Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMASARAN DAN KONSEP

PENGEMBANGAN AKSESIBILITAS DESA WISATA


NAGARI KOTO HILALANG, SUMATERA BARAT
DAFTAR ISI
01 BAB I
PENDAHULUAN

02 BAB II
KAJIAN TEORI

03 BAB III
PEMBAHASAN

04 BAB IV
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009,
pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas
bumi serta
minyak kelapa sawit. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di
Indonesia. Pariwisata di Sumatera Barat merupakan salah satu sektor yang masih berpeluang untuk
dikembangkan lebih baik lagi yang di dalamnya terdapat beberapa desa wisata yang menarik salah
satunya Desa Wisata Nagari Koto Hilalang. Desa Wisata Nagari Koto Hilalang adalah sebuah nagari
di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Nagari ini terletak di kaki pegunungan
Bukit Barisan dengan ketinggian 600-700 meter diatas permukaan laut dengan topografi daerah
berbukit dan bertebing atau jurang. Nagari Koto Hilalang ini dilintasi dua anak sungai, masing-masing
sungai Batang Gawan dan Gawan Kaciak.Nagari Koto Hilalang memiliki banyak situs bersejarah
seperti Puncak Kode, Bukik Lasuang, Puncak Guguak Pulau, dan situs-situs bersejarah lainnya.
Hal ini merupakan suatu alasan kami mengangkat judul “STRATEGI PEMASARAN DAN KONSEP
PENGEMBANGAN AKSESIBILITAS DESA WISATA NAGARI KOTO HILALANG,SUMATERA
BARAT”
BATASAN MASALAH RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Strategi
Strategi Pemasaran Desa
01 Wisata Nagari Koto Hilalang 01 Pemasaran Desa Wisata
Nagari Koto Hilalang?

Bagaimana Konsep
Konsep Pengembangan Pengembangan Aksesibilitas
02 Aksesibilitas Desa Wisata 02 Desa Wisata Nagari Koto
Nagari Koto Hilalang Hilalang?

03
BAB II
KAJIAN TEORI
1. KEPARIWISATAAN
Menurut UU No.10 Tahun 2009 BAB 1 Pasal 1 Ayat
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Kepariwisataan merupakan kegiatan jasa
yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah,
pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.

2. PARIWISATA
Menurut UU No.10 Tahun 2009 BAB 1 Pasal 1 Ayat 3
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Pariwisata merupakan suatu kegiatan wisata atau kegiatan
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dan diselenggarakan dari satu tempat ketempat lainnya, dengan
maksud bukan untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi.
3. DESA WISATA
Menurut Nuryanti (1993)
Desa Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan
dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

4. STRATEGI
Menurut Craig & Grant (1996)
Strategi penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang (targeting and long-term goals) sebuah perusahaan dan
arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan (achieve the goals
and objectives).

5. PEMASARAN
Menurut W. Stanton
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan
harga, mepromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli potensial.

6. AKSESIBILITAS
Aksesibilitas adalah derajat kemudahan dicapai oleh orang, terhadap suatu objek, pelayanan ataupun
lingkungan. Kemudahan akses tersebut diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan dan fasilitas umum
lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
1. SUMATERA BARAT
Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu Provinsi
yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di
bagian Tengah pesisir Barat Pulau Sumatera.
Provinsi dengan singkatan SUMBAR ini
berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara
dibagian Utaranya serta Provinsi Bengkulu dan
Provinsi Jambi di bagian Selatannya. Di sebelah
Timur, Provinsi Sumatera Barat berbatasan
dengan Provinsi Riau sedangkan di sebelah barat
Provinsi Sumatera Barat merupakan Lautan luas
yaitu Samudera Hindia. Provinsi Sumatera
Barat berdiri pada tanggal 31 Juli 1958
berdasarkan Dasar Hukum UU No. 61 Tahun 1958.
Ibukota Provinsi Sumatera Barat adalah Kota
Padang.
2. KABUPATEN SOLOK

Kabupaten Solok adalah sebuah wilayah


pemerintahan di Provinsi Sumatera Barat
yang terletak pada posisi antara 01°20’27”
-01°21’39” Lintang Selatan dan 100°25’00’
-100°33’43’ Bujur Timur. Secara legal formal,
Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956
tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah
Propinsi Sumatera Tengah.
3. DESA WISATA NAGARI KOTO HILALANG
Kampung Wisata Nagari Koto Hilalang adalah
sebuah nagari di Kecamatan Kubung, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat. Nagari ini terletak di kaki
pegunungan Bukit Barisan dan berada pada
dataran yang cukup tinggi dengan topografi
daerah berbukit dan bertebing atau jurang. Nagari
Koto Hilalang yang terletak 600-700 meter diatas
permukaan laut ini dilintasi dua anak sungai,
masing-masing sungai Batang Gawan dan Gawan
Kaciak.
Nagari Koto Hilalang memiliki begitu banyak situs-
situs bersejarah. Diantaranya adalah Puncak
Kode, Bukik Lasuang, Bukik Kulik Manih, Jalan
Barantai yang dibuat dimasa penjajahan Belanda,
Bukik Tembok, Puncak Guguak Pulau, Guguak
Pasambahan dan situs-situs bersejarah lainnya.
Di nagari itu terdapat Balai Adat dan 44 Rumah
Gadang atau rumah adat, yang tersebar di lima
jorong, yakni jorong Dalam Nagari, Simpang, Koto
Tingga, Kapondong dan Muaro Busuk.
4. Strategi Pemasaran Desa Wisata Nagari Koto Hilalang

1) Kelompok Industri Publikasi dan Presentasi Melalui Media (Media Publishing and Presence). Kelompok ini terdiri
dari; Penerbitan & Percetakan dan Periklanan.

2) Kelompok Industri dengan Kandungan Budaya yang disampaikan Melalui Media Elektronik (Electronic Media
Presentation with Cultural Content). Kelompok ini terdiri dari; TV & Radio dan Film, Video, & Fotografi.

3) Kelompok Industri dengan Kandungan Budaya yang ditampilkan ke publik baik secara langsung maupun lewat
media elektronik (Cultural Presentation). Kelompok ini terdiri dari; Musik dan Seni Pertunjukan.

4) Kelompok Industri yang Padat Kandungan Seni dan Budaya (Arts and Culture Intensive). Kelompok ini terdiri dari;
Kerajinan dan Pasar Barang Seni.

5) Kelompok Industri Desain. Kelompok ini terdiri dari; Desain, Fesyen, dan Arsitektur.

6) Kelompok Industri Kreatif dengan Muatan Teknologi (Creativity with Technology). Kelompok ini terdiri dari; Riset &
Pengembangan, Permainan Interaktif, dan Teknologi Informasi & Jasa Perangkat Lunak.
5. Konsep Pengembangan Aksesibilitas Desa Wisata Nagari Koto Hilalang

Untuk jalan yang menghubungkan Nagari Koto Hilalang dengan nagari lain
(jalan utama) sudah memiliki kondisi yang baik dengan menggunakan aspal
dengan lebar ±3 meter. Sementara itu, jalan antar jorong nagari (jalan
lingkungan) yang ada di Nagari Koto Hilalang hanya bisa dilalui oleh tanah saja
dengan lebar ±2 meter
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula bangunan-
bangunan rumah baru yang dibangun oleh masyarakat sekitar, oleh sebab itu
muncullah jalan baru atau jalan setapak dengan lebar ±1 meter yang kondisinya
belum cukup baik dan hanya dapat dilalui oleh sepeda motor saja. Selain kondisi
jalan yang telah dijelaskan, transportasi khusus yang digunakan untuk menuju
dan berkeliling kawasan ini belum tersedia.
KESIMPULAN
1. Strategi Pemasaran Desa Wisata 2.Konsep Pengembangan Aksesibilitas
Nagari Koto Hilalang
Dalam penyusunan strategi
Desa Wisata Nagari Koto Hilalang
Untuk jalan yang menghubungkan Nagari BAB IV
pemasaran wisata, usulan tema dari Koto Hilalang dengan nagari lain (jalan
strategi komunikasi pemasaran utama) sudah memiliki kondisi yang baik PENUTUP
disesuaikan dengan konsep tema dengan menggunakan aspal dengan
pengembangan desa wisata, yaitu: lebar ±3 meter. Dengan bertambahnya
“Mewujudkan Nagari Tradisional Koto jumlah penduduk, maka bertambah pula
Hilalang Sebagai Kawasan Wisata bangunan-bangunan rumah baru yang
Budaya dan Kehidupan Tradisional”, dibangun oleh masyarakat sekitar, oleh
tema tersebut diambil dengan tujuan sebab itu muncullah jalan baru atau
agar para wisatawan tertarik untuk jalan setapak dengan lebar ±1 meter
lebih mengenal nilai‐nilai kebudayaan yang kondisinya belum cukup baik dan
dan kearifan lokal yang ada, selain hanya dapat dilalui oleh sepeda motor
untuk melihat heritage berupa saja.
Rumah Gadang yang tersebar di Dengan adanya Dana Desa (DD) selama
Nagari Koto Hilalang. beberapa tahun terakhir untuk Nagari
Koto Hilalang, maka pemerintah mulai
melakukan pembukaan akses jalan dan
pembangunan jalan di selingkar nagari
sehingga Nagari Koto Hilalang lebih baik
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
SARAN
1. Strategi Pemasaran Desa Wisata
Nagari Koto Hilalang 2.Konsep Pengembangan Aksesibilitas
Diharapkan kepada pemerintah Desa Wisata Nagari Koto Hilalang
agar konsep yang telah ada di atas Diharapkan kepada pemerintah agar
dapat dimaksimalkan. Pemerintah melakukan pengembangan dalam hal
dituntut untuk melakukan promosi aksesibilitas menuju Desa Wisata Nagari
yang menarik agar dapat menarik Koto Hilalang. Diperlukan pembangunan
minat orang untuk mendatangi Desa gapura/pintu gerbang yang akan
Wisata ini. Pemerintah juga harus membuat wisatawan mengetahui jika
membimbing masyarakat disana agar mereka telah memasuki Desa Wisata
tetap menjamin keaslian budaya Nagari Koto Hilalang. Selain itu,
yang mereka miliki. diperlukan pembuatan papan penunjuk
Tidak hanya pemerintah, masyarakat arah. Diperlukan juga pelebaran dan
juga diharap ikut andil dalam pembenahan terhadap jalan yang ada
pemasaran Desa Wisata Nagari Koto di sana. Diharapkan dilakukan
Hilalang. Masyarakat diharap dapat pengaspalan pada jalan-jalan yang
mempertahankan dan menjaga masih berbentuk tanah. Diperlukan juga
keaslian budaya dengan cara para adanya transportasi khusus yang
orang tua membimbing anak- digunakan untuk menuju dan mengelilingi
anaknya agar terus memahami dan desa wisata ini.
mempertahankan keaslian budaya
nagari yang mereka tinggali.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai