Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, LAMA TINGGAL


DAN RATA-RATA PENGELUARAN WISATAWAN
TERHADA PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI
(Studi Kasus Dinas Pariwisata Provinsi Bali)

DORKAS MARLINE LOVRIAN MAUTANG

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
1. Buatlah Gambar Kerangka konsep penelitian anda

Sugiyono (2014) menyatakan bahwa kerangka konsep akan menghubungkan secara teoritis antara
variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Kerangka
konseptual dibuat untuk memperlihatkan pengaruh antara masing-masing variabel. Kerangka
konseptual akan menghubungakan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara
variabel independen dengan variabel dependen, begitu juga apabila ada variabel lain yang
mengikutinya maka peran variabel tersebut harus dijelaskan.

kunjungan wisatawan

L Pendapatan Asli Daerah yang


Lama Tinggal Wisatawan bersumber dari sektor Pariwisata
di Provinsi Bali
Rata-Rata Pengeluaran wisatawan

2. Tulis sumber teori yang melandasi variabel-variabel yang digunakan


Teori yang melandasi variabel-variabel yang digunakan adalah :
a. Kunjungan Wisatawan
Convention Concerning Custom Facilities For Touring (1954) Wisatawan adalah setiap orang
yang datang disebuah negara karena alasan yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tingggal
setidak-tidaknya 24 jam dan selama-lamanya 6 bulan dalam tahun yang sama. Wisatawan
memiliki beragam motif, minat, ekspektasi, karakteristik sosial,ekonomi, budaya dan sebagainya.
(Heher :2003) dapat disimpulkan bahwa Wisatawan adalah pelaku atau orang yang melakukan
wisata. Bisa juga disebut turis atau pelancong. Ada tiga kategori wisatawan yaitu wisatawan
asing (luar negeri,mancanegara),domestik (lokal indonesia atau nusantara),dan lokal ( tingkat
daerah,kabupaten atau provinsi ).
b. Pendapatan Asli Daerah.
Halim (2004) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh oleh daerah dari
sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Samsubar (2003) pendapatan daerah
merupakan suatu komponen yang sangat menentukan berhasil/tidaknya kemandirian pemerintah
kabupaten/kota dalam rangka otonomi daerah saat ini. Salah satu komponen yang sangat
diperhatikan dalam tingkat kemandirian daerah dalam rangka otonomi daerah adalah sektor
Pendapatan Asli Daerah (PAD).

3. Tulis jurnal empiris yang melatarbelakangi masing-masing hubungan antar variabel.


I Gede Yoga Suastika, I Nyoman Mahaendra Yasa (2017) Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa
jumlah kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan asli daerah sedangkan lama tinggal wisatawan tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli
daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Putu Adhi Guna Wijaya, Ni Nyoman Yuliarmi (2019) Hasil uji secara simultan ( uji F) menunjukan
bahwa kunjungan wisatawan, tingkat hunian kamar hotel, dan jumlah penduduk secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten badung. Secara parsial
(uji t) menunjukan bahwa kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Kabupaten Badung. Tingkat hunian Kamar hotel berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Badung. Jumlah penduduk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Nasrul Qadarrochman (2010) Berdasarkan hasil perhitungan Eviews 6 diperoleh nilai F hitung =
14,349 dengan signifikasi F sebesar 0.000. Dengan menggunakan tingkat signifikasi 0,05 diperoleh
nilai F tabel sebesar 2,31. Maka F hitung (14.349) > F tabel ( 2,61) atau signifkasi F sebesar 0,000
menunjukan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen
yaitu jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan, tingkat hunian hotel dan pendapatan perkapita secara
bersama-sama berpengaruh terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Semarang diterima.
Secara parsial variabel jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel berpengaruh
signifikan. Sedangkan variabel pendapatan perkapita tidak signifikan. Dan dari keempat variabel
tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap penerimaan daerah dari sektor pariwisata di Kota
Semarang adalah variabel obyek wisata. Dengn nilai t-hitung sebesar 4,407 dan probabilitas
signifikasi sebesar 0,001.

Majunya sektor pariwisata disuatu daerah sangat bergantung kepada jumlah wisatawan yang
berkunjung. Kedatangan wisatawan tersebut akan mendatangkan penerimaan bagi daerah yang
dikunjunginya, bagi wisatawan mancanegara yang datang dari luar negeri, kedatangan mereka akan
mendatangkan devisa untuk negara. Semakin banyaknya wisatawan berkunjung maka akan memberi
dampak yang positif bagi daerah tujuan wisata, (DTW) terutama sebagai sumber pendapatan daerah.
Sagung Istri Santhi Permata Sari, Ni Nyoman Yuliarmi (2018) Penelitian ini memperoleh hasil secara
simultan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan, tingkat hunian hotel, dan
jumlah objek wisata berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Karangasem
dan secara parsial jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapataan asli daerah kabupaten Karangasem, sedangkan lama tinggal wisatawan, tingkat hunian
hotel, dan jumlah obyek wisata tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli
daerah Kabupaten Karangasem.
Namun wisatawan yang banyak jumlahnya belum tentu menjamin bahwa perolehan devisa
akan menjadi banyak pula. Hal ini sesuai dengan penelitian I Kadek Budi Praga Swantara dan Ida
Bagus Darsana (2017) Hasil pengujian menunjukan bahwa jumlah kunjungan wisatawan dan
pendapatan sektor perdagangan, hotel dan restoran berpengaruh terhadap retribusi obyek wisata di
Kabupaten Gianyar. Kunjungan wisatawan dan penerimaan retribusi obyek wisata tidak berpengaruh
terhadap pendapatan asli daerah sedangkan pendapatan sektor perdagangan hotel dan restoran
berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah melalui retribusi obyek wisata.

4. Buat keterangan dari gambar kerangka konsep.


Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, peneliti mengidentifikasi empat variabel
independen yaitu jumlah kunjungan wisatawan (X1),lama tinggal wisatawan (X2) dan rata-rata
pengeluaran wisatawan (X3) dan satu variabel dependen yaitu pendapatan asli daerah yang bersumber
dari sektor pariwisata (Y) dimana diperkirakan variabel independen berpengaruh simultan maupun
parsial terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai