Anda di halaman 1dari 12

DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN,


JUMLAH OBJEK WISATA, JUMLAH HOTEL, DAN JUMLAH
PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014-2018

IMPACT ANALYSIS OF THE NUMBER OF TOURIST VISITATIONS, THE NUMBER OF


TOURIST ATTRACTIONS, THE NUMBER OF HOTELS, AND THE NUMBER OF PEOPLE
ON NATIVE INCOME (PAD) IN CENTRAL JAVA IN 2014-2018

1)
Deby Lyana Dewi, 2)Lucia Rita Indrawati, 3)Yustirania Septiani
1,2,3)
Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Magelang, Indonesia
debylyanadewi@gmail.com

Abstrak
Salah satu komponen peneriman daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Strategi peningkatan
Pendapatan Asli Daerah dapat dilakukan dengan mengembangkan sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata, jumlah hotel, dan jumlah
penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2018. Teknik analisis regresi
data panel digunakan dalam penelitian ini yang merupakan gabungan data cross section dan data time series.
Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata, jumlah hotel, dan jumlah
penduduk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Kata kunci: PAD, Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Objek Wisata, Jumlah Hotel, Jumlah Penduduk.

Abstract

One of the components that implement territory is native income (pad). Increased regional income
strategies can be implemented by developing the tourism sector. The study aims to analyze the impact of the
number of tourist visitations, the number of tourist attractions, the number of hotels, and the number of people
on the native income of central Java in 2014-2018. Regression data analysis techniques used in this study are a
combination of cross section and time series data. Analysis shows that the number of tourist visits, the number
of tourist attractions, the number of hotels, and the number of people simultaneously have a positive and
significant impact on native incomes.

Keywords: pad, number of tourist visits, number of tourist attractions, number of hotels, number of people.

647
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

PENDAHULUAN Kekayaan sumber daya alam akan


Peningkatan taraf hidup masyarakat menguntungkan dan keterbatasan sumber
menjadi tujuan pembangunan baik daya alam menimbulkan masalah pada
nasional maupun daerah. Pembangunan terbatasnya dana yang berasal dari PAD,
daerah melalui kebijakan otonomi daerah Hidayat (dalam Irfanda, 2015).
diatur dengan UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Pelaksanaan
pembangunan daerah tidak terlepas dari
instrumen fiskal daerah terkait
penghimpunan dan pengelolaan
penerimaan, belanja, dan pembiayaan
daerah yang tersusun dalam Anggaran
Sumber: BPS Indonesia Tahun 2014-2018,
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) data diolah.
dalam setiap tahun. Pemberlakuan UU No. Gambar 1. PAD Enam Provinsi di Pulau Jawa
(Triliun Rupiah)
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Gambar 1 adalah penerimaan PAD
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan di Pulau Jawa sejumlah enam provinsi
Pemerintah Daerah memberi kesempatan tahun 2014-2018. DKI Jakarta mendapat
mengoptimalkan sumber daya yang penerimaan PAD serta rata-rata
tersedia sehingga penerimaan daerah dapat pertumbuhan tertinggi sedangkan senilai
optimal. Penyusun penerimaan daerah 7,02% sebagai rata-rata pertumbuhan Jawa
meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Tengah. Menariknya, meskipun
Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan pertumbuhan PAD Jawa Tengah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan tertinggi kedua setelah DKI
sehingga pembangunan daerah dapat Jakarta, tetapi besaran penerimaan PAD
dibiayai oleh penerimaan tersebut. lebih rendah dibanding Jawa Barat dan
Setiap daerah berupaya dalam Jawa Timur dimana pertumbuhannya di
mengoptimalkan pembangunan yang bawah 5%. Strategi peningkatan PAD
berasal dari PAD. Sebab, peningkatan dapat dilakukan melalui sektor migas dan
PAD secara konsisten dan memadai non migas. Sektor pariwisata merupakan
mengindikasikan daerah mampu bagian dari sektor non migas. Pariwisata
memanfaatkan potensi pendapatan secara merupakan sektor pendukung potensial
optimal, sehingga mengurangi dalam memperbaiki struktur ekonomi
ketergantungan bantuan pemerintah pusat daerah serta dapat meningkatkan
dan tercapainya kemandirian daerah.

648
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

kemandirian dan daya saing daerah. maupun global (Renstra Kementerian


Pendapatan objek wisata Jawa Tengah Pariwisata Tahun 2015-2019, 2015).
tahun 2014-2018 secara umum mengalami Selain jumlah kunjungan wisatawan,
pertumbuhan, meskipun pada tahun 2017 jumlah objek wisata juga mengalami
sempat menurun. Pendapatan objek wisata peningkatan. Tercatat ada 692 unit objek
dapat berkontribusi menyumbang wisata di tahun 2018, dengan objek wisata
penerimaan PAD. Selanjutnya, salah satu terbanyak di Kabupaten Boyolali sebesar
perkembangan sektor pariwisata dapat 53 unit. Beberapa daerah di Jawa Tengah
terlihat dari kedatangan wisatawan menuju terjadi pertumbuhan objek wisata yang
tempat wisata. rendah, seperti terjadi di Kabupaten Tegal
Kedatangan wisatawan ke Jawa selama tahun 2014-2018 mengalami
Tengah mengalami peningkatan yang stagnasi objek wisata berjumlah 4 unit.
didominasi oleh melonjaknya wisatawan Masalah terjadi di Kabupaten Klaten,
domestik. Sementara itu, jumlah Kabupaten Grobogan, serta Kota Surakarta
kunjungan wisatawan mancanegara belum dimana terjadi penurunan objek wisata.
maksimal. Pasalnya, dari target sebesar Dengan demikian, daerah-daerah tersebut
1.200.000 jiwa hanya sebesar 677.168 jiwa dinilai kurang mampu mengembangkan
yang dapat terealisasi di tahun 2018. dan mengeksplor potensi pariwisata
Rendahnya jumlah kunjungan wisatawan sehingga menyebabkan kurang optimalnya
mancanegara ini disebabkan promosi penerimaan PAD kabupaten/kota di Jawa
mengenai objek wisata yang dilakukan Tengah.
daerah-daerah belum optimal dan Ketika melakukan perjalanan wisata,
minimnya penyelenggaraan event yang ketersedian hotel menjadi salah satu
berskala internasional. Jumlah kunjungan kebutuhan bagi wisatawan. Secara umum
wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah jumlah hotel di Jawa Tengah selama tahun
yang rendah dapat membuat kurang 2014-2018 naik, dengan kenaikan tertinggi
optimalnya penerimaan PAD. Upaya untuk pada tahun 2018. Meningkatnya jumlah
meningkatkan kedatangan wisatawan hotel didukung adanya regulasi yang
dapat didukung dengan menjaga stabilitas mengizinkan instansi pemerintah
politik. Perkembangan pariwisata mengadakan acara rapat / seminar /
dipengaruhi oleh dinamika perubahan dan workshop di hotel. Berbeda dengan jumlah
perkembangan kebijakan yang bersifat hotel yang terus meningkat, Tingkat
politik baik di tingkat daerah, nasional, Penghunian Kamar (TPK) hotel justru
mengalami penurunan. Berdasarkan data

649
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

BPS Jawa Tengah (2018), TPK hotel pendapatan mempengaruhi daya beli
bintang senilai 40,51% dan hotel non masyarakat.
bintang senilai 31,13%. Dibandingkan Berdasarkan latar belakang, penulis
dengan tahun 2017, hotel bintang turun berfokus melakukan penelitian dengan
sebanyak 1,94% dan 0,27% untuk hotel judul “Analisis Pengaruh Jumlah
non bintang. Kunjungan Wisatawan, Jumlah Objek
Menurut Asmuruf dkk (2015), Wisata, Jumlah Hotel, dan Jumlah
penduduk memegang peranan krusial bagi Penduduk Terhadap Pendapatan Asli
pembangunan. Setiap tahun jumlah Daerah (PAD) di Provinsi Jawa Tengah”.
penduduk Jawa Tengah menunjukkan METODOLOGI PENELITIAN
kenaikan. Provinsi Jawa Tengah Pengujian hipotesis yang sudah
menempati urutan ketiga dengan jumlah ditetapkan dalam penelitian ini dilakukan
penduduk Indonesia terbanyak yaitu dengan pendekatan kuantitatif. Data
sebesar 34.257.865 jiwa pada tahun 2017 bersumber dari BPS dan Disporapar Jawa
dengan didominasi oleh penduduk usia Tengah meliputi PAD, jumlah kunjungan
produktif (15-64 tahun). Kualitas wisatawan, jumlah objek wisata, jumlah
penduduk perlu ditingkatkan guna hotel, dan jumlah penduduk.
mendukung keberhasilan pembangunan. Teknik Regresi Data Panel
Ketika tidak dibekali dengan kesiapan dan Penggunaan kombinasi data cross
keterampilan serta lapangan kerja yang ada section dan time series merupakan teknik
terbatas akan memicu angka pengangguran regresi data panel. Kesulitan dalam
yang tinggi di kemudian waktu. Menurut spesifikasi model diatasi dengan tiga
data BPS Indonesia (2018), Tingkat pendekatan yaitu Common Effect Model
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan
Jawa Tengah fluktuatif, tetapi cenderung Random Effect Model (REM). Menurut
menurun yang tidak signifikan. Secara Basuki dan Yuliadi (2015: 136) untuk
berurut-urut tahun 2014-2018 tingkat menentukan model yang paling tepat
pengangguran terbuka sebesar 5.45, 5.31, digunakan pengujian:
4.20, 4.15, 4.23%. Jumlah penduduk yang a. Uji Chow
menganggur tinggi akan mempengaruhi Ketepatan model antara FEM atau
daya beli masyarakat karena tidak CEM dilakukan dengan uji chow.
memiliki cukup pendapatan untuk FEM lebih tepat digunakan ketika
dibelanjakan. Sukirno (dalam Zarkasi, nilai probabilitas lebih kecil dari
2014) menjelaskan bahwa besarnya tingkat signifikasi.

650
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

b. Uji Hausman X3 : Jumlah hotel


Ketepatan model antara FEM atau X4 : Jumlah penduduk
REM dilakukan dengan uji hausman. i : Kabupaten/Kota di
FEM lebih tepat digunakan ketika Provinsi Jawa Tengah
nilai probabilitas lebih kecil dari t : Waktu
tingkat signifikasi. e : Error term
c. Uji Lagrange Multiplier Uji Statistik
Ketepatan model antara CEM atau Untuk mengetahui pengaruh variabel
REM dilakukan dengan uji lagrange independen pada variabel dependen
multiplier. dilakukan pengujian koefisien
Penelitian ini menggunakan model determinasi,uji t dan uji F.
semi-log jenis lin-log. Artinya, variabel
dependen nilainya tetap sedangkan HASIL PENELITIAN
transformasi bentuk logaritma natural (ln) Regresi Data Panel
untuk variabel independen. Persamaan Pengujian menghasilkan formulasi
akan menunjukkan Y mengalami sebagai berikut:
perubahan absolut dari setiap perubahan 𝑌 = −51,337 + 0,021𝑙𝑛𝑋1 +
oleh X secara persentase (Gujarati, 2010: 0,007𝑙𝑛𝑋2 + 0,0145𝑙𝑛𝑋3 +
215). Persamaan regresi yang 3,757𝑙𝑛𝑋4 + 𝑒
ditransformasikan ke logaritma natural Formulasi di atas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut: sebagai berikut:
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡 + a. -51,337 merupakan nilai konstanta,
𝛽3𝑙𝑛𝑋3𝑖𝑡 + 𝛽4𝑙𝑛𝑋4𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡 bernilai negatif artinya apabila
Keterangan: variabel independen nilainya
Y : Pendapatan Asli Daerah konstan, maka nilai variabel PAD
(PAD) semakin menurun sebesar -51,337
𝛼 : Konstanta triliun rupiah.
β (1,2,3,4) : Koefisien regresi masing- b. Nilai koefisien regresi variabel
masing variabel independen jumlah kunjungan wisatawan senilai
ln : Logaritma natural 0,021 artinya peningkatan jumlah
X1 : Jumlah kunjungan kunjungan wisatawan sebesar 1%
wisatawan menyebabkan PAD meningkat
X2 : Jumlah objek wisata sejumlah 0,021 triliun rupiah dengan

