Anda di halaman 1dari 38

ARAH KEBIJAKAN

KEWASPADAAN PANGAN

Oleh :

ELISKA,SKM

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
LANDASAN HUKUM

1. UU NO. 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN


2. PP NO 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN
3. PP 28 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

Pemerintahan Derah Propinsi,


PP NOMOR 3 TAHUN 2007 Kabupaten/kota wajib
Pasal 3 ayat 2 butir m mempertanggung jawabkan
urusan Ketahanan pangan

Ketahanan Pangan masuk


PP NOMOR 38 TAHUN
urusan wajib pada Pemerintahan
2007 Pasal 7 ayat 2 butir m
Derah Propinsi, Kabupaten/kota

Urusan Ketahanan Pangan masuk


PP NOMOR 41 TAHUN 2007 rumpun Badan tersendiri pada
Pasal 22 ayat 5 butir e Pemerintahan Derah Propinsi,
Dr. Nuhfil Hanani, MS
Kabupaten/kota
(nuhfil@yahoo.com)
Pengertian Ketahanan Pangan
(UU No. 7/1996 tentang Pangan):

Kondisi terpenuhinya pangan bagi


setiap rumah tangga, yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup
baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, dan terjangkau

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Ketahanan Pangan
Ketersediaan pangan yang
Ketersediaan pangan cukup, aman, bergizi, berasal
(Food Availability) dari pangan lokal, impor dan
stok masyarakat

Kemampuan akses fisik dan


ekonomi terhadap sumber
Akses Pangan pangan secara sosial dan
(Food Access) demografis sepanjang waktu dan
di mana saja

Penyerapan pangan Pemenuhan gizi dan


(Food Utilization) kesehatan

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN Di INDONESIA

Mencakup kestabilan harga Mencakup kestabilan dan


pangan dan kesinambungan penyediaan pangan
aksesibilitas pangan : yang berasal dari: Produksi dalam
Antar waktu negeri
Antar wilayah Ekspor-Impor, cadangan pangan

subsistem
ketersediaan

subsistem subsistem
distribusi konsumsi

Mencakup konsumsi Rumah Tangga dalam


Jumlah, keragaman, Mutu gizi/ nutrisi, dan
keamanan yang sesuai kebutuhan hidup sehat
nuhfil hanani 5
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
Indikator kerawanan Pangan

Ketersediaan pangan
(Food Availability)
ability
u lner Akses pangan
d V
Foo (Food Access)

Penyerapan pangan
(Food Utilization}

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Produksi

Pasokan pangan dari luar


KETERSEDIAAN PANGAN (Impor )
PER KAPITA
Cadangan pangan

Bantuan pangan
Luas panen
Produktifitas
Diversifikasi
produk Sarana dan
prasarana
pemasaran
Irigasi,
teknologi, kredit, Jumlah Penduduk
Sarana produksi

Iklim, hama
Dr. Nuhfil Hanani, MS
penyakit, Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
(nuhfil@yahoo.com) bencana,dll. (dimodifikasi
Pendapatan

Akses Ekonomi
Kesempatan kerja

Harga Pangan

AKSES PANGAN

Sarana dan prasarana


perhubungan
Akses Fisik (isolasi
daerah)
Infrastruktur pedesaan

Akses sosial Preferensi thd jenis


pangan dan Pendidikan

Tidak adanya konflik.


Dr. Nuhfil Hanani, MS Perang. Bencana. dll Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
(nuhfil@yahoo.com) (dimodifikasi)
Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
Konsumsi (dimodifikasi)

1. Kecukupan Energi
2. Kecukupan Gizi Falilitas dan Layanan Kesehatan
3. Diversifikasi pangan 1. Fasilitas Kesehatan
4. Keamanan pangan
2. Layanan kesehatan

Sanitasi dan Ketersediaan air


1. Kecukupan air bersih
2. Sanitasi
PENYERAPAN
PANGAN Pengetahuan ibu RT
1. Pola makan
2. Pola asuh kesehatan

Outcome Nutrisi dan kesehatan


1. Harapan hidup
2. Gizi balita
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
3. Kematian bayi
Gangguan iklim

Hama dan
penyakit
tanaman
KERENTANAN
PANGAN
Bencana alam

Konflik, Perang. dll

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Sifat Kerawanan Pangan

Sementara Sementara tidak


mampu memperoleh
pangan yang cukup

Khronis Dalam jangka waktu


lama tidak mampu
memperoleh pangan
yang cukup

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
MASALAH PANGAN
• TURUNNYA HARGA
KELEBIHAN PANGAN
• KERUSAKAN
PRODUKSI

KEKURANGAN PANGAN GIZI BURUK

RUMAH TANGGA TIDAK


BISA AKSES DALAM GIZI BURUK
PEMENUHAN PANGAN

KEAMANAN PANGAN GANGGUAN


KESEHATAN

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
PRINSIP PENCEGAHAN MASALAH PANGAN

Diselenggarakan untuk menghindari terjadinya masalah


pangan, dilakukan dengan:
a. memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan
pangan
b. memantau, menganalisis dan mengevaluasi faktor yang
mempengaruhi ketersediaan pangan
c. merencanakan dan melaksanakan program pencegahan
masalah pangan

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Prinsip Penanggulangan masalah pangan

Diselenggarakan untuk menanggulangi terjadinya kelebihan


pangan, kekurangan pangan, dan/atauketidakmampuan
rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Penanggulangan masalah pangan dilakukan dengan:
a. pengeluaran pangan apabila terjadi kelebihan pangan;
b. peningkatan produksi dan/atau pemasukan pangan apabila
terjadi kekurangan pangan;
c. penyaluran pangan secara khusus apabila terjadi ketidak-
mampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan
pangan;
d. melaksanakan bantuan pangan kepada penduduk miskin.
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
KELEBIHAN PANGAN (wilayah)
Faktor penyebab :

Tingginya produksi yang tidak disertai solusi:


• Pemasaran dan transportasi
• Lumbung pangan
• Tunda jual
• LUEP/LPG
• Manajemen cadangan pangan
• Agroindustri
• Perencanaan areal
• Kelebihan dari pasokan luar

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
KEKURANGAN PANGAN (wilayah)
Faktor penyebab kekurangan :

1. Kegagalan produksi pangan (iklim. Hama-


penyakit)
2. Rendahnya ketersediaan pangan dari produksi
setempat maupun pasokan dari luar
3. Gangguan distribusi karena kerusakan sarana
dan prasarana serta keamanan distribusi
4. Terjadinya bencana alam (banjir, Longsor,
Gempa, dsb)
5. Gangguan kondisi sosial
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
KETIDAK-MAMPUAN AKSES PANGAN
(RUMAH TANGGA)
Faktor penyebab kekurangan :
Bersifat fisik :
Kendala kurang baiknya sistem distribusi, rusaknya sarana
& prasarana transportasi, isolasi daerah, dll
Bersifat ekonomi :
Penurunan kemampuan daya beli dari masyarakat/individu
(naiknya harga, rendahnya pendapatan, kesempatan
kerja) pangan tak terjangkau

Bersifat Sosial
Adanya konflik sosial, adat/kebiasaan buruk, rendahnya
pendidikan/pengetahuan, kurangnya perhatian pemerintah
lokal, kurang aktifinya kelembagaan lokal
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
PENANGANAN KERAWANANAN
PANGAN
TIGA (3) TAHAP:
1) ANTISIPASI : Pencegahan
Sebelum/Pra Rawan Pangan
2) TANGGAP DARURAT :Saat Terjadi
Rawan Pangan atau Bencana atau
disebut Tanggap Darurat
(Emergency Relief)
3) REHABILITASI : Penanggulangan
Pasca Rawan Pangan atau Bencana
(Rehabilitation)

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
PENGUMPULAN DATA DAN
INFORMASI PANGAN DAN GIZI
POKJA SKPG
PERAMALAN MASALAH PANGAN
DAN GIZI

POKJA POKJA POKJA


KETERSEDIAAN DISTRIBUSI KONSUMSI

ANTISIPASI, TANGGAP DARURAT, REHABILITASI


Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
SKPG SEBAGAI SUATU SISTEM KEWASPADAAN

Pertanian Pertanian
Kesehatan Kesehatan
BPS GUBERNUR/ BULOG
BMG BUPATI/ NAKER
Lainnya WALIKOTA Lainnya

