Abstract: The aims of this study are to find out the impact of tourist arrival,
tourist expenditure and hotel room occupancy on the income of tourism sector
in Indonesia. This type of research is associative descriptive research, where
the data used is secondary data from 1986 to 2016 obtained from the Central
Statistics Agency and the Ministry of Tourism. Which are analysed using the
Ordinary Least Square (OLS) method. The results of this study have a indicate
that tourist arrival and hotel room occupancy have a significant effect on the
income of tourist in Indonesia.
Keywords: tourist arrival, tourist expenditure and hotel room occupancy
Tabel 2
Perkembangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Tahun 2011-2016
Tahun Wisatawan Mancanegara Pengeluaran (US$) Tingkat Hunian Hotel (%)
Jumlah Pertumbuhan Per Hari Per Berbintang Nonbintang
Kunjungan (%) Kunjungan
(orang)
2011 7.649.731 - 142,69 1.182,26 51.25 38.74
2012 8.044.462 5 147,22 1.133,81 51.55 38.22
2013 8.802.129 9 149,31 1.142,24 52.22 37.34
2014 9.435.411 7 154,42 1.183,43 52.56 35.87
2015 10.230.775 8 141,65 1.208,79 53.92 33.21
2016 11.519.275 13 131,64 1.103,81 54.34 35.14
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat dan Kemenpar 2018
Antara dan Pitana (2012) mengatakan bahwa, pengeluaran wisatawan yang
berkunjung disuatu daerah tujuan wisata, dapat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah
wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata tersebut. Hal ini disebabkan
karena, setiap peningkatan pembelanjaan wisatawan dapat meningkatkan permintaan
terhadap output. Aktifitas pariwisata akan menimbulkan permintaan, baik itu perilaku
konsumsi maupun investasi yang akhirnya berujung pada kegiatan produksi barang
dan jasa. Skuflic dan Stokovic (2011) menyebutkan bahwa, industri pariwisata dapat
diharapkan menjadi penggerak dalam mengatasi masalah perekonomian dalam suatu
negara.
40 Rizki Munanda dan Syamsul Amar, Pengaruh Jumlah Kunjungan….Hal 37-48
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti
variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan sektor pariwisata di Indonesia.
Untuk itu penulis mengambil judul “Pengaruh Kunjungan Wisatawan
Mancanegara, Rata-Rata Pengeluaran Dan Tingkat Hunian Hotel Terhadap
Pendapatan Sektor Pariwisata Di Indonesia”
TINJAUAN LITERATUR
Teori Pariwisata
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari
tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau
mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan
waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.Menurut etimologi kata
“pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan
sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain.
Menurut World Tourism Organization (WTO) (Pitana dalam Wahid, 2015),
pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian atau tinggal di suatu tempat di
luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus
menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.
Menurut Yoeti (2015), pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan
secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam
suatu negara itu sendiri atau diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari
daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan
berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Rata-Rata Pengeluaran
Menurut Lumaksono (2011), pengeluaran wisatawan adalah jumlah uang yang
dikeluarkan oleh wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata. Setiap biaya yang
dikeluarkan oleh wisatawan selama melakukan kegiatan pariwisata meliputi biaya
rekreasi, penginapan, serta penggunaan fasilitas jasa-jasa hiburan lainnya dapat
memberikan hasil pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Dengan adanya kegiatan konsumtif dari setiap wisatawan, maka akan
memperbesar pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha diindustri pariwisata dari
pembayaran atas pelayanan yang diterima oleh wisatawan yang nantinya akan
meningkatkan jumlah penerimaan pajak dan retribusi bagi pemerintah daerah tujuan
wisata setempat yang notabene merupakan komponen dari pendapatan perkapita
industri pariwisata. Pitana (2012) menyebutkan, banyaknya wisatawan mancanegara
yang mengunjungi sebuah daerah tujuan wisata, akan memberikan pengaruh terhadap
pengeluaran wisatawan di daerah tujuan wisata tersebut, dikarenakan setiap
42 Rizki Munanda dan Syamsul Amar, Pengaruh Jumlah Kunjungan….Hal 37-48
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari lembaga atau instansi terkait sepert Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat
dan Kemetrian Pariwisata. Data yang digunakan merupakan data tahunan dari tahun
1986 hingga tahun 2016. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan
sektor pariwisata, sedangkan variabel bebas yang digunakan yaitu jumlah kunjungan
wisatawan, rata-rata pengeluaran dan tingkat hunian hotel di Indonesia. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisisi regresi linear berganda
atau Ordinary Least Square (OLS), adapun model regresi linear berganda dalam
penelitian ini adalah :
Y = α0 + α1X1 + α2 X2 + α3X3 + u1t (1)
Rizki Munanda dan Syamsul Amar, Pengaruh Jumlah Kunjungan..... 43
Tabel 4.
Estimasi Persamaan Jangka Panjang OLS
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 11/26/18 Time: 21:06
Sample: 1986 2016
Included observations: 31
Tabel 4 terlihat hasil dari olahan data jangka 30 tahun. Jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara (X1) berpengaruh positif dan signifikan dengan probability
0,0000 < 0,05 terhadap pendapatan sektor pariwisata dengan koefisien sebesar 0,0010.
Artinya jika jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 1%, maka akan
meningkatkan pendapatan sektor pariwisata sebesar 0,0010 juta US$ asumsi Cateris
paribus.
Rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (X2) memiliki pengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan probability 0,0940>
0,05dan koefisien sebesar 1,564023dengan probabilitasnya sebesar 0,0940. Apabila
terjadi perubahan nilai rata-rata pengeluaran sebesar 1%, maka pendapatan sektor
pariwisata akan meningkat 1,56 juta US$ dengan asumsi cateris paribus.
Selanjutnya tingkat hunian hotel (X3) berpengaruh positif dan signifikan
probability 0,0060< 0,05 terhadap pendapatan sektor pariwisata dengan koefisen
sebesar 90,69533. Artinya jika terjadi kenaikan tingkat hunian hotel sebesar 1%, maka
akan menyebabkan kenaikkan pendapatan sektor pariwisata sebesar 90,69533 Juta
US$ asumsi Cateris paribus.
Uji Hipotesis
Uji t
(1). Variabel jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan sektor pariwisata di Indonesia. (2).
Variabel rata-rata pengeluaran secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap pendapatan sektor di Indonesia.(3). Variabel tingkat hunian hotel secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan sektor pariwisata di
Indonesia. (4). Secara bersama-sama jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan
tingkat hunian hotel berpengaruh signifikan terhadap pendapatan sektor pariwisata di
Indonesia, yang dinyatakan dengan semua nilai probabilitasi <0,05. Sedangkan rata-
rata pengeluaran berpengarauh tidak signifikan terhadap pendapatan sektor pariwisata
di Indonesia yang dinyatakan dengannilai probabilitias >0.05
Uji F
Untuk uji F digunakan taraf signfikansi 5%. Pada Tabel 4.9 persamaan regresi
menunjukkan bahwa Fstat 431.8355> Ftabel 2,73. Oleh karena itu, variabel bebas secara
bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
PEMBAHASAN
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terhadap pendapatan sektor
pariwisata.
Hasil estimasi memperlihatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (X1)
memiliki pengaruh yang positif dan signfikan terhadap pendapatan sektor pariwisata
di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0.001066dengan
probabilitasnya sebesar 0.0000. Apabila terjadi perubahan angka harapan hidup
sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,0010 juta US$
Rizki Munanda dan Syamsul Amar, Pengaruh Jumlah Kunjungan..... 45
Hal ini sejalan dengan penelitian (Yoeti, 2008) yang mengemukakan bahwa
pengeluaran wisatawan (Tourist Expenditures) pada suatu Negara perlu dihitung
dengan cermat. Kegunaan praktisnya adalah untuk mengetahui berapa besar devisa
yang diperoleh dari industri pariwisata yang dikembangkan pada suatu Negara
tertentu. Pengeluaran wisatawan biasanya mencakup akomodasi hotel, bar dan
restoran, transportasi lokal, tours atau sight seeing, cenderamata dan keperluan-
keperluannya.
SIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah (1). jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
(X1) terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
sektor pariwisata di Indonesia (Y). Sementara itu, rata-rata pengeluaran wisatawan
mancanegara di Indonesia (X2) memiliki pengaruh yang positif namun tidak
signifikan terhadap pendapatan sektor pariwisata di Indonesia (Y). Sedangkan tingkat
hunian hotel (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
sektor pariwisata di Indonesia (Y).
DAFTAR RUJUKAN
Angappapillai, A B. and Shanmugasundram, N. 2013. The Impact Of Tourism On
Expenditure Portfolio and Its Determinant. International Journal of
Management Research and Reviews,3(6).
Anindita, M. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kunjungan ke Kolam Renang Boja. Semarang: Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Antara, Made dan Pitana, I Gde. 2012. Pasar Tenaga Kerja Pariwisata di Wilayah
Asia Pacific: Studi Kasus Indonesia dan Bali. Jurnal Kepariwsataan
Indonesia.
A, Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa, Bandung.
Badan Pusat Statistik. Indonesia Dalam Angka 2000-2015 BPS Sumatera Barat.
Sumatera Barat.
Kemetrian Pariwisata. Profil Wisatawan Mancanegara 2016. Kemenpar Indonesia.
Handayani, Herniwati dan Femy Nadia. 2013. Pengaruh Jumlah Kunjungan
Wisatawan, Jumlah Obyek Wisata dan Pendapatan Per Kapita terhadap
Penerimaan Sektor Pariwisata di Kabupaten Kudus. Diponegoro Journal of
Economics. Vol 2, No. 2, Tahun 2013.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia.
James, J. Spillane. 1994. Pariwisata Indonesia dan Perkembangannya. Yogyakarta :
Kanisius.
Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lumaksono, A., Kuntjoro, D. P., dan Heriawan, R. 2012. Dampak Ekonomi
Pariwisata Internasional Pada Perekonomian Indonesia. Forum Pascasarjana,
Vol 35 No 1 Januari: 53-68.
Pattipeilohy, Afrilia Yoanita. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pariwisata Dan Pendapatan Asli
Daerah Di Indonesia. Jurnal Magister Ekonomi Universitas Tanjungpura. Vol
1. No 1. Tahun 2015.
Purwanti, N.D, dan Dewi, R.M. 2014. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Mojokerto tahun 2006-2013.
Jurnal ilmiah Program Studi Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi:
Universitas Negeri Surabaya.
48 Rizki Munanda dan Syamsul Amar, Pengaruh Jumlah Kunjungan….Hal 37-48
Rusnanda, R., Ginting, N. & Wahid, J. (2014). Kajian Potensi Wisata Tapaktuan
Berbasis Masyarakat Lokal. Jurnal Raut, 1(2).
Sammeng, Andi Mappi. 2001. Cakrawala Pariwisata. Jakarta : Balai Pustaka.
Skuflic, Lorena and Stokovic Igor. 2011. Demand Function for Croatian Tourist
Product: A Panel Data Approach. Modern Economy, 2(1).
Soebagyo. 2012. “Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia”. Jurnal
Liquidity Universitas Pancasila. Vol. 1 No. 2 halaman 153-158.
Suastika, I Gde Yoga dan I Nyoman Mahendra Yasa. 2017. Pengaruh Jumlah
Kunjungan Wisatawan, Lama Tinggal Wisatawan Dan Tingkat Hunian Hotel
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat Pada
Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Udayana. Vol. 6. No. 7,
Juli 2017.
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramitha
Wenegama dan I Gde Ary Dharma. 2015. Pengaruh Jumlah Kunjungan dan
Pengeluaran Wisatawan Mancanegara terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Provinsi Bali Tahun 1996-2012. Jurnal Ekonomi Udayana.
Vol. 4. No. 2, Februari 2015.
Wijaya, Anggita Langgeng dan Elva Nuraina. 2014. Analisis Potensi Pariwisata
Bendungan Gonggang Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Magetan. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan IKIP PGRI Madiun.
Vol. 3. No. 1, April 2014.
Woworuntu, Billy dkk. 2017. Efektifitas Program TIFF (Tomohon International
Flower Festival) dalam Pengambangan Pariwisata di Kota Tomohon. Jurnal
Jurusan Ilmu Pemerintah, Vol. 2 .No. 2 Tahun 2017.
Yoeti, Oka A, 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita:
Jakarta.