bumi tektonik,
tsunami, angin topan/badai, banjir, gunung berapi dan tanah longsor, maupun oleh
faktor non alam seperti berbagai akibat kegagalan teknologi dan ulah manusia..
Kesemuanya tidak dapat diprediksi sebelumnya secara tepat kapan terjadi di suatu
wilayah tertentu. Bencana alam yang terjadi umumnya menyebabkan penderitaan
bagi masyarakat, baik berupa korban jiwa manusia, kerugian harta benda, maupun
kerusakan lingkungan serta musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah
dicapai. Disisi lain, karena berbagai potensi yang dikandung, wilayah pesisir pantai
cenderung terus berkembang dengan populasi yang juga terus meningkat, tak
terkecuali Desa Olele.
Wilayah pesisir mempunyai potensi ancaman bencana alam yang ukup
besar. Hal ini diperburuk dengan situasi dan kondisi yang cukup rentan akibat dari
kompleksitas pertumbuhan kota maupun wilayah di daerah pesisir yang seringkali
banyak mengabaikan atau tidak memperhatikan unsur-unsur mitigasi bencana alam
dalam proses pembangunannya, demi tercipta lingkungan binaan yang aman dari
bencana. Adapun bencana-bencana alam yang sering terjadi di wilayah pesisirserta
upaya-upaya mitigasinya adalah sebagai berikut :
1. Erosi Pantai
2. Tsunami
3. Banjir
4. Gempa Bumi
5. Angin Topan/Badai
6. Kenaikan Muka Air Laut
7. Longsor
Aset berupa sumber daya manusia dan infrastruktur yang berada di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dilindungi dari bencana baik yang bersifat
struktural maupun non struktural. Perlindungan tersebut merupakan tanggung

5
jawab nasional suatu Negara, utamanya Pemerintah Daerah setempat dengan cara
mengembangkan strategi mitigasi. Namun disadari keberhasilan program di desa
tak akan tercapai tanpa partisipasi masyarakat, dan masyarakat harus memiliki
kapasitas. Kapasitas masyarakat desa pesisir termasuk Desa Olele pada umumnya
masih menunjukkan minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam mitigasi
bencana.
2.2 Rencana Penyelesaian
Manusia hanya dapat menghindar atau mengurangi dampak yang
ditimbulkan dengan cara mengadakan persiapan dini. Penderitaan akibat bencana
harus ditekan serendah mungkin, bahkan jika dapat dihapuskan dengan
mengerahkan segala kemampuan. Inilah yang disebut mitigasi bencana. Mitigasi
bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilakukan secara struktural
maupun secara non struktural. Secara struktural maksudnya dengan melakukan
upaya teknis, baik secara alami maupun buatan, yang dapat mencegah atau
memperkecil kemungkinan timbulnya bencana dan dampaknya. Sedangkan
mitigasi secara non struktural adalah upaya non teknis yang menyangkut
penyesuaian dan pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai
dengan upaya mitigas struktural maupun upaya lainnya. Dalam perencanaan
mitigasi perlu pendekatan yang menyeluruh dan terpadu Perencanaan mitigasi di
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat nasional dapat dilakukan
melalui:
1. Identifikasi daerah bencana melalui pengumpulan data dan
informasi
2. Kelayakan program ditinjau dari segi analisis dampak lingkungan
3. Keterpaduan program antar sektor dalam pengembangan daerah
pesisir skala besar
4. Pengaturan tingkat keamanan hunian masyarakat pesisir.
5. Memprioritaskan faktor keamanan dalam pengembangan program
di wilayah pesisir dengan meminimalkan resiko, dan
6. Prioritas penggunaan ruang sesuai dengan karakteristik lokasi
(lingkungan dan masyarakat).

6
Sehubungan dengan kondisi Desa Olele sebagai desa Wisata Bahari yang
harus tetap terjaga sebagaimana disebutkan diatas, maka dalam kegiatan KKN
Tematik ini, ditawarkan beberapa solusi yakni ;
1. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap kemungkinan-
kemungkinan bencana yang terjadi di daerah pesisir pantai.
2. Peningkatan kapasitas masyarakat terhadap mitigasi bencana.
Yang ditujukan untuk pengaturan tingkat keamanan hunian masyarakat
pesisir dan memprioritaskan faktor keamanan dalam pengembangan program di
wilayah pesisir dengan meminimalkan resiko.

