Vallen Brenda So
NPM: 2046038
PENDAHULUAN
Selain itu, persepsi wisatawan terhadap berbagai aspek destinasi wisata juga dapat
berperan dalam memengaruhi niat mereka untuk kembali. Faktor seperti daya tarik
alam, atraksi budaya, dan keamanan akan mempengaruhi bagaimana wisatawan
melihat Kota Batam sebagai tujuan wisata. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan
mengeksplorasi bagaimana persepsi wisatawan terhadap berbagai aspek destinasi ini
berhubungan dengan niat mereka untuk kembali mengunjungi Kota Batam.
Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keputusan wisatawan untuk
kembali berkunjung adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia layanan
pariwisata di Kota Batam. Kualitas pelayanan yang baik dapat meningkatkan
kepuasan wisatawan dan membangun citra positif destinasi. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi sejauh mana kualitas pelayanan di
Kota Batam memengaruhi niat wisatawan untuk kembali berkunjung. Kualitas
layanan adalah elemen kunci yang menjadi fondasi utama dalam menjaga hubungan
positif dengan calon wisatawan dan wisatawan yang sudah ada oleh Biro Perjalanan
Wisata (BPW). Pelayanan personal pariwisata merupakan salah satu kunci untuk
meningkatkan volume wisatawan, yakni dengan menyediakan sebuah katalog tentang
nuansa alam atau budaya, informasi hiburan, berbagai macam atraksi, tempat tinggal
keluarga, sarana kegiatan olahraga, sarana pendukung di tempat tinggal,
kegiatan yang bersifat kompetitif, pusat perbelanjaan, sejarah daerah setempat,
sarana dan prasarana transportasi dan sarana bermain. Pelayanan secara total yang
diberikan kepada wisatawan berupa pelayanan kesehatan, kegiatan budaya,
pendidikan dan hubungan sosial yang baik akan memberikan atusiasme dan
partisipasi wisata, sehingga muncul keinginan untuk mengunjungi kembali daerah itu
(Sudiarta, 2022).
a. Untuk menguji dan menganalisis bukti fisik yang terlihat di destinasi wisata di
Kota Batam memengaruhi persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan.
b. Untuk menguji dan menganalisis sejauh mana keandalan dan kemampuan
layanan di destinasi wisata di Kota Batam berkontribusi terhadap persepsi
positif wisatawan terhadap kualitas pelayanan.
c. Untuk menguji dan menganalisis daya tanggap destinasi wisata di Kota Batam
memengaruhi persepsi wisatawan tentang kualitas pelayanan dan niat mereka
untuk berkunjung kembali.
d. Untuk menguji dan menganalisis jaminan layanan di destinasi wisata di Kota
Batam mempengaruhi kepercayaan wisatawan terhadap kualitas pelayanan.
e. Untuk menguji dan menganalisis tingkat empati yang diberikan oleh layanan
di destinasi wisata di Kota Batam memengaruhi persepsi wisatawan terhadap
kualitas pelayanan dan niat mereka untuk berkunjung kembali.
1.3.2. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Layanan adalah tindakan, proses, atau kinerja yang disediakan dan dihasilkan
bersama – sama oleh entitas atau individu tertentu. Dalam kata lain, layanan adalah
tindakan atau kinerja yang dilakukan oleh satu pihak dan ditawarkan kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak memiliki bentuk fisik dan tidak menghasilkan
kepemilikan. Kualitas merujuk pada keadaan atau sifat dari suatu produk. Dalam
konteks ini, kualitas menunjukkan sejauh mana suatu produk memenuhi standar dan
sesuai dengan apa yang dijanjikan. Kualitas layanan digunakan sebagai cara untuk
mengukur sejauh mana tingkat pelayanan sesuai dengan harapan wisatawan. Kualitas
pelayanan dapat diperlihatkan melalui usaha dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan wisatawan serta ketepatan dalam penyampaian layanan untuk memenuhi
ekspektasi wisatawan (Afifah, 2021) .
Kualitas pelayanan adalah perbandingan antara apa yang wisatawan harapkan dari
layanan dan apa yang mereka rasakan sesungguhnya dari layanan tersebut. Dalam era
persaingan sengit saat ini, kualitas layanan menjadi alat yang vital untuk
mempertahankan posisi dan bersaing dengan pesaing – pesaing. Ini berlaku secara
khusus dalam sektor pariwisata, di mana kualitas layanan sangat penting karena dapat
memberikan tingkat kepuasan wisatawan yang tinggi, dan sebagai akibatnya, menjadi
faktor utama untuk mencapai keunggulan kompetitif (Apriyani, 2017).
