Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Kewirausahaan Pada Era Revolusi Industri 4.0”

Dosen Pengampu:

Arfan Diansyah, M.Pd / Ammar Zhafran Ryanto, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Debora Yuslia Nababan (3203321018)

Dwi Suci Amalia (3201121015)

Levia Irmayanti (32011210003)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kewirausahaaan yang diampu oleh bapak
Arfan Diansyah, M.Pd dan bapak Ammar Zhafran Ryanto, M.Pd dengan judul makalah
mengenai: Kewirausahaan Pada Era Industri 4.0”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurnadikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran dan masukan serta kritik yang membangun dari teman- teman sekalian. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, 28 Februari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i

Daftar Isi........................................................................................................................ ii

Bab I: Pendahuluan ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2

Bab II: Pembahasan ..................................................................................................... 3

2.1 Istilah Kewirausahaan ................................................................................. 3

2.2 Sejarah dan Perkembangan Kewirausahaan ............................................. 3

2.3 Berwirausaha dalam Era Industri 4.0......................................................... 4

2.4 Prinsip Dasar Industri 4.0 ........................................................................... 7

2.5 Tantangan dalam Industri 4.0 ..................................................................... 9

2.6 Dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0 ................................................ 10

2.7 Contoh Penerapan Revolusi ndustri 4.0 ..................................................... 11

Bab III: Penutup ........................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

3.2 Saran ............................................................................................................ 14

Daftar Pustaka

ii
BABI I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi Industri
yang dimulai pada abad ke-18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi
industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin
produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada
tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap Ditemukannya
enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah
besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0 Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi
informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis Mesin industri tidak lagi
dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan sistem otomatisasi berbasis komputer.
Dampaknya, hiaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju
diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin
berkembangnya industri kreatif.

Revolusi Industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital
yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia Revolusi industri terkini atau
generast keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi
internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia
tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online.
Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi
aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.

2.1 Rumusan Masalah

2.1.1 Bagaimana istilah Kewirausahaan?

2.1.2 Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Kewirausaan Era Revolusi Industri 4.0?

2.1.3 Bagaimana Berwirausaha dalam Era Revolusi Industri 4.0?

2.1.4 Bagaimana Prinsip dalam Era Revolusi Industri 4.0?

2.1.5 Bagaimana Tantangan yang dihadapi dalam Era Revolusi Industri 4.0?

1
2.1.6 Bagaimana Dampak dari adanya Era Revolusi Industri 4.0?

2.1.7 Apa saja contoh penerapan dalam Era Revolusi Industri 4.0?

3. Tujuan

Untuk dapat menjawab semua rumusan masalah mengenai bagaimana


“Kewirausahaan Pada Era Revolusi Industri 4.0”. Mulai dari dapat menjawab permasalahan
dari perkembangan kewirausahaan era revolusi 4 0 hingga solusi yang ditawarkan dalam
menghadapi kewirausahaan di era revolusi industri 4.0

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Istilah kewirausahaan

Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Di dalam literatur
dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama denga wirausaha, demikian juga wirausaha
seperti sama dengan wiraswasta. Istilah wiraswastawan ada hubungannya dengan istilah
saudagar. Walaupun artinya sama dalam bahasa sanskerta, tetapi maknanya berlainan
Wiraswasta terdiri atas tiga katawira swa, dan sta, masing-masing berarti wira adalah
manusia, teladan unggul, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan pendekar kemajuan,
dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri, dan sta artinya berdin.
Sedangkansaudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi,
saudagar berarti seribu akal. Jadi, bertolak belakang dengan ungkapan etimologis diatas,
maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kuat sebuah yang ada pada
dirinyaKemudian istilah pengusaha yang asli terjemahannya dari entrepreneur (bahasa
prancis) yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti antara pengarah perantara.

2. Sejarah dan Perkembangan Kewirausahaan

Ada mulanya perilaku Kewirausahaan atau Enterpreneurship dimulai ketika manusia telah
mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah Kewirausahaan masih sangat erat kaitannya dengan
sejarah perkembangan ilmu Ekonomi yang ada di dunia. Berawal dari perilaku-perilaku manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertama yang utama, adalah mereka berupaya memenuhi
kebutuhan yang sifatnya mendasar. Kebutuhan ini oleh ilmu ekonomi disebut sebagai kebutuhan
Primer/ kebutuhan pokok, kebutuhan ini pemenuhannya bersifat wajib dan tidak dapat ditunda lagi.
Kebutuhan primer selalu sama untuk masing-masing manusia, yaitu pakaian, makanan-minuman dan
tempat tinggal. Selanjutnya ada kebutuhan tingkat dua yang merupakan kebutuhan sekunder. Jenis
kebutuhan ini merupakan kebutuhan pendukung yang pemenuhannya dapat ditunda. Kebutuhan
sekunder manusia bersifat fleksibel dan tidak dapat dipukul rata untuk berikut akan dijelaskan
secara detail bagaimana awal dan perubahanperubahan apa saja yang terjadi pada masa-masa
revolusi industri tersebut

A. Periode Awal Sejarah

3
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahawan dilekatkan
pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko
namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh
pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang
arsitektural.

Kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo. Dalam masanya,
terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan
mereka mengambil keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif
adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi
lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang
diperoleh sebesar 25%.

B. Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahaawan


dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi berhadapan
dengan resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang
diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja
dalam bidang arsitektural.

3. Perkembangan Kewirausahaan pada Era Revo;usi Industri

Teknologi merupakan sebuah alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
lebih memanfaatkan alam dengan lebih maksimal. Dan dapat dikatakan pula teknologi
bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
(Djoys Anneke Rantung, 2020). Ada beberapa tahapan revolusi industri. dengan
kreativitas desainer furnitur dalam mengembangkan desain ini telah menjadi dampak
baiknya. Objek telah tercipta dalam proses eksplorasi hingga eksperimen di bidang
kreativitas desain. Dari proses tersebutlah, kemudian beberapa desain yang merespon
teknologi pun tercipta. Revolusi industri itu terjadi dari beberapa abad yang lalu dimulai
dengan revolusi Industri 1.0, ke 2.0, lalu ke 3.0,dan ke 4.0. Revolusi industri merupakan
suatu perubahan atau sebuah revolusi suatu industri yang berkembang di setiap jamannya.
Adapun periode-periode perkembangan industri yang dilakukan pertama kali hingga
sekarang. Revolusi juga bisa dikatakan dengan inovasi atau perubahan yang terjadi dalam
bidang manufakturnya, sepi pada perubahan alat dan mesin industri. Perkembangan
metode juga terjadi pada jaman revolusi industri. Dan perkembangan revolusi industri

4
juga ditandai dengan kemunculan teknologi digital yang semakin berkembang. Internet
juga menjadi bagian dari perkembangan revolusi industri. Oleh karena itu akan dijelaskan
bagaimana perkembangan revolusi industri itu dimulai sampai sekarang bisa berkembang
sangat baik.

 Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 ini dimulai pada pertama kali industri itu berkembang. Semuanya
msih menggunakan tenaga otot atau tenaga dari manusia. Karena pada jaman itu belum ada
yang mengenal mesin. Pengembangan pasti akan selalu berubah karena tidak selamanya bisa
mengandalkan tenaga dari manusia selamanya. Oleh karena itu mereka mulai mencoba-coba
menciptakan mesin. Mesin yang pertama kali dibuat pada revolusi 10 adalah pada mesin uap.
(Pintar, 2019).

 Revolusi Industri 2.0

Selanjutnya revolusi industri 2.0. dimana revolusi industri mulai berkembang. Namun
masih ada juga kendala- kendalanya seperti pada kendala produksi. Seperti juga pada
perakitan mobil yang harus dilakukan pada satu tempat karena untuk menghindari dari proses
transportasi. Revolusi kedua industri ini berdampak juga pada bidang ekonomi serta sosial,
dan juga militernya.

 Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 3.0, ini merupakan revolusi yang menggulingkan mesin uap. Yaitu
dengan menciptakan tenaga listrik yang juga mulai menciptakan teknologi komputer dan
robot. Namun disisi lain hal ini berpengaruh buruk, karena dapat menggeser peran manusia
sebagai tenaga kerja. Sehingga pada revolusi ke 3 ini manusia sudah tidak berperan penting
dalam kegiatan industri. Abad ini juga mulai berakhir seiring berkembangnya bidang
informasi. Dalam web 3.0, dikatakan pun oleh beberapa pakar yang menyatakan bahwa user
dapat diasistensi oleh browser, ada pula yang menyatakan bahwa web 3.0 itu sepeti data Base
raksasa yang dapat dibuat sebagai pengoneksi pada internet.

 Revolusi Industri 4.0

Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2011 sebagai
"Industrie 4.0" oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang (seperti bisnis, politik, dan
akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan kekuatan daya saing Jerman di industri

5
manufaktur. Pemerintah federal Jerman mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi
Teknologi Tinggi untuk 2020. Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran
lebih lanjut tentang implementasi Industri 4.0.(1). Industri 4.0 adalah transformasi digital dari
manufaktur, memanfaatkan teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics
dan inovasi akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT); dan membutuhkan
konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional), perangkat IoT,
sensor dan aktuator, robotika, data, kecerdasan buatan dan proses manufaktur untuk
mewujudkan pabrik yang terhubung, manufaktur terdesentralisasi pintar, sistem yang
mengoptimalkan diri dan pasokan digital rantai di lingkungan cyber-fisik informasidriven
revolusi industri ke-4 atau the 4th industrial revolution sehingga disebut 4IR.

Revolusi industri ke 4.0 atau di era saat ini mulai menggeser revolusi industri ke 3.
Dan pada tahun ini teknologi manufaktur sudah mulai masuk dan berkembang. Dan pada
tahun ini pula manusia memiliki pola ataupun metode baru yang hadir dengan cepat mulai
mengancam perusahaan-perusahaan yang sudah Berjaya setelah bertahun -tahun. Di era
revolusi 4.0 ini banyak tercipta usaha-usaha baru, profesi baru yang tidak. Terfikirkan
sebelumnya. Revolusi Industri ini juga memiliki dampak yang positif diantaranya yaitu
adanya teknologi yang semakin canggih yang sudah terjadi secara mendunia bahkan di
Indonesia. Namun di Indonesia ini bukan hanya pada dampak positif namun juga terdapat
dampak negatif karena dengan adanya komunikasi tidak langsung melalui teknologi online,
banyak masyarakat kini melakukan interaksi secara online tidak secara langsung. (Yuli
Sudargini. 2020). Selain dampak positif dan negatif revolusi industri juga berdampak pada
beberapa bidang salah satunya adalah bidang pendidikan. di Indonesia sendiri pendidikan
sekarang sudah mengharuskan setiap elemen pendidikan untuk bisa beradaptasi dengan
perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, seperti pada saat pandemic covid 19 ini
mengharuskan para pelajar maupun pendidik memanfaatkan fasilitas daring untuk
melanjutkan proses belajar mengajar jarak jauh. (Abdul Rohman, 2018) Dengan sudah
banyaknya media pembelajaran secara online, sangat memudahkan para siswa, mahasiswa,
guru, maupun dosen untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Untuk itu perkembangan teknologi ini sangatlah penting untuk memudahkan


masyarakat untuk saling berinteraksi satu sama lain di luar pembelajaran. (Heny Kusmawati,
2019) Selain pada dampak bidang pendidikan revolusi industri juga berdampak pada bidang
pemerintahan dengan tuntutan pemerintah harus menyelesaikan setiap permasalahan Negara
dengan cepat dan tepat, itu pun dapat dilakukan dengan menerapkan kemajuan

6
teknologi.(Noor, 2017) Perkembangan dunia era revolusi sudah semakin pesat dan ketat, Kali
ini di bidang bisnis. Banyak perusahaan yang bersaing untuk menguasai konsumen di pasaran
yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen. Hal itu juga tidak
lepas dari perkembangan teknologi yang dapat merekan manfaatkan untuk melakukan sebuah
promosi bagi produk mereka agar lebih dikenal oleh para konsumen.(Afsari, 2019) Dalam
dunia bisnis juga para pemegang saham atau penguasa perusahaan industri harus menghadapi
berbagai perubahan-perubahan yang terjadi akibat revolusi industri 4.0. untuk itu setiap
perusahaan atau pelaku industri harus tetap fokus pada inovasi-inovasi terbaru yang akan
mereka keluarkan sebagai produk andalan mereka. (Masduki Asbari, 2019) pelaku industri
dapatkan dari Adapun berbagai dampak positif yang bisa perkembangan revolusi industri 4.0
diantaranya dapat memberikan solusi pada setiap permasalahan yang sedang terjadi di
masyarakat. mendorong para pelaku industri untuk selalu membuat inovasi-inovasi terbaru
demi memuaskan keinginan masyarakat konsumen, (Hamdan, 2018)

4. Berwirausaha dalam era Industri 4.0

Berwirausaha dalam era industri 4.0 ini sangat membantu dalam membangun usaha. Yang
dulunya berjualan di tempat atau konvensional (offline) sekarang banyak pelaku usaha yang
beralih atau membuka usahanya di media online. Kehadiran internet ini membantu
wirausahawan dalam mempromosikan dan menjual produk atau jasanya. Menurut pendapat
dari (Hamdan, 2018) kehadiran industri 4.0 berdampak pada perekonomian, terutama pada
perdagangan dan UMKM yang sangat meningkat dengan pesat. Pertama kali munculnya
covid-19 pada tahun 202, sangat memberikan dampak buruk terhadap pelaku usaha. banyak
toko yang tutup sampai ada juga yang bangkrut karena terlalu lama tutup. Wirausahawan
harus mencari solusi dan harus berpikir kreatif jika ingin usahanya terus berjalan. Kehadiran
marketplace menjadi salah satu solusi untuk para wirausahawan berjualan. Hadirnya aplikasi
seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain, membuat para wirausahawan senang,
karena mereka bisa menjual barang atau makanan di marketplace tersebut. Dan hadirnya
aplikasi seperti Gojek, Grab dan aplikasi jasa lainnya, membuat pelaku usaha yang tidak
mempunyai jasa antar menjadi senang dan diuntungkan karena mereka bisa memesan Go-
Food atau Grab-Food untuk mengantarkan makanannya ke konsumen atau pembeli. Namun
tidak hanya E-commerce saja yang membantu para wirausahawan menjalankan bisnisnya.
Media sosial juga membantu para wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Media sosial
berfungsi untuk mempromosikan bisnisnya, sebagai tempat untuk menerima kritikan atau
saran dari konsumen, sebagai tempat informasi untuk para konsumen (Ratna Gumilang,

7
2019). Menurut (Hendarsyah, 2019) Teknologi Ecommerce akan terus berkembang dan akan
terus membaik karena didukung oleh teknologi Artificial Intelegence (AI), IOT, Big Data dan
Cloud. Yang nantinya akan banyak kemitraan bisnis membuka peluang usaha untuk berjualan
ke seluruh Indonesia maupun ke luar negeri.

Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di mana teknologi
informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada proses produksi, juga
pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model bisnis yang kontemporer berbasis
digital agar meraih efisiensi yang tinggi dan kualitas produk lebih baik. Ada 4 hal menarik
yang perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan dengan industri
4.0 (5), yaitu: 1. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru Mesin skala industri adalah
investasi besar bagi wirausahawan dan produsen. Maka jaman now memaksimalkan mesin
dengan menghubungkan ke internet adalah langkah maju. Namun dalam kenyataannya,
banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha atau manufaktur masih belum
terhubung dengan internet. Berinvestasi dengan memperbarui mesin baru tidak harus menjadi
satusatunya solusi. Mesin lama dapat di permak dengan solusi berupa pemberian sensor,
perangkat lunak dan koneksi internet, sehingga dapat membawa mesin lama tersebut
memasuki era industri baru. Hal ini memberikan kesempatan pemeliharaan prediktif,
mengurangi downtime sambil meningkatkan produktivitas. Investasi yang lebih masuk akal
dibandingkan dengan membeli mesin baru. 2. Standar terbuka = ekonomi terbuka Diperlukan
inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan dikembangkan sendiri
untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi
antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0. Standar baru ini
berpotensi mendukung transfer data yang cepat, mudah, dan aman dari sensor yang disuplai
oleh UKM kepada produsen ke sistem produksi perusahaan besar. 3. Otomatisasi= peluang
kerja baru Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi
peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di bidang-
bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro untuk teknologi
otomasi. Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk mempertimbangkan memilih
bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas karena Industry 4.0 meluas di semua
sektor. 4. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen Inovasi dalam
Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik, penggunaan bahan yang
lebih efisien dan standar keamanan yang lebih baik. Inovasi ini bukan barang fiksi ilmiah;
mereka adalah realitas manufaktur modern saat ini, terlepas dari skala dan ukurannya.

8
5. Prinsip Desain Industri 4.0

Beberapa prinsip desain industri 4.0 sebagai berikut, pertama, interkoneksi yaitu kemampuan
mesin, perangkatsensor dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui
internet of thing (IoT), prinsip ini membutuhkan kolaborasi keamanan dan standar. Kedua,
transparansi informasi merupakan kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan
virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital dengan data sensor termasuk data dan
penyediaan informasi. Ketiga, bantuan teknis yang meliputi kemampuan sistem bantuan
untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara sadar
untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dalam waktu
singkat.Keempat, keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuansistem fisik maya
untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankantugas seefektif mungkin. Secara
sederhana, prinsip industri 4.0 menurutHermann et al (2016) dapat digambarkan sebagai
berikut:

Revolusi industri 4.0 dikenal dengan revolusi digital karena terjadi proliferasi komputer dan
otomatisasi pencatatan disemua bidang, karena otomatisasi dan konektivitas disebuah bidang
akan membuat perubahan secara signifikan di dunia industri dan persaingan kerja menjadi
tidak linier.Salah satu karakteristik dari revolusi industri 4.0 menerapkan pengaplikasikan
kecerdasan buatan atau artificiall intellegent (Tjandarawinata,2016)

9
6. Tantangan dan Peluang Industri 4.0

Perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi otomotisasi yang terjadi
diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan secara nyata,digital
dan secara fundamental (Tjandrawinata,2016). Beberapa tantangan yang dihadapi pada era
industri 4.0yaitu masalah keamanan teknologi informasi, keandalan stabilitas mesin produksi,
kurangnya keterampilan yang memadai,ketidakmampuan untuk berubah oleh pemangku
kepentingan, dan hilangnya banyak pekerjaan karena berubah menjadi otomatisasi. Dengan
hilangnya banyak pekerjaan karena berubah menjadi otomotisasi, sehingga pengangguran
menjadi ancaman yang akan terjadi, dimana tingkat pengangguran pada bulan Februari 2017
sebesar 5,33% atau 7,01 jiwa dari total 131,55 juta orang angkatan kerja (Sumber : BPPS
2017).

7. Dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0

Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan.
Namun, selain adanya dampak positif tersebut, terdapat pula dampak negatif yang terjadi
akibat revolusi ini. Berikut beberapa dampak positif serta negatif dari adanya Revolusi
Industri 4.0 menurut situs Binus University (Binus.ac.id).

1. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0

Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget maupun


teknologi lainnya.

Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan
menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena mengurangi
penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat meningkatkan hasil
produksi.

Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam waktu
yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.

Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun menggunakan
mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk menggerakkannya.

2. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

10
Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya menggunakan
mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang baik.

Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus mengeluarkan
uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan keterampilan pegawai agar dapat
menjalankannya.

Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota
besar.

Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada dapat
menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya yang dapat
merusak lingkungan.

8. Contoh Penerapan Industri 4.0

Contoh dari penerapan industri 4.0 di Indonesia sendiri dapat kita lihat pada industri makanan
serta minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta kimia. Salah satu contohnya adalah adanya
kebijakan e-sart IKM, yang diberikan kepada pelaku usaha agar dapat mempromosikan
produk yang ditawarkannya melalui platform digital agar proses pemasarannya bisa lebih
masif. Selain itu, terdapat lima contoh industri yang lahir karena adanya perkembangan
teknologi digital, sebagai berikut.

1. E-commerce

Contoh yang pertama adalah e-commerce yang merupakan transformasi dari industri retail
yang tersentuh pengaruh teknologi yang kemudian berubah menjadi hal tersebut. Pada
awalnya, e-commerce merupakan sebuah platform yang digunakan untuk transaksi jual beli
antar pengguna yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pengusaha besar.

Salah satu platform e-commerce terlama yang ada di Indonesia seperti Tokobagus, Kaskus
FJB, serta Berniaga. Namun, dengan seiring berjalannya waktu serta perkembangan teknologi
dan infrastruktur logistik, industri e-commerce ini menjadi sangat menjanjikan dan
berkembang hingga masuk ke industri retail konvensional. Hal ini terjadi dikarenakan,
penggunaan e-commerce memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mudah untuk
digunakan serta nyaman dibandingkan dengan cara yang lama.

2. Aggregator Layanan

11
Contoh kedua adalah aggregator layanan, yang dimulai dari aggregator properti, transportasi,
layanan kesehatan, hingga reksa dana. Semua hal tersebut sekarang dapat diakses melalui
sentuhan jari dan gadget yang kamu miliki.

Jika sebelumnya, seseorang harus mencari berbagai informasi serta sebagai sebuah
perusahaan yang harus menunggu datangnya klien, dengan perkembangan yang ada menjadi
kebalikan. Dengan adanya aggregator layanan terdapat keuntungan lain yaitu adanya
transparansi data.

Hal ini dikarenakan aggregator mengumpulkan berbagai data dari berbagai vendor layanan
menjadi satu, sehingga bagi para konsumen dapat dengan mudah menentukan pilihan yang
mereka inginkan. Selain itu, melalui aggregator seseorang dapat dengan mudah mengakses
serta penggunaannya yang lebih praktis.

3. Agency Digital Marketing

Contoh ketiga adalah agency digital marketing yang bertugas untuk mengeksekusi berbagai
strategi pemasaran digital yang dimiliki perusahaan berdasarkan tujuan atau objektif yang
ingin dicapai. Dengan berkembang pesatnya industri ini, semakin banyak agensi pemasaran
digital yang bermunculan, hal ini dikarenakan pemasaran digital merupakan sebuah metode
pemasaran yang efektif dan juga terkendali.

Hal tersebut yang membuat banyak perusahaan serta organisasi yang memanfaatkan jasa
pemasaran digital yang terpercaya. Dibandingkan dengan melatih karyawannya, mereka lebih
memilih untuk memanfaatkan jasa pihak ketiga karena lebih efisien dan menghemat waktu.

4. Pembayaran Digital

Contoh keempat adalah pembayaran digital. Hal ini dapat kita lihat melalui industri
pembayaran digital yang saat ini terus menerus bertumbuh. Hingga saat ini, terdapat lebih
dari 10 vendor pembayaran digital yang beroperasi di Indonesia dengan fitur dan
keunggulannya yang berbeda masing-masing.

Pembayaran digital ini tumbuh dengan pesat karena memberikan kemudahan serta keamanan
bagi penggunanya dalam melakukan transaksi. Dengan menggunakan layanan ini, pengguna
dapat dengan mudah membayar tanpa memerlukan membawa barang lain saat keluar rumah
dan hanya memerlukan gadget yang dibawanya setiap hari.

12
5. Kursus Online

Contoh kelima adalah kursus online. Hal ini juga didukung dengan adanya pandemi saat ini
yang sudah terjadi sejak awal 2020. Oleh sebab itu, industri di bidang ini semakin tumbuh
dengan pesat, karena masyarakat yang tidak memiliki pilihan lain untuk menuntut ilmu dan
menerima informasi ditengah keadaan ini.

Namun, perkembangan kursus online yang pesat ini juga bisa dikarenakan memberikan
pengalaman belajar yang berbeda jika kita bandingkan dengan pendidikan pada umumnya.
Hal ini dikarenakan, kursus online dapat dilaksanakan kapan dan dimanapun.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangannya dimulai dari 1.0 sampai
dengan 4.0 yang msing masing-nya memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Revolusi industry memiliki berbagi dampak yang bisa dirasakan di berbagai bidang.
Perkembangannya dimulai dari 1.0 sampai dengan 4.0 yang msing masing-nya memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Revolusi industry memiliki berbagi dampak
yang bisa dirasakan di berbagai bidang. Adapun urgensi dari peluang adanya revolusi
industry 4.0 yaitu adanya lulusan yang berkompeten di bidang teknologi yang dapat bersaing
di dunia kerja dan lebih mengembangkan teknologi itu sendiri. (Heny Kusmawati. 2019).
Revolusi industri 4.0 dikembangkan dari revolusi 3.0, yang dimana revolusi 4.0 sering
dikenal dengan Revolusi Digital, dimana ditandai poliferasi komputer dan otomatisasi
pencatatan disemua bidang. Dengan perkembangan teknologi informasi yang mengalami
terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano, bioteknologi, teknologi
komputer kuantum, teknologi berbasis internet. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi
yang dikendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi
industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. Beberapa prinsip
desain industri 4.0 sebagai berikut, Pertama, interkoneksi yaitu kemampuan mesin, perangkat
sensor dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of thing
(IoT), prinsip ini membutuhkan kolaborasi keamanan dan standar. di Era revolusi industri 4.0
model transportasi konvensional kini beralih ke model transportasi yang memanfaatkan
dengan sistem aplikasi berbasis internet menjadi alat transportasi yang dimanfaatkan
masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia, dampaknya publik menjadi lebih mudah
mendapatkan layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Selain
itu dampak dari revolusi industri 4.0 sektor bidang perekonomian meningkat, dimana sektor-
sektor perdagangan dan UMKM meningkat dengan pesat.

3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat menambah Ilmu serta menambah wawasan bagi para pembaca
terkait bagaimana kewirausahaan pada era revolusi industri 4.0 mulai dari memahami istilah

14
kewirausahaan serta bagaimana resolusi yang harus dihadapi terkait kewirausahaan di era
revolusi industri 4.0 dan semoga kedepannya penulis juga dapat lebih baik untuk menulis
makalah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, sundus. (2019) pengertian revolusi industri 4.0 dan tantangan bisnis

Arrasyid, a. Pengaruh industri 4.0 terhadap kewirausahaan. Pengaruh industri 4.0 terhadap
kewirausahaan.

Hamdan, h. (2018). Industri 4.0: pengaruh revolusi industri pada kewirausahaan demi
kemandirian ekonomi. Jurnal nusantara aplikasi manajemen bisnis, 3(2), 1-8.

Kurniawan, gogi kewirausahaan di era revolusi industri 4.0. Purwekerto: sasanti institute,
2019

Kusmantini, t. (2011) analisis pengaruh e-readiness factor terhadap intensi ukm adopsi e-
business seminar nasional kewirausahaan dan inovasi bisnis i unair, 46-61.

Purnomo, a. (2019). Industri 4.0 untuk wirausaha jaman now. Institut teknologi kreatif bina
nusantara malang, 1â, 5

Tjandrawinata, r. R. (2016). Industri 4.0: revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada
bidang kesehatan dan bioteknologi. Jakarta: working paper from dexa medica group

16

Anda mungkin juga menyukai