DATA/ PENGAMBILAN TINDAKAN/


INFORMASI KEPUTUSAN INTERVENSI

UMPAN BALIK

KATA KUNCI:
• Data/informasi “real time” dan relevan
• Pengambil keputusan dan pengambilan keputusan
Dr. Nuhfil Hanani, MS • Tindakan relevan dan pemberdayaan
(nuhfil@yahoo.com)
SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN
GIZI (SKPG)

Suatu sistem (alat) penyedia informasi situasi


PANGAN dan GIZI secara teratur dan terus
menerus untuk perumusan kebijakan,
perencanaan, penentuan tindakan, danevaluasi
program bidang pangan dan gizi

Dilakukan melalui kegiatan analisis situasi


pangan dan gizi yang didasarkan pada data
laporan rutin yang tersedia, atau berdasar hasil
survei-survei khusus
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
SIFAT WASPADA

INFORMASI YANG DIHASILKAN DAPAT


BERSIFAT:

- SEBAGAI WARNING ATAU PERINGATAN


DINI TTG KEMUNGKINAN TERJADI SUATU
MASALAH
- SEBAGAI INFORMASI UTK MEMPERTAJAM
KEBIJAKAN, PERENCANAAN PROGRAM,
DAN EVALUASI

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
OBYEK KEWASPADAAN:
PANGAN DAN GIZI
SISTEM INI BEKERJA UTK MENGHASILKAN
INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN
SITUASI PANGAN DAN GIZI, MELIPUTI:

- KETERSEDIAAN PANGAN DI MASYARAKAT


- AKSES KELUARGA KE PANGAN
(KETERSEDIAAN PANGAN DI
KELUARGA)
- PENYERAPAN PANGAN (STATUS GIZI )
- FAKTOR FAKTOR PENYEBAB

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
TUJUAN SKPG

Tujuan Umum :

Menyediakan informasi secara


berkesinambungan tentang keadaan pangan
dan gizi masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sebagai dasar bagi para
pengambil kebijakan dalam merencanakan dan
mengelola program yang terkait dengan upaya
meningkatkan perbaikan konsumsi makanan
dan status gizi penduduk .
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
Tujuan Khusus :

1. memberikan gambaran situasi pangan dan gizi.


2. menyediakan informasi faktor-faktor dan penyebab
kerawanan pangan
3. memberikan rekomendasi kebijakan bagi
pengambilan keputusan
4. meningkatkan kemampuan aparat dalam
memprediksi kecenderungan yang terjadi saat
ini dalam memperkirakan perubahan keadaan
pangan dan gizi yang akan datang.
5. memantau pelaksanaan program pangan dan gizi
serta menilai efektivitas dampak SKPG.

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Kaitan antara Penyediaan Informasi SKPG dan
Pemanfaatannya untuk Tindakan

PENYEDIA INFORMASI
(SKPG)

- Penyajian informasi
- Diseminasi
- Advokasi
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan,
peramalan & pengamatan

- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program
Tindakan intervensi:
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
PEMANFAATAN
INFORMASI OLEH
PELAKSANA PROGRAM
LINTAS-SEKTOR

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
KOMPONEN SKPG

Sistem ANALISIS Penyebaran


Informasi BERKALA informasi
Dini SIDI SITUASI PG (JIPG)

Kewaspadaan dini Perencanaan program Penyebaran informasi


terhadap perubahan pangan dan gizi jangka pangan dan gizi bagi
situasi pangan dan gizi menengah dan panjang pihak yang terkait

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
SIDI
TUJUAN
. Menyediakan informasi untuk PERAMALAN
tentang kemungkinan kejadian masalah
pangan dan gizi di masyarakat