Secara mendasar, model SERVQUAL adalah model yang paling terkenal dan
paling umum digunakan di antara berbagai model yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas layanan di berbagai sektor industri. Model SERVQUAL yang
diajukan oleh Parasuraman dan rekan – rekannya pada tahun 1988 melibatkan lima
dimensi yang digunakan untuk mengukur persepsi kualitas layanan, termasuk aspek
fisik, keandalan, responsif, jaminan, dan empati.
Daya tanggap melibatkan penyediaan kualitas layanan tinggi dengan cepat. Ini
memberikan nilai tambah yang signifikan kepada wisatawan, terutama dalam situasi
risiko atau keadaan yang tidak biasa. Kepuasan wisatawan memiliki dampak besar
pada profitabilitas hampir semua jenis bisnis. Karena wisatawan tidak bersedia
menunggu dan cenderung tidak loyal terhadap layanan yang kurang efisien,
responsifitas menjadi faktor kunci dalam menciptakan kesan positif terhadap produk
yang menawarkan kualitas layanan yang terjamin, termasuk melalui upaya seperti
layanan wisatawan yang responsif melalui panggilan telepon balik, email, dan
tanggapan online (Hamzah, 2020).
Assurance (Jaminan)
Dalam sektor jasa, "jaminan" merujuk pada pengetahuan, tingkah laku sopan,
dan kemampuan karyawan dalam mengekspresikan keyakinan dan kepercayaan
(Saputra, 2022). Jaminan merujuk pada perilaku sopan dan kemampuan karyawan
dalam menyampaikan keyakinan dan kepercayaan kepada wisatawan. Ini melibatkan
pemahaman teknis, kemampuan komunikasi yang efektif, tingkah laku yang sopan,
dapat dipercaya, keterampilan yang dibutuhkan, dan tingkat profesionalisme. Aspek
ini sangat penting dalam layanan yang mungkin dianggap oleh klien sebagai hal yang
diluar pemahaman mereka untuk dievaluasi secara tepat, menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan penyedia jasa untuk memberikan layanan harus dapat
dipercaya. Terutama individu atau departemen, seperti departemen pemasaran, dapat
menjadi simbol kepercayaan dan keyakinan karena mereka berperan sebagai
penghubung antara wisatawan dan organisasi. Oleh karena itu, mereka perlu
memahami kebutuhan wisatawan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan
yang diperlukan untuk menjaga wisatawan tetap loyal (Rustandi, 2020).
Empathy (Empati)
Kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan dan kemampuan untuk memberikan
perhatian secara individu terhadap pelanggan merupakan aspek penting dari
pelayanan dalam industri pariwisata. Dalam konteks kegiatan wisata, empati
memainkan peran kunci dalam memastikan pengalaman pelanggan yang
memuaskan. Pelanggan akan merasa puas dengan destinasi wisata atau penyedia
layanan jika mereka merasa diperhatikan dan kebutuhan serta keluhan mereka
ditanggapi dengan baik. Ketika wisatawan berkunjung ke destinasi tertentu, mereka
mencari pengalaman yang memuaskan dan berkesan. Kepedulian atau empati yang
ditunjukkan oleh penyedia layanan wisata, seperti hotel, restoran, atau agen
perjalanan, memiliki dampak positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin tinggi
tingkat empati yang diberikan oleh penyedia layanan, semakin tinggi tingkat
kepuasan pelanggan. Penelitian oleh (Lubis, 2017) juga menunjukkan bahwa empati
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dalam konteks industri pariwisata.
Oleh karena itu, dalam bisnis pariwisata, penting untuk memprioritaskan empati
dalam interaksi dengan pelanggan, merespons dengan baik terhadap kebutuhan dan
harapan mereka, serta menjaga komunikasi dua arah yang baik untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan mempromosikan kelangsungan bisnis pariwisata.
H1: Bukti fisik (Tangibles) berpengaruh terhadap Persepsi Wisatawan dalam Niat
Berkunjung Kembali
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lubis, 2017) juga menunjukkan bahwa
daya tanggap berpengaruh positif pada persepsi wisatawan dalam konteks kualitas
pelayanan. Oleh karena itu, daya tanggap yang baik merupakan salah satu faktor
penting dalam mempromosikan niat berkunjung kembali wisatawan dan dalam
memastikan kualitas pelayanan yang memadai dalam industri pariwisata.
Bukti
Fisik (X1)
H1
Kehandala H2
n (X2)
H3 Persepsi
Daya Wisatawan Niat
Tanggap Berkunjung
(X3) Kembali (Y)
H4
Jaminan
(X4) H5
Empati
(X5)
H1: Bukti fisik (Tangibles) berpengaruh terhadap Persepsi Wisatawan dalam Niat
Berkunjung Kembali