7
BAB III
AKSI PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Rencana Aksi Program
3.1.1 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik
Pelaksanaan KKN Tematik mengacu pada pelaksanaan KKN sebagimana
lazimnya yang diselenggarakan setiap periode pelaksanaan KKN di Universitas
Negeri Gorontalo. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1.Persiapan Panitia
2.Survey lokasi
3.Penetapan lokasi
4.Permintaan peserta dari Jurusan
5.Pendaftaran Peserta
6.Pembekalan
7.Pengantaran ke lokasi
8.Monitoring evaluasi (oleh Rektor, Pimpinan LPPM, Panitia Penanggung
jawab KKN Tematik dan DPL)
9. Penarikan mahasiswa dari lokasi.
3.1.2 Materi Persiapan dan Pembekalan KKN Tematik
Materi-materi yang akan diberikan kepada peserta KKN Tematik pada saat
pembekalan adalah materi yang bersifat umum dan materi yang bersifat teknis
sesuai dengan judul KKN Tematik:.
1. Peran Universitas Negeri Gorontalo dalam pengembangan SDA dan SDM di
Provinsi Gorontalo.
2. Peran Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan dan Pelestarian konservasi
laut sebagai sumber mata pencaharian alternatif yang bernilai ekonomis dan
ekologis dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
3. Penumbuhan jiwa enterpreneur bagi masyarakat
4. Pemberdayaan Masyarakat
5. Etika bermasyarakat
6. Tata Cara Penyusunan Hasil KKN Tematik

8
3.2 Tahapan Pelaksanaan Program
Observasi dilakukan di desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten
Bone Bolango. Observasi yang dilakukan yaitu dengan mengamati wilayah
setempat, serta wawancara dengan beberapa masyarakat desa Olele. Waktu
observasi yaitu dari tanggal 5-7 Oktober 2022. Observasi dilakukan dengan
mendatangi rumah-rumah warga, perangkat dusun yang ada, seperti kepala dusun
serta ibu-ibu PKK, tokoh-tokoh masyarakat serta pegaiwai BPBD Kabupaten
Bone Bolango. Kegiatan ini dilakukan melalui kunjungan ke beberapa rumah
(Door to Door) guna mendapatkan data yang cukup, agar nantinya program KKN
tepat guna dan tepat sasaran.
Setelah Mahasiwa KKN Tematik UNG 2022 melakukan observasi dan
penyusunan program kerja selama kurang lebih 45 hari di Desa Olele, Kecamatan
Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango , terdapat beberapa permasalahan yang
ada di lokasi KKNT, diantaranya yaitu terjadinya longsor yang sering terjadi di
kawasan dusun Idanto (Dusun 1) , aliran sungai musiman yang dapat meluap
sewaktu-waktu saat curah hujan tinggi, gelombang ombak yang tinggi dikawasan
dusun hungayo kiki dan dusun pentadu (Dusun 3 dan 4), warga masyarakat
kurang memahami untuk Tindakan awal saat terjadi bencana alam, minimnya
pemahaman masyrakat mengenai pencegahan terhadap bencana alam serta
kurangnya jalur evakuasi serta tidak adanya peta bencana sebagai petunjuk
wilayah-wilayah yang rawan bencana bagi masyarakat maupun wisatawan.

9
Uraian Program Kerja

Program Waktu Penanggung


Masalah Tujuan Manfaat Sasaran Goals SDGs
Kerja Pelaksanaan Jawab

masyarakat
Membangun Kota,
mengetahui jalur-
Pembuatan sebagai petunjuk arah Masyarakat pemukiman yang 16 oktober
Kurangnya jalur aman saat
papan penunjuk ketika terjadinya dan inskusif, aman, s/d 18 0ktober  
Jalur Evakuasi penyelamatan diri
jalur Evakuasi bencana alam agar Wisatawan tangguh dan 2022
saat terjadinya
berkelanjutan
bencana
Mengetahui
sebagai informasi wilayah mana saja Membangun Kota,
Tidak
Pembuatan bagi masyarakat dan yang rawan Masyarakat pemukiman yang
Memiliki Peta 7 oktober s/d
Peta Rawan wisatawan terhadap bencana dan jenis dan inskusif, aman,  
Rawan 15 oktober
Benjana wilayah-wilayah bencana apa saja Wisatawan tangguh dan
Bencana
yang rawan bencana yang terjadi berkelanjutan
diwilayah tersebut
Kurangnya
wawasan dan Menciptakan
Sosialisasi dan Membangun Kota,
skil dalam masyarakat yang
Pelatihan menciptakan desa pemukiman yang
pencegahan dapat melakukan 31 oktober s/d
Destana (Desa yang tanguh Masyarakat inskusif, aman,  
dan tanggap pencegahan bencana 4 november
Tangguh trhadap bencana tangguh dan
dalam serta tanggap dalam
Bencana) berkelanjutan
terjadinya terjadinya bencana
Bencana Alam

