DI SUSUN
OLEH
FAKULTAS EKONOMI
PRODI SI-MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. Kami dapat menyusun
makalah dengan judul “KARAWO DAN MOLONTHALO MERUPAKAN CIRI KHAS
DAERAH GORONTALO” untuk memenuhi mata kuliah Wawasan Budaya
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai apa itu budaya
Gorontalo. Kami berharap informasi yang kami dapatkan tidak hanya untuk kami melainkan
untuk para pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya. Sangat
disadari bahwa, makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak
ada salahnya saya mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih
baik kedepannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
1 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian Karawo
1 3
2. Untuk mengetahui sejarah Karawo
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis karawo
4. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan karawo
5. Untuk mengetahui apa pengertian molonthalo
6. Untuk mengetahui makna dalam tradisimolonthalo
1 4
BAB II
PEMBAHASN
Tahapan pengerjaan sulaman karawo terdiri atas tiga tahap, yaitu iris-cabut, menyulam, dan proses
finishing. Dalam proses iris-cabut benang ini batas dan luas bidang yang akan dibentuk berdasarkan
pola yang sudah ditentukan. Ketajaman dan kecermatan menghitung benang-benang yang akan diiris
dan dicabut sangat menentukan kehalusan sulaman. Tahapan menyulam dilakukan dengan cara
menelusurkan benang mengikuti arah jalur benang.
Selanjutnya tahapan finishing dengan cara melilit jalur-jalur benang dengan satu kali lilitan. Hal itu
dimaksudkan untuk memperkuat jalur benang yang tidak disulam sehingga hasil akhir sulaman terlihat
rapi dan kokoh. Dibutuhkan waktu 10 hari untuk mengerjakan satu produk sulaman dengan motif besar.
Ada dua jenis karawo yaitu karawo manila dan karawo ikat. Karawo manila dibuat dengan teknik
mengisi benang sulam secara berulang sesuai dengan motif yang sudah ada. Adapun karawo ikat
dilakukan dengan cara mengikat bagian-bagian bahan yang telah diiris dan dicabut serat benangnya
mengikuti motif yang telah dibuat.
Kedua teknik ini sama-sama melalui tiga tahapan, yaitu iris-cabut, menyelam, dan proses finishing.
Butuh waktu 10 hari bahkan sebulan untuk membuat satu produk sulaman dengan motif besar.
Dalam buku yang disusun oleh Farha Daulima (dkk.), disebutkan bahwa molonthalo
atau raba puru bagi sang istri yang hamil 7 bulan anak pertama, merupakan pra-acara adat
dalam rangka peristiwa adat kelahiran dan keremajaan, yang telah baku pada masyarakat
Gorontalo. Hakekat dari acara ini antara lain adalah: 1) pernyataan dari keluarga pihak
suami bahwa kehamilan pertama, adalah harapan yang terpenuhi akan kelanjutan turunan
dari perkawinan yang sah; 2) merupakan maklumat kepada pihak keluarga kedua belah
pihak bahwa sang istri benar-benar suci, dan merupakan dorongan bagi gadis-gadis lainnya
untuk menjaga diri dan kehormatannya; 3) pernyataan syukur atas nikmat Tuhan yang
telah diberikan kepada sepasang suami-istri melalui ngadi salawati (doa shalawat), agar
kelahiran sang bayi memperoleh kemudahan; 4) pemantapan kehidupan sepasang suami
istri menyambut sang bayi, sebagai penerus keturunan mereka dan persiapan fisik dan
mental menjadi ayah dan ibu yang baik dengan memelihara kelangsungan rumah tangga
yang dilambangkan dengan makan saling suap menyuapi.
Sejalan dengan itu, mengutip pendapat M. Quraish Shihab, syukur adalah menampakkan
nikmat, yaitu menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
pemberinya, serta menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.13 Oleh karena
itu, pada dasarnya syukur mencakup tiga sisi, yakni: pertama, syukur dengan hati, yaitu
kepuasan batin atas nikmat. Kedua, syukur dengan lidah, yaitu dengan mengakui nikmat
dan memuji pemberinya. Sedangkan sisi ketiga, syukur dengan perbuatan, yaitu dengan
memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya.Dari
proses yang dilakukan, upacara molonthalo jugamerupakan manifestasi rasa syukur kedua
orangtua kepada Allah dengan hadirnya anak yang dikandung oleh sang ibu. Dalam
pelaksanaannya, ditanamkan nilai-nilai tauhid kepada sang bayi sedini mugkin agar
nantinya bayi ini menjadi manusia yang bertauhid. Selain dari itu, molonthalo juga
mengandung nilai pengajaran terutama bagi orang tua, keluarga, lingkungan, dan
masyarakat pada umumnya. Selanjutnya, juga sebagai media informasi bagi masyarakat
yang hadir dalam pelaksanaan upacara molonthalo bahwasanya ibu yang sedang di-
lonthalo benar-benar hamil setelah pernikahan.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Karawo adalah kain tradisional khas Gorontalo yang pembuatannya merupakan hasil kerajinan
tangan. Tak ada kain karawo yang bukan hasil kerajinan tangan. Karawo merupakan Bahasa
Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan Orang-orang di luar Gorontalo mengenalnya dengan
sebutan Kerawang. Adapun jenis karawo terbagi atas 2 yaitu karawo manila dan karawo ikat. Karawo
manila dibuat dengan teknik mengisi benang sulam secara berulang sesuai dengan motif yang sudah
ada. Adapun karawo ikat dilakukan dengan cara mengikat bagian-bagian bahan yang telah diiris dan
dicabut serat benangnya mengikuti motif yang telah dibuat.
Dalam buku yang disusun oleh Farha Daulima (dkk.), disebutkan bahwa molonthalo atau raba
puru bagi sang istri yang hamil 7 bulan anak pertama, merupakan pra-acara adat dalam rangka peristiwa
adat kelahiran dan keremajaan, yang telah baku pada masyarakat Gorontalo. Adapun prosesi adat
molonthalo terbagi atas 3 yaitu Pelaksanaan Pertama, Persiapan dan Pelaksanaan Ke 2
2. Saran
Agar adat istiadat dan budaya Gorontalo tidak akan hilang atau punah mari kita
melestarikannya dan juga mengenal lebih dalam budaya kita
DAFTAR PUSTAKA
Fitinline. 2019 “ Sejarah, Perkembangan dan proses pembuatan sulaman karawo khas
Gorontalo” https://fitinline.com/article/read/sejarah-perkembangan-dan-proses-
pembuatan-sulaman-karawo-khas-gorontalo/, diakses pada 20 Februari 2021
09.15