651
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

asumsi variabel independen lainnya Uji t digunakan untuk melihat


tetap. pengaruh dan signifikasi secara
c. Nilai koefisien regresi variabel parsial variabel independen bagi
jumlah objek wisata senilai 0,007 variabel dependen.
artinya peningkatan jumlah objek 1) Jumlah kunjungan wisatawan
wisata sebesar 1% menyebabkan Penolakan H0 ditandai oleh lebih
PAD meningkat sejumlah 0,007 besarnya nilai t hitung yaitu
triliun rupiah dengan asumsi variabel 2,305604 dari t tabel yaitu
independen lainnya tetap. 1,65381 sehingga jumlah
d. Nilai koefisien regresi variabel kunjungan wisatawan
jumlah hotel senilai 0,014 memiliki berpengaruh positif dan signifikan
arti jumlah hotel naik sebesar 1% terhadap PAD.
akan membuat PAD naik sejumlah 2) Jumlah objek wisata
0,014 triliun rupiah dengan H0 diterima ditandai oleh lebih
anggapan tidak ada perubahan kecilnya nilai t hitung yaitu
variabel independen lainnya. 0,383294 dari t tabel yaitu
e. Nilai koefisien regresi variabel 1,65381 sehingga jumlah objek
jumlah penduduk senilai 3,757 wisata berpengaruh positif dan
memiliki arti jumlah penduduk naik tidak signifikan terhadap PAD.
sebesar 1% akan membuat PAD naik 3) Jumlah hotel
sejumlah 3,757 triliun rupiah dengan H0 diterima ditandai oleh lebih
anggapan tidak ada perubahan kecilnya nilai t hitung yaitu
variabel independen lainnya. 0,646321 dari t tabel yaitu
Uji Statistik 1,65381 sehingga jumlah hotel
a. Koefisien Determinasi berpengaruh positif dan tidak
Besarnya adjusted R-squared signifikan terhadap PAD.
yaitu 0,912854 memiliki arti 4) Jumlah penduduk
proporsi pengaruh variabel jumlah Penolakan H0 ditandai oleh lebih
kunjungan wisatawan, jumlah objek besarnya nilai t hitung yaitu
wisata, jumlah hotel, dan jumlah 6,860466 dari t tabel yaitu
penduduk terhadap PAD sebesar 1,65381 sehingga jumlah
91,28% dan pengaruh variabel di penduduk berpengaruh positif dan
luar model sebesar 8,72%. signifikan terhadap PAD.
b. Uji t c. Uji F

652
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Berdasarkan pengujian yang Taman Mini Jawa Tengah Puri Maerokoco


dilakukan, F hitung 48,96464 lebih di Kota Semarang.
besar dari F tabel 2,42 maka terjadi Hasil penelitian ini sesuai oleh
penolakan H0. Variabel independen Suastika dan Yasa (2017) dimana
yang diuji secara simultan pengaruh jumlah kunjungan wisatawan
berpengaruh positif dan signifikan pada PAD mempunyai pengaruh positif
terhadap variabel PAD. serta signifikan, karena mendorong
terciptanya kesempatan kerja, sehingga
PEMBAHASAN misi pembangunan di bidang pariwisata
Pengaruh Jumlah Kunjungan dapat dikatakan potensial. Sari (2013)
Wisatawan Terhadap PAD Jawa menyebutkan hasil yang sama, dimana
Tengah Tahun 2014-2018 sektor pariwisata menunjukkan
Jumlah kunjungan wisatawan perkembangan yang baik yang mendorong
mempunyai pengaruh positif serta aktivitas perekonomian. Hal tersebut
signifikan pada PAD. Secara umum, ditunjukkan dengan meningkatnya
peningkatan wisatawan ke Jawa Tengah akomodasi hotel, rumah makan, agen
sejalan dengan peningkatan pendapatan wisata, dan penjualan cendera mata yang
objek wisata karena umumnya wisatawan berpengaruh pada peningkatan PAD.
mengeluarkan sejumlah uang untuk Sementara itu, Ohlan (2017)
berbagai konsumsi. Objek wisata dapat mengemukakan bahwa untuk
menyumbang PAD melalui peningkatan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pendapatan objek wisata. Pada 2018 diperlukan kebijakan menarik lebih banyak
pendapatan objek wisata mengalami wisatawan asing. Pariwisata dalam jangka
pertumbuhan sebesar 41,89% dari tahun panjang dan pendek mendorong
sebelumnya. Pendapatan objek wisata di perkembangan ekonomi di India.
Jawa Tengah didominasi oleh objek wisata Pengaruh Jumlah Objek Wisata
yang terletak di Kabupaten Semarang dan Terhadap PAD Jawa Tengah Tahun
Kota Semarang. Objek wisata dengan 2014-2018
pendapatan yang cukup besar yaitu Cimory Jumlah objek wisata berpengaruh
on The Valley, Kampung Kopi Banaran, positif dan tidak signifikan pada PAD di
dan Candi Gedong Songo di Kabupaten Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2018.
Semarang. Selain itu, Lawang Sewu, Pengaruh tidak signifikan ini dipengaruhi
Taman Marga Satwa Semarang, dan oleh beberapa faktor seperti akses menuju

653
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

objek wisata yang belum memadai, minimnya fasilitas di objek wisata yang
promosi yang kurang maksimal, dan menarik wisatawan.
program pengembangan objek wisata yang Pengaruh Jumlah Hotel Terhadap PAD
masih sederhana. Hal-hal tersebut akan Jawa Tengah Tahun 2014-2018
mempengaruhi keputusan seseorang untuk Jumlah hotel tidak signifikan pada
mengunjungi objek wisata sehingga PAD dikarenakan Tingkat Penghunian
jumlah objek wisata yang meningkat Kamar (TPK) hotel relatif masih rendah.
belum tentu disertai kunjungan wisatawan Meskipun pembangunan hotel di Jawa
yang meningkat. Jumlah kunjungan Tengah menunjukkan tren peningkatan
wisatawan ke Provinsi Jawa Tengah terus selama tahun 2014-2018, TPK hotel
mengalami kenaikan. Objek wisata di bergerak secara fluktuatif dengan capaian
Kabupaten Purbalingga lebih sedikit dari tertinggi tahun 2014 sebesar 43,01%
Kabupaten Pekalongan. Namun, jumlah untuk hotel berbintang dan 32,12% untuk
objek wisata yang lebih sedikit tersebut hotel non bintang. Semakin banyak jumlah
mampu menarik jumlah wisatawan lebih orang yang menggunakan fasilitas hotel
banyak. Artinya, pembangunan objek maka pendapatan hotel juga akan
wisata perlu diikuti naiknya kedatangan meningkat. Jadi, meskipun jumlah hotel
wisatawan yang berimbas pada mengalami peningkatan hal tersebut
penerimaan objek wisata. memiliki pengaruh tidak signifikan pada
Penelitian ini sesuai dengan Nusa PAD.
dan Khoirudin (2020) jumlah objek wisata Penelitian oleh Wulandari dan
tidak signifikan pada PAD sub sektor Triandaru (2014) bahwa jumlah hotel yang
pariwisata di DIY. Hal ini karena terjadi meningkat tidak lantas membuat
peningkatan jumlah objek wisata baru di penerimaan PAD meningkat signifikan.
DIY, tetapi masih banyak aspek yang Penerimaan pajak hotel masih sangat
harus diperbaiki diantaranya belum kurang kontribusinya terhadap PAD jika
memadainya akses ke tempat wisata, dibandingkan penerimaan pajak lain
sarana dan prasarana yang masih perlu sehingga masih perlu diefektifkan. Dalam
ditingkatkan, dan praktik pungutan liar penelitiannya, Afrizal dkk (2019)
oleh oknum-oknum yang tidak menyebutkan bahwa hotel mengalami
bertanggungjawab. Shella (2014) dalam peningkatan, tetapi tidak disertai dengan
penelitiannya jumlah objek wisata meningkatnya penerimaan pajak hotel
berpengaruh tidak signifikan terhadap sehingga jumlah hotel tidak berpengaruh
penerimaaan pariwisata yang disebabkan

654
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

signifikan terhadap pajak hotel. Hal ini adalah positif dan signifikan. Semakin
dikarenakan tingkat hunian dan rata-rata banyak penduduk maka akan semakin
lama tinggal tamu yang datang ke hotel banyak ketersediaan tenaga kerja yang
rendah. dapat digunakan sebagai faktor produksi

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap perusahaan. Adapun penelitian dari Sania

PAD Jawa Tengah Tahun 2014-2018 dkk (2018) bahwa penduduk yang

Jumlah penduduk dikatakan bertambah memberi dampak

berpengaruh positif dan signifikan bagi meningkatnya pajak yang diterima serta

PAD. Penduduk berpengaruh dalam akan tercipta pelayanan kepada masyarakat

menentukan besar produksi suatu daerah. semakin baik.

Tersedianya tenaga kerja merupakan Pengaruh Jumlah Kunjungan


bagian dari faktor produksi perusahaan. Wisatawan, Jumlah Objek Wisata,
Penduduk yang bekerja akan Jumlah Hotel, dan Jumlah Penduduk
meningkatkan produktivitas barang dan Terhadap Jawa Tengah Tahun 2014-
jasa sehingga perekonomian tumbuh yang 2018
diukur dengan indikator PDRB. Hasil uji F menunjukkan bahwa
Berdasarkan data BPS (2018) sektor jumlah kunjungan wisatawan, jumlah
industri pengolahan sebesar 34,50% objek wisata, jumlah hotel, dan jumlah
berkontribusi paling tinggi bagi ekonomi penduduk secara simultan memiliki
Jawa Tengah. Sektor lain yang juga pengaruh positif dan signifikan pada PAD
dominan yaitu pertanian, kehutanan dan Jawa Tengah.
perikanan yang memberikan kontribusi Wisatawan yang bertambah
sebesar 14,04%. PDRB suatu daerah merupakan salah satu respon dari adanya
beragam berdasarkan potensi daerah serta objek wisata baru maupun objek wisata
faktor produksi. Sarifudin (2019) lama yang memiliki kesan menarik untuk
mengemukakan bahwa pengembangan dikunjungi. Hal ini menjadi target yang
wisata dalam aspek ekonomi dapat biasanya ingin dicapai oleh pengelola
membuka kesempatan kerja penduduk objek wisata. Objek wisata tidak lepas dari
sekitar objek wisata sehingga menambah berbagai kebutuhan wisatawan lain seperti
pendapatan pelaku wisata. makan minum dan tempat tinggal
Sejalan dengan penelitian ini, sementara sehingga jumlah hotel juga ikut
Asmuruf dkk (2015) menganalisis meningkat. Sementara itu, penduduk
pengaruh jumlah penduduk terhadap PAD merupakan orang-orang yang dapat

655
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

berkedudukan sebagai tenaga kerja yang meningkatnya ketersediaan tenaga


dapat memproduksi barang dan jasa. kerja yang dapat mendorong
Dengan demikian, maka banyaknya tenaga pertumbuhan PDRB. Sehingga
kerja akan mendorong besarnya PDRB. peningkatan jumlah penduduk akan
Hasil analisis Rois (2017) dan Fauzi meningkatkan PAD.
(2018), kedua penelitian ini menyebutkan 5. Pada tahun 2014-2018 jumlah
adanya pengaruh positif dan signifikan kunjungan wisatawan, jumlah objek
variabel independen yang diteliti terhadap wisata, jumlah hotel, dan jumlah
variabel dependen yaitu PAD secara penduduk secara simultan memiliki
simultan di masing-masing objek pengaruh signifikan pada PAD Jawa
penelitian. Tengah. Penambahan wisatawan
merupakan respon dari adanya objek
SIMPULAN DAN SARAN wisata, yang kemudian mendorong
Simpulan penyediaan hotel baru. Penduduk
1. Jumlah kunjungan wisatawan memiliki sebagai tenaga kerja mendorong
pengaruh signifikan dengan arah positif tersedianya barang dan jasa dan
pada PAD. Semakin banyak jumlah pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan
kunjungan wisatawan akan berdampak pada peningkatan PAD.
meningkatkan pendapatan objek wisata Saran
sehingga penerimaan PAD juga 1. Pengelola objek wisata melakukan
meningkat. peningkatan promosi. Saat ini,
2. Objek wisata yang sepi pengunjung peningkatan promosi dapat dilakukan
menjadikan pendapatan objek wisata dengan memanfaatkan media sosial.
yang diterima tidak maksimal dan 2. Kerjasama pemerintah daerah dengan
membuat jumlah objek wisata tidak masyarakat menciptakan objek wisata
signifikan untuk PAD. baru serta bagi pengelola objek wisata
3. Jumlah hotel tidak signifikan pada melakukan perawatan objek wisata,
PAD disebabkan karena masih banyak membangun infrastruktur jalan yang
hotel yang tingkat huniannya rendah mudah, serta meningkatkan fasilitas-
sehingga pendapatan hotel yang fasilitas pendukung lainnya.
diterima tidak maksimal. 3. Pengelola objek wisata dan hotel
4. Jumlah penduduk memiliki pengaruh bekerjasama menyediakan paket wisata
signifikan dengan arah positif pada yang akan meningkatkan pendapatan
PAD. Peningkatan penduduk artinya bagi kedua pihak.

656
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

4. Penyediaan secara memadai lapangan Simeulue. Skripsi. Universitas Teuku


Umar, Aceh Barat.
kerja oleh pemerintah daerah.
5. Dukungan fasilitas peningkatan Kementerian Pariwisata. 2015. Dokumen
Renstra Kementerian Pariwisata
keterampilan wirausaha untuk
Tahun 2015-2019. Jakarta:
meningkatkan pendapatan masyarakat Kementerian Pariwisata.
dan daerahnya dari pemerintah daerah.
Nusa, Afifah Tessa Sekar dan Rifki
Khoirudin. 2020. Analisis
Determinan PAD Sub Sektor
DAFTAR PUSTAKA
Pariwisata di DIY Periode 2012-
Afrizal, M.F.N. dkk. 2019. Dampak 2017. JEDI. Vol. 3, No. 1, Hal. 1-13.
Jumlah Wisatawan, Jumlah Hotel,
dan PDRB Terhadap Penerimaan Ohlan, Ramphul. 2017. The Relationship
Pajak Hotel. Jurnal Sains Between Tourism, Financial
Manajemen. Vol. 1, No. 1, Hal. 51- Development and Economic Growth
63. in India. Future Business Journal.
Vol. 3, Issue 1, Pages 9-22.
Asmuruf, dkk. 2015. Pengaruh Pendapatan
dan Jumlah Penduduk Terhadap Rois, Ihsan. 2017. Dampak Pengembangan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Pariwisata Terhadap Pendapatan
Kota Sorong. Jurnal Berkala Ilmiah Asli Daerah (PAD) di Kabupaten
Efisiensi. Vol. 15, No. 05, Hal. 727- Lombok Tengah Nusa Tenggara
737. Barat Tahun 2002-2016. Jurnal
EKOBIS Universitas Mataram.
Basuki, Agus Tri dan Imamudin Yuliadi. Vol.3, No.2, Hal. 19-28.
2015. Ekonometrika. Yogyakarta:
Mitra Pustaka Nurani (MATAN). Sania, Hidayati dkk. 2018. Pengaruh
Jumlah Penduduk, Produk Domestik
BPS. 2019. Statistik Keuangan Pemerintah Regional Bruto, dan Inflasi Terhadap
Provinsi 2016-2019. Jakarta: BPS Penerimaan Pajak Daerah Pada
Indonesia. Kabupaten dan Kota di Provinsi
Jawa Tengah. Permana. Vol. IX, No.
Fauzi, LY. 2018. Analsiis Pengaruh Sektor 2, Hal. 74-86.
Pariwisata Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten dan Kota di Sari, Putu Lia Perdana. 2013. Analisis
Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Variabel-Variabel Yang
Universitas Islam Indonesia, Mempengaruhi Pendapatan Asli
Yogyakarta. Daerah (PAD) Provinsi Bali. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Humanika.
Gujarati. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika Vol. 2, No. 2, Hal. 715-736.
Edisi 5. Jakarta Selatan: Salemba
Empat. Sarifudin, Muhamad. 2019. Analisis
Dampak Pengembangan Desa
Irfanda. 2015. Analisis Pengaruh Wisata Adventure Tourism Village
Pendapatan Domestik Regional Terhadap Ekonomi, Sosial, dan
Bruto (PDRB) Terhadap Pendapatan Pendidikan Masyarakat. DINAMIC-
Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Directory Journal of Economic. Vol.
1, No. 2, Hal. 223-235.

657
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud.


Shella, Zelvian dkk. 2014. Faktor-Faktor Vol. 6, No. 7, Hal. 1332-1363.
Yang Mempengaruhi Penerimaan
Daerah Sektor Pariwisata Kota Wulandari, NKS dan Sigit Triandaru.
Banda Aceh. Jurnal Magister Ilmu 2014. Peran Sektor Pariwisata dalam
Ekonomi. Vol. 2, No. 3, Hal. 39-48. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Tabanan Tahun 1990-2014. Skripsi.
Suastika, I Gede Yoga dan I Nyoman Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Mahendra Yasa. 2017. Pengaruh
Jumlah Kunjungan Wisatawan lama Zarkasi. 2014. Pengaruh Pengangguran
Tinggal Wisatawan, dan Tingkat Terhadap Daya Beli Masyarakat
Hunian Hotel Terhadap Pendapatan Kalbar. Jurnal Khatulistiwa. Vol. 4,
Asli Dearah dan Kesejahteraan No. 1, Hal. 45-62
Masyarakat Pada Kabupaten/Kota di

658

Anda mungkin juga menyukai