10
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Realisasi Rencana Aksi


4.1.1 Program Kerja Inti
1. Pembuatan Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi adalah jalur yang bertujuan
menghubungkan semua area aman atau yang biasa
disebut titik kumpul. Jalur evakuasi merupakan
standar penting pada penerapan K3 atau
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Rambu jalur
evakuasi berfungsi sebagai petunjuk arah jalur
evakuasi apabila terjadi bencana tsunami. Dengan
dipasangnya rambu jalur evakuasi tersebut
diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang
arah dan titik aman sebagai tempat berkumpul.
2. Pembuatan Peta Rawan Bencana
Peta Rawan Bencana merupakan
peta untuk menggambarkan lokasi atau tempat yang
sering mengalami atau diperkirakan akan mengalami
bencana seperti banjir, kekeringan, longsor, tsunami
maupun bencana alam lainnya. Manfaat adanya
pemetaan risiko bencana dan peta bencana antara
lain; terpetakannya sebaran-sebaran ancaman,
kondisi kerentanan dan kapasistas kehidupan
masyarakat yang berada di daerah rawan bencana;
menjadi alat analisa risiko bencana berdasar wilayah
dan tersedianya database; menjadi dasar bagi
pemerintah dalam mencegah bencana
3. Sosialisasi Dan Pelatihan Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi

11
adanya resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan
kemampuan dan kesadaran kepada masyarakat mengenai ancaman bencana

4.1.2 Program Kerja Tambahan

1. Peringatan maulid nabi Muhammad

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun


Hijriyah diperingati sebagai hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Banyak umat
muslim yang memperingatinya sebagai
wujud rasa cinta kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Banyak kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tradisi dan
budaya daerah setempat.

2. Solidarity Olele Championship

Kegiatan Solidarity Olele


Championship adalah merupakan agenda
yang diadakan oleh KKN-T untuk berbagai
lapisan masyarakat secara umum. kegiatan ini
pun selain merupakan agenda olahraga dan
juga kesenian merupakan Kegiatan yang
mengedepankan kebersamaan warga antar
generasi, serta kegiatan anak-anak yang
bersifat mengembangkan daya kreatifitas,
ketrampilan, ketangkasan dan sportivitas

3. Pembuatan Perencanaan Lapangan Dan MCK Di Desa Olele

Perencanaan ini merupakan


permintaan dari desa guna membangun desa
olele semakin maju

12
4.2 Pengorganisasian Program Kerja
Pengorganisasian program kerja
utama peserta KKN Tematik Tahun 2022
yakni dengan melakukan penyusunan
kepanitiaan dan pembagian tanggung jawab
masing-masing dalam melaksanakan kegiatan
yang akan diselenggarakan oleh peserta KKN
bekerjasama dengan perangkat-perangkat
desa dan masyarakat.
Program kerja KKN Tematik Tahun
2022 di Desa olele Kecamatan kabila bone
Kabupaten Bone Bolango. terdiri atas
program inti dan program keja tambahan.
4.2.1 Program Kerja Inti
Pengorganisasian program kerja inti
dilakukan dengan penyusunan kepanitiaan yang
bertanggung jawab dalam setiap sub program yaitu
pembuatan jalur evakuasi, pembuatan peta rawan
bencana, sosialisasi dan pelatihan “Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Terhadap Mitigasi Bencana Di
Desa Olele, Kec. Kabila Bone, Kab. Bone
Bolango’’. Teknis pengorganisasiannya yakni
dengan membentuk dan membagi tugas dan
tanggung jawab pada setiap individu maupun
kelompok dalam tentang pemanfaatan sumberdaya
laut melalui perluasan kader konservasi berbasis
pemberdayaan mayarakat nelayan, alat dan bahan
yang akan digunakan serta persiapan pelaksanaan
sosialisasi dan pelatihan.
4.2.2 Program Kerja Tambahan
Program kerja tambahan, yakni lebih khusus

13
pada kegiatan yang dalam ruang lingkup Desa Olele
dan beberapa jalur undangan desa tetangga. Dalam
program kerja tambahan tersebut oleh peserta
KKN- Tematik Tahun 2022 merancang beberapa
rangkaian program/kegiatan dengan melibatkan
rema muda dalam hal ini KARANG TARUNA dan
Pemerintah Daerah Setempat meliputi pemerintah di
tingkat Desa, Kecamatan, sampai di tingkat
Kabupaten. Semua bersama-sama terlibat sebagai
kepanitiaan dalam program kerja tambahan tersebut
yang bekerja sama dengan mahasiswa dalam
menyukseskan beberapa rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan bersama.
4.3 Implementasi Program Kerja
Implementasi Program Kerja Mahasiswa KKN
Tematik Tahun 2022 yang terdiri atas program kerja
inti dan program kerja tambahan antara lain:
4.3.1 Program Kerja Inti
1. Pembuatan jalur evakuasi
Jalur evakuasi adalah jalur yang bertujuan
menghubungkan semua area aman atau yang biasa
disebut titik kumpul. Jalur evakuasi merupakan
standar penting pada penerapan K3 atau
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Rambu jalur
evakuasi berfungsi sebagai petunjuk arah jalur
evakuasi apabila terjadi bencana tsunami. Dengan
dipasangnya rambu jalur evakuasi tersebut
diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang
arah dan titik aman sebagai tempat berkumpul.
2. Pembuatan peta rawan bencana
Peta Rawan Bencana merupakan peta untuk

14
menggambarkan lokasi atau tempat yang sering
mengalami atau diperkirakan akan mengalami
bencana seperti banjir, kekeringan, longsor, tsunami
maupun bencana alam lainnya. Manfaat adanya
pemetaan risiko bencana dan peta bencana antara
lain; terpetakannya sebaran-sebaran ancaman,
kondisi kerentanan dan kapasistas kehidupan
masyarakat yang berada di daerah rawan bencana;
menjadi alat analisa risiko bencana berdasar wilayah
dan tersedianya database; menjadi dasar bagi
pemerintah dalam mencegah bencana
3. Sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana
Mitigasi bencana adalah sebuah upaya yang
dilakukan untuk mengurangi adanya resiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun
peningkatan kemampuan dan kesadaran kepada
masyarakat mengenai ancaman bencana
4.3.2 Program Tambahan
1. Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun
Hijriyah diperingati sebagai hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Banyak umat muslim yang
memperingatinya sebagai wujud rasa cinta kepada
Rasulullah Muhammad SAW. Banyak kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tradisi dan budaya
daerah setempat.
2. Solidarity Olele Championship
Kegiatan Solidarity Olele Championship
adalah merupakan agenda yang diadakan oleh
KKN-T untuk berbagai lapisan masyarakat secara
umum. kegiatan ini pun selain merupakan agenda

15
olahraga dan juga kesenian merupakan Kegiatan
yang mengedepankan kebersamaan warga antar
generasi, serta kegiatan anak-anak yang bersifat
mengembangkan daya kreatifitas, ketrampilan,
ketangkasan dan sportivitas
3. Pembuatan Perencanaan Lapangan Dan MCK Di Desa Olele
Perencanaan ini merupakan permintaan dari
desa guna membangun desa olele semakin maju
4.4 Pengawasan Program Kerja
Pengawasan program kerja peserta KKN
Tematik Desa olele dilakukan dengan cara
bekerjasama dengan Pemerintah Desa olele,
Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
Peserta KKN Tematik Desa Olele juga memiliki
kordinator lapangan yang bertugas mengawasi
jalannya program kerja utama maupun program
kerja tambahan. Peserta KKN juga didukung oleh
seluruh masyarakat Desa Olele, Kecamatan
Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango untuk
menerima masukan dan ide terkait dengan apa
yang akan dilaksanakan lagi kedepannya demi
kesejahteraan hidup bermasyarakat, sosial, agama
dan budaya.
4.4.1 Evaluasi Program Kerja

Pengevaluasian program kerja dilakukan secara


bertahap oleh panitia pelaksana program kerja,
koordinator desa, koordinator lapangan, kepala desa
dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) secara
bertahap untuk mengetahui apa yang menjadi
hambatan dan hal-hal yang belum maksimal selama
program berlangsung.

16
17
Adapun kegiatan yang berhasil dilakukan KKN Tematik Tahun 2022
disaji- kan pada Tabel 5.7

4.5 Hambatan / Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Kerja

Pelaksanaan kegiatan program KKN-T tahun 2022, tidak menemukan


kendala atau masalah yang begitu rumit. Kegiatan berjalan lancar dan sangat
didukung oleh aparat desa dan karang taruna yang sangat aktif dalam kegiatan
pelaksanaan program. Kendala yang ditemui hanya dalam hal menyatukan
persepsi dan jarak ke pusat kota yang cukup jauh menjadikan akses untuk
mendapatkan bahan-bahan untuk program sedikit terkendala, akan tetapi hal
tersebut bukanlah masalah yang besar, dalam artian karang taruna dengan senaNg
hati dapat membantu mengatasi kendala yang ada.

4.6 Solusi Dan Penyelesaian

Masalah yang dijumpai adalah jarak kepusat kota yang cukup jauh. Alternatif
pemecahan masalahnya adalah selalu ada karangtaruna yang siap mengurus dan
mengantarkan kami apabila ada hal penting yang dibutuhkan dan tidak ada di
desa, seperti cetak plakat rumah, peta dusun dan peta desa, dll.

16
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan KKS Pengabdian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan KKN Tematik dapat diterima dengan baik dan mendapat apresiasi
dari masyarakat Desa Olele.
2. Seluruh program terlaksana dengan baik walaupun ada kegiatan-kegiatan
yang bergeser waktu pelaksanaannya karena menyesuaikan dengan kondisi
dan kegiatan lainnya di desa.
3. Sosialisasi mitigasi Bencana harus terus-menerus dipantau keberlanjutannya.
4. Kerjasama dan koordinasi dengan mitra sangat penting untuk kelancaran
pelaksanaan program.

5.2. Saran

Saran yang perlu disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya


adalah:
1. Upaya-upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana di
wilayahnya serta upaya-upaya mitigasi harus terus menerus disosialisasikan
menuju Desa Olele Tangguh Bencana sesuai yang diharapkan.
2. Perawatan fasilitas jalur Evakuasi harus di lakukan
3. Memahami potensi bencana sehingganya kawasan pantai bisa mencari tempat
kependudukan baru untuk pencegahan potensi rawan bencana tsunami.

17
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango, 2021, Kecamatan Kabila Bone
Dalam Angka 2020,

Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Perikanan dan


Kelautan, 2004, Pedoman Mitigasi Bencana Alam di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil

18
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1
Peta Lokasi Pelaksanaan Program KKN Tematik

Lampiran 2
Dokumentasi kegiatan :

Pengantaran Mahasiswa KKN Tematik

Pembersihan Posko 19 Breafing


Observasi mitigasi Bencana Observasi dusun 1

Observasi dusun 2 Observasi dusun 3

Observasi dusun 4 Program Kerja

Program inti 20 Pembuatan Tanda Jalur Evakuasi


Pengecetan Tanda Jalur Evakuasi Pemasangan Tanda Jalur Evakuasi

Pembuatan peta rawan bencana

SOSIALISASI DAN PELATIHAN MITIGASI BENCANA

Hari 1 Hari 2

21

Hari 3 Hari 4
3
PROGRAM TAMBAHAN

Rapat Tentang Maulid NABI Penghiasan

Acara ceramah nasional Adat maulid nabi (dikili)

Kegiatan maulid nabi Penyerahan BLT ke masyarakat

22
PROGRAM TAMBAHAN

Pembersihan kantor desa Jumat bersih

Rapat Bersama karang taruna Pembuatan panggung

Pengecetan lapangan Perbaikan lapangan

23
PROGRAM TAMBAHAN

Pembuatan fasilitas panggung Pembukaan kegiatan SOC

Lomba fottball Lomba volley ball

Lomba takraw Lomba e-sport

24
PROGRAM TAMBAHAN

Final football Final volly

Final takraw Fashion show

Dance Penyerahan hadiah

25
FOTO BERSAMA KUNJUNGAN LP2M

KUNJUNGAN DPL PERPISAHAN

PENARIKAN MAHASISWA

26

Anda mungkin juga menyukai