Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rustianur Zaky Zahran

NPM : 187610248
Mata Pelajaran : Pariwisata Dalam Hubungan Internasional
Dosen : Dr. Rendi Prayuda, S.IP, M.Si
Fakultas : FISIPOL
Jurusan : Hubungan Internasional

Pariwisata Dalam Hubungan Internasional

Review ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pariwisata dalam
Hubungan Internasional yang dibuat pada tanggal 03 Desember 2020. Jurnal, Dampak
Ekonomi Pariwisata Internasional pada Perekonomian Indonesia Karya Adi Lumaksono, D.S.
Priyarsono, Kuntjoro, dan Rusman Heriawan membahas tentang Sektor Pariwisata
Internasional yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan
Sektor Ekonomi Indonesia yang mempengaruhi beberapa kategori tertentu. Penulis akan
mereview Jurnal tersebut sesuai dengan perspektif, bahasa, dan kemampuan dalam
menganalisa hal-hal yang menurut penulis penting di dalam jurnal tersebut.
Pariwisata berkembang menjadi salah satu industri terbesar di dunia, yang ditandai
dengan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pendapatan yang
diperoleh dari wisatawan mancanegara tersebut.
Tourism Demand
Beberapa faktor pendorong kegiatan inbound Tourism, yaitu:
 Kebutuhan (needs)
 Keinginan (desire)
 Ketersediaan waktu dan uang (available of time and money)
 Pencitraan (image)
 Persepsi dan sikap (persepcetion and attitude)
Tujuan pariwisasta itu adalah mendatangkan orang ke negara kita. Sehingga ketika
mereka datang, maka neraca pembayaran berubah (mata uang dapat menguat), karena turis
butuh hotel, makan, liburan, dan lain sebagainya. Akibatnya, konsumsi meningkat, produksi
pun meningkat. Dipengaruhi juga oleh aset lingkungan. Pariwisata tentunya memiliki
wisatawan, berikut adalah faktor yang mempengaruhi wisatawan datang ke negara atau
tempat lain, yaitu:
Push factor, faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata adalah
untuk terlepas (walaupun hanya sejenak) dari kehidupan rutin yang dijalani setiap hari,
lingkungan yang tercemar, kecepatan lalu lintas dan hiruk pikuk kesibukan di ibukota.

1
Pull factor, faktor yang berkaitan dengan adanya atraksi wisata di daerah atau di tempat
tujuan wisata. Atraksi wisata ini dapat berupa kemashuran akan objek, tempat-tempat yang
banyak diperbincangkan orang, serta sedang menjadi berita.
Seorang developer harus mengembangkan pull factornya agar push factor dari
wisatawan biar datang ke tempat wisata tersebut.
Permintaan pariwisata juga dapat dipengaruhi oleh permintaan pariwisata pada tahun
sebelumnya karena alternatif untuk mengunjungi tempat lain terkendala oleh terbatasnya
informasi daerah tujuan tersebut. Sering diasumsikan bahwa semakin banyak informasi
tentang daerah tujuan wisata tersebut, akan semakin banyak wisatawan yang
mengunjunginya. Dampak peningkatan informasi ini dapat dilihat dengan memasukkan
variabel lag dalam persamaan permintaan akan pariwisata sebagai variabel bebas. Ini sejalan
dengan hipotesis bahwa umumnya wisatawan akan mengunjungi kembali daerah yang pernah
dikunjungi sebelumnya
Jumlah penduduk suatu negara juga merupakan salah satu variabel yang
mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke negara lain. Semakin meningkat jumlah
penduduknya, akan semakin banyak penduduk tersebut melakukan perjalanan wisata.
Variabel lainnya yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan, antara lain, pengeluaran
untuk pemasaran, variabel dummy event seni, budaya dan olah raga, perubahan politik negara
yang dikunjungi, kebijakan pemerintah dan keamanan.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi secara positif
oleh GDP negara asal wisatawan dan harga pariwisata negara pesaing. Demikian juga dengan
pengeluaran mereka selama di Indonesia sehingga jumlah devisa yang masuk ke Indonesia
akan meningkat saat GDP negara asal wisatawan dan atau harga pariwisata negara pesaing
meningkat. Sementara harga pariwisata Indonesia di mata wisatawan mancanegara
berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan maupun pengeluarannya
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara asal wisatawan berpengaruh negatif
terhadap neraca pariwisata Indonesia. Semakin menguat nilai rupiah, semakin berkurang
devisa yang masuk ke Indonesia dan semakin meningkat devisa yang keluar Indonesia
sehingga neraca pariwisata semakin mengecil.

Anda mungkin juga menyukai