. Menyediakan informasi hasil PEMANTAUAN


tentang perubahan situasi yang berkaitan
dengan masalah pangan dan gizi
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
KARAKTERISTIK SISTEM ISYARAT DINI
– SIDI mampu menyediakan informasi berupa
peringatan tentang akan terjadinya kondisi
kerawanan pangan di tingkat wilayah tertentu yang
bukan hanya dini (early), tetapi juga tepat waktu
(timely warning).
– SIDI mampu menyediakan informasi tentang
alternatif keputusan dan tindakan yang tepat
sasaran dan tepat waktu, untuk mencegah atau
mengurangi akibat atau dampak kerawanan
pangan.
– SIDI merupakan sistem yang lintas sektoral yang
menuntut komitmen dan konsistensi dalam
proses dan operasionalisasi sistem, baik sebagai
penyedia data maupun pengguna informasi yang
dihasilkan
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
KEGIATAN SIDI PROSES TINDAKAN
Bila ada Indikasi)
PERAMALAN
1. Lakukan Pengamatan
(Ketersediaan
konsumsi RT
Pangan)
2. Rekomendasikan
untuk Pencegahan
PEMANTAUAN 1. Lakukan Invesitigasi
(Pertumbuhan untuk Konfirmasi
Balita) 2. Informasikan untuk
Penanggulangan
PEMANTAUAN
1. Lakukan Invesitigasi
(Indikator Sosek:
untuk Konfirmasi
dari laporan)
2. Informasikan untuk
Penanggulangan
PENGAMATAN
1. Lakukan Invesitigasi
(Indikator Lokal/
untuk Konfirmasi
Gizi Buruk/Kasus
2. Informasikan untuk
kelaparan)
Penanggulangan
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
6. Daya beli keluarga 2. Harga pangan 1. Ketersediaan pangan
di masyarakat

Distribusi
5. Pendapatan 7. Ketersediaan pangan keluarga
keluarga
3. Tingkat pendidikan

11. Jumlah ART


4. Kesempatan

Produksi/impor bahan pangan


STATUS
kerja

GIZI

9. Kebersihan lingkungan, 10. Akses ke pelayanan


higiene perorangan kesehatan

8. Pola Asuh/Perawatan Ketersediaan Pelayanan


Dr. Nuhfil Hanani, MS
anggota keluarga kesehatan
(nuhfil@yahoo.com)
JENIS DATA DAN SUMBERNYA
INFORMASI
INFORMASI JENIS
JENIS DATA
DATA SUMBER
SUMBER DATA
DATA

1.
1. Status
Status Gizi
Gizi Jumlah
Jumlah balita
balita gizi
gizi kurang
kurang PSG/Bulan
PSG/Bulan penim-bangan
penim-bangan --
Dinkes
Dinkes

2.
2. Status
Status pertum-
pertum- SKDN
SKDN dan
dan BGM
BGM -- Posyandu
Posyandu Laporan
Laporan SKDN
SKDN ––
Buhan
Buhan balita
balita Dinkes
Dinkes

3.
3. Bayi
Bayi BBLR
BBLR Jml.
Jml. bayi
bayi lahir
lahir dgn
dgn berat
berat << Kohor
Kohor bayi
bayi ––
2500
2500 gram
gram Dinkes/Puskesmas
Dinkes/Puskesmas
4.
4. Ketersediaan
Ketersediaan Konsumsi
Konsumsi energi
energi && Protein
Protein PKG
PKG –– Dinkes
Dinkes
Pangan
Pangan keluarga
keluarga keluarga
keluarga
5.
5. Penyakit
Penyakit infeksi
infeksi Jumlah
Jumlah kejadian
kejadian diare,
diare, Laporan
Laporan penyakit
penyakit ––
campak,
campak, ispa
ispa Dinkes/Puskesmas
Dinkes/Puskesmas
6.
6. Keadaan
Keadaan Sosek
Sosek Jumlah
Jumlah KK
KK miskin
miskin Daftar
Daftar KK
KK miskin
miskin ––
BKKBN/BPS
BKKBN/BPS

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
INFORMASI
INFORMASI JENIS
JENIS DATA
DATA SUMBER
SUMBER DATA
DATA

7.
7. Daya
Daya beli
beli Sebaran
Sebaran penduduk
penduduk BPS
BPS
menurut
menurut jns
jns pekerj.
pekerj.

8.
8. Pendidikan
Pendidikan Sebaran
Sebaran penduduk
penduduk BPS
BPS dan
dan Diknas/BKKBN
Diknas/BKKBN
menurut
menurut pendid.
pendid.

9.
9. Produksi
Produksi a.
a. Perkiraan
Perkiraan Dinas
Dinas pertanian
pertanian tanaman
tanaman
tanaman
tanaman pangan
pangan produksi
produksi pangan
pangan
pokok
pokok b.
b. Luas
Luas lahan
lahan
produktif
produktif
c.
c. Luas
Luas tanam
tanam
d.
d. Luas
Luas kerusakan
kerusakan
e.
e. Luas
Luas panen
panen

10.
10. Ketersediaan
Ketersediaan Jumlah
Jumlah berbagai
berbagai Dinas
Dinas peternakan/
peternakan/
Protein
Protein hewani
hewani jenis
jenis ternak
ternak perikanan
perikanan

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
INFORMASI
INFORMASI JENIS
JENIS DATA
DATA SUMBER
SUMBER DATA
DATA

11.
11. Sarana
Sarana pelaya-
pelaya- a.
a. Jml.
Jml. Puskesmas
Puskesmas Statistik
Statistik Kesehatan
Kesehatan ––
nan
nan kesehatan
kesehatan b.
b. Jumlah
Jumlah BP
BP Dinkes
Dinkes
c.
c. Jumlah
Jumlah Polindes
Polindes
d.
d. Jml.
Jml. Tenaga
Tenaga
medis/paramedia
medis/paramedia
e.
e. dll.
dll.

12.
12. Kesling
Kesling Jml.
Jml. Keluarga
Keluarga dgn
dgn Dinkes
Dinkes
sarana
sarana JAGA
JAGA yang
yang
memadai
memadai

13.
13. Sarana
Sarana air
air Jml.
Jml. Keluarga
Keluarga yang
yang Dinkes
Dinkes -- PU
PU
Bersih
Bersih (SAB)
(SAB) menggunakan
menggunakan sarana
sarana air
air
bersih
bersih

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
INFORMASI
INFORMASI JENIS
JENIS DATA
DATA SUMBER
SUMBER DATA
DATA

14.
14. Demografi
Demografi Jml.
Jml. Penduduk
Penduduk menurut
menurut BPS
BPS
umur
umur dan
dan jenis
jenis kelamin
kelamin

15.
15. Impor
Impor bahan
bahan Jumlah
Jumlah bahan
bahan mkn
mkn Dolog
Dolog
makanan
makanan pokok
pokok pokok
pokok yang
yang masuk
masuk

16.
16. Tingkat
Tingkat keter-
keter- Neraca
Neraca Bahan
Bahan Makanan
Makanan Diperta
Diperta TP
TP dan
dan BPS
BPS
sediaan
sediaan bahan
bahan (NBM)
(NBM)
makanan
makanan kabupaten
kabupaten

17.
17. Kondisi
Kondisi Rumah
Rumah Status
Status rumah
rumah sehat
sehat PKK
PKK

18.
18. InsMas
InsMas Jumlah
Jumlah dan
dan jenis
jenis KPM
KPM
lembaga
lembaga kemasy.
kemasy.

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)
Pemantauan/Peramalan situasi pangan dan gizi dan
faktor-faktor yang berkaitan (SIDI)
90

T-1 T-2
Kewaspadaan untuk Tindakan segera
pencegahan memburuknya keadaan

Analisis Analisis
situasi pangan situasi pangan
dan Gizi dan Gizi
Implementasi Program
Pangan dan Gizi

Dan Dan
Faktor penyebab Kebijakan dan Perencanaan Faktor penyebab
Program
Pangan dan Gizi,
Dr. Nuhfil Hanani, MS dan Evaluasi
(nuhfil@yahoo.com)
Bagan Organisasi Pelaksanaan SKPG

SISTEM RUTIN/ PIMPINAN DAERAH TINGKAT


BADAN KOORDINASI
INSTITUSI TERKAIT ADMINISTRASI

GUBERNUR PROVINSI

DKP

SKPG/
UNIT ANALISIS

BUPATI/
KABUPATEN
WALIKOTA
DKP

SKPG/
UNIT ANALISIS

CAMAT KECAMATAN

DKP

SKPG/ DESA
UNIT ANALISIS KEPALA DESA/
KELURAHAN
Pelaporan/Rekomendasi
Umpan Balik
Dr. Nuhfil Hanani, MS
(nuhfil@yahoo.com)
Kalender SKPG

• Kegiatan dalam SKPG dilakukan


sepanjang tahun.
– Kegiatan pemetaan dilakukan setiap tahun
untuk perencanaan.
– Kegiatan peramalan dan pengamatan
dilakukan sepanjang tahun untuk tindakan
segera dan jangka pendek jika hasil analisis
mengisyaratkan akan terjadi gangguan
ketersediaan pangan dan masalah gizi.

Dr. Nuhfil Hanani, MS


(nuhfil@yahoo.com)

Anda mungkin juga menyukai